Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “ Metode
Pembelajaran Case Presentation”

Kami berharap agar setelah membaca dan mempelajari makalah ini,


pembaca dapat memiliki pertambahan pengetahuan yang lebih baik dan proses
implementasi, baik dalam bidang ilmu dunia, maupun ilmu akhirat.

Kemudian, mengingat proses makalah ini kami merasa sangat jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu kami selalu membuka diri untuk mendapatkan
berbagai masukan dan kritikan agar kelak pembuatan makalah selanjutnya lebih
baik lagi.

Kendari, 13 September 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2. Tujuan ........................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Case Presentation…………………………………….
2.2. Jenis Case Presentation………………………………………….
2.3. Tahap – tahap Case Presentation…………………………………
2.4. Kriteria Keberhasilan Case Presentation dalam Mencapai Tujuan..
2.5. Media Case Presentation……………………………………….
2.6. Kelebihan teknik presentasi kasus (case presentation) ……………
2.7. Kekurangan teknik presentasi kasus (case presentation)………………

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpula……………………………………………………………...
3.2. Saran…………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan


kegiatan belajar mengajar dikelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Setiap guru yang akan mengajar harus selalu
membuat perencanaan, salah satu yang harus dilakukan adalah mampu membuat
peserta didik senang dengan suasana belajar melalui metode yang menarik.
Penggunaan metode belajar bertujuan membantu guru dalam menyampaikan
materi agar mudah ditangkap oleh peserta didiknya. Metode belajar menarik
adalah metode pembelajaran kreatif yang menanamkan pengetahuan sebanyak-
banyaknya dalam diri anak didik.

Ada beberapa metode pembelajaran kreatif untuk guru agar peserta didik
senang dengan suasana belajar, salah satu diantaranya adalah metode belajar case
presentation ( presentasi kasus ). Oleh karena itu, makalah ini akan membahas
tentang metode case presentation.

1.2. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memahami metode case presentation

2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari case presentation
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tahap – tahap dari case presentation
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Case Presentation

Metode ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek


tertentu yang mempelajari suatu kasus. Pada metode ini peserta diberikan
suatu kasus yang berkaitan dengan bidang ilmu di program studi,
kemudian peserta diminta untuk mempresentasikan hasil dari sintesanya
mengenai pemecahan kasus yang diberikan.

Presentasi kasus merupakan kegiatan pembelajaran di klinik yang


sering dilakukan di ruang diskusi. Pada kegiatan ini, mahasiswa
mempresentasikan kasus pasiaen yang dijumpai selama melakukan
kegiatan di poli rawat jalan, UGD maupun rawat inap

Mahasiswa membuat catatan status pasien sesuai dengan format


catatan medis pasien untuk RS pendidikan

Presentasi kasus disebut suatu kegiatan pembelajaran yang


melibatkan seluruh peserta didik dalam satu kelas besar dan setiap
kelompok tutorial secara bergiliran mempresentasikan hasil kerja
kelompok tutornya dalam memecahkan masalah / kasus yang didapatkan
oleh kelompok tersebut.Presentasi dilakukan oleh seorang wakil kelompok
yang ditunjuk sebagai juru bicara dan waktu presentasi dialokasikan 15 –
20 menit untuk setiap kelompok.Jumlah presentasi disesuaikan dengan
jumlah / macam dari seluruh masalah / kasus yang diberikan kepada setiap
kelompok.Diskusi terbuka dilakukan setelah presentasi, dengan teknik
penyelenggaraan disesuaikan dengan waktu, kondisi, dan keragaman
masalah yang dipresentasikan.

Kegiatan ini dipimpin oleh satu orang / lebih Pimpinan dan


Sekretaris Kegiatan (mahasiswa) yang telah dipilih / ditentukan
sebelumnya, disesuaikan dengan keragaman dan jumlah masalah yang
dipresentasikan (satu atau beberapa sesi). Setiap Tutor diharapkan hadir
mendampingi kelompok Tutorialnya, walaupun inti kegiatan presentasi
kasus ini lebih berupa kegiatan: dari – oleh – untuk mahasiswa . Pada
akhir kegiatan dapat dimintakan pendapat dari para Tutor.
Penanggungjawab kegiatan adalah pembuat modul.Waktu kegiatan
dialokasikan pada hari Jumat dengan lama kegiatan disesuaikan (Hermas,
2015)

Tujuan dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk


membujuk (biasanya dibawakan oleh wiraniaga), untuk memberi
informasi (biasanyaoleh seorang pakar), atau untuk meyakinkan
(biasanya dibawakan olehseseorang yang ingin membantah pendapat
tertentu).

Unsur presentasi yaitu adanya penyaji, moderator, audience/


peserta, dan observer. Penyaji adalah orang yang membawakan materi
kasus dalam presentasi (case presentation). Moderator adalah orang yang
memipin dan mengatur jalannya suatu case presentation. Moderator
mempunyai tugas membuka acara presentasi, meguraikan latar
belakangdan tujan case presentation, memperkenalka biodata penyaji dan
temacase presentation, menentukan waktu penyajian dan diskusi atau
mekanisme tanya jawab, memimpin jalannya diskusi, setelah itu
merangkum pertanyaan yang telah diberikan dan kesimpulan dari diskusi
dari case presentation.
2.2. Jenis Case Presentation
1. Presentasi Teks (Reading Presentation)
Bentuk penyajian dimana penyaji sepenuhnya menggunakan teks
(membaca kata demi kata yang tertuang dalam media penyajian)
2. Presentasi Hafalan (Memorized Presentation)
Gaya penyajian dimana isi bahan sajian ditulis dalam
bentuk teks tertulis lalu dihafalkan. Contohnya laporan hasil studi
singkat, hasil kunjungan atau observasi.
3. Penyajian Spontan (The Impromptu Presentation)
Penyajian langsung informal tanpa persiapan yang matang dipihak
pembicara, Contohnya; pertemuan khusus anda diminta memberi
sambutan karena kapasitas dan posisi anda.
4. Penyajian dengan kartu (The Note Cards Presentation)
Penyajian dengan kartu berisi uraian penyajian sesuai nalar
pendengar, namun inti sajian tetap disesuaikan dengan tujuan
penyajian. Teknik penyajian bebas, natural, dipersiapkan dengan
matang dan sesuai tingkat respon pendengar.

2.3. Tahap-Tahap Case Presentation


1. Tahap Permulaan
Diawali dengan memperkenalkan peserta didik tentang latrar
belakang pasien, situasi pelayanan perawatan, tujuan diskusi, beberapa
informasi yang dibutuhkan tentang pasien.
2. Tahap Persiapan
a) Menentukan Topik
Topik yang akan saya sampaikan? Apakah topik ini
dibutuhkan audiens? Mengapa saya menyampaikan topik ini?
Itulah beberapa pertanyaan yang perlu Anda tanyakan pada
diri Anda sebelum menentukan topik presentasi. Dengan begitu
Anda akan mudah menemukan topik dengan tepat dan sesuai
dengan kebutuhan audiens. Usahakan topik Anda menarik dan
menggugah audiens untuk mendengarkan.
b) Menetapkan Tujuan
Apa yang Anda harapkan dari presentasi Anda? Jawaban
dari pertanyaan ini yang akan menjadi arah dari presentasi
Anda. Setiap presentasi harus punya tujuan. Dengan memiliki
tujuan, Anda akan lebih baik dalam melakukan persiapan, lebih
berhati-hati dalam tindakan, tampil lebih cerdas dan tepat
sasaran, tentunya dengan hasil akhir yang berkesan bagi
audiens. Buat tujuan Anda dengan jelas, bisa dicapai dan Anda
tahu betul bagaimana mencapainya.
c) Mengenali Situasi dan Audiens Anda

Mengenali situasi dan mengenali audiens akan membuat


Anda jauh lebih tenang. Dalam hal ini Anda perlu melakukan
koordinasi dengan audiens, atau panitia penyelanggara untuk
menanyakan hal-hal yang ingin Anda ketahui. Seperti, dalam
acara apa Anda melakukan presentasi, berapa lama waktu
untuk presentasi, presentasi dilakukan di luar ruangan atau di
dalam, adakah sarana pendukung yang digunakan, siapa saja
yang akan hadir, berapa usia mereka, bagaimana tingkat
pendidikannya, apa jabatannya, berapa rasio jumlah laki-laki
dan perempuan, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan Anda.

d) Menyusun Materi
Langkah selanjutnya adalah menyusun materi. Dalam
menyusun materi dibutuhkan kejelian dan ketepatan. Kenapa
harus jeli dan tepat? Kejelian berhubungan erat dengan
kemampuan presenter dalam memilih sumber yang bisa
dipercaya sedangkan ketepatan berhubungan dengan
kesesuaian materi dengan apa yang dibutuhkan oleh audiens.
Jadi sebagai presenter yang baik, Anda tidak bisa asal-asalan
dalam menyiapkan materi yang akan Anda sampaikan.
Ada syarat yang harus dipenuhi dalam menyusun materi,
antara lain materi harus sesuai dengan topik, update dan
terpercaya. Anda bisa mendapatkan materi dari pengalaman
pribadi, buku, jurnal, hasil penelitian, majalah, internet atau
koran. Satu lagi yang harus Anda pahami, jangan membuat
materi yang terlampau banyak dan jangan gunakan kata atau
kalimat yang Anda sendiri tidak memahaminya.
e) Menentukan Pendekatan Yang Anda Gunakan
Setiap presentasi membutuhkan metode yaitu sebuah
pendekatan yang Anda gunakan dalam menyampaikan materi.
Metode yang baik adalah metode yang sesuai dengan topik
yang Anda sampaikan. Ada beberapa metode yang bisa Anda
terapkan diantaranya ceramah, eksperimen, simulasi,
demonstrasi, ceramah plus dan lain-lain. Silahkan Anda
eksplorasi metode yang paling cocok dengan topik Anda.
Keberhasilan Anda memilih metode yang tepat akan membawa
Anda menjadi presenter yang lebih efektif.
f) Menyusun Slide Presentasi
Jika presentasi Anda menggunakan slide, maka langkah
selanjutnya adalah menyusun slide presentasi Anda semenarik
mungkin. Dalam membuat slide ada beberapa prinsip yang
harus Anda pahami.

· Sederhana

· Konten yang kuat

· Font yang indah

· Gambar yang menarik dan sesuai

· Penggunaan warna yang tepat


· Mematuhi prinsip CRAP, yaitu contrast atau
kontras, repetition atau pengulangan , Alignment atau
perataan dan proximity atau kedekatan.

3. Tahap Diskusi
Diawali dengan perkenalan dan penyajian singkat tentang pasien
pada peserta didik, kemudian menunjukan gejala-gejala khusus yang
berhubungan dengan masalah pasien yang mengungkapkan
perasaannya.
4. Tahap Evaluasi
Dilakukan dengan diskusi dan penilaian terhadap pasien, perilaku
dan kemampuan untuk mengatasi msalah, penilaian terhdap peserta
didik serta evaluasi proses dan hasil dari nursing clinic apakah tujuan
yang ditetapkan tercapai atau belum.

2.4. Kriteria Keberhasilan Case Presentation dalam Mencapai


Tujuan
1. Menarik perhatian peserta
2. Isi presentasi disajikan secara sistematis
3. Penjelasan sesuaikan dengan tingkat nalar pendengar
4. Berikan contoh dan argumen yang kuat
5. Tentukan tindak lanjut

2.5. Media Case Presentation


1. Charts merupakan grafik, biasanya untuk menampilkan data statistic
berbentuk angka.
2. Vidio dan Film merupakan media yang di dalamnya terdapat unsur
audiovisual.
3. Handouts merupakan media cetak tertulis berisi materi atau kasus yang
disampaikan
4. Cartoons, Poster merupakan media cetak visual bertujuan untuk
persuasi.
5. Studi Kasus digunakan untuk memberikan kasus nyata pada case
presentation
6. Demonstrasi merupakan metode yang memberikan pengalaman
kepada para siswa dengan observasi dan interaksi aktif melalui
demonstrasi.
7. Slides merupakan media penayangan gambar dengan film. Pada
perkembangannya, slide sekarang merupakan betuk media presentasi
dengan program computer yaitu power point.

Syarat media case presentation yang efektif.


a. Mudah dilaksanakan penyaji dan diterima oleh audience
b. Murah dibuat oleh penyaji, tanpa mengeluarkan biaya yang banyak.
c. Praktis digunakan untuk menyajikan case presentation.
d. Kesesuaian bahan dengan metode penyajian
e. Kesesuaian media dengan karakteristik peserta/ audience
f. Tepat, daya tahan (kuat),
g. Tersedia

2.6. Kelebihan teknik presentasi kasus (case presentation)


1. Mahasiswa dapat mengetahui dengan pengamatan yang
sempurnatentang sesuatu gambaran yang nyata, yang betul-betul
terjadi di dalam hidupnya, sehingga mereka dapat mempelajari dengan
penuh perhatian dan lebih terperinci persoalannya. Dengan mengamati,
memikirkan dan bertindak dalam mengahadapi situasi tertentu, mereka
lebih meyakini apa yang diamati dan menemukan jalan keluarnya.
Pengamatan seperti diatas akan membantu mahasiswa dalam
mengembangkan daya berfikirnya secara sistematis dan logis,
sehingga ia mampu pula mengambil keputusan yang tepat.
2. Ketika mahasiswa meniliti proses dalam mengambil keputusan
mengenai salah satu kasus, maka ia mendapatkan pengetahuan
tentang dasar-dasar atau sebab-sebab yang melandasi timbulnya kasus
tersebut.
3. Penggunaan teknik presentasi kasus ini juga membantu
mahasiswa dalam mengembangkan daya intelektual dan
ketrampilan berkomunikasi secara lisan maupun secara penulisan.
4. Dalam memecahkan masalah dari kasus itu, mahasiswa dapat
menggunakan pendekatan secara “problem solving”. Kemudian teknik
kasus ini dapat memperlihatkan kepada mahasiswa tentang masalah
atau persoalan hidup yang dihadapi terutama dalam bidang pendidikan
dan pengajaran.

2.7.Kekurangan teknik presentasi kasus (case presentation)

1. Memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkan banyak kasus yang


ditemui.
2. Membutuhkan banyak waktu untuk diskusi.
3. Untuk pelaksanaan kegiatannya memerlukan fasilitas yang banyak dan
kadang-kadang hal ini sulit dipenuhi seperti persiapan LCD,
laptop,ruang dan listrik
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Presentasi kasus disebut suatu kegiatan pembelajaran yang melibatkan


seluruh peserta didik dalam satu kelas besar dan setiap kelompok tutorial secara
bergiliran mempresentasikan hasil kerja kelompok tutornya dalam memecahkan
masalah / kasus yang didapatkan oleh kelompok tersebut.Presentasi dilakukan
oleh seorang wakil kelompok yang ditunjuk sebagai juru bicara dan waktu
presentasi dialokasikan 15 – 20 menit untuk setiap kelompok.Jumlah presentasi
disesuaikan dengan jumlah / macam dari seluruh masalah / kasus yang diberikan
kepada setiap kelompok.Diskusi terbuka dilakukan setelah presentasi, dengan
teknik penyelenggaraan disesuaikan dengan waktu, kondisi, dan keragaman
masalah yang dipresentasikan.

3.2. Saran

1. Bagi Mahasiswa

Tingkatkan kreatifitas dan keterampilan di bidang presentasi dengan


membekali diri dengan ilmu agar siap di lapangan

2. Bagi Institusi
Tingkatkan evaluasi di system pendidikan dan kurikulumnya dalam
melakukan pendidikan kesehatan di bidang presentasi, agar menjadi bidan
yang professional dan kompeten.
DAFTAR PUSTAKA

Roestiyah. 1988. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Bina AksaraSurjadi. 1983.

Membuat siswa Aktif Belajar.

Bandung : Bina Cipta________. 2011.

Case Presentation Method (CPM).


www.mapcb.com/user/Case%2520Presentation%2520Method.doc+case+presenta
tion+method4

Anda mungkin juga menyukai