Anda di halaman 1dari 12

PRE PLANING

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI


RUANG 3 CITRO ANGGODO RSJD. DR. AMINO
GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun Oleh:

1. Neneng Fajar Ikrima (20901700054)


2. Nindya Elita Pamuji (20901700055)
3. Iham Ramadhona (20901700037)
4. Novi Pramesty Putri Arumdari (20901700056)
5. Novi Rohmawati (20901700057)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial sekaligus makhluk individual,
sebagai makhluk sosial, manusia memiliki motif untuk mengadakan
hubungan dan hidup bersama dengan orang lain, yang disebut dorongan
sosial. Manusia sebagai makhluk individual memiliki motif untuk
mengadakan hubungan dengan dirinya sendiri, bukan saja dengan individu
lain, tetapi juga dengan lingkungan tempat ia berada.
Dalam hidup bersama itu terjadi hubungan antar manusia dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, sedangkan untuk mencapai
keinginan itu perlu diwujudkan dalam bentuk tindakan melalui hubungan
timbal balik. Hubungan ini yang disebut interaksi sosial. Suatu tindakan
disebut interaksi sosial apabila individu melakukan tindakan sehingga
menimbulkan reaksi dari individu lain.
Interaksi sosial merupakan hubungan yang tertata dalam bentuk
tindakan-tindakan yang berdasarkan nilai-nilai atau norma-norma sosial
yang berlaku dalam masyarakat. Bila hubungan berdasarkan nilai atau
norma, interaksi sosial tersebut akan berjalan lancar dan sebaliknya.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah merupakan kegiatan
yang dilakukan kelompok klien penderita yang dipimpin dan diarahkan
oleh terapi atau petugas kesehatan terlatih yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan respon sosial. Terapi
aktivitas kelompok sosialisasi adalah upaya memfasilitasi sejumlah klien
dalam membina hubungan sosial yang bertujuan untuk menolong klien
dalam berhubungan dengan orang lain.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara
bertahap.
2. Tujuan khusus
Klien mampu memperkenalkan diri :
a. Klien mampu menyebutkan nama lengkap
b. Klien mampu menyebutkan alamat

C. PROSES SELEKSI
1. Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh
perawat.
2. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku klien sehari-hari
serta kemungkinan dilakukan kelompok pada klien tersebut dengan
perawat ruangan.
3. Melakukan kontak mata pada klien untuk mengikuti aktivitas yang
akan lakukan
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI TAK (TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK)


Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan
yang sama. Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok
digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika
interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi
laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilaku lama yang maladaptive.
B. JENIS – JENIS TAK (TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK)
Terapi Aktifitas Kelompok berdasarkan masalah keperawatan jiwa
yang paling banyak ditemukan dikelompok sebagai berikut :
1. TAK sosialisasi (untuk klien dengan menarik diri yang sudah sampai
pada tahap mampu berinteraksi dalam kelompok kecil dan sehat secara
fisik).
2. TAK stimulasi sensori (untuk klien yang mengalami gangguan
sensori).
3. TAK orientasi realita (untuk klien halusinasi yang telah mengontrol
halusinasinya, klien waham yang telah dapat berorientasi kepada
realita dan sehat secara fisik).
4. TAK stimulasi persepsi : halusinasi (untuk klien dengan halusinasi)
5. TAK peningkatan harga diri (untuk klien dengan HDR) .
6. TAK penyaluran energy (untuk klien perilaku kekerasan yang telah
dapat mengekspresikan marahnya secara konstruktif, klien menarik
diri yang dapat berhubungan dengan orang lain secara bertahap dan
sehat secara fisik).
C. PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Ventilasi baik
2. Pener angan cukup
3. Suasana tenang
4. Pengaturan posisi tempat duduk (setting)
D. AKTIVITAS DAN INDIKASI
Aktivitas TAKS dilakukan 2 sesi yang melatih kemampuan
sosialisasi klien. Klien yang mempunyai indikasi TAKS adalah klien
dengan gangguan hubungan sosial berikut :
1. Klien harga diri rendah yang cukup kooperatif
2. Klien yang yang sulit mengungkapkan perasaannya melalui
komunikasi verbal
3. Klien dengan gangguan harga diri rendah yang telah dapat berinteraksi
dengan orang lain.
4. Klien dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat (tidak sedang
mengidap penyakit fisik tertentu seperti diare, thypid, dan lain-lain)
5. Klien yang sulit atau tidak mau berkomunikasi dengan klien yang lain.
E. SETTING
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam satu lingkaran.
2. Ruangan yang nyaman dan tenang.
Keterangan :
: Leader
: Co Leader
: Fasilitator
: Observer
: Klien
Petunjuk Klien duduk melingkar bersama perawat.
F. PERAN DAN FUNGSI TERAPIS
1. Leader : Novi Pramesty Putri Arumdari
Tugas :
a. Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.
b. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
d. Menyampaikan Tata tertib TAK
e. Memimpin diskusi kelompok.
f. Menutup acara diskusi.
2. Co Leader : Novi Rohmawati
Tugas :
a. Membuka acara
b. Mendampingi Leader
c. Mengambil alih posisi Leader jika Leader blocking
d. Menyerahkan kembali posisi kepada leader
3. Fasilitator : Neneng Fajar Ikrima, Ilham Ramadhona
Tugas :
a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalannya terapi.
4. Observer : Nindya Elita Pamuji
Tugas :
a. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia)
b. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan.
G. METODE TAKS
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Stimulasi
H. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Terapi Aktifitas Kelompok ini dilaksanakan pada :
1. Hari, Tanggal : Rabu, 28 Maret 2018
2. Waktu : Pukul 09.00 WIB s.d Selesai
3. Tempat : Ruang 3 Citro Anggodo
I. Nama Klien dan Ruangan
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 15 orang, sedangkan
sisanya sebagai cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan. Adapun
nama-nama klien yang akan mengikuti TAK yaitu :

Klien peserta TAK :


1. Ny. 9. Ny.
2. Ny. 10. Ny.
3. Ny. 11. Ny.
4. Ny. 12. Ny.
5. Ny 13. Ny.
6. Ny 14. Ny.
7. Ny. 15. Ny.
8. Ny.

J. Media dan Alat


1. Bola kertas
2. Laptop (MP3)
3. Kertas manila/kertas origami

K. Susunan Pelaksana
Susunan TAKS sebagai berikut :
1. Leader : Novi Pramesty Putri Arumdari
2. Co. Leader : Novi Rohmawati
3. Fasilitator 1 : Neneng Fajar Ikrima
4. Fasilitator 2 : Ilham Ramahona
5. Observer : Nindya Elita Pamuji

L. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Orientasi
2. Pada tahap ini terapis melakukan :
a. Memberikan salam terapeutik: salam dari terapis
b. Evaluasi / validasi: menanyakan perasaan klien saat ini
3. Kontrak:
a. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu memperkenalkan diri
b. Menjelaskan aturan main sebagai berikut :
1) Pasien wajib datang 10 menit sebelum acara dimulai
2) Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada terapis.
3) Tidak boleh makan,minum saat TAK
4) Jika ada yang membuat gaduh akan dikeluarkan dari TAK
5) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
6) Jika ingin Bicara acungkan tangan dan berbicara setelah
dipersilahkan oleh leader
7) Jika peserta ingin ketoilet beri kesempatan sebelum acara
dimulai
4. Tahap kerja
a. Jelaskan kegiatan yaitu setah leader membuka dengan salam,
kemudian leader menyampaikan materi sesuai tujuan TAK,
menyampaikan tata tertib TAK, memimpin diskusi kelompok,
setalah itu semua pasien di bagi kertas origami berbeda warna, 1
warna yang sama akan di pegang beberapa orang.
b. Setalh semua mendapatkan kertas dengan warna yang berbeda
pasien berkenalan satu persatu menyebutkan Nama Panjang,
Nama panggilan (nama yang disuka) dan Alamat tempat asal.
c. Kemudian setelah selesai berkenalan music pada Laptop akan di
hidupkan, serta Bola kertas diedarkan berlawanan arah jarum jam.
Dan pada saat Musik di matikan, maka pasien yang memegang
bola plastik harus mengambil kocokan warna origami yang
disediakan fasilitator.
d. Kemudian dilihat warna kertas yang keluar, jika misal warna
merah maka pasien harus menyebutkan semua nama lengkap,
nama panggilan dan alamat tempat asal pasien yang memegang
kertas warna merah tersebut.
e. Ulangi sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
f. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
5. Tahap terminasi.
a. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b. Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
c. Rencana tindak lanjut.
d. Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan
diri kepada orang lain di kehidupan sehari-hari.
e. Masukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan
harian klien.
f. Kontrak yang akan datang.
g. Menyepakati kegiatan berikut yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok.
h. Menyiapkan waktu dan tempat
M. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Input
a. Tim berjumlah 5 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co-
leader/operator, 2 fasilitator, 1 observer.
b. Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik.
c. Peralatan mp3 sound system berfungsi dengan baik.
d. Tersedia bola kecil
e. Klien, tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan
kriteria dan karakteristik klien untuk melakukan terapi aktivitas
kelompok sosialisasi.
2. Evaluasi Proses
a. Leader menjelaskan aturan main dengan jelas.
b. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien.
c. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk
dapat mengawasi jalannya permainan.
d. 100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan
dengan aktif dari awal sampai selesai.
3. Evaluasi Output
Setelah mengadakan terapi aktivitas kelompok sosialisasi yang telah
diamati, hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut;
a. 100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan
dengan aktif dari awal sampai selesai.
b. 100% klien dapat meningkatkan komunkasi non verbal: bergerak
mengikuti instruksi, ekspresi wajah cerah, berani kontak mata.
c. 100% klien dapat meningkatkan komunikasi verbal (menyapa
klien lain atau perawat, mengungkapkan perasaan dengan
perawat).
d. 100% klien dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan
kelompok (mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai).
e. 100% klien mampu melakukan hubungan sosial dengan
lingkungannya (mau berinteraksi dengan perawat / klien lain)
Lampiran

a. Evaluasi Verbal

Item Nama pasien


No
Penilaian Ny. Ny. Ny. Ny. Ny. Ny.
Mampu
1 menyebutkan
nama lengkap
Mampu
menyebutkan
2
nama
panggilan
Mampu
menyebutkan
3
alamat tempat
asal
Jumlah
Keterangan :
0= Tidak mampu melakukan
1= Mampu melakukan

b. Evaluaasi Non verbal

Item Penilaian Nama pasien


No
Ny. Ny. Ny. Ny. Ny. Ny.
Posisi duduk
1
tegap
Dapat
2 mempertahankan
kontak mata
Bebicara
3
normatif
Tidak keluar dari
4
TAK
Jumlah
Keterangan :
0= Tidak mampu melakukan
1= Mampu melakukan
BAB III
DAFTAR PUSTAKA

Stuart, Gail Wiscart & Sandra J. Sundeen. 2009. Buku Saku Keperawatan
Jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC

Kelaiat BA dan Akemat. 2008. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas


Kelompok. Jakarta:EGC

Eko Prabowo. 2014. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Medikal Book

Anda mungkin juga menyukai