KEPUTUSAN
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PROBOLINGGO
NOMOR : 050/ 115/426.102/2016
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Indikator Kinerja Tujuan dan Sasaran Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 – 2018 adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan satu
kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KEDUA : Indikator Kinerja Tujuan dan Sasaran sebagaimana tercantum
dalam lampiran peraturan ini, merupakan acuan ukuran kinerja
yang digunakan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo untuk
menetapkan rencana kinerja jangka menengah dan tahunan,
menyampaikan rencana kerja dan anggaran, menyusun
dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas
kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai
dengan dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Probolinggo Tahun 2013 – 2018.
KETIGA : Indikator Kinerja Tujuan dan Sasaran sebagaimana dimaksud
pada diktum KESATU disusun dengan mengacu kepada
Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kabupaten
Probolinggo.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Probolinggo
Pada tanggal 20 Juni 2016
Capaian Target
Acuan Nasional
No Indikator Acuan Sumber Data
Dasar 2014 2015 MDG's
2015
TUJUAN 1. MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN
Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu
1990-2015
Prevalensi balita dengan berat 31.00%
1.8 10.02% 15.50%
badan rendah/kekurangan gizi (1989)
Laporan Bulanan
7.20% Gizi Dinkes Kab.
-Prevalensi balita gizi buruk 1.61% 1,51% 3.60%
(1989) Probolinggo
23.80%
-Prevalensi balita gizi kurang 8.41% 8,61% 11.90%
(1989)
TUJUAN 4. MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK
Target 4A: Menurunkan Angka Kematian Balita (AKBA) hingga dua per tiga dalam kurun waktu 1990-2015
97 Laporan PWS KIA
Angka Kematian Balita per 1000
4.1 10.00 16.00 32 Dinkes Kab.
kelahiran hidup (1991)
Probolinggo
68 Laporan PWS KIA
Angka Kematian Bayi (AKB) per
4.2 12.78 13.55 23 Dinkes Kab.
1000 kelahiran hidup
(1991) Probolinggo
Target 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015
Cakupan pelayanan Antenatal
5.5 (sedikitnya satu kali kunjungan dan
empat kali kunjungan)
56.00%
- Minimal 4 kali kunjungan 83,37% 88,11% Meningkat
(1991)
TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA
Target 6A: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS hingga tahun 2015
Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari
6.1 - 0.021% 0.03% Menurun KPA
total populasi
Penggunaan kondom pada hubungan
6.2 -
seks berisiko tinggi terakhir 12.80%
(2002/2003) Meningkat KPA
- Perempuan 29% -
- Laki-laki 37% -
Proporsi jumlah penduduk usia 15-24
6.3 tahun yang memiliki pengetahuan 38,7% 45.00%
komprehensif tentang HIV/AIDS
- Perempuan Menikah Meningkat KPA dan Dinkes
-
- Laki-laki menikah
- Perempuan belum menikah
-
- Laki-laki belum menikah
Target 6B: Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV dan AIDS bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun 2010
Proporsi penduduk terinfeksi HIV
6.4 lanjut yang memiliki akses pada obat- - 52.00% 60.00% Meningkat Dinkes
obatan antiretroviral
Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya hingga
tahun 2015
Angka kejadian dan tingkat kematian
6.6
akibat Malaria
4.68% Dinkes
Angka kejadian Malaria (per 1.000 Tidak ada Tidak ada
6.6a Menurun
penduduk) (1990) kasus kasus
Proporsi anak balita yang tidur dengan Tidak ada Tidak ada
6.7 - Meningkat Dinkes
kelambu berinsektisida kasus kasus
Proporsi anak balita dengan demam
Tidak ada Tidak ada
6.8 yang diobati dengan obat anti malaria - Meningkat Dinkes
kasus kasus
yang tepat
Angka kejadian, prevalensi dan tingkat
6.9
kematian akibat Tuberkulosis
Angka kejadian/Incidence Rate 334
6.9a Tuberkulosis (per 100.000 107 60,76 Dihentikan,
penduduk/tahun) (1990)
mulai Dinkes
Tingkat prevalensi Tuberkulosis (per 443 berkurang
6.9b 117.27 93,64
100.000 penduduk) (1990)
Tingkat kematian akibat Tuberkulosis 92
6.9c 3,3 3,2
(per 100.000 penduduk) (1990)
Capaian Target
Acuan
No Indikator Acuan Nasional Sumber Data
Dasar 2014 2015 MDG's 2015
Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis
6.10 yang terdeteksi dan diobati dalam
program DOTS
Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis/TB 20.00%
BTA + yang ditemukan/terdeteksi 67.27% 90,11% 70% Dinkes
dalam Program DOTS (CDR) (2000)
Proporsi kasus tuberkulosis yang 87.00%
6.10b diobati (Sembuh) dalam Program 88,81% 91.35% 85%
DOTS (2000)
Target 7C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan
sanitasi layak hingga tahun 2015
Proporsi rumah tangga dengan akses 37.73%
7.8 berkelanjutan terhadap air minum 97,20% 98,05% 68.87%
layak, perkotaan dan perdesaan (1990)
50.58%
7.8a Perkotaan - 75.29%
(1993)
31.61%
7.8b Perdesaan - 65.81%
(1993)
Dinkes
Proporsi rumah tangga dengan akses 24.81%
7.9 berkelanjutan terhadap sanitasi layak, 62.42% 63,57% 62.41%
perkotaan dan perdesaan (1993)
53.64%
7.9a Perkotaan - 76.82%
(1993)
11.10%
7.9b Perdesaan - 55.55%
(1993)
2014 2015
No Sasaran Indikator Sasaran
Target Realisasi Target Realisasi
Meningkatnya Cakupan desa dan
79% 87,3% 80% 92,73%
pengetahuan dan kelurahan siaga aktif
kesadaran untuk
berperilaku hidup bersih
Prosentase rumah
dan sehat serta
tangga berperilaku 23% 22,9% 24.5% 21.34%
1 pemberdayaan
hidup bersih dan sehat
masyarakat kearah
kemandirian
Meningkatnya kualitas Proporsi rumah tangga
kesehatan lingkungan di dengan akses jamban 61% 62,42% 62% 63.57%
masyarakat sehat
Angka Kematian Ibu
(AKI) per 100.000 87 130,50 100 145.57
Meningkatnya kualitas
Kelahiran Hidup
dan akses pelayanan
Angka Kematian Bayi
kesehatan terutama bagi
2 (AKB) per 1000 17 12,78 16 13.55
masyarakat miskin di
Kelahiran Hidup
puskesmas dan
Prosentase penduduk
jaringannya
miskin yang berkunjung 54% 31.1% 55.5% 17.98%
ke fasilitas kesehatan
Prevalensi gizi kurang <15% 8.41 <15% 8.61
Meningkatnya perbaikan
3
gizi masyarakat Prevalensi gizi buruk <5% 1.61 <5% 1.51
Menurunkan angka
kesakitan dan kematian
akibat penyakit melalui
sistem kewaspadaan dini
Angka Harapan Hidup 61.98 65.75 62.26 Belum
4 dengan pengembangan
(AHH) tahun tahun tahun ada data
kebijakan bidang
kesehatan dan
peningkatan sistem
informasi kesehatan
2 Belanja Daerah
a. Belanja
Tidak 37.612.054.000 36.576.515.783 97.25 40.499.458.000 39.765.692.386 98,19
Langsung
b. Belanja
84.124.332.860 65.810.094.937 78.23 94.481.677.166 79.936.859.468 84,61
Langsung
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019
adalah dokumen perencanaan sebagai arah dan acuan sekaligus kesepakatan bagi
seluruh komponen Dinas Kesehatan Provinsi dalam mewujudkan cita-cita dan
tujuan sesuai dengan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan kesehatan yang
disepakati bersama. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
mensinergikan perencanaan pembangunan kesehatan nasional dan daerah
melalui program-program kesehatan dan merupakan satu kesatuan dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari penyelenggara
pembangunan kesehatan mempunyai visi: ”Masyarakat Jawa Timur Lebih Mandiri
untuk Hidup Sehat” Sesuai pokok-pokok visi dapat dijelaskan bahwa Dinas
Kesehatan berupaya untuk mewujudkan masyakakat yang mandiri dengan
kemampuan yang optimal bisa memelihara kesehatan secara mandiri dalam
rangka mencapai hidup yang sehat yang paripurna mulai dari fisik, mental,
emosional, spiritual dan kultural. Kondisi tersebut akan diukur melalui indikator-
indikator kesehatan.
Misi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur secara jelas mengambarkan visi
Dinas Kesehatan yang menjadi cita-cita upaya kesehatan dan menguraikan upaya-
upaya yang akan dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Misi tersebut
antara lain:
1. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
2. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata, dan terjangkau.
3. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah
kesehatan.
4. Mendayagunakan sumberdaya kesehatan.
5. Menciptakan tata kelola upaya kesehatan yang baik dan bersih.
Dalam upaya mencapai visi dan misi Dinas Kesehatan, dirumuskan suatu
bentuk yang lebih terarah berupa tujuan dan sasaran yang strategis organsisasi.
Tujuan dan sasaran adalah perumusan sasaran yang selanjutnya akan menjadi
dasar penyusunan kinerja selama lima tahun. Tujuan yang akan dicapai Dinas
Kesehatan adalah sebagi berikut:
1. Dalam mewujudkan misi kesatu yaitu “Mendorong terwujudnya kemandirian
masyarakat hidup sehat“, maka tujuan yang ingin dicapai adalah
“Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat”.
2. Dalam mewujudkan misi kedua yaitu “Mewujudkan, memelihara dan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau”,
maka tujuan yang ingin dicapai adalah “Optimalisasi upaya kesehatan secara
sinergis, menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau dan bermutu bagi
masyarakat“.
3. Dalam mewujudkan misi ketiga yaitu “Mewujudkan upaya pengendalian
penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan” maka tujuan yang ingin
dicapai adalah “Optimalisasi penanggulangan masalah gizi“ dan “Optimalisasi
upaya pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana“ serta
“Meningkatkan akses pada lingkungan yang sehat“.
4. Dalam mewujudkan misi keempat yaitu “Mendayagunakan sumber daya
kesehatan“, maka tujuan yang ingin dicapai adalah “Optimalisasi ketersediaan,
mutu, manfaat, dan keamanan sediaan farmasi, alkes dan makanan” dan
“Meningkatkan jumlah, jenis, mutu, pemerataan dan pengembangan sumber
daya kesehatan” dan “Pembiayaan Kesehatan dengan jumlah mencukupi yang
teralokasi secara adil”.
5. Dalam mewujudkan misi kelima yaitu “Menciptakan tata kelola upaya
kesehatan yang baik dan bersih”, maka tujuan yang ingin dicapai adalah
“Optimalisasi manajemen kesehatan untuk menunjang program kesehatan“.
Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang
akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima
amanah/tanggungjawab/kinerja dengan pihak yang memberikan
amanah/tanggungjawab/kinerja. Dengan demikian, penetapan kinerja ini
merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat
penerima amanah kepada atasan langsungnya. Penetapan kinerja ini akan
menggambarkan capaian kinerja yang akandiwujudkan oleh suatu instansi
pemerintah/ unit kerja dalam suatu tahuntertentu dengan mempertimbangkan
sumber daya yang dikelolanya.
Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Kabupaten
Probolinggo bertujuan untuk memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan
pencapaian visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo untuk periode
2013 – 2018 sebagai komitmen dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD. Hasil review Kinerja Utama Dinas Kesehatan yang dirumuskan
berdasarkan analisis terhadap tujuan dan sasaran renstra yang telah ditetapkan
sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran 3.
BAB 7
PENUTUP