Anda di halaman 1dari 2

Yesi dan Yollanda adalah dua saudara yang umurnya hanya berbeda 1 tahun.

Mereka juga
memiliki perbedaan, mulai dari hobi yang berbeda sampai sifat yang berbeda pula. Yesi adalah
anak sulung dengan hobi kuliner dan jalan-jalan. Didunia ini tidak ada makanan yang tidak
disukainya, dari makanan yang digoreng, dioseng, dibakar sampai yang direbus. Dia juga memiliki
sifat yang ceroboh, tapi dia adalah orang yang memiliki empati terhadap orang lain.
Sedangkan Yolla adalah sibungsu yang ceria dan riang, segala sesuatu yang dia temui slalu
membuat nya penasaran dan slalu ingin tahu tentang hal-hal baru. Dia juga seseorang yang
menyukai buku, baik itu buku tentang sejarah dunia, resep makanan sampai buku-buku kesehatan.
Dia juga orang yang slalu mempersiapkan segalanya jika terjadi suatu hal, dia adalah seorang yang
teliti.
Pada suatu hari saat Yolla dan Yesi sedang asyik bersantai sambil menonton, turun lah
hujan yang sangat deras.
Yesi : Wah hujanya sangat deras ya?
Yola : Iya nih. Cuaca dingin gini enaknya minum kopi hangat dan tidur sepuasnya.
Yesi : Benar sekali.
(Tanpa sadar mereka pun tertidur. Tak terasa waktu berlalu hujan pun telah reda, Yola pun
terbangun, lalu dia pun langsung kedepan rumah untuk memeriksa apakah hari masih hujan atau
sudah reda. Tapi apakah yang terjadi wajah yolla terlihat sangat terkejut dan iapun langsung
berteriak dan membuat kegemparan)
Yolla : Wahh kenapa ini? Banjir….banjir….
(Yesi pun langsung terbangun dan kaget langsung lari kedepan menemui yolla)
Yesi : Ada apa? Ada apa? Banjir? Banjir dimana?
Yolla: Ini lihat halaman rumah banjir dan dipenuhi dengan sampah.
Yesi : (sambal mencelupkan kakinya kegenangan air dengan muka yang datar) Oh cuman diatas
mata kaki saja, ini belum dikatakan banjir, menurut buku tatangsutarma tunggu ketinggian seleher
baru dikatakan banjir. Tolong deh jangan lebay.
Yolla : Sudah lah jangan banyak omong, ayo kita bereskan ini segera, aku tidak suka hal yang
berantakan seperti ini.
(Mereka berduapun bersama-sama membersihkan halaman rumah mereka, setelah beberapa saat
pun akhirnya pkerjaan mereka selesai)
Yola: Ah lelahnya. Akhirnya selesai juga.
Yesi: Aku lapar sekali, semua tubuhku terasa lemah tak berdaya.
Yola : Makan sana!
(Yesi langsung kedapur membuka kulkas dan langsung menyabet makanan yang ada dan langsung
memakannya, dan saking laparnya dia lupa untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Dan tak terasa
waktu pun berlalu. Malam telah tiba dan waktunya untuk tidur. Saat tidur ternayata yesi merasakan
ada hal yang tidak nyaman tentang perutnya. Karena sudah tidak menahannya yesi pun merintih
kesakitan dan membuat yolla terbangun.)
Yola : Kenapa kamu yes?
Yesi : Perutku sakit sekali. Aku sudah bolak balik ke wc tadi dan sekarang sakitnya sudah tertahan.
Yola : Sepertinya kau terkena diare.
Yesi : Kenapa bisa? Padahal aku tidak makan yang aneh-aneh. Aku cuman makan makanan yang
ada dikulkas saja.
Yola: Jangan bilang tadi setelah bersih-bersih halaman kamu tidak langsung cuci tangan kan pas
makan.
Yesi : (yesipun terdiam) kayaknya gitu.
(Yola pun memeriksa wajah yesi dan bagian kulitnya, dan setelah itu yolla langsung membuatkan
oralit untuk yesi, dia mengetahui cara ini karena suka membaca buku kesehatan. Dan setelah
diberikan oralit yesi lansung dibawa ke Rumah Sakit. Sesampainya di Rumah Sakit Yesi langsung
dianamnesa dan diperiksa oleh dokter. Yesi juga diperika TTV oleh perawat. Yesi juga sempat
dicek darah dan dipasangi infus dan dokter memberikan resep obat dan mereka berdua pun kembali
kerumah keesokan harinya.)

Anda mungkin juga menyukai