Anda di halaman 1dari 9

Pernah gak waktu mendapat panggilan tes kerja kita bertanya-tanya, apa

saja yang akan diujikan besok. Apakah hanya wawancara saja, atau ada
tes tulis, tes psikotes atau tes kemampuan dasar. Nah, ketika kita
menerima notifikasi panggilan tes kerja ada baiknya untuk memberikan
konfirmasi kehadiran sekaligus menanyakan tentang tes yang diujikan,
apakah hanya wawancara saja atau ada tes tulisnya.

Maka ketika telah mengantongi informasi tersebut, barulah kita


mempersiapkannya dengan baik. Tes wawancara biasanya menanyakan
seputar, kelemahan dan kelebihan, pengalaman kerja dan organisasi
sebelumnya, mengapa melamar posisi tersebut, dan pertanyaan teknis
seputar posisi yang kita lamar.

Pada tes wawancara ini, pastikan kita benar - benar memahami apa yang
ditulis pada CV kita, karena ada banyak hal tak terduga yang menjadi
pertanyaan. Suatu misal, apa hal yang paling kamu sukai dari tim
Himpunan Mahasiswa mu dulu.

Berikutnya, adalah tes tulis. Sebetulnya tes tulis ini bisa berarti psikotes,
tes kemampuan dasar, tes substansi, tes bahasa, dan lainnya. Tapi pada
umumnya, tes tulis ini meliputi tes psikotes dan tes kemampuan dasar.
Jadi, hal yang bisa kita pelajari adalah tes koran, tes warteg atau tes
gambar, tes matematika tentang soal cerita, tes kemampuan bahasa seperi
sinanonim antonim, dan tes DISC.

Biasanya tenggang waktu dari pemberitahuan hingga hari H tes adalah 2 -


3 hari. Dari waktu yang singkat tersebut, maka dari itu kita sebagai job
seeker setidaknya rajin membaca dan berlatih minimal 3 hari sekali agar
tidak terlalu banyak yang harus disiapkan ketika mendadak ada panggilan
tes kerja.

Penilaian dalam tes analogi verbal adalah kemampuan logikamu terhadap sebuah
kondisi untuk melihat sejauh mana kamu memahami sebab-akibat suatu
permasalahan dalam pekerjaan.

Contoh:

 Asli >< … a. Orisinil b. Tiruan c. Autentik d. Murni (jawabannya B)


 Air – Haus = Nasi – … a. Goreng b. Lapar c. Beras d. Rames (jawabannya
B)
Triknya:
Pelajari dan hafalkan sinonim-antonim kata, korelasi kata ataupun pemahaman narasi
secara terus menerus untuk mengasah kemampuanmu menjawab soal. Lompati soal
yang belum bisa kamu jawab ke soal berikutnya, jangan terpaku pada satu soal karena
waktu terus berjalan.

2. Tes logika aritmatika; terdiri atas deret angka yang harus kamu
pahami polanya. Misalnya penjumlahan, pengurangan, pembagian,
perkalian, persentase dan pecahan angka

Penilaian dalam tes logika aritmatika adalah kemampuan analisis dalam memahami pola-
pola atau kecenderungan tertentu (dalam bentuk angka) untuk kemudian memprediksikan
hal-hal lain berdasarkan pola tersebut.

Contoh:

 24 20 16 12 … … (setiap angka dikurang 4, maka lanjutan dari deret soal ini


adalah 8 dan 4)
 45 15 18 6 9 3 … … (pola jawabannya: n:3 n+3 n:3 n+3, maka lanjutan dari
deret soal ini adalah 6 dan 2)
Triknya:

 Jangan terpaku pada 3-4 angka terdepan dalam deret saja, terkadang kamu
harus melihat deret secara keseluruhan karena pola bisa berupa urutan,
pengelompokan berurutan, maupun pengelompokan loncat.
 Jangan terpaku hanya pada sebuah soal yang penasaran ingin kamu
pecahkan, lompati ke soal berikutnya karena bisa jadi soal di bawahnya lebih
mudah dipecahkan. Ingat, waktu terus berjalan.
 Latihlah kemampuanmu dengan sering mengerjakan latihan soal dari buku-
buku tes psikotes ataupun dari internet.
3. Tes logika penalaran; terdiri dari deret gambar baik 2 maupun 3
dimensi, kamu diminta untuk memilih gambar selanjutnya yang akan
muncul

Penilaian dalam tes logika penalaran adalah kemampuan dalam memahami pola-
pola atau kecenderungan tertentu (dalam wujud gambar) untuk kemudian
melakukan prediksi berdasarkan pola soal tersebut.

Triknya:

Konsentrasi, hati-hati dan teliti. Karena bentuk-bentuk yang ditampilkan hampir serupa
meskipun nggak sama.

4. Tes kraeplien atau pauli; terdiri atas gugusan angka-angka yang


tersusun secara membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur-lajur, biasa
disebut tes koran
Kamu akan diminta untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu
tertentu di setiap kolom dan menuliskan di sampingnya. Penilaiannya adalah
konsistensi, ketahanan, sikap terhadap tekanan, kemampuan daya penyesuaian diri,
ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

Triknya:

 Jangan sekalipun menggunakan pensil mekanis karena membutuhkan waktu


untuk isi ulang saat ujung granitnya habis. Jadi gunakan pensil biasa atau
pulpen saja karena tes ini sangat terikat dengan waktu.
 Kendalikan dirimu untuk menghemat tenaga. Usahakan jumlah angka yang
dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Hasilnya akan lebih baik jika
dibandingkan saat kamu memaksakan diri di awal tes namun tergopoh-
gopoh di pertengahan dan akhir tes.
 Jangan sekalipun melakukan kecurangan terhadap waktu maupun hasil
penjumlahan. Segera pindah ke soal berikutnya saat diinstruksikan. Jangan
terpaku pada soal, apa adanya saja.
 Hal yang paling penting dari keseluruhan tes kraeplien adalah konsentrasi.
Terkadang kamu akan merasa blankpada pertengahan tes, tapi kamu harus
bisa bangkit dan kembali fokus. Untuk itu, kondisi fisik sangat berpengaruh.
Usahakan nggak begadang dan sempatkan sarapan sebelum berangkat tes.
Model tes ini sangat menyedot energi.

5. Wartegg test; terdiri atas beberapa kotak yang berisi bentukan-


bentukan tertentu seperti titik, garis kurva, garis sejajar, lingkaran, dua
garis saling memotong, atau garis melengkung

Kamu akan diminta menggambar berdasarkan bentukan-bentukan tadi, kemudian


menuliskan urutan gambar yang telah kamu buat, lalu menuliskan nomor gambar
mana yang paling disukai, nggak disukai, yang mudah dan sulit menurutmu.
Penilaiannya adalah emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek.

Triknya:

 Apapun yang kamu gambar menunjukan kepribadian atau kemampuan IQ-


mu. Jika kamu menggambar sesuatu yang “biasa saja dan umum” tentu
penilaian tingkat kecerdasannya akan berbeda jika dibanding kamu
menggambar “sesuatu yang nggak terpikirkan oleh orang lain dan
berwawasan”. Kreativitasmu diuji di sini, apakah kamu mampu
mengembangkan hal yang sudah ada menjadi suatu ide baru atau sifat
mengekor yang terlalu besar.
 Mulai sekarang berlatihlah untuk menggambar dan menuangkan imajinasimu
dalam kertas agar saat mengerjakan tes wartegg kamu nggak nge-

6. [Selanjutnya] Draw A Man Test (DAM); kamu diharuskan untuk


menggambar seseorang, mendeskripsikan usia, jenis kelamin dan
aktivitas orang tersebut

Tes ini digunakan untuk mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan
dan ketahanan kerja.

Triknya:

Berlatihlah menggambar orang secara utuh mulai dari ujung kepala sampai ke ujung
kaki, termasuk detail wajah seperti mata, hidung, mulut dan telinga. Nggak lucu, ‘kan
kalau kamu menggambar orang dengan teknik yang sama seperti gambaran anak TK?

bagi beberapa orang, menggambar pohon memang terkesan biasa-biasa saja. Tapi,
konon etos kerjamu bisa terlihat di sini, tukang nyicil kerjaan atau nggak sabaran.

Triknya:

 Meski kamu nggak begitu pandai menggambar, berlatihlah menggambar


pohon secara utuh termasuk detail yang jelas seperti akar, batang, cabang,
daun, bunga maupun buah.
 Untuk hasil yang lebih maksimal, fotolah pohon nyata, pelajari karakter jenis
pohonnya, kemudian latihlah kemampuan menggambarmu dengan mengacu
pada foto tersebut.
 Sifat yang diperoleh dari gambar-gambar bersifat interpretasi. Jadi, pasti
akan dikonfirmasi dengan hasil tes yang lain dan juga wawancara lanjutan.
Siap-siap, ya!

8. Tes menggambar rumah, pohon dan orang; kamu akan diminta


menggambar rumah, pohon, dan orang dalam satu obyek gambar, serta
mencantumkan aktivitas apa yang sedang terjadi pada gambar

Tes ini berkaitan dengan bagaimana caramu menerapkan keserasian dalam hubungan dengan
orang lain dalam lingkunganmu.

ADVERTISEMENT
Triknya:

Gambarlah suatu aktivitas yang dinamis, bagus lagi jika kamu bisa menggabungkan
ketiga komponen dalam suatu alur aktivitas yang sama.

9. Army Alpha Intelegence Test; terdiri atas 12 soal yang berisi


kombinasi deretan angka dan deretan bentuk soal, di mana soal yang
satu dengan lainnya ada keterkaitan

Penilaiannya adalah kemampuan daya tangkapmu dalam menerima dan


melaksanakan instruksi dengan cepat dan tepat.

Contoh:

Narator akan mendiktekan soal sebagai berikut : “Coretlah angka ganjil dalam kotak dan
coretlah angka genap yang berhuruf dalam lingkaran, kerjakan!” dan pada lembar
jawaban akan diberikan gambar.

Triknya:

 Konsentrasilah pada apa yang dikatakan narator, karena narator nggak akan
mengulang instruksi tersebut dan waktu yang diberikan sangat terbatas.
 Bersabarlah, jangan terburu-buru menjawab sebelum narator selesai
memberikan instruksi
10. Edwards Personal Preference Schedule (EPPS); terdiri dari pilihan-
pilihan jawaban yang paling mencerminkan diri kamu

Penilaian dalam tes ini adalah untuk mengetahui seberapa besar motivasi,
kebutuhan dan motif seseorang. Soalnya seputar jenis kepribadian yang kamu sukai
dan nggak kamu sukai, mulai dari pertanyaan yang mudah hingga pertanyaan yang
aneh-aneh.

Contoh:

A. Saya suka menolong teman bila mereka sedang mengalami masalah


B. Saya senang melakukan pekerjaan bersama hingga selesai

Triknya:

 Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur sesuai dengan kondisimu,


setidaknya yang paling mendekati, karena pertanyaan akan berulang di
nomor-nomor berikutnya, sehingga jika jawabanmu nggak sinkron, hal ini
akan merugikanmu. Kejujuranmu terkait dengan cerminan kesesuaian diri
terhadap lowongan pekerjaan yang kamu lamar.
 Karena sulitnya proses ‘mengakali’ dalam tes ini, jalan paling praktis yang
dapat ditempuh adalah memperbaiki dirimu dalam segala hal, posisikan
dirimu seakan-akan menjadi seseorang profesional dalam setiap tingkah
laku keseharianmu, seperti; jujur, tepat janji, tanggung jawab dan disiplin.
Karena cerminan pola pikir dan tingkah laku positif dirimu, akan tertuang
tanpa kamu sadari dalam hasil tes.

Nah, demikian beberapa contoh bentuk tes dalam psikotes beserta trik
mengerjakannya. Jika kamu mempelajarinya dengan baik, maka lama-kelamaan
kamu akan terbiasa. Tetap semangat dan semoga bermanfaat, ya!

Anda mungkin juga menyukai