Anda di halaman 1dari 4

Anemia

Anemia dapat diartikan sebagai penurunan eriteosit, hemoglobin, dan penurunan nilai PCV. Anemia bukan
merupakan suatu penyakit tetapi merupakan suatu gejala klinis dari suatu penyakit yang muncul sebagai suatu
respon sekunder. Anemia dapat terjadi akibat hilangnya darah di bagian perifer akibat dari hemoragi atau
hemolisis dan dapat disebabkan akibat produksi eritrosit yang inefektif akibat dari penurunan proliferasi
prekursor eritrosit atau penurunan pembelahan eritrosit atau adanya ketidaksempurnaan di dalam sintesis
hemoglobin atau menurunnya produksi hemoglobin.

1. Anemia pada kuda


 Equine Infectious Anemia
adalah penyakit kuda yang disebabkan oleh retrovirus dan ditularkan oleh
serangga pengisap darah. Virus ( EIAV ) adalah endemik di Amerika , bagian dari
Eropa , Timur Tengah dan Timur Jauh , Rusia , dan Afrika Selatan . Virus itu
adalah lentivirus , seperti human immunodeficiency virus (HIV). Seperti HIV,
EIA dapat ditularkan melalui darah, susu, dan sekresi tubuh. Penularan terutama
melalui lalat yang menggigit, seperti horse-fly dan deer-fly. Virus ini bertahan
hingga 4 jam di vektor . Peralatan bedah yang terkontaminasi dan jarum dan alat
suntik daur ulang, dapat menularkan penyakit. Mares dapat mengirimkan penyakit
ke anak-anak mereka melalui plasenta . Risiko penularan penyakit paling besar
ketika kuda yang terinfeksi sakit, karena tingkat darah virusnya paling tinggi.
 Gejala klinis

Jika kuda menjadi terinfeksi, tanda-tanda klinis penyakit dapat bervariasi


secara dramatis, dari infeksi akut dengan demam ringan hingga tinggi
selama beberapa hari dan mungkin perdarahan kecil, hingga kelemahan
progresif, penurunan berat badan, depresi, dan disorientasi. Beberapa
kasus ditandai dengan kematian yang cepat, tetapi kematian AMDAL tidak
biasa ditemui pada populasi kuda AS hari ini. Tidak ada vaksin atau
pengobatan untuk penyakit ini, dan seringkali sulit untuk membedakan
EIA dari penyakit penghasil demam lainnya, termasuk anthrax, influenza,
dan equine encephalitis.

Bentuk penyakit yang paling sering didiagnosis adalah bentuk kronis, di


mana individu mengalami episode demam berulang dan mengembangkan
tanda-tanda klinis lainnya termasuk edema yang tergantung
(pembengkakan), penurunan berat badan, dan anemia berat. Pada kuda
dengan bentuk kronis dari penyakit, virus mengambil tempat tinggal
permanen di jaringan kuda, dan ia selalu menular ke orang lain, meskipun
konsentrasi virus dalam darah jauh lebih tinggi pada kuda dengan penyakit
klinis.

EIA juga memiliki bentuk yang tidak jelas; kuda yang terkena mungkin
hanya menunjukkan sedikit demam selama sehari, atau benar-benar tanpa
tanda-tanda klinis infeksi.

 Pencegahan dan pengobatannya

Vaksin tersedia, yang disebut "Vaksin AMDAL Lemah Buatan China",


yang dikembangkan di Cina dan banyak digunakan di sana sejak 1983.
Vaksin virus hidup yang dilemahkan lainnya sedang dikembangkan di
Amerika Serikat.

Penggunaan kembali jarum suntik dan jarum merupakan faktor risiko


untuk pengalihan penyakit. Saat ini di Amerika Serikat, semua kuda yang
positif harus dilaporkan ke otoritas federal oleh laboratorium penguji.
Kuda EIA-positif terinfeksi untuk hidup. Pilihan untuk kuda termasuk
mengirim kuda ke fasilitas penelitian yang diakui, branding kuda dan
mengkarantina setidaknya 200 meter dari kuda lain selama sisa hidupnya,
dan menidurkan kuda. Hanya sedikit fasilitas karantina yang ada, yang
biasanya mengarah pada opsi untuk menidurkan kuda. Lembaga Penelitian
Florida untuk Pengembangan, Pengembangan, dan Keamanan Equine
(alias FRIENDS) adalah salah satu fasilitas karantina terbesar dan terletak
di Florida selatan. Industri kuda dan industri hewan sangat menyarankan
bahwa risiko yang ditimbulkan oleh kuda yang terinfeksi, bahkan jika
mereka tidak menunjukkan tanda-tanda klinis, cukup alasan untuk
memaksakan aturan yang ketat seperti itu. Dampak yang tepat dari
penyakit pada industri kuda tidak diketahui.

2. Anemia Pada Babi


Anemia adalah keadaan kurangnya produksi sel darah merah atau hemoglobin.
Keadaan ini merupakan keadaan yang sangat umum dengan berubahnya sistem
pemeliharaan dari kondisi dilepas bebas ke pemeliharaan terkurung dengan lantai
semen atau lantai slat.
Penyebab timbulnya anemia terutama adalah oleh defisiensi zat besi. Dalam
kondisi alami, beberapa hari setelah lahir, anak-anak babi mulai dapat menggali-gali
tanda dan memperoleh cukup zat besi sehingga dapat memproduksi cukup
hemoglobin yang dibutuhkannya. Namun demikian, karena sebagian besar babi pada
jaman sekarang dipelihara di tempat yang bebas dari kotor, maka masalah defisiensi
zat besi menjadi sangat menonjol dan umum sekali terjadi. Babi dilahirkan dengan
cadangan zat besi yang sangat sedikit dalam tubuhnya, sedangkan air susu induk babi
kandungan zat besinya hanya sekitar 10% dari kebutuhan anak-anak babi setiap hari.
Anemia terjadi terutama pada anak-anak babi yang tumbuhnya cepat. Tanda-
tanda anemia adalah bulu yang kasar, malas dan warna pucat pada membran mata
serta mulut. Tanda-tanda itu mulai tampak biasanya 10 hari setelah lahir, dan dalam 2
atau 3 minggu keadaannya menjadi parah seandainya tidak dilakukan pengobatan atau
suplementasi zat besi kepada litter itu. Pada tahapan yang lebih jauh, anak babi
nampak sangat sulit bernafas dan memperlihatkan usaha melakukan pernafasan
abdominal. Jantungnya membesar dan bekerja memompa lebih cepat dan keras dari
keadaan normal dalam usahanya untuk memberi kompensasi karena berkurangnya
kapasitas darah. Bila babi yang parah penderitaannya itu kita amati akan terdengar
suara jantung yang berdetak-detak, seakan memukul dinding rongga dada. Kondisi
anemia ini atau yang juga disebut thump, menurunkan ketahanan anak-anak babi
terhadap berbagai penyakit lainnya, sehingga babi itu sangat rentan terhadap
organisme yang dapat menyebabkan penyakit pernafasan maupun pencernaan. Inilah
yang kemudian menyebabkan tingkat kematian yang tinggi.
Pengobatan dapat dilakukan dengan hasil yang cukup efektif, biasanya dengan
menggunakan penyuntikan dekstran zat besi (iron dextran) pada saat gejala pertama
nampak. Bila babi itu mendapat serangan yang cukup parah dan mengalami keadaan
tidak sadarm hendaknya babi tersebut diberi tambahan energi berupa kalsium
glukonat atau larutan dekstrose. Untuk babi juga dapat disediakan pelataran atau
halaman hingga bisa menggali-gali tanah. Di samping itu dapat pula puting atau
ambing babi induk diusap-usap dengan larutan besi sulfat. telah merupakan praktek
yang umum pada para peternak untuk memberi suntikan larutan dekstran zat besi pada
umur 1 sampai 3 hari, pada otot leher atau otot paha belakang. Penyuntikan itu
hendaknya diulangi pada umur 3 ½ minggu sampai saat itu bila babi belum disediakan
pakan dengan cara creep feeding. Di samping itu, ada pula cara penyedian zat besi
dengan balok-balok zat besi
(iron block) yang dapat dimanfaatkan secara bebas, di samping kristal-kristal zat besi
yang ditebarkan di lantai. Kebanyakan dianjurkan untuk menerapkan cara terakhir itu
sebagai upaya pencegahan yang rutin karena murah dan efektif. Jadi pengobatan tidak
diperlukan manakala usaha pencegahan telah dilakukan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai