Anda di halaman 1dari 10

Dasar Flip Flop

Arik Irawati/ 151810201053


Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember
arikirawati32@gmail.com
1. Latar Belakang
Flip-flop adalah rangkaian utama dalam logika sekuensial. Counter, register serta
rangkaian sekuensial lain disusun dengan menggunakan flip-flop sebagai komponen utama.
Flip-flop adalah rangkaian yang mempunyai fungsi pengingat (memory). Artinya rangkaian
ini mampu melakukan proses penyimpanan data sesuai dengan kombinasi masukan yang
diberikan kepadanya. Data yang tersimpan itu dapat dikeluarkan sesuai dengan kombinasi
masukan yang diberikan. Flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk
menyimpan satu bit secara semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau
mengganti isi dari bit yang disimpan. Prinsip dasar dari flip-flop adalah suatu komponen
elektronika dasar seperti transistor, resistor dan dioda yang di rangkai menjadi suatu gerbang
logika yang dapat bekerja secara sekuensial. Nama lain dari flip-flop adalah multivibrator
bistabil (Ibrahim,2007).
Multivibrator adalah suatu rangkaian regeneratif dengan dua buah piranti aktif, yang
dirancang sedemikian sehingga salah satu piranti bersifat menghantar pada saat piranti lain
terpancung. Multivibrator dapat menyimpan bilangan biner, mencacah pulsa,
menyerempakkan operasi-operasi aritmatika, serta melaksanakan fungsi-fungsi pokok lainnya
dalam sistem digital. Ada tiga jenis multivibrator,yaitu : astabil, monostabil, dan bistabil. Flip
flop yaitu multivibrator yang keluarannya adalah suatu tegangan rendah atau tinggi, 0 atau 1.
Keluaran ini tetap rendah atau tinggi; untuk mengubahnya, harus didrive oleh suatu masukan
yang disebut pemicu (triger). Sampai datangnya pemicu, tegangan keluaran tetap rendah atau
tinggi untuk selang waktu yang tak terbatas. Salah satu jenis flip-flop adalah flip-flop RS.
Flip-flop ini mempunyai dua masukan dan dua keluaran, di mana salah satu keluarannya (y )
berfungsi sebagai komplemen. Sehingga flipflop ini disebut juga rangkaian dasar untuk
membangkitkan sebuah variabel beserta komplemennya. Flip-flop RS dapat dibentuk dari
kombinasi dua gerbang NAND atau kombinasi dua gerbang NOR (Tokheim,1995).
Flip flop memiliki beberapa macam jenis, contohnya yaitu SR flip flop dan JK flip
flop. RS Flip-flop mempunyai dua masukan data, S dan R. Untuk menyimpan suatu bit
tinggi, dibutuhkan S tinggi, untuk menyimpan bit rendah, dibutuhkan R tinggi.
Membangkitkan dua buah sinyal untuk mendrive flip-flop merupakan suatu kerugian dalam
berbagai penerapan. Tabel dibawah merupakan keringkasan suatu kemungkinan-
kemungkinan masukan/keluaran bagi flip-flop RS. Kondisi masukan yang pertama adalah RS
= 00. Ini berarti tidak diterapkan pemicu. Dalam hal ini keluaran Q mempertahankan nilai
terakhir yang dimilikinya (Widjanarka,2006).

Gambar 1. 1 Rangkaian SR Flip Flop Tanpa Clock


(Sumber: Widjanarka,2006)

Tabel 1. 1Tabel Kebenaran SR Flip Flop Tanpa Clock

Kondisi masukan yang kedua adalah RS = 01 berarti bahwa suatu pemicu diterapkan pada
masukan S. Seperti kita ketahui, hal ini mengeset flip-flop dan menghasilkan keluaran Q
bernilai 1. Kondisi masukan yang ketiga adalah RS = 10 ini menyatakan bahwa suatu pemicu
diterapkan pada masukan R. Keluaran Q yang dihasilkan adalah 0. Kondisi masukan RS = 11
merupakan masukan terlarang. Kondisi ini berarti menerapkan suatu pemicu pada kedua
masukan S dan R pada saat yang sama. Hal ini merupakan suatu pertentangan karena
mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran Q yang secara
serentak sama dengan 1 dan sama dengan 0.
Menurut Novfoan (2010), Tabel 1.2 menunjukkan perubahan kondisi output dari SR-FF
dengan Clock. Jika clock bernilai “1”, maka kondisi output akan berubah sesuai dengan
perubahan input SR-nya, jika clock bernilai “0”, kondisi output tetap pada kondisi
sebelumnya, meskipun nilai input S dan R-nya diubah-ubah. Saat diberikan clock, flip-flop
akan bekerja , output A dan B serta output Q dan Q‟ tergantung dari input S-r. Operasi dari
rangkaian dapat dilihat pada tabel kebenaran, dan hal ini dapat diperiksa perbaris
menggunakan rangkaian pada gambar 1.2. Waktu kondisi input S = R = berlogika „1‟ maka Q
= Q‟ = 1 , hal ini menyimpang dari ketentuan bahwa Q‟ merupakan komplemen dari Q. maka
keadaan ini disebut keadaan tak terdefinisi (Undeterminate).
Tabel 1. 2 Tabel Kebenaran SR Flip Flop dengan Clock

Gambar 1. 2 Rangkaian SR Flip Flop dengan Clock

(Sumber: Novfoan,2010)

Menurut Zuhal (2004), JK flip-flop merupakan flip flop yang dibangun berdasarkan
pengembangan dari RS flip-flop. JK flip-flop sering diaplikasikan sebagai komponen dasar
suatu counter atau pencacah naik (up counter) ataupun pencacah turun (down counter). JK
flip flop dalam penyebutanya di dunia digital sering di tulis dengan simbol JK -FF. Berikut
adalah sebuah JK flip-flop menggunakan komponen utama berupa RS flip-flop :
Gambar 1. 3 Rangkaian JK Flip Flop

(Sumber: Zuhal, 2004)

Gambar rangkaian diatas memperlihatkan salah satu cara untuk membangun sebuah flip-flop
JK, J dan K disebut masukan pengendali karena menentukan apa yang dilakukan oleh flip-
flop pada saat suatu pinggiran pulsa positif diberikan. Rangkaian RC mempunyai tetapan
waktu yang sangat pendek, hal ini mengubah pulsa lonceng segiempat menjadi impuls
sempit. Pada saat J dan K keduanya 0, Q tetap pada nilai terakhirnya. Pada saat J rendah dan
K tinggi, gerbang atas tertutup, maka tidak terdapat kemungkinan untuk mengeset flip-flop.
Pada saat Q adalah tinggi, gerbang bawah melewatkan pemicu reset segera setelah pinggiran
pulsa lonceng positif berikutnya tiba. Hal ini mendorong Q menjadi rendah . Oleh karenanya
J = 0 dan K=1 berarti bahwa pinggiran pulsa lonceng positif berikutnya akan mereset flip-
flopnya. Pada saat J tinggi dan K rendah, gerbang bawah tertutup dan pada saat J dan K
keduanya tinggi, kita dapat mengeset atau mereset flip-flopnya. Untuk lebih jelasnya daat
dilihat pada tabel kebenaran JK flip-flop berikut.
Tabel 1. 3 Tabel Kebenaran JK Flip Flop

RS Flip-flop memiliki kekurangan yaitu tidak tidak sinkron ketika digabung dengan
flip-flop lain yang menggunakan clock (detak). Kekurangan lainnya dari RS flip-flop
Outputnya akan berubah dengan seketika pada saat sinyal-sinyal masukannya berubah.
Sedangkan kelebihan JK flip-flop terhadap flip-flop sebelumnya yaitu JK flip-flop tidak
mempunyai kondisi terlarang artinya berapapun input yang diberikan asal ada clock maka
akan terjadi perubahan pada output (Wasito,1987).
2. Metode
2.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum teknik digital tentang dasar flip flop
adalah:
1. IC TTL tipe : SN 7408 (AND Gate) berfungsi sebagai alat yang mengatur tegangan input
dan output serta mengatur pengoperasian bilangan biner pada gerbang logika AND
2. IC TTL tipe : SN 7400 (NAND Gate) berfungsi sebagai alat yang mengatur tegangan
input dan output serta mengatur pengoperasian bilangan biner pada gerbang logika NAND
3. IC TTL tipe : SN 7404 (NOT Gate) berfungsi sebagai alat yang mengatur tegangan input
dan output serta mengatur pengoperasian bilangan biner pada gerbang logika NOT
4. IC TTL tipe : SN 7473 berfungsi sebagai alat yang mengatur tegangan input dan output
serta mengatur pengoperasian JK flip flop
5. IC TTL tipe : SN 7402 berfungsi sebagai alat yang mengatur tegangan input dan output
serta mengatur pengoperasian gerbang NOR
6. LED berfungsi sebagai alat penanda gerbang logika berjalan
7. Kabel berfungsi sebagai alat penghubung antar komponen dalam rangkaian
8. Project Board berfungsi sebagai tempat meletakkan semua komponen dalam rangkaian
9. Baterai Power berfungsi sebagai supply tegangan yang dibutuhkan rangkaian
10. Regulator sebagai penstabil tegangan 5 Volt
2.2 Desain Rangkaian
Desain rangkaian yang digunakan dalam praktikum teknik digital tentang dasar flip flop
adalah:

Gambar 2. 1 Rangkaian SR Flip Flop Tanpa Clock


(Sumber: Widjanarka,2006)

Gambar 2. 2 Rangkaian SR Flip Flop dengan Clock


(Sumber: Novfoan,2010)

Gambar 2. 3 Rangkaian JK Flip Flop dari SR Flip Flop


(Sumber: Zuhal, 2004)
Gambar 2. 4 Rangkaian JK Flip Flop menggunakan IC 7473
2.3 Langkah Kerja
Langkah Kerja yang digunakan dalam praktikum teknik digital tentang dasar flip flop
adalah :
Kegiatan1 : Rangkaian SR Flip Flop
a. Dua buah rangkaian SR Flip Flop disiapkan
a. Satu R-S Flip-Flop with Active LOW Inputs
b. Clocked R-S Flip-Flop
b. Table kebenaran berdasar sebuah referensi disiapkan
c. Kedua rangkaian anda direalisasikan, kemudian lengkapi table kebenaran berdasar
keluaran yang terjadi.
Kegiatan 2: Rangkaian JK Flip Flop
a. R-S Flip Flop (tugasa.a) anda dikembangkan menjadi sebuah JK Flip Flop, lengkapi
juga dengan signal clock. Disain rangkaian JK tersebut, dan table kebenaran JK
tersebut disiapkan.
b. Rangkaian JK anda direalisasikan dan table kebenaran dilengkapi.
c. Sebuah IC JK Flip Flop disiapkan, dan rangkaian sederhana dipersiapkan untuk
menguji salah satu gerbang JK dalam IC tersebut.
d. Rangkaian anda direalisasikan, table kenenaran yang sudah disiapkan dilengkapi.
e. Hasil keluaran rangkaian (2.a) dan (2.d) dianalisa.
2.4 Abstract Function
Praktikum teknik digital tentang dasar flip flop dilakukan dalam dua tahap yaitu
rangkaian SR flip flop dan JK flip flop. Tahap percobaan rangkaian SR flip flop dilakukan
dengan merangkai dua rangkaian SR flip flop yaitu SR flip flop dengan actif low input dan
clock SR flip flop. Hasil yang didapatkan disesuaikan dengan tabel kebenaran yang terdapat
pada teori. Tahap kedua yaitu percobaan terhadap rangkaian JK flip flop dimana rangkaian
tersebut dibentuk dalam dua tahap yang berbeda. Rangkaian pertama menggunakan SR flip
flop yang dikembangkan menjadi JK flip flop, rangkaian kedua menggunakan IC JK flip flop.
Hasil yang didapatkan disesuaikan dengan tabel kebenaran dan hasil kedua rangkaian JK flip
flop tersebut dianalisa.
2.5 Indeks Keberhasilan
Praktikum pengenalan gerbang logika dikatakan berhasil apabila keluaran dari rangkaian
SR dan JK flip flop sesuai dengan tabel kebenaran yang terdapat dalam teori.
2.6 Tabel Kebenaran
Tabel Kebenaran sesuai teori yang digunakan dalam praktikum teknik digital tentang
dasar flip flop adalah :
Tabel 2. 1 Tabel Kebenaran SR Flip Flop Tanpa Clock

Tabel 2. 2 Tabel Kebenaran SR Flip Flop dengan Clock


Tabel 2. 3 Tabel Kebenaran JK Flip Flop
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim,K.F.2007.Teknik Digital.Yogyakarta:ANDI.
Tokheim, Roger L.. 1995. Elektronika Digital. Edisi Ke-2. Jakarta:Erlangga
Wasito, S. 1987. Teknik Digital. Jakarta: Karya Utama

Widjanarka, W. 2006. Teknik Digital. Jakarta : Penerbit Erlangga

Zuhal. 2004. Prinsip Dasar Elektroteknik. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai