Kondisi masukan yang kedua adalah RS = 01 berarti bahwa suatu pemicu diterapkan pada
masukan S. Seperti kita ketahui, hal ini mengeset flip-flop dan menghasilkan keluaran Q
bernilai 1. Kondisi masukan yang ketiga adalah RS = 10 ini menyatakan bahwa suatu pemicu
diterapkan pada masukan R. Keluaran Q yang dihasilkan adalah 0. Kondisi masukan RS = 11
merupakan masukan terlarang. Kondisi ini berarti menerapkan suatu pemicu pada kedua
masukan S dan R pada saat yang sama. Hal ini merupakan suatu pertentangan karena
mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran Q yang secara
serentak sama dengan 1 dan sama dengan 0.
Menurut Novfoan (2010), Tabel 1.2 menunjukkan perubahan kondisi output dari SR-FF
dengan Clock. Jika clock bernilai “1”, maka kondisi output akan berubah sesuai dengan
perubahan input SR-nya, jika clock bernilai “0”, kondisi output tetap pada kondisi
sebelumnya, meskipun nilai input S dan R-nya diubah-ubah. Saat diberikan clock, flip-flop
akan bekerja , output A dan B serta output Q dan Q‟ tergantung dari input S-r. Operasi dari
rangkaian dapat dilihat pada tabel kebenaran, dan hal ini dapat diperiksa perbaris
menggunakan rangkaian pada gambar 1.2. Waktu kondisi input S = R = berlogika „1‟ maka Q
= Q‟ = 1 , hal ini menyimpang dari ketentuan bahwa Q‟ merupakan komplemen dari Q. maka
keadaan ini disebut keadaan tak terdefinisi (Undeterminate).
Tabel 1. 2 Tabel Kebenaran SR Flip Flop dengan Clock
(Sumber: Novfoan,2010)
Menurut Zuhal (2004), JK flip-flop merupakan flip flop yang dibangun berdasarkan
pengembangan dari RS flip-flop. JK flip-flop sering diaplikasikan sebagai komponen dasar
suatu counter atau pencacah naik (up counter) ataupun pencacah turun (down counter). JK
flip flop dalam penyebutanya di dunia digital sering di tulis dengan simbol JK -FF. Berikut
adalah sebuah JK flip-flop menggunakan komponen utama berupa RS flip-flop :
Gambar 1. 3 Rangkaian JK Flip Flop
Gambar rangkaian diatas memperlihatkan salah satu cara untuk membangun sebuah flip-flop
JK, J dan K disebut masukan pengendali karena menentukan apa yang dilakukan oleh flip-
flop pada saat suatu pinggiran pulsa positif diberikan. Rangkaian RC mempunyai tetapan
waktu yang sangat pendek, hal ini mengubah pulsa lonceng segiempat menjadi impuls
sempit. Pada saat J dan K keduanya 0, Q tetap pada nilai terakhirnya. Pada saat J rendah dan
K tinggi, gerbang atas tertutup, maka tidak terdapat kemungkinan untuk mengeset flip-flop.
Pada saat Q adalah tinggi, gerbang bawah melewatkan pemicu reset segera setelah pinggiran
pulsa lonceng positif berikutnya tiba. Hal ini mendorong Q menjadi rendah . Oleh karenanya
J = 0 dan K=1 berarti bahwa pinggiran pulsa lonceng positif berikutnya akan mereset flip-
flopnya. Pada saat J tinggi dan K rendah, gerbang bawah tertutup dan pada saat J dan K
keduanya tinggi, kita dapat mengeset atau mereset flip-flopnya. Untuk lebih jelasnya daat
dilihat pada tabel kebenaran JK flip-flop berikut.
Tabel 1. 3 Tabel Kebenaran JK Flip Flop
RS Flip-flop memiliki kekurangan yaitu tidak tidak sinkron ketika digabung dengan
flip-flop lain yang menggunakan clock (detak). Kekurangan lainnya dari RS flip-flop
Outputnya akan berubah dengan seketika pada saat sinyal-sinyal masukannya berubah.
Sedangkan kelebihan JK flip-flop terhadap flip-flop sebelumnya yaitu JK flip-flop tidak
mempunyai kondisi terlarang artinya berapapun input yang diberikan asal ada clock maka
akan terjadi perubahan pada output (Wasito,1987).
2. Metode
2.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum teknik digital tentang dasar flip flop
adalah:
1. IC TTL tipe : SN 7408 (AND Gate) berfungsi sebagai alat yang mengatur tegangan input
dan output serta mengatur pengoperasian bilangan biner pada gerbang logika AND
2. IC TTL tipe : SN 7400 (NAND Gate) berfungsi sebagai alat yang mengatur tegangan
input dan output serta mengatur pengoperasian bilangan biner pada gerbang logika NAND
3. IC TTL tipe : SN 7404 (NOT Gate) berfungsi sebagai alat yang mengatur tegangan input
dan output serta mengatur pengoperasian bilangan biner pada gerbang logika NOT
4. IC TTL tipe : SN 7473 berfungsi sebagai alat yang mengatur tegangan input dan output
serta mengatur pengoperasian JK flip flop
5. IC TTL tipe : SN 7402 berfungsi sebagai alat yang mengatur tegangan input dan output
serta mengatur pengoperasian gerbang NOR
6. LED berfungsi sebagai alat penanda gerbang logika berjalan
7. Kabel berfungsi sebagai alat penghubung antar komponen dalam rangkaian
8. Project Board berfungsi sebagai tempat meletakkan semua komponen dalam rangkaian
9. Baterai Power berfungsi sebagai supply tegangan yang dibutuhkan rangkaian
10. Regulator sebagai penstabil tegangan 5 Volt
2.2 Desain Rangkaian
Desain rangkaian yang digunakan dalam praktikum teknik digital tentang dasar flip flop
adalah:
Ibrahim,K.F.2007.Teknik Digital.Yogyakarta:ANDI.
Tokheim, Roger L.. 1995. Elektronika Digital. Edisi Ke-2. Jakarta:Erlangga
Wasito, S. 1987. Teknik Digital. Jakarta: Karya Utama
Zuhal. 2004. Prinsip Dasar Elektroteknik. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama