PENDAHULUAN
Hampir semua orang pernah mengalami nyeri punggung pada bagian bawah, nyeri
punggung ini dapat bervariasi dari ringan sampai berat dan dapat terjadi secara akut maupun
kronis. Namun bila nyeri punggung bawah terjadi, dapat membuat kegiatan sehari-hari sulit
untuk dilakukan.
Low Back Pain (LBP)/ nyeri pinggang adalah nyeri di daerah punggung antara sudut
bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri juga bisa
menjalar ke daerah lain seperti punggung bagian atas dan pangkal paha. LBP atau nyeri
punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh
Low back pain di Indonesia merupakan masalah kesehatan yang nyata. Ia merupakan
penyakit nomor dua pada manusia setelah influenza. Kira-kira 80% pemduduk seumur hidup
Anamnesa dan pemeriksaan fisik memegang peranan penting untuk bisa mengetahui
penyebab dari terjadinya nyeri punggung bawah ini seperti, riwayat trauma, demam, riwayat
Biasanya low back pain membutuhkan waktu 6-7 minggu untuk penyembuhan baik
terhadap jaringan lunak maupun sendi, namun 10% diantaranya tidak mengalami perbaikan
dalam kurun waktu tersebut. Low back pain merupakan suatu gejala, bukan suatu diagnosis
dan merupakan kelainan dengan berbagai etiologi dan membutuhkan penanganan simtomatis
1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi
Memahami tulang punggung dan cara kerjanya dapat membantu memahami nyeri
pinggang. Tulang belakang, terdiri dari tulang kecil yang ditumpuk satu sama lain. Otot,
ligament, syaraf, dan intravertebral disk merupakan bagian tambahan dari tulang belakang.
Tulang-tulang ini terhubung untuk menciptakan sebuah kanal yang melindungi sumsum
tulang belakang (spinal cord). Tulang belakang terdiri dari tiga bagian yang menciptakan tiga
curves di punggung, yaitu curves dari daerah leher (7 cervical), daerah dada (12 thoracal),
dan punggung bawah (5 lumbar). Bagian spine bawah (sakrum dan koksigis) terdiri dari
Spinal cord dan saraf seperti suatu "listrik kabel" yang berjalan melalui kanal tulang
belakang dan membawa pesan antara otak dan otot. Saraf cabang keluar dari sumsum tulang
Bagian anterior dari spina terdiri dari cylindrical vertebral bodies yang dipisahkan oleh
intervertebral disk dan bersama-sama dibentuk oleh anterior dan posterior longitudinal
ligament. Fungsi dari anterior spine adalah meredam goncangan saat bergerak seperti berjalan
dan berlari.
Bagian posterior dari spina terdiri atas vertebral arches dan seven process. Setiap arch
terdiri dari dari sepasang cylindrical pedicles secara anterior dan sepasang lamina secara
posterior. Vertebral arch memberikan 2 transverse process secara lateral, 1 spinosus process
secara posterior, ditambah 2 superior dan 2 inferior articular facets. Posisi superior dan
inferior facet saling berubungan oleh facet joint. Fungsi dari posterior spina adalah untuk
melindungi spinal cord dan persarafan didalam spinal canal dan stabilisasi spina untuk
perlekatan otot dan ligament. Kontraksi otot spinosus dan transverse processes menghasilkan
sistem yang terpadu dan menghasilkan flexi, ekstensi, lateral, paada pergerakan spina.
Nerve root injury (radikulopathy) adalah penyebab utama nyeri pada leher, lengan,
punggung belakang, dan paha. Ujung saraf keluar dari vertebral bodies pada regio cervical
(C7 nerve root exits pada level C6-C7) dan pada bagian bawah keluar pada vertebral bodies
antara regio thoracic dan lumbar (pada T1 nerve root exits pada level T1-T2). Lumbar spinal
diikuti oleh nerve roots long intraspinal yang mana jika terjadi injury dimanapun dari upper
lumbar maka akan berefek terhadap jalan keluar intervertebral foramen. Sebgaai contohnyaa,
terjadi kompresi pada level L4-L5 umumnya akan mengkompresi S1 nerve root.
Adanya sensasi nyeri sebagian dibawa oleh sinuvertebrsal nerve yang berasal dari spinal
nerve di setiap segment spina dan masuk ke spinal canal melalui intervertebral formaen pada
level yang sama. Lumbar dan cervical spine merupakan potensi besar dalam pergerakan dan
injury.
4
Otot dan ligament memberikan dukungan dan stabilitas untuk tulang belakang dan tubuh
bagian atas. Ligamen yang kuat menghubungkan tulang dan membantu menjaga tulang
D. Facet joint
Tulang sendi kecil antara vertebra yang membantu pergerakan tulang belakang.
E. Intervertebralis Disk
Disk intervertebralis terdapat di antara tulang belakang yang merupakan bagian terbesar
pada regio cervical dan lumbar dimana mempengaruhi pergerakan spina. Diskus ini bersifat
elastis dan cenderung mudah untuk bergerak. Elastisitasnya akan hilang sesuai usia. Ketika
berjalan atau berlari, IV disk bertindak sebagai peredam goncangan dan mencegah tulang
belakang mengalami benturan satu sama lain. IV disk bekerja bersama sendi facet dalam
berbentuk datar dan bulat, dengan ketebalan sekitar setengah inci dan terdiri dari dua
komponen yaitu;
Annulus fibrosus. Keras, cincin terluar dari disk yang flexible dan membantu
penyambungan ke vertebrae.
Nucleus pulposus. Lembut, seperti jelly di pusat annulus fibrosus. dan dapat
meredam goncangan.
5
2.2.1 Definisi
Low Back Pain atau nyeri punggung bawah adalah nyeri di antara sudut iga terbawah dan
lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan
penjalaran kearah tungkai kaki. Sebanyak 80% orang dewasa mengalami low back pain
dalam kehidupannya, berdasarkan Kelsey and White sebagian besar penderita low back pain
pada saat otopsi ditemukan memiliki degenerative disc disease. Bagian terbawah spina dan
pelvis dengan perlekatan berlebih pada otot relatif tidak dapat di inspeksi dan palpasi.
Meskipun beberpa tanda fisik dan radiografi dapat membantu, diagnosis sering bergantung
dsekripsi pasien dan perilaku pasien, untuk hal tersebut dibutuhkan pengetahuan mengenai
2.2.2 Etiologi
Ada banyak penyebab nyeri pinggang. Kadang-kadang terjadi setelah suatu gerakan
tertentu seperti mengangkat atau menekuk. Faktor bertambahnya usia juga memainkan peran
Semakin tua, tulang spine juga akan bertambah tua. Penuaan menyebabkan perubahan
degeneratif pada tulang belakang. Perubahan ini dapat dimulai pada 30-an - atau bahkan lebih
muda - dan dapat membuat kita rentan terhadap sakit punggung, terutama jika disertai dengan
1. Over-aktivitas
Salah satu penyebab yang lebih umum dari nyeri punggung bawah adalah nyeri otot dari
2. Injury disc
Beberapa orang mendapatkan nyeri punggung bawah yang terus bertambah dan tidak
3. Disc tear
Disc tear untuk bagian luar dari disk (annulus) kadang-kadang terjadi dengan penuaan.
Beberapa orang dengan disc tear tidak memiliki rasa sakit sama sekali. Orang lain dapat
bahkan lebih lama. Sejumlah kecil orang dapat mengalami nyeri konstan yang berlangsung
selama bertahun-tahun dan sangat melumpuhkan. Mengapa beberapa orang memiliki rasa
4. Herniated disk.
Sebuah disk disebut hernia ketika pusat (inti) mendorong cincin luarnya (annulus). Jika
disk sangat aus atau terluka, inti dapat menekan ke semua jalan. Ketika herniated disk
menonjol keluar menuju kanal tulang belakang dan memberikan tekanan pada saraf, akan
Hernia pada punggung belakang sering memberikan tekanan pada akar saraf yang
mengarah ketungkai dan kaki, nyeri sering terjadi pada pantat dan menuruni kaki. Ini adalah
sciatica. Sebuah herniated disk sering terjadi karena mengangkat, menarik, membungkuk,
5. Disk Degenerasi
Dengan usia, disk intevertebral mulai menyusut. Dalam beberapa kasus, mungkin benar-
benar runtuh dan menyebabkan sendi facet di tulang belakang bergesekan satu sama lain.
Hasilnya yaitu nyeri dan kekakuan. Keausan pada sendi facet disebut sebagai osteoarthritis.
Hal ini dapat menyebabkan masalah punggung lebih lanjut, termasuk stenosis tulang
belakang.
6. Spondylolisthesis.Degeneratif
membuat sulit bagi sendi dan ligamen untuk menjaga tulang belakang dalam posisi yang
tepat. Langkah tulang lebih dari yang seharusnya, dan satu vertebra dapat meluncur ke depan
di atas yang lain. Jika slip terlalu banyak terjadi, tulang mungkin mulai menekan pada saraf
tulang belakang.
7. Spinal Stenosis
Stenosis spinal terjadi ketika ruang di sekitar sumsum tulang belakang menyempit dan
Ketika intervertebralis disk runtuh dan osteoarthritis berkembang, tubuh akan merespon
dengan menumbuhkan tulang baru pada sendi facet untuk membantu mendukung tulang
kanal tulang belakang. Osteoarthritis juga dapat menyebabkan ligamen yang menghubungkan
8. Skoliosis
merupakan kurva abnormal dari tulang belakang yang bisa terjadi pada anak-anak, paling
sering pada umur belasan tahun. Hal ini juga bisa terjadi pada pasien lebih tua yang telah
arthritis. Deformitas tulang belakang dapat menyebabkan gejala nyeri punggung dan kaki,
9. Tambahan Penyebab
Ada penyebab lain dari sakit punggung, beberapa di antaranya bisa serius seperti penyakit
1. Faktor resiko fisiologis : usia 20-50 tahun, kurangnya latihan fisik, postur tubuh yang tidak
anatomis, kegemukan, skoliosis berat (kurvatura >80), HNP, spondilitis, spinal stenosis,
osteoporosis, merokok
2. Faktor resiko lingkungan : duduk terlalu lama, terlalu lama menerima getaran, terpelintir.
2.2.4 Patofisiologi
Struktur spesifik dalam sistem saraf terlihat dalam mengubah stimulus menjadi sensasi
nyeri. Sistem yang terlibat dalam transmisi dan persepsi nyeri disebut sebagai sistem
nosiseptif. Sensitifitas dari komponen sistem nosiseptif dapat dipengaruhi oleh sejumlah
faktor dan berbeda di antara individu. Tidak semua orang yang terpajan terhadap stimulus
yang sama mengalami intensitas nyeri yang sama. Sensasi sangat nyeri bagi seseorang
Reseptor nyeri (nosiseptor) adalah ujung saraf bebas dalam kulit yang bersepon hanya
pada stimulus yang kuat, yang secara potensial merusak, dimana stimuli tersebut sifatnya bisa
kimia, mekanik, termal. Reseptor nyeri merupakan jaras multi arah yang kompleks. Serabut
saraf ini bercabang sangat dekat dengan asalnya pada kulit dan mengirimkan cabangnya ke
pembuluh darah lokal. Sel-sel mast, folikel rambut, dan kelenjar keringat. Stimuli serabut ini
mengakibatkan pelepasan histamin dari sel-sel mast dan mengakibatkan vasodilatasi. Serabut
kutaneus terletak lebih kearah sentral dari cabang yang lebih jauh dan berhubungan dengan
rantai simpatis paravertebra sistem saraf dan dengan organ internal yang lebih besar.
Sejumlah substansi yang dapat meningkatkan transmisi atau persepsi nyeri meliputi histamin,
bradikinin, asetikolin, dan substansi P. Prostaglandin dimana zat tersebut yang dapat
meningkatkan efek yang menimbulkan nyeri dari bradikinin. Substansi lain dalam tubuh yang
berfungsi sebagai inhibitor terhadap transmisi nyeri adalah endorfin dan enkefalin yang
Kornu dorsalis dari medulla spinalis merupakan tempat memproses sensori, dimana agar
nyeri dapat diserap secara sadar, neuron pada sistem asenden harus diaktifkan. Aktivasi
terjadi sebagai akibat input dari reseptor nyeri yang terletak dalam kulit dan organ internal.
Proses nyeri terjadi karena adanya interaaksi antara stimulus nyeri dan sensasi nyeri.
12
Patofisiologi pada sensasi nyeri punggung bawah dalam hal ini kolumna vertebralis dapat
dianggap sebagai sebuah batang yang elastik yang tersusun atas banyak unit vertebrae dan
unit diskus intervertebrae yang diikat satu sama lain oleh kompleks sendi faset, berbagai
ligamen dan otot paravertebralies. Konstruksi punggung yang unik tersebut memungkinkan
fleksibilitas sementara sementara disisi lain tetap dapat memberikan perlindungan yang
maksimal terhadap sumsum tulang belakang. Lengkungan tulang belakang akan menyerap
goncangan vertikal pada saat berlari atau melompat. Batang tubuh membantu menstabilakn
tulang belakang. Otot-otot abdominal dan toraks sangat penting ada aktifitas mengangkat
beban. Bila tidak pernah dipakai akan melemahkan struktur pendukung ini. Obesitas, masalah
postur, masalah struktur, dan peregangan berlebihan pendukung tulang belakang dapat
Diskus intervertebralis akan mengalami perubahan sifat ketika usia bertambah tua. Pada
orang muda, diskus terutama tersusun atas fibrokartilago dengan matriks gelatinus. Pada
lansia akan menjadi fibrokartlago yang padat dan tak teratur. Degenerasi diskus intervertebra
merupakan penyebab nyeri punggung biasa. Diskus lumbal bawah,L4-L5 dan L5-
S6,menderita stress paling berat dan perubahan degenerasi terberat. Penonjolan diskus atau
kerusakan sendi dapat mengakibatkan penenkana pada akar saraf ketika keluar dari kanalis
2.2.5 Klasifikasi
LBP saat ini dikenal sebagai sindrom biopsikososial yang diklasifikasikan menjadi
(1) Sekunder, yang terjadi <10% kasus LBP; dan (2) Primer atau idiopatik atau LBP
sederhana. LBP primer dibagi berdasarkan lokasi dari gejala yaitu, low back pain, dan
skiatika (berhubungan dengan ischium atau regio tulang paha berada). Sedangkan
berdasarkan durasi gejala, LBP dibagi menjadi akut, subakut, dan kronik (gambar 4).
13
LBP
Berdasarkan
Sekunder lokasi
Skiatika
LBP
Primer
Akut
Berdasarkan
Subakut
durasi
Kronik
Epidemiologi
LBP sekunder hanya terjadi pada <10% kasus LBP. Biasanya ditemukan patologi
pada tulang belakang pada pasien penderita LBP dengan durasi sekitar empat minggu,
diantaranya:
Patologi organ visceral, seperti aneurisma aorta gangguan ginjal, dan gangguan
ginekologi (<1%).
Acute Low Back Pain (ALBP) sering dialami dengan live prevalence 80% populasi,
year prevalence 30%, dan biasanya sembuh dalam waktu kurang dari 30 hari. Sedangkan
Chronic Low Back Pain (CLBP) dialami oleh 4-7% populasi setiap harinya dengan tingkat
kesembuhan 5%.
14
- Definisi
Sakit atau ketidaknyamanan pada regio lumbar, pada satu atau kedua sisi, yang
- Presentasi Klinis
Presentasi klinis yang muncul pada pasien dengan ALBP diantaranya adalah:
b. Dapat muncul pada satu sisi & beradiasi ke sisi lain, atau terfiksasi di satu sisi.
- Diagnosa
Diagnosis baik untuk ALBP dan SALBP didasarkan pada eklusi dan pemeriksaan
fisik. Dalam mengekslusi digunakan kriteria “Bendera Merah” (Gambar 5) yang harus dinilai
secara cermat. Apabila terdapat salah satu dari kriteria yang terdapat dalam bendera merah,
maka harus dicermati dengan seksama kemungkinan terdapatnya kondisi patologi pada tulang
belakang.
15
- Prognosis
- Penatalaksanaan
Pasien dengan ALBP dapat diterapi oleh dokter umum, tidak harus dengan dokter
spesialis rehabilitasi medik. Karena tujuan untuk stage ini adalah meyakinkan pasien
mengenai upaya pencegahan ALBP berulang. Terapi Pain oriented (PO) berupa pemberian
memperhatikan tanda-tanda atau factor risiko untuk berlajutnya ALBP menjadi CLBP dengan
cara melihat criteria-kriteria pada “bendera kuning” (gambar 6). Apabila terdapat salah satu
16
dari criteria tersebut, maka diperlukan strategi intervensi yang seksama untuk mengurangi
- Rehabilitasi
Hal penting dalam rehabilitasi pasien dengan ALBP adalah sebisa mungkin aktif dan
hindari tirah baring. Edukasi terhadap pasien lebih tepat pada kasus ini, karena belum
terdapat disabilitas. Dapat juga diberikan penguatan otot paravertebral untuk mencegah
relapse. Penelitian menunjukan 87% pasien mengalami relapse LBP pada kelompok yang
tidak mengikuti latihan, sedangkan pada kelompok yang mengikuti latihan hanya terjadi 30%
- Definisi
ketidaknyamanan pada regio lumbar, pada satu atau kedua sisi, yang beradiasi ke bokong
- Presentasi Klinis
Secara umum presentasi klinis SALBP tidak berbeda jauh dari ALBP hanya saja
durasi yang membedakannya. Merupakan fase transisi dari ALBP dan CLBP.
- Diagnosis
Sama seperti ALBP, SALBP didiagnosis setelah dilakukan ekslusi pada criteria
- Treatment
Terapi SALBP terangkum dalam gambar 7. Tujuan terapi adalah mencegah kondisi
kronis dengan intervensi spesifik pada faktor risiko biopsikososial ke arah kronis. Dapat pula
Rasa nyeri yang menyerang lebih dari 3 bulan atau rasa nyeri yang berulang-
ulang atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan
sembuh pada waktu yang lama. Chronic low back pain dapat terjadi
Disamping hal tersebut diatas terdapat juga klasifikasi patologi yang klasik
1. Trauma
2. Infeksi
akut. Persendian keempat anggota gerak dapat terkena secara serentak atau
angkilopoetika. Keluhan yang paling dini dihadapi oleh penderita ialah sakit
punggung dan sakit pinggang. Sifatnya ialah pegal-kaku dan pada waktu
3. Neoplasma
macam metastasis.
4. Degenerasi
korpus vertebrae berikut arkus dan prosessus artikularis serta ligamenta yang
21
Dulu proses degneratif ini dikenal sebagai osteoartrosis deformans, tapi kini
fibrosis diskus intervertebralis yang bila pada suatu saat terobek dapat disusul
nukleus pulposus (HNP). Unsur tulang belakang lain yang sering dilanda
osteoartritis.
5. Kongenital
sakit pinggang. Spina bifida okultra sering ditemukan pada foto rontgen
polos para penderita yang berkunjung ke dokter bukan karena sakit pinggang,
2.2.6 Diagnosis
Prosedur diagnostik perlu dilakukan pada pasien yang mendertita nyeri punggung
penyakit yang mendasari, seperti adanya lesi jaringan lunak tersembunyi disekitar
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan umum sudah dimulai saat pasien memasuki ruang pemeriksaan (sebelum
anamnesa). Gaya berjalan, ekspresi wajah, sikap tubuh, cara berbicara mempunyai
Inspeksi
1. Dilakukan pada posisi pasien berdiri, duduk, bersandar/berbaring dan saat pasien
kemiringan spinal.
- Ada atau tidak atrofi otot, fasikulasi, pembengkakan, perubahan warna kulit
Harus dilakukan secara hati-hati dan halus sebab jika dilakukan secara kasar akan
timbul reaksi menolak atau melawan yang akan membingungkan pemeriksa. Lakukan
palpasi pada daerah yang paling ringan rasa nyerinya dahulu kemudian menuju daerah
yang paling terasa nyeri. Saat melakukan palpasi kolumna vertebralis dicari
Pemeriksaan Neurologik
Pemeriksaan Motorik
- Kekuatan
- Atrofi
- Fasikulasi
Pemeriksaan sensorik
Meliputi rasa raba, rasa sakit, suhu, rasa dalam, rasa getar. Bila ada kelainan tentukan
batasnya sehingga dapat dipastikan dermatom mana yang terganggu. Dermatom ini
Pemeriksaan reflex
Dilakukan secara aktif (oleh penderita) dan secara pasif (oleh pemeriksa).
Dilakukan untuk memperkirakan derajat nyeri, functio laesa atau untuk memeriksa
Percobaan-percobaan
a) Percobaan Laseque
posisi terlentang dan santai. Pemeriksa mengangkat satu tungkai penderita dalam
posisi lurus dan fleksi pada sendi panggul. Apabila penderita merasakan nyeri
derajat (misalnya positif 30o berarti ketika tungkai diangkat sampai 30o timbul rasa
sakit.
Dengan cara yang sama menghasilkan rasa nyeri pada tungkai yang tidak diangkat.
c) Percobaan Naffziger
Dengan menekan kesua vena jugularis maka tekanan serebrospinal akan meningkat,
sehingga tekanan pada radiks akan bertambah juga dan timbul nyeri radikular.
d) Percobaan Valsava
25
Hasil yang dicapai sama seperti percobaan Naffziger, tapi tekanan serebrospinal
e) Percobaan Patrick
Penderita berada dalam posisi berbaring. Salah satu tungkai dalam posisi fleksi pada
sendi lutut dan tumit diletakkan pada lutut tungkai lainnya sementara lutut tungkai
yang difleksikan ditekan ke bawah. Apabila ada kelainan di sendi panggul maka
Tungkai dalam posisi fleksi pada sendi lutut dan sendi panggul kemudian lutut di
dorong ke medial, bila di sendi sakroiliaka ada kelainan maka akan terasa sakit
g) Percobaan Perspirasi
Untuk menunjukkan ada tidaknya gangguan berkeringat atau gangguan saraf otonom
serta menunjukkan lokasi kelainan yang ada sesuai radiks atau saraf spinal yang
terkena.
Salah satu caranya yaitu minor; bagian tubuh uang akan diperiksa dibersihkan dan
ml alkohol absolut. Setelah diolesi, bagian tersebut ditaburi tepung beras. Pada
bagian yang berkeringat akan berwarna biru dan yang tidak berkeringat tetap putih.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium:
Pada pemeriksaan laboratorium rutin penting untuk melihat laju endap darah
(LED), kadar Hb, jumlah leukosit dengan hitung jenis, dan fungsi ginjal.
LP akan normal pada fase permulaan prolaps diskus, namun belakangan akan
terjadi transudasi dari low molecular weight albumin sehingga terlihat albumin
Pemeriksaan Radiologis :
ü Foto rontgen biasa (plain photos) sering terlihat normal atau kadang-kadang
kadang terlihat bersamaan dengan suatu posisi yang tegang dan melurus dan
ü CT scan adalah sarana diagnostik yang efektif bila vertebra dan level
berguna untuk melihat kelainan radiks spinal, terutama pada pasien yang
dengan lebih jelas ada atau tidaknya kompresi nervus atau araknoiditis pada
pasien yang menjalani operasi vertebra multipel dan bila akan direncanakan
ü MRI (akurasi 73-80%) biasanya sangat sensitif pada HNP dan akan
menunjukkan berbagai prolaps. Namun para ahli bedah saraf dan ahli bedah
ortopedi tetap memerlukan suatu EMG untuk menentukan diskus mana yang
paling terkena.
Elektromiografi (EMG) :
o Durasi potensial yang lebih panjang, pada otot-otot dari segmen yang terkena.
Pada kompresi radiks, selain kelainan-kelainan yang telah disebut diatas, juga
segmen terkena atau di otot paraspinal atau interspinal dari miotoma yang terkena.
sebesar 92,47%.
EMG lebih sensitif dilakukan pada waktu minimal 10-14 hari setelah onset defisit
ataupun neuropati.
Elektroneurografi (ENG)
Pada elektroneurografi dilakukan stimulasi listrik pada suatu saraf perifer tertentu
sehingga kecepatan hantar saraf (KHS) motorik dan sensorik (Nerve Conduction
Velocity/NCV) dapat diukur, juga dapat dilakukan pengukuran dari refleks dengan
masa laten panjang seperti F-wave danH-reflex. Pada gangguan radiks, biasanya NCV
28
normal, namun kadang-kadang bisa menurun bila telah ada kerusakan akson dan juga
Penatalaksanaan
Kebanyakan nyeri punggung bisa hilang sendiri dan akan sembuh dalam 6 minggu
dengan tirah baring, pengurangan stress dan relaksasi. Pasien harus tetap ditempat
tidur dengan matras yang padat dan tidak membal selama 2 sampai 3 hari. Posisi
pasien dibuat sedemikian rupa sehingga fleksi lumbal lebih besar yang dapat
mengurangi tekanan pada serabut saraf lumbal. Bagian kepala tempat tidur
ditinggikan 30 derajat dan pasien sedikit menekuk lututnya atau berbaring miring
dengan lutu dan panggul ditekuk dan tungkai dan sebuah bantal diletakkan dibawah
pasien perlu dirawat untuk penanganan “konservatif aktif” dan fisioterapi. Traksi
Fisioterapi perlu diberikan untuk mengurangi nyeri dan spasme otot. Terapi bisa
meliputi pendinginan (missal dengan es), pemanasan sinar infra merah, kompres
lembab dan panas, kolam bergolak dan traksi. Gangguan sirkulasi , gangguan
perabaan dan trauma merupakan kontra indikasi kompres panas. Terapi kolam
digunakan untuk memutus lingkaran nyeri, relaksan otot dan penenang digunakan
untuk membuat relaks pasien dan otot yang mengalami spasme, sehingga dapat
29
Pada LBP karena tegang otot dapat dipergunakan SIRDALUD (Tizanidine) yang
obat analgesic, anti inflamasi, NSAID, penenang, dll. Apabila dengan pengobatan
biasa tidak berhasil mungkin fisioterapi (rehabilitasi) dengan alat-alat khusus maupun
dengan traksi (tulang belakang ditarik). Tindakan operasi mungkin diperlukan apabila
pengobatan dengan fisioterapi ini tidak berhasil misalnya pada HNP atau pada
pengapuran yang berat. Jadi penatalaksanaan LBP ini memang cukup kompleks.
diperlukan untuk berobat ke internist. Bedah Saraf, Bedah Orthopedi bahkan mungkin
2.2.9 Penatalaksanaan
Secara umum penanganan sakit punggung bawah dapat dikategorikan menjadi tiga,
samping.
1) Terapi fisik secara pasif seperti panas, dingin, pijatan, ultrasound dan stimulasi
listrik. Selain itu ada terapi fisik secara aktif seperti peregangan, mengangkat
fungsi gerak dan kekuatan pungunggung belakan yang dapat sangat membantu
2) Brace atau alat jepitan atau alat penguat, tidak terlalu membantu. Tetapi
menggunakannya.
melakukan pengobatan non-operasi terlebih dahulu selama enam bulan sampai satu
tahun sebelum mempertimbangkan operasi. Selain itu operasi dapat dilakukan jika
1) Spinal fusion : tulang belakang yang disatukan untuk pasien yang memiliki
rasa sakit karena pergerakan, terutama pada pasien yang memiliki tulang
2.2.10 Pencegahan
1. Latihan atau olah raga : kombinasi latihan aerobik seperti berjalan atau berenang
dengan lebih spesifik pada otot punggung dan perut yang kuat dan fleksibel.
2. Angkat beban : pastikan mengangkat beban yang berat dengan kaki, bukan dengan
3. Berat badan : pastikan berat badan terkontrol dan tidak kelebihan berat badan yang
4. Hindari merokok : baik merokok dan nikotin membuat penuaan tulang lebih cepat.
5. Postur tubuh yang baik penting untuk mencegah masalah di kemudian hari.
1. Congenital/Developmental
biasanya bilateral dan dapat terlihat dengan oblique projections pada plain x-rays,
sering terjadi pada wanita. Biasanya menyebabkan LBP dan nerve root injury
(biasanya L5). Rasa sakit “slipped” akan terasa pada saat deep palpation di
posterior segment joint yang terkena. Biasanya trunk pasien akan lebih pendek
dibandingkan dengan abdomen yang lebih menonjol. Hal ini merupakan extreme
2. Minor trauma
terjatuh atau kecelakaan dapat menyebabkan LBP, dan sakitnya tidak menjalar
sampai ke bokong ataupun paha karena mekanisme sakit yang terjadi hanya
3. Fractures
Terjadi biasanya pada lumbar area dan menyebabkan kompresi pada anterior disk.
4. HNP
Biasanya pada L4-L5 dan L5-S1. Resiko terjadinya HNP yaitu overweight (pada usia
20-an). Rasa sakitnya dapat menjalar sampai ke bokong, paha dan juga disekitar
pinggang. Bersin, batuk ataupun pergerakan yang lemah yang meningkatkan tekanan
menyebabkan nucleus pulposus prolapse. Rasa sakit bisa diakibatkan dari pelepasan
sitokin akibat dari HNP itu sendiri. Keadaan yang menunjukan adanya ruptur disk
yaitu LBP, postur yang abnormal, limitation of spine motion dan nyeri yang radikuler.
5. Degenerative
a. Spinal stenosis
34
canal. Biasanya sakit akan terasa jika berdiri dan membaik ketika duduk. Jika
disertai dengan radikulopati, akan terjadi pula gejala seperti focal weakness,
6. Arthritis
a. Spondylosis
Disebut juga dengan osteoarthritic spine disease biasanya meliputi cervical dan
lumbosacral spine. Pasien merasakan back pain yang meningkat dengan adanya
7. Neoplasma
Back pain merupakan most common neurologic symptom pada pasien dengan kanker.
Ca prostat, dan lain-lain. Nyeri yang dirasakan biasanya konstan, dull, tidak hilang
8. Infeksi/inflamasi
a. Vertebral osteomyelitis
utamanya biasanya adalah traktus urinarius, kulit ataupun paru-paru. Back pain
mengalami eksaserbasi dengan gerakan dan tidak hilang saat istirahat, sakit pada
9. Others
Penyakit pada area toraks, abdomen ataupun pelvis dapat menyebabkan rasa sakit
pada segmen spina yang mempersyarafi organ tersebut yang mengalami sakit.
b. Postural
35
Pasien mengeluhkan LBP saat melakukan duduk yang lama ataupun berdiri yang
c. Psychiatric
Terjadi juga CLBP pada pasien dengan keadaan tertentu seperti keadaan keuangan
DAFTAR PUSTAKA
1. Utami Tri Renny. Low Back Pain. Laboratorium Ilmu Penyakit Saraf FK
2011.
2004;33:393-401.
2003;46:417-423
8. Dr. Hasan Sadikin Hospital Padjajaran University. Diktat Kuliah Pain focus on