Anda di halaman 1dari 4

ROLE PLAY DISTRESS SPIRITUAL

Narator : Suci Wulandari


Perawat 1 : Anidia Nur Hidayati
Perawat 2 : Putri Dwi Atrika
Pasien : Siti Chabibatur Rahma
Ibu pasien : Indah Permata Sari
Ayah Pasien : Moh. Senoadji R
Warga : Moh. Ibriham & Duwi Sindi Pratita

Skenario :
Pada suatu hari di desa bongkot ada sebuah keluarga yang hidup dengan kesederhanaannya.
Mereka hidup dengan sangat keterbatasan minimnya pengetahuan. Singkat cerita keluarga ini
mempunyai seorang anak yang pada awalnya baik – baik saja tetapi seiring dengan
kepulangannya dari syiria si anak Tingkah laku atau kepribadiannya menjadi aneh.
Suami : Assalamuaaikum…. (Mengucapkan dengan masuk rumah dan duduk)
Istri : Waalaikum salam… (menjawabnya dan menemani duduk)
Suami : Alhamduillah ya bu (dengan wajah senang) anak kita sepulang dari syiria jadi lebih
sholehah
Istri : ya yah alhamdulliah, tetapi anehnya yah banyak warga yang bilang ke ibu bahwa anak kita
jadi lebih aneh, padahalkan anak kita sholehah ya yah…. Rajin dalam segala hal.
Suami : ah masak bu’ ? mungkin warga yang aneh mengira anak kita seperti itu
Istri : ya yah…. Barusan denger dari tetangga sebelah kalau anak kita seperti itu
Suami : ya biar dah bu’ positif saja, kenyataannya anak kita tidak apa – apa kan bu’
Istri : ya yah
“Lalu pada sore itu si anak keluar dengan pakaian syar’i untuk sekedar jalan – jalan didesa
setempat serta mau menyampaikan bahwasanya semalam si anak mimpi yang dimana mimpi itu
Mendapatkan amanah atau wahyu. Untuk menuntun Ummat agar selamat dunia akhirat.”
Dan keesokan harinya jalan dilingkungan desa dan ada seorang suami istri berjalan didepan
rumahnya dan pasien memberikan ilmu spritualnya kepada warga tersebut. Tetapi warga tersebut
menghindarinya.
Pasien : assalamualaikum pak buk apakah kalian sudah paham siapa nabi kalian ? ketika saya
berada di syiria saya bermimpi bertemu dengan rasulullah ketika saya terbangun, nabi telah
menurunkan wahyu terhadap saya.
Suami & istri : (hanya memandangi dan tersenyum heran dari kejauhan)
Pasien : (melanjutkan perjalanannya keliling desa)
“ pasien slalu menceritakan mimpinya yang bertemu nabi dan mendapat wahyu pada warga
disepanjang perjalanan. Warga melihat tambah hari semakin aneh tingkah lakunya, akhirnya
wargapun melaporkan ke pak lurah kalau tingkah lakunya pasien semakin aneh”
Warga : Assalamualaikum 3x
Pak lurah : waalaikumsalam ya pak ada yang bisa saya bantu ?
Warga : iya pak lurah begini pak saya ingin melaporkan ke pak lurah bahwa ada warga kita yang
perlu diwaspadai
Pak lurah : iya kah pak buk ? monggo pak buk duduk dulu (menyilahkan duduk) agar kita bisa
lebih leluasa ngobrolnya
Warga : ya pak betul (sambil menuju tempat duduk)
Pak lurah : monggo pak buk gimana alur ceritanya ? kok bisa terjadi seperti ini ?
Warga : itu pak beberapa hari kemaren ada anak warga yang baru pulang dari syiria anaknya si
pak seno & buk indah itu semua warga diceritakan dia mimpi bertemu dengan rasulullah dan
mendapatkan wahyu darinya. Melakukan hal seperti ini tidak hanya satu kali pak tapi berkali –
kali. Bagaimana pak ?
Pak lurah : wah iyya pak buk itu patut diwaspadai kalau tingkah lakunya seperti itu
Warga : kira – kira solusinya bagaimana ya pak ?
Pak lurah : coba nanti saya minta bantuan ke pihak puskesmas ya pak buk
Warga : iyya pak lurah segera ya pak soalnya ini sudah agak lama
“ Keesokan harinya pak lurah langsung menuju Puskesmas untuk menindak lanjutin keluhan
warganya”
Pak lurah : assalamualaikum
Perawat 2 : waalaikumsalam ada yang bisa saya bantu pak lurah ? (perawat sudah mengetahui
bapak lurahnya)
Pak lurah : begini buk, didesa saya itu ada warga yang melaporkan ada anak warga yang
mengalami gangguan
Perawat2 : gangguan gimana pak ?
Pak lurah : menyapaikan yang dikeluhkan warga kemaren (ada anak warga yang baru pulang dari
syiria anaknya si pak seno & buk indah itu semua warga diceritakan dia mimpi bertemu dengan
rasulullah dan mendapatkan wahyu darinya.)
Perawat 2 : baik pak, nanti siang saya ke desanya bapak mintak tolong antarkan saya
kerumahnya pasien tersebut ya pak untuk mengklarifikasi dengan keluarga pasien. Agar pasien
diperiksa terlebih dahulu
Pak lurah : baik buk, saya tunggu nanti siang. Terimakasih buk assalamualikum
Perawat 2 : ya pak sama” waalaikumsalam
“ disiang hari perawat 1 dan perawat 2 datang ke kantor desa untuk mintak antar kerumah pasien.
Begitupun dengan pak lurah menyambut dan mengantarkan perawat ke rumah pasien”
Pak lurah : assalamualaikum ibu bapak ( sambil mengetuk pintu)
Keluarga pasien : walaikum salam .. ada apa ini pak lurah ??
Pak lurah : ini ada pihak puskesmas ingin memeriksa keadaan anak bapak.
Keluarga pasien: ohhh… iya bapak . silahkan masuk ..”
“kemudian perawat dan paklurah masuk kerumahnya. Keluarga pasien mempersilahkan perawat
memeriksa anaknya di kamar”.
Perawat1 : selamat pagi mbak, perkenalkan saya anidia, saya perawat dari FIK UNIPDU
Pasien : iya selamat pagi juga ,
Perawat1 : disini saya ingin mendengarkan pegalaman mbak selama di syiriah .
Pasien : (bercerita)
Perawat 1: bagaimana perasaan dan fikiran mbak tentang keyakinan tersebut ?
Pasien : ( bercerita tentang mimpi )
Perawat 1: ( perawat mencoba menfasilitasi spiritual pasien yang beranggapan mendapatkan
wahyu)
Pasien : lohh mbak saya loh bertemu langsung di mimpi saya. Dalam mimipi saya memang di
berikan wahyu oleh tuhan
Perawat1 : iya mbk. Mbak kan tau kalau mimpi itu kan sebatas bunga tidur saja. Berarti
keyakinan yang mbak yakini itu salah dan kurang benar ..’
Pasien : apanya yang salah mbak,,’ yang saya katakan itu benar mbak , gak ada yang salah.
Perawat1 : iya tidak salah tapi kurang benar mbak. Sebuah mimpi itu hanya sebatas bunga tidur.
Pasien : oh jadi itu bukan sbuah kenyataan ya mbak?
Perawat1 : iya, mbak harus percaya dan yakin bahwa Allah meurunkan wahyu hanya kepada
Nabi melalui perantara malaikat
Pasien : makasih ya mbak, sudah dikasih tau.
Perawat 1 & 2 : ya mbak sama – sama kami pamit pulang ya mbak

Anda mungkin juga menyukai