Salah satu bukti betapa manajemen telah ada adalah dengan adanya bukti piramida di mesir. Zaman dulu telah ada serangkaian kegiatan yang diartu sedemikian rupa, mengikuti tahapan tahapan tertentu yang telah disiapkan hingga bangunan piramida yang megah di tengah gurun pasir dapat menjadi decak kagum masyarakat di seluruh dunia dari dulu hingga kini. Dari sejarah dapat kita ketahui bahwa tidak kurang dari ribuan orang telah terlibat dalam pembangunan piramida di mesir. Banyak contoh yang dapat kita lihat sebagai bukti bagaimana orang-orang dahulu telah menerapkan manajemen dalam kehidupannya. Alexander the Great telah menerapkan konsep staf organisasi dalam melakukan kampanye militernya. Menara pissa di italia, candi Borobudur di Indonesia, hingga berbagai bukti sejarah lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Kesemua bukti tersebut menunjukan bahwa sesunguhnya manajemen bukan merupakan ilmu baru, bahkan dalam konsep yang paling tradisional sekalipun telah dikenal dan dijalankan oleh orang-orang terdahulu.
Owen dan Babbage : Dua pionir dalam ilmu Manajemen
Manajemen ilmu baru terumus di akhir abad 18 atau awal 19 abad masehi. Diantara tokoh yang mula mula memperkenalkan manajemen secara keilmuan adalah Robert Owen ( 1771-1871). Owen, seorang pembaru dan industrialis dari inggris adalah di antara tokoh pertama yang menyatakan perlunya SDM di dalam organisasi dan kesejahteraan pekerja. Sedangkan Babage, seorang ahli matematika dari inggris adalah orang yang pertama kali berbicara pentingnya efesiensi dalam proses produksi. Dia meyakini akan perlunya pembagian kerja dan perlunya penggunaan fasilitas dan material produksi. Tiga Kelompok Pemikiran Dalam Ilmu Manajemen 1. Kelompok pertama : Perspektif Manajemen Klasik
a. Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik
Di abad 20 produktivitas menjadi salah satu masalah terbesar yang di hadapi oleh organisasi bisnis. Pada saat itu sangat berkembang dan modal juga tersedia dengan mudah, akan tetapi output yang dihasilkan oleh para pekerja, terutama yang memenuhi standar tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Fenomena ini menghasilkan output produk yang diperlukan oleh masyarakat sangat rendah. Ide yang telah di hasilkan adalah dengan meningkatkan produktivitas pekerja secara individual. Di antara kon Pekerja Kemampuan Pengerjaan dan Jumlah Upah yang diterima
A Karena mampu mengerjakan 25 Unit atau diatas standar,
maka upah yang diterima adalah 25 unit x Rp. 2.000 = Rp. 50.000
B Karena pengerjaannya hanya 20 unit atau dibawah standar,
maka upah yang diterima adalah 20 unit x Rp. 1.750 = Rp. 35.000 C Karena pengerjaannya sebanyak 24 Unit atau sesuai dengan standar, maka upah yang diterima adalah 24 unit x Rp. 2.000 = Rp. 48.000