saja yang akan diujikan besok. Apakah hanya wawancara saja, atau ada
tes tulis, tes psikotes atau tes kemampuan dasar. Nah, ketika kita
menerima notifikasi panggilan tes kerja ada baiknya untuk memberikan
konfirmasi kehadiran sekaligus menanyakan tentang tes yang diujikan,
apakah hanya wawancara saja atau ada tes tulisnya.
Pada tes wawancara ini, pastikan kita benar - benar memahami apa yang
ditulis pada CV kita, karena ada banyak hal tak terduga yang menjadi
pertanyaan. Suatu misal, apa hal yang paling kamu sukai dari tim
Himpunan Mahasiswa mu dulu.
Berikutnya, adalah tes tulis. Sebetulnya tes tulis ini bisa berarti psikotes,
tes kemampuan dasar, tes substansi, tes bahasa, dan lainnya. Tapi pada
umumnya, tes tulis ini meliputi tes psikotes dan tes kemampuan dasar.
Jadi, hal yang bisa kita pelajari adalah tes koran, tes warteg atau tes
gambar, tes matematika tentang soal cerita, tes kemampuan bahasa seperi
sinanonim antonim, dan tes DISC.
Penilaian dalam tes analogi verbal adalah kemampuan logikamu terhadap sebuah
kondisi untuk melihat sejauh mana kamu memahami sebab-akibat suatu
permasalahan dalam pekerjaan.
Contoh:
2. Tes logika aritmatika; terdiri atas deret angka yang harus kamu
pahami polanya. Misalnya penjumlahan, pengurangan, pembagian,
perkalian, persentase dan pecahan angka
Penilaian dalam tes logika aritmatika adalah kemampuan analisis dalam memahami pola-
pola atau kecenderungan tertentu (dalam bentuk angka) untuk kemudian memprediksikan
hal-hal lain berdasarkan pola tersebut.
Contoh:
Jangan terpaku pada 3-4 angka terdepan dalam deret saja, terkadang kamu
harus melihat deret secara keseluruhan karena pola bisa berupa urutan,
pengelompokan berurutan, maupun pengelompokan loncat.
Jangan terpaku hanya pada sebuah soal yang penasaran ingin kamu
pecahkan, lompati ke soal berikutnya karena bisa jadi soal di bawahnya lebih
mudah dipecahkan. Ingat, waktu terus berjalan.
Latihlah kemampuanmu dengan sering mengerjakan latihan soal dari buku-
buku tes psikotes ataupun dari internet.
3. Tes logika penalaran; terdiri dari deret gambar baik 2 maupun 3
dimensi, kamu diminta untuk memilih gambar selanjutnya yang akan
muncul
Penilaian dalam tes logika penalaran adalah kemampuan dalam memahami pola-
pola atau kecenderungan tertentu (dalam wujud gambar) untuk kemudian
melakukan prediksi berdasarkan pola soal tersebut.
Triknya:
Konsentrasi, hati-hati dan teliti. Karena bentuk-bentuk yang ditampilkan hampir serupa
meskipun nggak sama.
Triknya:
Triknya:
Tes ini digunakan untuk mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan
dan ketahanan kerja.
Triknya:
Berlatihlah menggambar orang secara utuh mulai dari ujung kepala sampai ke ujung
kaki, termasuk detail wajah seperti mata, hidung, mulut dan telinga. Nggak lucu, ‘kan
kalau kamu menggambar orang dengan teknik yang sama seperti gambaran anak TK?
bagi beberapa orang, menggambar pohon memang terkesan biasa-biasa saja. Tapi,
konon etos kerjamu bisa terlihat di sini, tukang nyicil kerjaan atau nggak sabaran.
Triknya:
Tes ini berkaitan dengan bagaimana caramu menerapkan keserasian dalam hubungan dengan
orang lain dalam lingkunganmu.
ADVERTISEMENT
Triknya:
Gambarlah suatu aktivitas yang dinamis, bagus lagi jika kamu bisa menggabungkan
ketiga komponen dalam suatu alur aktivitas yang sama.
Contoh:
Narator akan mendiktekan soal sebagai berikut : “Coretlah angka ganjil dalam kotak dan
coretlah angka genap yang berhuruf dalam lingkaran, kerjakan!” dan pada lembar
jawaban akan diberikan gambar.
Triknya:
Konsentrasilah pada apa yang dikatakan narator, karena narator nggak akan
mengulang instruksi tersebut dan waktu yang diberikan sangat terbatas.
Bersabarlah, jangan terburu-buru menjawab sebelum narator selesai
memberikan instruksi
10. Edwards Personal Preference Schedule (EPPS); terdiri dari pilihan-
pilihan jawaban yang paling mencerminkan diri kamu
Penilaian dalam tes ini adalah untuk mengetahui seberapa besar motivasi,
kebutuhan dan motif seseorang. Soalnya seputar jenis kepribadian yang kamu sukai
dan nggak kamu sukai, mulai dari pertanyaan yang mudah hingga pertanyaan yang
aneh-aneh.
Contoh:
Triknya:
Nah, demikian beberapa contoh bentuk tes dalam psikotes beserta trik
mengerjakannya. Jika kamu mempelajarinya dengan baik, maka lama-kelamaan
kamu akan terbiasa. Tetap semangat dan semoga bermanfaat, ya!