Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Hati
Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh,
berwarna merah kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam
fungsi, termasuk perannya dalam membantu pencernaan makanan dan
metabolisme zat gizi dalam sistem pencernaan.
Hati terbungkus oleh sebuah kapsul fibriolastik yang disbut kapsul
Glisson dan secara makroskopik di piasahkan juga menjadi lobus kiri
dan kanan. Kapsul Glisson berisi pembuluh darah, pembuluh limfe,
dan saraf. Kedua lobus hati tersusun oleh unit-unit yang kecildi sebut
lobules. Lobules terdiri atas sel-sel hati (hepatosit), yang menyatu
dalam satu lempeng. Hepatosit dianggapa sebagai unit fungsional
hati. Sel-sel hati dapat melakukan pembelahan sel dan mudah di
produksi kembali saat dibutuhkan untuk mengganti jaringan yang
rusak.

B. Fungsi Hati
Secara fisiologis, fungsi utama hati adalah :
1. Fungsi Metabolik hati
a. Membantu dalam metabolisme karbohidrat
Fungsi hati menjadi penting, karena hati mampu mengontrol
kadar gula dalam darah. hati dapat mengubah glukosa dalam
darah menjadi glikogen yang kemudian disimpan dalam hati
(Glikogenesis), cadangan glikogen di hati atau asam amino
dapat diubah menjadi glukosa dan dilepakan ke dalam darah
(glukoneogenesis)
b. Membantu metabolisme protein
Setelah pencernaan, asama amino memasuki semua sel dan
diubah menjadi protein untuk digunakan sel membentuk enzim
dan komponen-komponen structural sel misalnya, ribosom,
kolagen, atau protein kontraktil.
c. Membantu metabolisme lemak
Hampir semua lemak yang dicerna diserap kedalam sirkulasi
limfe sebagai kilomikron yang merupakan gabungan dari
trigliserida, fosfolipid, kolesterol, adan lipoprotein
d. Membantu metabolisme obat dan toksin
hati member sinyal pada tubuh untuk meneksresi zat-zat
Tanpa fungsi hati yang baik, banyak toksin dan akan
terakumilasi di tubuh.
2. Mensekresikan cairan empedu
Fungsi hati lain adalah menangani komponen lain empedu, bilirubin.
Bilirubin dibentuk sebagai salah satu produk akhir penguraian
hemoglobin dan harus di metabolisasi oleh hati agara dapat dieksresi.
3. Sebagai tempat penyimpanan darah
Hati adalah organ penyimpan darah. Apabila volume darah
berkurang, misalnya sewaktu terjadi pendarahan, maka hati dapat
membebaskan darah kesirkulasi.
4. Sebagai tempat penyimpanan vitamin dan mineral
Hati mapu menyimpan vitamin B12, D, dan A. besi di simpan di
hati sebagai feritin. Vitamin dan besi dapat di lepaskan ketubuh dari hati
apabila kadar zat-zat tersebut dalam darah turun.
5. Fungsi imunologis
Kapiler dihati disebut sinusoid. Aliran darah di sinusoid adalah
campuran darah vena dari vena porta dan darah arteri dari arteri
hepatica. Sinusoid dilapisi oleh sel-sel makrofag fagosik yang disebut
kupffer. Sel-sel ini menyingkirkan bakeri, sel mati, dan benda asing
lainnya yang berasal dari darah, terutama darah porta, yang mengalir
dari usus menuju hati.

C. Macam-macam Kelainan Pada Hati


1. Perlemakan
Metabolisme hati berpusat di hati. Hepatosit cenderung mudah
mengalami perlemakan. Perlemakan hati merupakan tanda nyata
terdapat jajas nyata pada hati atau akibat kelaianan sitemik yang
mengakibatkan kelainan metabolisme lemak atau mobilisasi berlebihan
dari penyimpanan lemak.
2. Amiloidosis
Amiloidosis dapat menyebabkan pembesaran hati (sampai 9 kg). hati
berwarna pucat dan kenyal keras. Amiloid terdapat pada dinding
pembuluh dara, pasivaskular di jaringan ikat portal dan di ruang disse,
yang dapat menyebabkan atrofi.
3. Syok
Syok yang lama atau berat dapat menyebabkan kelainan hati
bervariasi antara perlemakan sentrolobular sampai nekrosis hipoksia.
4. Penyakit hati karena racun (misalnya karena alkohol atau obat tertentu
Alkohol bersifat toksik terhadap hati. Adanya penimbunan obat
dalam hati (seperti acetaminophen) maupun gangguan pada metabolisme
obat dapat menyebabkan penyakit pada hati.
5. Nekrosis
Salah satu manifestasi penyakit hati ialah nekrosis. Berbagai
penyebab ialah trauma (mekanik), toksin, mikroorganisme, gangguan
vaskularisasi dll. Letak dan luas lesi di pengaruhi oleh mikrosirkulasi.
Fartor yang mempengaruhi ialah (1) oksigenasi oleh darah, (2) fungsi
enzim dari zon tertentu dan (3) fungsi filtrasi.
6. Gagal hati
Gagal hati adalah hasil akhir dari semua penyakit hati yang aparah
dan anas. Gagal hati dapat terjadi setelah infeksi HCV stadium rendah
menahunb atau dapat terjadi tiba-tiba setelah awitan HBV fulminan.
Gagal hati juga dapat terjadi setelah overdosis obat-obat tertentu ,
termasuk asitaminofen, baik yang diminum saat mencoba bunuh diri
atau tidak sngaja terminum dengan dosis tinggi oleh individu yang
memakai obat tersebut untuk penhilang nyari. Gagal hati adalah suatu
sindrom kompleks yang ditandai oleh gangguan pada banyak organ dan
fungsi tubuh. Dua keadaan yang terkait dengangagal hati adalah
ensefalopati hepatica dan sindrom hepatorenal.
7. Sirosis hati
Sirosis hati ialah penyakit hati difus, mengenai seluruh arinan hati di
tandai oleh fibrosis dan perubahan struktur normal menjadi nodulus
abnormal. Fibrosis serin bersifat progresif, namun terdapat pula bukti
bahawa bila penyebab sirosis dihentikan atau dihilangkan (alkoholisme,
hemosiderosis), maka proses tidak berlanjut, bahkana da regresi septa
fibrosis tersebut. Nerosis sudah tidak terlihat nyata lagi.
Sirosis Hati adalah kemunduran fungsi liver yang permanen yang
ditandai dengan perubahan histopatologi. Perubahan histopatologi
yang terjadi menyebabkan peninggian tekanan pembuluh darah pada
sistem vena porta. Sebagai akibat dari peninggian tekanan vena porta,
terjadi varises esophagus dan bila pecah terjadi muntah darah warna
hitam (hematemesis).
Sirosis hepatic adalah penyakit dimana sirkulasi mikro, anatomi
seluruh pembuluh darah besar dan seluruh system arsitektur hati
mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan
fibrosis disekitar parenkim hati yang mengalami regenerasi.

1. Kulit yang menguning (jaundice) disebabkan oleh akumulasi


bilirubin dalam darah
2. Asites, edema pada tungkai
3. Hipertensi portal
4. Kelelahan
5. Kelemahan
6. Kehilangan nafsu makan
7. Gatal
8. Mudah memar dari pengurangan produksi faktor-faktor pembeku
darah oleh hati yang sakit.

8. Ensefalopati Hepatika
Ensefalopati hepatica adalah suatu kompleks ganguan susunan saraf
pusat yang di umpai pada individu yang mengidap gagal hati. Kelainan
ini di tandaia oleh angguan memori dan perubahan kepribadian. Dapat
tumor flapping. Gerakan-gerakan menyentak lainnya dan ganguan
keseimbangan juga dapat timbul.
Ensafalopati hepatica sebagian besar timbul akibat penimbuna toksin
di dalam darah, yang terjadi apabila hati gagal mengubah atau ,
mendektofikasi toksin-toksin tersebut secara adekuat.
9. Penyakit hati karena infeksi (misalnya hepatitis virus) Yaitu ditularkan
melalui makanan & minuman yang terkontaminasi, suntikan, tato,
tusukan jarum yang terkontaminasi, kegiatan seksual, dll.
10. Hepatitis (radang hati)
Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Virus merupakan
penyebab hepatitis yang paling sering, terutama virus hepatitis A, B, C,
D dan E, namun ada juga yang menyebutkan adanya hepatitis F dan G
(merupakan virus baru). Pada umumnya penderita hepatitis A & E dapat
sembuh, sebaliknya hepatitis B & C dapat menjadi kronis. Virus
hepatitis D hanya dapat menyerang penderita yang telah terinfeksi virus
hepatitis B dan dapat memperparah keadaan penderita. Hepatitis adalah
penyakit yang terjadi kepada hati yang dapat dilihat dari munculnya sel
radang dalam jaringan tissue hati. Hepatitis dapat terjadi tanpa adanya
gejala, namun dapat menyebabkan penderitanya mengalami jaundice
(warna kuning yang muncul pada tubuh dan mata manusia), nafsu
makan menurun, dan rasa lelah. Hepatitis kronis dapat tidak
menyebabkan gejala atau dapat menyebabkan luka pada hati (fibrosis)
dan kegagalan fungsi hati (cirrhosis)
1. Ikterus / Jaundice Adalah :
Ø Penimbunan pigmen empedu dalam tubuh yang menyebabkan
warna kuning pada jaringan yang disebabkan oleh kelebihan kadar
bilirubin di dalam plasma dan cairan ekstra seluler.
Ø Dapat dideteksi pada membran mukosa dan sklera (bagian mata
yang putih), kulit atau kemih yang menjadi gelap bila bilirubin
serum mencapai 2 sampai 3 mg/100 ml.
Ø Kadar bilirubin plasma 1,8 mg/dl ( Normal 0,2-0,9 mg/dl)

Penyebab Terjadinya Ikterus

 Penurunan ekskresi bilirubin terkonjugasi dalam empedu akibat


faktor intrahepatik dan ekstrahepatik yang bersifat obstruksi
fungsional atau mekanik.
Klasifikasi :

 Penyebab ikterus/jaundice pada kondisi Prehepatic : Hemolisis


yang meningkat karena peningkatan jumlah Hb pada darah akibat
eritropoiesis yang tidak efektif dan keadaan setelah transfuse
darah.
 Penyebab ikterus/jaundice pada kondisi Intrahepatic: Hepatitis
virus akut, Sirosis
 Penyebab ikterus/jaundice pada kondisi PostHepatik : obstruksi
saluran empedu yang dapat disebabkan oleh batu empedu, dan
tumor.
Jaundice dibedakan berdasarkan:

 Hiperbilirubinemia tidak terkonjugasi (Acholuric)


disebabkan oleh

· peningkatan produksi bilirubin dari proses hemolisis.


· Penurunan fungsi hepatic (hepatic removal)

 Hiperbilirubinemia terkonjugasi disebabkan oleh isolasi


abnormal, hepatitis (virus, obat, toksin, dan metabolic), sirosis, dan
infiltrasi disorder.

Ket: Hiperbilirubinemia terkonjugasi dibedakan menjadi


intrahepatik dan ekstrahepatik.

Anda mungkin juga menyukai