Anda di halaman 1dari 13

Abstrak

Proses tumbuh kembang mulai dari bayi hingga dewasa pada setiap orang akan berbeda-
beda, dalam proses tersebut terjadi perubahan baik dalam hormone maupun fisik salah satu nya
adalah tinggi badan. Tinggi badan dipengaruhi oleh growth hormone dimana hormone tersebut di
hasilkan oleh hipofisis anterior. Hipofisis anterior sendiri ada di bawah kendali hipotalamus, cara
kerja growth hormone dengan adanya keseimbangan antar Growth Hormone
Releasing Hormone(GHRH) danGrowth Hormone Inhibiting Hormoneyang juga
disebutsomatostatin. Jika growth hormone mengalami kelainan maka akan berdampak pada
pertumbuhan tulang.

Kata kunci: hipofisis, hormone pertumbuhan, efek

Abstract

The process of growing from baby to adult in each person will vary, in the process there is a
change in both hormones and height. Height is affected by growth hormone where the hormone is
produced by the anterior pituitary. The anterior pituitary itself is under the control of the
hypothalamus, the workings of growth hormones with a balance between Hormone Relief
Hormone Growth (GHRH) and Growth Hormone Inhibits Hormone also called somatostatin. If
growth hormone has an abnormality it will have an impact on bone growth.
Keywords: anterior pituitary, growth hormone, the effect

Pendahuluan

Selama masa pertumbuhan tubuh kita mengalami beberapa perubahan, salah


satu nya adalah pertumbuhan tinggi badan. Pertumbuhan disini merupakan
proses bertambahnya jumlah dan ukuran sel tubuh makhluk hidup. Dalam pertumbuhan banyak
halyang mempengaruhi misalnya bisa berasal dari asupan gizi, aktifitas sehari – hari dan
hormon.Hormon dihasilkan dikelenjar hipofisis, diimana sekresi hormon di pengaruhi
hipotalamusdan hipofisis. Kelenjar hipofisis terbagi menjadi 2, yaitu : hipofisis anterior
(adenohipofisis) dan hipofisis posterior (neurohipofisis). Hormon yang berperan dalam
pertumbuhan adalah growth hormone, hormone ini harus memiliki batasan yang pas agar tidak
berlebihan maupun kekurangan. Masa pertumbuhan yang paling baik bagi tulang adalah saat
pubertas masa remaja, jika terjadi kelainan pada pertumbuhan tulang maka bisa menyebabkan
orang menjadi tinggi ataupun pendek.

Rumusan Masalah

Remaja perempuan 17tahun dengan keluhan tinggi badan bertambah dengan cepat

Pembahasan

Struktur Makroskopis Kelenjar Hipofisis


Terletak di bawah otak dalam rongga resesus sphenoid, tepatnya di sella
turcica. Berbentuk seperti kacang polong dengan panjang 1-1,5 cm dan berat 0,5 g pada orang
dewasa. Kelenjar ini dikenal sebagai master gland meskipun belakangan diketahui bahwa kelenjar
ini bekerja di bawah pengaruh hipotalamus. Hipotalamus pula yang menghubungkan antara sistem
saraf dan endokrin. Keduanya terhubung melalui struktur seperti tangkai yaitu infundibulum dan
membentuk sistem portal hipotalamo-hipofisis. Hipofisis memiliki dua lobus yang secara
anatomis dan fungsional berbeda, yaitu:1

a) Hipofisis anterior (adenohipofisis)


Terdiri dari jaringan epitel kelenjar yang secara embriologis berasal dari penonjolan atap
mulut (evaginasi atap stomadeum). Adenohipofisis masih dapat dibagi lagi menjadi
hipofisis pars anterior/distalis, pars intermedia, dan pars tuberalis.
b) Hipofisis posterior (neurohipofisis)
Secara embriologis berasal dari dasar diensefalon, terdiri dari jaringan saraf. Bagian-
bagiannya yaitu eminentia mediana, batang infundibulum, pars nervosa

Vaskularisasi hipofisis
Vaskularisasi disediakan dari 2 pembuluh darah yang berasal dari arteri carotid interna.
Terdiri dari:
1. Hipofisis Superior
Berasal dari a.carotis interna dan circulus Willis, untuk memperdarahi eminens mediana
dan tangkai infundibular
2. Hipofisis Inferior
Berasal dari a.carotis interna, untuk memperdarahi neurohipofisis
Gambar 1. Makroskopis Hipofisis2

Struktur Mikroskopis Hipofisis


1. Adenohipofisis / Hipofisis anterior3
Adenohipofisis terbagi menjadi pars distal, pars tuberalis, dan pars intermedia dan
neurohipofisis menjadi pars nervosa, infundibulum.
a) Pars distalis
Merupakan 75% dari massa total hipofisis. Terdiri dari bermacam-macam sel dengan
berbagai ukuran yang berkelompok dalam bentuk genjel-genjel atau cord, dipisahkan
oleh sinusoid yang berdingding tipis. Stroma kelenjar sedikit dari serabut kolagen,
komponen utama nya adalah sel epitel kelenjar yang saling bersilangan dengan kapiler.
Hormon-hormon yang dihasilkan oleh pars distalis disimpan dalam bentuk granula
sekresi. Sel-sel kelenjar dengan pewarnaan H.E dapat dibedakan menjadi:

Sel Kromofil
 Sel asidofil (±35%), suka zat warna yang bersifat asam seperti eosin sehingga
dengan H.E granulanya akan berwarna merah. Disebut juga sel α (alfa). Terdiri
dari sel somatotrof yang mensekresikan GH, dan sel mammotrotof yang
mensekresikan prolaktin.
 Sel basofil (±15%), suka zat warna yang bersifat basa seperti hematoksilin
sehingga dengan H.E granulanya akan berwarna biru. Disebut juga sel β (beta).
Terdiri dari sel tirotrof yang mensekresikan TSH, sel gonadotrof mensekresikan
FSH dan LH, kortikotrof menghasilkan ACTH.
Sel Kromofob
 Tidak memiliki afinitas terhadap zat warna
 Ukuran kecil, sitoplasma sedikit, batas tidak jelas
b) Pars tubelaris
 Berbentuk corong yang memeluk infidibulum
 Banyak mengandung pembuluh darah
 Berbentuk sel kuboid, granulosa halus
 Fungsi utama untuk sekresi FSH&LH
c) Pars intermedia
 Terletak diantara hipofisis anterior dan posterior
 Susunan korda sel-sel epitelialnya yang memanjang
 Bergranulosa kecil
2. Neurohipofisis/ Hipofisis Posterior
Terdiri dari eminentia mediana dari tuber cinereum, tangkai infundibularis, dan
prosesus infundibularis. Neurohiposis ini terdiri dari serat-serat yang tidak bermielin yang
badan sel sarafnya terletak dalam nukleus supraoptikus dan nukleus paraventrikularis.
Serat-serat tersebut berjalan dalam traktus hipotalamo-hipofisialis menuju dan berakhir
pada prossesus infundibularis.Akhir serat-serat saraf tersebut membentuk benjolan-
benjolan yang menempel pada kapiler-kapiler darah dan benjolan-benjolan ini
mengandung granula yang mengambil zat warna kromalum hematoksilin dan terutama
banyak didapati pada pros.infundibularis yaitu pada ujung-ujung akhir saraf, bangunan-
bangunan ini disebut badan-badan Herring yang berbentuk bulat dan berwarna merah pada
sediaan.3-4
Gambar 2. Mikroskopis Hipofisis5

Hipofisis Anterior

Hipofisis anterior mempunyai 2 jenis yaitu hormone tropik dan hormon non tropik.
Hormon hipofsis anterior pengeluaran nya diatur oleh neuropeptida, hormone hipofisis anterior
mempunyai afinitas terhadap tingkat kelenjar endokrin yang dapat merangsang kelenjar.
Kortikotropin merangsang korteks adrenal dan tirotrofin merangsang kelenjar tiroid untuk
mensekresi kan tiroksin dan tridotironin. Hormon hipofisis anterior ada dibawah kendali
hipotalamus, mensekresikan sejumlah hormon yang mengatur pertumbuhan dan fungsi berbagai
kelenjar endokrin. Antara mekanisme hipotalamus dengan hipofisis anterior disebut dengan
mekanisme umpan balik, yang dimana:6

a) Sintesa dan sekresi hormone hipofisis diatur oleh hipotalamus, hipofisis mengatur sintesa
dan sekresi hormone pada organ targer. Sebalik nya hormone yang disekresi organ target
mengatur sekresi di hipotalamus

b) Hubungan antara hipofisis dan organ target adalah merupakan mekanisme umpan balik
begitu juga dengan hipofisis dengan hipotalamus
Hormon Hipofisis Anterior

a) Growth Hormon: merangsang pertumbuhan (khususnya tulang) dan fungsi metabolism


b) Prolaktin (PRL)/ Luteotrophic Hormon: merangsang produksi dan sekresi susu
c) Luteinizing hormon (LH) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Menyebabkankelenjar seks (ovarium atau testis) untuk memproduksi hormon seks, yang
diperlukanuntuk perkembangan seksual remaja dan percepatan pertumbuhan yang
menyertai pubertas
d) Hormon adrenokortikotropik (ACTH)
Menyebabkan kelenjar adrenal untukmenghasilkan kortisol (hormon stres) dan hormon
lain yang memungkinkan tubuh untuk merespon stres. Terlalu banyak kortisol akan
menyebabkan kegagalan pertumbuhan padaanak
e) Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
Menyebabkan kelenjar tiroid untuk menghasilkanhormon tiroid, yang mengatur
metabolisme tubuh dan sangat penting untuk pertumbuhannormal

Growth Hormone

Hormon pertumbuhan Growth Hormone (GH) atau hormon somatotropik (STH)adalah


sejenis hormon protein. Hormon ini mengendalikan pertumbuhan seluruh sel tubuhyang mampu
memperbesar ukuran dan jumlah, disertai efek utama pada pertumbuhan tulangdan otot
rangka.Hormon pertumbuhan dihasilkan di hiposfisis anterior dan merupakanhormon utama yang
mengatur pertumbuhan pada manusia.Growth hormone merupakan komponen pokok yang
mengontrol sebagian dari proses fisiologi yaitu metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
Hormon pertumbuhan berikatan dengan suatu protein yang identik dengan bagian pengikat
hormon dari reseptor pertumbuhan.7
Mekanisme Growth Hormone
Hormon pertumbuhan dilepaskan dari hipofisis anterior sebagai responterhadap
keseimbangan antara dua hormone hipotalamus:Growth Hormone Releasing Hormone(GHRH)
danGrowth Hormone Inhibiting Hormoneyang juga disebutsomatostatin. GH bekerja dengan cara
umpan balik negatif pada hipotalamus untuk menurunkan pelepasan GHRH lebih
lanjut. Peningkatan GHRH terjadi sebagai respon terhadap peningkatan kadar asamamino yang
bersirkulasi, hipoglikemia, puasa atau kelaparan, stress fisik danemosional, dan penurunan GH.
Olahraga menstimulasi pelepasan GHRH, secaralangsung atau melalui efek hipoglikemia dan
stress fisik. Hormon reproduktif (estrogen dan testosterone) tampak meningkatkan sekresi GH,
baik dengan bekerjasecara langsung pada hipofisis ataupun melalui stimulasi GHRH. Hipotalamus
melepaskan hormon inhibisi untuk GH, yang disebutsomatostatin. Somatostatin dilepaskan
sebagai respon terhadap glukosa darah yangtinggi, asam lemak bebas, obesitas, dan kortisol.
Pengaruh emosi termasuk stress menstimulasi somatostatin, kemungkinan besar melalui
peningkatan kortisol sehinggamenurunkan pertumbuhan.8
Gambar 3. Mekanisme kerja GH9

Fungsi Fisiologi dan Efek GH

Hormon pertumbuhan atau growth hormon berbeda dengan hormon-hormon lain nya
dimana growth hormone berpengaruh secara langsung terhadap jaringan tubuh yang mampu untuk
tumbuh. Growth hormone mampu menambah ukuran sel dan mampu meningkatkan proses mitosis
yang diikuti dengan bertambah jumlah dan diferensiasi khusus pada tipe sel tertentu terutama pada
sel pertumbuhan tulang. Fungsi dari growth hormon dapat berupa:10

1. Dapat meningkatkan penyimpanan protein dan kecepatan sintesis protein

2. Peningkatan timbunan protein oleh sel kondrositik dan sel osteogenik yangmenyebabkan
pertumbuhan tulang
Hormon pertumbuhan atau growth hormon mempunyai beberapa efek dalam metabolism seperti
pada karbohidrat, protein, lemak.11

1. Efek terhadap karbohidrat

Terhadap karbohidrat mempunyai empat pengaruh utama terhadap metabolisme glukosa


di dalam sel:

a) Mengurangi pemakaian glukosa untuk mendapat energi akibat umpan balik negatif
dari asetil ko-A yang berasal dari asam lemak sehingga menghambat glikogenolisis
dan glikolisis.
b) Meningkatkan pengendapan glikogen di dalam sel
Bila terdapat kelebihan hormon pertumbuhan, glukosa dan glikogen tidak
dapat digunakan sebagai energi dengan mudah, maka glukosa akan masuk kedalam
sel dengancepat dipolimerisasi menjadi glikogen dan diendapkan
c) Mengurangi ambilan glukosa oleh sel sehingga meningkatkan konsentrasi glukosa
darah, menyebabkan diabetes hipofisis
d) Meningkatkan sekresi insulin dan penurunan sensitivitas terhadap insulin
merupakan efek diabetogenik

2. Efek terhadap protein

Terhadap protein dikenal serangkaian efek berbeda yang semuanya dapat menjadi
penyebab naiknya jumlah protein, yaitu:
a) Bertambahnya pengangkutan asam amino melewati membran sel
b) Merangsang peningkatan translasi RNA sehingga menyebabkan sintesis protein
oleh ribosom
c) Merangsang peningkatan transkripsi inti DNA untuk membentuk RNA
d) Penurunan katabolisme protein
3. Efek terhadap lemak
Terhadap lemak dapat berupa:

a) Menyebabkan pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa, sehingga konsentrasi


asam lemak dalam tubuh meningkat.
b) Didalam jaringan di seluruh tubuh, GH meningkatkan perubahan asam lemak
menjadi asetil CoA yang akan di gunakan sebagai sumber energi.
c) Efek ketogenik dari GH akan menyebabkan perlemakan hati

Efek yang ditimbulkan dari hipersekresi GH

a) Kelebihan hormon pertumbuhan

Hipersekresi hormone pertumbuhan paling sering disebabkan oleh tumor pada


somatotrof, jika hipersekresi terjadi pada anak-anak dan remaja akan menyebabkan
tinggi badan bertambah dengan sangat signifikan biasa nya lebih dari 2 meter yang
disebut dengan gigantisme. Jika terjadi hipersekresi pada orang dewasa maka akan
terjadi pembesaran tulang yang paling terlihat disekitar pipi, jari-jari tangan dan
rahang. Kelainan ini disebut dengan akromegali

Faktor Sekresi GH

Sekresi GH dikontrol oleh hipotalamus, mempunyai 2 faktor yaitu:12

a) GHRH (Growth Hormon Releasing Faktor)

Polipepetida dengan 44 asam amino

b) Somatostatin atau GHIH (Growth Hormon Inhibiting Faktor)

Polipeptida dengan 14 asam amino


Rangsangan yang mempengaruhi sekresi GH

a) Rangsangan stress

b) Tidur lelap

c) Menurun nya glukosa darah

d) Olah raga

Hipotesis
Kelainan tinggi badan diakibatkan karena terjadi hipersekersi growth hormone

Kesimpulan
Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel/organ tertentu. Hormon
pertumbuhan atau growth hormon merupakan salah satu hormon yang dihasilkan oleh hipofisis
anterior. Hormon ini mempunyai peran dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
Growth hormon ini penting untuk pertumbuhan tulang dan menambah tinggi badan, jika terjadi
hipersekresi pada growth hormon maka akan mengakibatkan pertumbuhan pada tulang mengalami
kelainan seperti pertumbuhan tinggi badan yang sangat signifikan

Daftar Pustaka

1. Snell, Richard. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Jakarta : EGC ; 2006

2. Gambar 1. Diunduh dari: https://www.scribd.com/doc/132161491/Anatomi-Dan-


Fisiologi-Hipofisis
3. Bloom dan Fawcett. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta: EGC; 2002.h.421-31
4. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-
9. Jakarta: EGC;2007.h.171-80.
5. Gambar2. Diunduh
dari:https://geiselmed.dartmouth.edu/histology/courses/cto/resources/.html
6. Hasnita S. Hipofisis anterior. Diunduh dari:
http://www.academia.edu/4826505/Hipofisis_Anterior
7. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2009.h.205-6
8. Sherwood, L. Human physiology: from cells to system. Edisi ke-7. Canada: Brooks/Cole;
2010.h.634-8
9. Gambar 3. Diunduh dari: https://www.slideshare.net/endokrinologi-hormon-pertumbuhan
10. Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2011.h.725-46
11. Soewoto H. Hormon pada metabolisme. Jakarta: Universitas Indonesia diunduh dari:
http://repository.ui.ac.id/hormon-pada-metabolisme/2980.pdf
12. Guyton, Arthur C. Fisiologi manusia. Jakarta:EGC;2008

Anda mungkin juga menyukai