TINJAUAN PUSTAKA
Ketika potensial aksi berjalan sepanjang membran otot, kanal natrium akan
terbuka dan kalsium akan dikeluarkan dari reticulum sarkoplasma. Kalsium
intraseluler ini akan memfasilitasi aktin dan myosin untuk berinteraksi yang
membentuk kontraksi otot. Kanal natrium memilikI dua pintu fungsional, yaitu pintu
atas dan bawah. Natrium hanya akan bisa lewat apabila kedua pintu ini terbuka.
Terbukanya pintu bawah tergantung waktu, sedangkan pintu atas tergantung
tegangan.2 Asetilkolim cepat dihidrolisis oleh asetilkolinesterase menjadi asetil dan
kolin sehingga lorong tertutup kembali dan terjadilah repolarisasi.
Obat-obat pelumpuh otot mempengaruhi otot skeletal yang kecil dan cepat
(mata, digiti) sebelum otot abdomen (diafragma). Onset blokade saraf-otot setelah
pemberian obat pelumpuh otot nondepolarisasi adalah lebih cepat namun kurang
intens pada otot-otot laring (pita suara) dari pada otot perifer (m.adductor pollicis).
Efek sparing obat pelumpuh otot nondepolarisasi pada otot-otot laring
mungkin merefleksikan peran tipe serabut otot skeletal. Otot yang berperan dalam
penutupan glotis (m.thyroarytenoid) adalah tipe kontraksi cepat, di mana m.adductor
pollicis terutama dibentuk oleh tipe serabut lambat. Konsentrasi reseptor asetilkolin
lebih banyak pada otot serabut cepat sehingga dibutuhkan jumlah reseptor yang lebih
banyak untuk memblok otot tipe cepat dibanding otot tipe lambat. Semakin cepat
onset kerja pada otot pita suara dari pada m.adductor pollicis semakin cepat pula
ekuilibrium konsentrasi plasma dan konsentrasi pada otot-otot jalan napas saat
dibandingkan dengan m.adductor pollicis. Dengan obat pelumpuh otot
nondepolarisasi kerja sedang dan kerja singkat, periode paralisis otot laring adalah
cepat dan hilang sebelum mencapai efek maksimum pada m.adductor pollicis.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah dosis obat yang dibutuhkan untuk
menghasilkan tingkat tertentu blokade diafragma adalah dua kali lipat dosis yang
dibutuhkan untuk menghasilkan blokade yang sama dari m.adductor pollicis. Telah
diketahui bahwa monitoring m.adductor pollicis adalah indikator relaksasi otot laring
yang jelek (m.cricothyroid) sedangkan stimulasi saraf fasial dan monitoring respons
m.orbicularis oculi lebih merefleksikan onset blokade saraf-otot diafragma. Oleh
karena itu, m.orbicularis oculi lebih disukai dari pada m.adductor pollicis sebagai
indikator blokade otot laring.
2.6.1.5 Dosis
Dosis succinylcholine untuk intubasi trakea adalah 1mg/kgbb IV. Pernafasan
spontan terjadi setelah paralisis akibat pemberian succinylcholine. Durasi rata-rata
sebelum mencapai 90% adalah lebih kurang 10 menit. Dengan demikian, pada
dewasa yang sudah dioksigenasi sebelumnya dapat mengalami apnea sebelum
saturasi oksigen turun ke 90%.3 Dosis dapat bervariasi antara 0,5-0,15mg/kgBB ,
dosis kurang 1mg/kgBB tidak mempersingkat waktu terjadi pergerakan
diafragma atau pernapasan spontan. Selain itu pada keadaan dimana blokade saraf
otot penuh diperlukan, diberikan dosis 1,5mg/kgBB.3
2.6.3.2 Cisatrakurium
4 kali lebih potensial dibanding atrakurium
Metabolisme: degradasi pada pH fisiologis dan tidak tergantung organ
Dosis: 0,1-0,15mg/kgBB dalam 2 menit
Durasi intermediate
Infus: 1-2mikrogram/kg/menit
Potensial sama dengan vekuronium
Efek : Tidak berafek ke peningkatan denyut jantung, tekanan darah atau
pelepasan histamin.
2.6.3.3 Mivakurium
Merupakan derivat Benzylisoquinoline
Metabolisme: Oleh pseudocholinesterase.
Reversal: Edrophonium lebih baik dibandingkan neostigmine
Dosis: Intubasi 0,15-2mg/kgBB
Efek samping:
-
Release histamin seperti atrakurium.
-
Penurunan tekanan darah pada dosis >0,15mg/kgBB
2.6.3.4 Doxacurium
Merupakan derivate Benzylisoquinoline
Merupakan long acting relaxant
Hidrolisis rendah oleh plasma cholinesterase
Ekskresi: Ginjal
Dosis:
- Intubasi 0,05mg/kgBB durasi 5 menit
- Intraoperatif relaksasi 0,02mg/kgBB inisial
- diikuti dosis 0,005 mg/kgBB
Efek samping: Tidak berefek sama sekali terhadap cardiovascular
maupun release histamin.
2.6.3.5 Pankuronium
Aminosteroid bisquaternary.
Menimbulkan pembebasan noradrenaline dan sebagian 30% dikeluarkan
melalui ginjal, 25% ke system bilier.
Kontraindikasi pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal
Tidak menembus sawar darah otak
Tidak menimbulkan efek penumpukan dalam tubuh dan mudah direverse
dengan neostigmine bersama SA
Peningkatan 10-15% dari denyut jantung, tekanan arteri rata-rata dan
curah jantungg, efek sirkulasi minimum
Pada sirosis hepatis perlu dosis yang lebih besar
Hati-hati pada pasien dengan obstruksi saluran empedu
Peningkatan denyut jaantung menggambarkan terjadinya blokade selektif
pada reseptor muskarinik jantung terutama pada nodus sinoatrial
Perubahan pad ajantung menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen
miokardial dan terjadinya iskemik miokadrium pada pasien dengan
gangguan arteri koroner.
Dosis:
- 0,08mg/kgBB/IV
- Rumatan separuh dosis awal
- Pemeliharaan 0,1-0,2mg/kgBB/IV
Efek Samping : Hipertensi dan tachycardia. Aritmia serta reaksi alergi.
2.6.3.6 Pipecuronium
Steroid bisquaternary
Metabolisme rendah, ekskresi 70% ginjal dan bilier 30%.
Durasi meningkat pada pasien dengan gagal ginjal, tapi tidak dengan
kelainan hepar
Sedikit lebih potensial dibanding pancuronium
Dosis intubasi: 0,06-0,1mg/kgBB
Efek samping: Efek cardiovascular lebih ringan karena sedikit yang
terikat dengan reseptor muskarinik pada jantung.
Tidak berhubungan dengan pelepasan histamin.
Onset dan durasi sama dengan pankuronium.
2.6.3.7 Vecuronium
Monoquaternary relaxant
Metabolisme oleh hepar, diekskresi primer oleh bilier dan sekunder oleh
ginjal
Dosis: Intubasi 0,08-0,12 mg/kgBB dengan OOA 3-5 menit durasi 45-60
menit
Bolus rata-rata 0,1mg/kgBB, infuse 0,2 mikrogram/kg/jam
Kemasan suntik bubuk, 10mg/ml
Efek samping: Tidak ada pengaruh terhadap sirkulasi, tidak ada efek
vagolitik
Tidak ada pelepasan histamin
2.6.3.8 Rocuronium
Monoquaternary steroid, analog dari vecuronium, rapid onset of action
Eliminasi primer oleh hati dan sedikit oleh ginjal
Durasi kerja tidak dipengaruhi ada atau tidaknya penyakit ginjal
Durasi memanjang pada penyakit hati dan pada kehamilan
Tidak ada metabolit aktif
Pada pasien geriatric durasi lebih memanjang
Potensial lebih sedikit dibanding muscle relaxant steroid lainnya
Dosis 0,6-1mg/kgBB iv untuk intubasi dan 0,15mg/kgBB untuk
maintenance, OOA 1-menit dan DOA 30-45 menit
Dosis besar dari rocuronium dibutuhkan untuk menghasilkan onset seperti
succinylcholine dan durasi menyerupai pancuronium (0,9-1,2mg/kgBB)
Efek sirkulasi tekanan darah meningkat dan denyut jantung meningkat