Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Peran manajer dalam organisasi
Manajer pada dasarnya adalah subjek dari kegiatan manajemen.
Labih lengkap dari manajer adalah individu yang bertanggung jawab
secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi
dijalankan bersama para anggota dari organisasi.
Bagaimana dengan organisasi selain organisasi bisnis? Sama saja.
Hanya penggunaan istilahnya saja yang sering kali dibedakan agar dapat
dibedakan dengan organisasi bisnis pada umumnya yang terbiasa dengan
penggunaan istilah manajer.
Pada intinya, tugas manajer-atau istilah apa pun sebagian
padanannya- adalah untuk memastikan mewujudkan agar tujuan
organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien melalui serangkaian
kegiatan manajemen secara fungsional maupun operasional.

2.2 Keahlihan-keahlihan manajemen


Untuk dapat mengimplementasikan kegiatan manajemen tersebut
sesuai dengan fungsinya masing-masingnya, maka diperlukan beberapa
keahlihan manajemen ( managerial skills) yang di perlukan oleh setiap
orang yang terlibat dalam kegiatan organisasi, khususnya organisasi
bisnis. Keahlihan-keahlihannya tersebut meliputi sebagian berikut :
 Keahlihan teknis ( technical skills ), yaitu keahlihan yang
diperlukan untuk melakukan pekerjaan spesifik tertentu, seperti
mengoprasikan computer, mendesain bangunan, membuat layout
perusahaan, dan lain sebagiannya.
 Keahlihan berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat (
human relation skills ), yaitu keahlian dalam memahami dan

1
melakukan interaksi dengan berbagai jenis orang di masyarakat. Di
antara contoh keahlihan ini adalah keahlian dalam bernegosiasi,
memotivasi, meyakinkan orang, dan lain sebagiannya.
 Keahlihan konseptual ( consceptual skills ), yaitu keahlian dalam
berpikir secara abstrak, sistematis, termasuk di dalamnya
mendiagnosa dan menganalisis berbagai masalah dalam situasi
yang berbeda beda, bahkan keahlian untuk memprediksi di masa
yang akan dating.
 Keahlian dalam pengambilan keputusan ( decision making skills )
yaitu, keahlian untuk mengidentifikasi masalah sekaligus
menawarkan berbagai alternative solusi atas permasalahan yang
dihadapi.
 Keahlian dalam mengelolah waktu ( time management skills )
yaitu, keahlihan dalam memanfaatkan waktu secara efektif dan
efesien.
Beberapa keahlian lain saat ini juga menjadi keahlian yang di
perlukan dalam manajemen atau pengelolahan bisnis, terutama jika di
kaitkan dengan persaingan bisnis global. Diantara keahlian tersebut :
 Keahlian dalam manajemen global ( global manajemen skills)
yaitu kalian manajerial yang tidak saja terfokus pada satu keadaan
di negara tertentu, akan tetapi juga lintas negara bahkan lintas
budaya.
 Keahlian dalam teknologi ( technological skills ), yaitu keahlian
manajerial dalam mengikuti dan menguasai berbagai
perkembangan teknologi yang terjadi.
Keseluruhan keahlian manajemen tersebut tentunya perlu untuk
dimiliki oleh setiap pelaku bisnis sekiranya ingin mewujudkan tujuan
bisnisnya.

2
2.3 Tingkatan-tingkatan Manajemen
Pada praktiknya berbagai keahlian diperlukan dalam kegiatan
bisnis berdasarkan peran dan tugas masing-masing orang dalam sebuah
organisasi bisnis. Tugas dan peran dari setiap orang tersebut secara
organisasional dibagi menjadi beberapa tingkatan yang dinamakan
sebagai tingkatan-tingkatan mananjemen atau hierarki manajemen.
Ada beberapa tingkatan manajemen sebagaimana dikemukakan
oelh Nickels, McHugh and McHugh (1997). Tingkatan-tingkatan
manajemen tersebut meliputi:
 Manajemen Tingkat Puncak atau Top Management, yang biasanya
terdiri direktur utama, presiden direktur, atau wakil direktur. Untuk
manajemen tingkat ini, keahlian yang terutama diperlukan adalah
keahlian dalam hal koseptual, komunikasi, pengambilan
keputusan, manajemen global, dan manajemen waktu.
 Manajemen Tingkat Menengah atau Middle Management, yang
biasanya terdiri dari para manajer, kepala divisi atau departemen,
atau kepala cabang. Untuk manajemen tingkat menengah ini,
keahlian yang diperlukan di antaranya adalah keahlian konseptual,
komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen waktu, dan juga
teknikal.
 Manajemen Supervisi atau Tingkat Pertama atau Supervisory or
First-Line Management, yang biasanya terdiri dari para supervise,
ketua kelompok, dsb. Di antara keahlian yang terutama perlu
dimiliki adalah keahlian komunikasi, pengambilan keputusan,
manajemen waktu, dan teknikal.
 Manajemen Nonsupervisi atau Non-Supervisory Management,
yang biasanya terdiri ddari para tenaga kerja tingkat bawah pada
umumnya seperti buruh, pekerja bangunan, dll. Keahlian yang
terutama perlu dimiliki dalam level ini adalah keahlian teknikal,
komunikasi, dan menajemen waktu.

3
2.4 Pengetahuan Dalam Ilmu Manajemen
Jika kita berkeinginan untuk dapat menjadi manajer yang baik
manakah yang harus dikuasai,pengetahuan mengenai manajemen atau
pengalaman sebagai manajer? Salah satu keunikan dari ilmu manajemen
adalah bahwa mereka yang menguasai pengetahuan manajemen belum
tetntu memiliki pengetahuan atau mampu untuk menjalankan kegiatan
manajemen dalam praktik. Sebaliknya pula, merekaa yagn telah
berpengalaman dalam kegiatan manajemen secar praktik, belum tentu
mengerti akan kerangka teoritis atau pengetahuan mengetahui kegiatan
manajemen yang telah di jalankannya.
Yang terbaik tentu saja jika keduaduanya dapat di padukan,
seseorang yang banyak mengetahui dan menguasai pengetahuan
mengenai manajemen sebaiknya mengimbangi pengetahuannya secar
teoritis dengan pengalaman melalui praktik di dunia nyata, misalnya
dalam dunia organisasi. Seeorang manahasiswa di jurusan manajemen,
misalnya sebaiknya juga mengikuti berbagai kegiatan organisasi agar
pengetaahuan manajemen yang di pelajarinya akan semakin di mengerti
secara praktik.

2.5 Manajemen Seni atau Sains?


Berdasarkan pengertian di atas, seni di saatu sisi bersifat
dinamis,tidak berpola tunggal, dan menuntut adanya kreatifitas dan
keterlibatan di dalamnya. Sedangkan sains ccendrung bersifat statis,
berpola tunggal berdasarkan pembuktian ilmiah, dan menuntut adanya
tahapan-tahapan yang sistematis. Sebagai contoh, misalnya jika
berbisnis restoran,maka di perlukan tahapan tahapan dari mulai
pendirian atau penyewaan rumah makan, penentuan jumlah tenaga kerja
yang di perlukan, penentuan peralatn dan kerangka, hingga tahapan
berbelanja harian dan lain-lain. Disisi lain, bagaimana cara yang terbaik
dalam melayani pembeli dengan ramah dan bersahabat juga tidak cukup

4
hanya melalui pelatihan, karna berkomunikasi dengan orang-orang juga
memerlukan seni yang sangat di tentukan oleh pengalaman dan sifat
pelayan restoran yang kita miliki. Manajemen sebagai seni dapat dilatih
melalui dan intuisi dan pengalaman dalam menghadapi kasus-kasus.
Manajemen sebagai sains bias di pelajaru melalui pendidikan dan
pelatihan.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menjadi manajer : berpendidikan dan berpengalama.
Melalui Pendekatan pendidikan dan pelatihan, Pengalaman dalam
berbagai jenis bagian, organisasi dan perusahaan dan juga berhasilan
dalam mempelajari dan menggunakan keahlian-keahlian manajemen

6
DAFTAR PUSTAKA

Ernie Tisnawati Sule Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar


Manajemen edisi pertama. Jakarta : kencana

Anda mungkin juga menyukai