Anda di halaman 1dari 32

TRANSFER MASSA KONVEKTIF

Keseimbangan, Koefisien Transfer Massa, dan Film Theory


Difusi
molekuler
Difusi

Difusi olakan

Perpindahan
Massa

Perpindahan
Massa Konvektif
Fasa dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu:
1. Padat
2. Cair fluida
3. Gas
Jika dalam suatu sistem terdapat lebih dari satu fasa dan di
dalamnya terjadi proses transfer massa, maka mekanisme
transfer massa yang terjadi selain difusi adalah adanya transfer
massa konvektif atau transfer massa antar fasa (convective
mass transfer/interphase mass transfer).
Transfer massa antar fasa dapat digunakan sebagai dasar
penentuan design peralatan, baik pada proses pemisahan
maupun reaksi yang melibatkan lebih dari satu fasa.
Transfer massa antar fasa dapat terjadi pada sistem dengan
dua fasa atau lebih, misal: padat-cair, padat-gas, gas-cair, cair-
cair, atau padat-cair-gas.
Perbedaan mendasar antara difusi dengan transfer massa konvektif

Beberapa literatur memiliki definisi yang berbeda terkait dengan transfer


massa konvektif. Transfer massa konvektif pada dasarnya juga terjadi
melalui mekanisme yang sama dengan difusi. Difusi terjadi ketika
pergerakan molekul hanya karena adanya perbedaan konsentrasi dan
diperhitungan pada satu fasa yang sama (lihat contoh soal difusi melalui
stagnant gas film), sedangkan transfer massa konvektif terjadi pada
perbatasan antara dua fasa (interface) dan proses yang terjadi adalah
gabungan antara difusi sekaligus aliran fluida yang sifatnya bulk fluid
motion. Adanya aliran fluida inillah yang membedakan proses difusi
dengan transfer massa konvektif.

Fenomena difusi sering didekati dengan menggunakan hukum Fick yang


melibatkan koefisien difusi (difusivitas), sedangkan transfer massa
konvektif sering didekati dengan koefisien transfer massa. Beberapa
literature bahkan melakukan pendekatan koefisien transfer massa pada
peristiwa difusi karena pendekatan itulah yang lebih mudah praktis dan
mudah untuk digunakan.
Contoh proses pemisahan yang didasari oleh transfer massa
konvektif:
 Adsorpsi : penjerapan gas atau cairan oleh butir-
butir padatan
 Absorbsi : penyerapan komponen yang ada dalam gas
oleh solven cair
 Stripping : pengambilan komponen dalam cairan oleh
gas
 Ekstraksi :pengambilan komponen dalam cairan
dengan cairan lain (solven)
 Leaching : ekstraksi padatan dengan pelarut cair

Secara umum dapat dikatakan bahwa dalam aplikasi di industri,


mekanisme transfer massa antar fasa lebih dominan jika
dibandingkan dengan difusi
KESEIMBANGAN
Ketika keseimbangan tercapai maka kecepatan perpindahan
massa netto=0
Perpindahan massa baik secara difusi maupun transfer
massa antar fasa sangat tergantung dari gradien
konsentrasi.
Untuk transfer massa antar fasa, deviasi terhadap keadaan
seimbang merupakan driving force untuk terjadinya transfer
massa
Contoh:
Udara dan uap amonia dikontakkan dengan air murni.
Setelah waktu tertentu dicapai keseimbangan dinamis, yang
ditandai dengan konsentrasi amonia di dalam air maupun
tekanan parsial amonia di udara sudah konstan.
Pada saat keseimbangan dinamis dicapai maka kecepatan
amonia dari udara ke air=kecepatan amonia dari air ke
udara.
Mula-mula Setimbang

NH3
Udara

Air
Untuk sistem gas-cair, keseimbangan di interface dapat didekati
dengan hukum Henry
Hukum Henry menyatakan bahwa banyaknya solut yang terlarut
dalam fasa cair, proporsional terhadap tekanan parsial solut
tersebut dalam fasa gas. Pada keadaan seimbang:
Konsentrasi solut dalam fasa cair= (konstanta) (tekanan parsial
solut dalam fasa gas)
Hukum Henry dapat dinyatakan dalam fraksi, konsentrasi,
maupun tekanan parsial, tergantung dari kasus yang ditinjau.
Dalam tekanan parsial dan konsentrasi
PA  H .C A
Dalam fraksi mol
y A  H .xA
Sedangkan untuk sistem cair-cair immiscible keseimbangan
dinyatakan dalam hukum distribusi
C A ,liquid 1  koefisien distribusi .C A ,liquid 2
Contoh 1:
Beaker glass berisi air murni diletakkan dalam ruangan
tertutup bersuhu 25 C. Udara diasumsikan sebagai udara
kering dan tekanan udara 1 atm.
1. Hitung konsentrasi oksigen di dalam air (mg/L) setelah
waktu yang cukup lama (setimbang)
2. Jika udara dianggap tidak kering (mengandung uap air)
dan tekanan uap air pada suhu 25 C adalah 0,0313 atm,
hitung konsentrasi oksigen dalam air.
Diketahui konstanta Henry untuk oksigen di dalam air pada
25 C, H= 0,7813 atm.m3.mol-1
Penyelesaian:
1. Berdasarkan hukum Henry yang menyatakan bahwa
Konsentrasi solut dalam fasa cair= (konstanta) (tekanan parsial
solut dalam fasa gas)
dan dari soal diketahui konstanta Henry adalah
H= 0,7813 atm.m3.mol-1
Maka persamaan hukum Henry untuk kasus ini dapat
dituliskan
PO2  H .CO2
Dengan tekanan parsial oksigen
PO  y O .Ptotal
2 2
Sehingga
yO2 .Ptotal  H .CO2
Penyelesaian:
2. Karena udara mengandung uap air, maka tekanan parsial
oksigen dalam udara basah lebih kecil dibandingkan tekanan
udara dalam udara kering

Ptotal  PO2  PN2  PH 2O

PO2  H .CO2

yO2 .Ptotal  H .CO2


TEORI LAPISAN FILM
Mekanisme transfer massa antar fasa didasari oleh mekanisme
difusi.
Selama proses transfer massa terjadi, terdapat lapisan batas
antara dua fasa (interface).
Suatu area hipotetis dimana terdapat gradien konsentrasi
disebut sebagai lapisan film. Pada lapisan inilah terjadi proses
transfer massa antara kedua fasa.
Untuk fasa padat-fluida, maka ada 1 lapisan film di fluida
Untuk fasa fluida-fluida, misal gas-cair atau cair-cair yang
immiscible, maka ada 2 lapisan film di masing-masing fluida.
Teori yang membahas mengenai 2 lapisan film ini dikenal
dengan TWO FILM THEORY
Two film Theory membahas mengenai mekanisme perpindahan
massa antar fasa yang melibatkan persamaan perpindahan
massa dan keseimbangan di interface.
Persamaan untuk transfer massa antar fasa sangat bervariasi
tergantung dari fasa yang terlibat dan mekanisme transfer
massa yang terjadi.
Dalam penyusunan persamaan, asumsi yang paling penting
adalah transfer massa terjadi pada steady-state.
Persamaan umum yang digunakan untuk menyatakan
banyaknya massa yang berpindah per satuan luas per satuan
waktu (fluks) dapat dinyatakan sebagai berikut:
Fluks = (konstanta)(driving force)
Konstanta pada transfer massa antar fasa disebut koefisien
transfer massa.
Koefisien transfer massa dibedakan menjadi dua yaitu koefisien
transfer massa individual (lokal) dan koefisien transfer massa
gabungan (overall)
interface

gas phase liquid phase


pA ,G
concentration of A

p A ,i
C A ,i

C A ,L
G L
distance z
Koefisien Transfer Massa Lokal
Koefisien transfer massa lokal adalah koefisien yang
didasarkan pada lapisan film di salah satu fasa

interface Untuk fasa gas, persamaan


laju perpindahan massa antar
gas liquid
pA ,G phase phase
massa dapat ditulis:

N A ,z  kG pA ,G  pA ,i 
concentration of A

pA ,i
C A ,i
koefisien transfer massa lokal
C A ,L di fasa gas

G L
distance z
Koefisien Transfer Massa Lokal

interface Untuk fasa cair, persamaan


gas liquid laju perpindahan massa antar
pA ,G phase phase massa dapat ditulis:

N A ,z  k L C A ,i C A ,L 
concentration of A

pA ,i
C A ,i

C A ,L
koefisien transfer massa lokal
G L di fasa cair

distance z
interface

gas phase liquid phase y A ,i  Hx A ,i


y A ,G
concentration of A

y A ,i
x A ,i

x A ,L
G L
distance z
interface

gas phase liquid


p A ,G
phase
concentration of A

p A ,i
C A ,i

C A ,L
G L
distance z

Komposisi di interface berada dalam keseimbangan,


p A ,i  HC A ,i
Karena komposisi di interface sulit untuk diukur, maka muncul konsep lapisan
film gabungan.
Koefisien Transfer Massa Overall
Koefisien transfer masa overall atau gabungan adalah koefisien transfer
massa pada lapisan gabungan dimana hambatan transfer massa dominan.

interface Laju transfer masa overall di


gas liquid phase fasa gas:
pA ,G
N A ,z  K G p A ,G  p A* 
phase
concentration of A

p A* C A ,L koefisien transfer massa overall


di fasa gas.

Keseimbangan:
G p  H .C A ,L
*
A
distance z
Koefisien Transfer Massa Overall
interface

gas liquid Laju transfer masa overall di


phase phase fasa cair:
N A ,z  K L C A C A ,L 
*
pA ,G
concentration of A

C A* koefisien transfer massa overall


di fasa cair
C A ,L Keseimbangan:

p A ,G  H .C A*
L
distance z
• Pada steady-state, laju transfer masa di setiap fasa dan laju transfer
massa overall bernilai sama:
N A ,z  k G p A ,G  p A ,i   k L C A ,i  C A ,L 
 K G p A ,G  p A*   K L C A*  C A ,L 
• p A*
adalah tekanan parsial A di fasa gas yang berada dalam
keseimbangan dengan konsentrasi A di fasa cair
*
• C A adalah konsentrasi A di fasa cair yang berada dalam keseimbangan
dengan tekanan parsial A di fasa gas

• Nilai koefisien transfer massa (baik lokal maupun overall) dapat


diestimasi maupun dicari dengan eksperimen.
• Jika menggunakan eksperimen, yang terhitung umumnya adalah
koefisien transfer massa overall
• Koefisien transfer massa overall yang diperoleh dari eksperimen, dapat
digunakan untuk menentukan koefisien transfer massa lokal.
Untuk film gabungan di fasa gas

interface
gas liquid phase
pA ,G phase Laju transfer masa overall di
fasa gas:
N A ,z  K G p A ,G  p A* 
concentration of A

*
p A C A ,L Keseimbangan:

p A*  H .C A ,L

G
distance z

p A ,G  p A*  p A ,G  p A ,i  p A ,i  p A*
Untuk film gabungan di fasa gas

p A ,G  p A  p A ,G  p A ,i  p A ,i  p A
* *

p A ,G  p A*  p A ,G  p A ,i   p A ,i  p A* 
Keseimbangan: p A  H .C A ,L
*

PA ,i  HC A ,i
p A ,G  p A*   p A ,G  p A ,i   H C A ,i C A ,L 
N A ,z N A ,z HN A ,z
 
KG kG kL
1 H 1
 
K G kG k L
Untuk film gabungan di fasa cair
interface

gas liquid Laju transfer masa overall di


phase phase fasa cair:
N A ,z  K L C A* C A ,L 
pA ,G
concentration of A

Keseimbangan:

C *
A
p A ,G  H .C A
*

C A ,L
L
distance z

C A* C A ,L  C A* C A ,i  C A ,i C A ,L
Untuk film gabungan di fasa cair

C A* C A ,L  C A* C A ,i  C A ,i C A ,L
C A* C A ,L  C A* C A ,i   C A ,i C A ,L 
Keseimbangan: p A ,G  HC A*
PA ,i  HC A ,i
C *
A C A ,L  
1
pA G  p A i   C A i C A L 
, , , ,
H
N A ,z N A ,z N A ,z
 
KL Hk G kL
1 1 1
 
KL Hk G kL
interface
gas liquid
pA ,G
phase phase
H>1,
• untuk bahan yang sukar larut
p A ,i dalam cairan (kelarutan
C A ,i
rendah)
C A ,L • yang mengontrol adalah
tahanan di fasa cair
G L

interface
pA ,G
H<1,
C A ,i • untuk bahan yang mudah larut
pA ,i dalam cairan (kelarutan tinggi)
• yang mengontrol adalah
gas liquid C A ,L
tahanan di fasa gas
phase phase

G L
Soal Latihan:

Pada percobaan absorbsi NH3 oleh air di dalam suatu kolom,


diperoleh KG = 0,205 lbmol NH3/jam.ft2.atm. Pada suatu tempat
tertentu di dalam kolom gas mengandung 10% NH3 dan di fasa cair
0,005 mol NH3/ft3. Ternyata 95% tahanan total transfer massa ada
di fasa gas. Suhu 68 F, tekanan 1 atm dan konstanta Henry untuk
sistem NH3-air= 0,15 atm.ft3/mol NH3. Hitung koefisien transfer
massa lokal dan komposisi pada interface!
latihan

1. Gambarkan lapisan film yang terbentuk pada transfer massa


gas-cair berdasarkan Two Film Theory dan beri simbol
2. Buat persamaan transfer massa untuk masing-masing fasa
3. Buat lapisan film gabungan di fasa gas dan jabarkan persamaan
yang menghubungkan antara tahanan di setiap fasa dengan
tahanan gabungan.

Anda mungkin juga menyukai