Anda di halaman 1dari 3

﴾‫اس أَ ْن تَ ْح ُك ُموا ِبا ْلعَ ْد ِل‬

ِ َّ‫َو ِإذَا َحك َْمت ُ ْم بَ ْي َن الن‬


8. Jika kamu menghukumi di antara manusia, maka hukumilah kamu dengan
(hukuman) yang adil) "QS. An-Nisa :58(

Nampaknya Sayid Qutb, sependapat dengan Syekh Taqiyuddin, Qutub


menulis keyakinannya sebagai berikut: “Umat dalam tatanan Islam yaitu
mereka yang memilih Hakim yang melaksanakan Syari’at islam. Akan tetapi
Hakim bukan sebagai sumber hukum . Dan hakim mengambil sumber
hukum dari Alloh swt. Semua manusia di muka bumi ini yang sering
dinamakan bangsa tidak memiliki hukum. Dan yang memiliki hukum adalah
Alloh,swt. Manusia hanya diberi tugas wajib melaksanakan hukum-Nya
(Syari’at islam). Jika tidak melaksanakan Syari’at Islam itu , maka tidak ada
kekuasaan dan tidak ada hukum.” (At-Thoghut:116:Abdul Mun’im,Darul
Bayariq, 1995)

Orang yang memiliki tuduhan miring terhadap Syari’at Islam oleh Alloh
ditetapkan sebagai pembangkang (kafaru) dan yang menuduh miring
terhadap syari’at Islam itu adalah orang yang mengerti Islam seperti dari
kalangan partai Islam, ormas Islam atau tokoh Islam lainnya, maka
digolongkan kepada kelompok pendusta (kadz-dzabu) ayat Alloh SWT.
Orang-orang yang demikian itu hakekatnya bukan musuhnya orang-orang
mukmin yang sedang da’wah memperjuangkan tegaknya Islam dan
kedaulahannya, namun sudah menjadi musuh Alloh, swt. Karena dalil:

ُ ‫طا‬
َ‫غوت‬ ْ ‫سوالً أ َ ِن ا ُ ْعبُدُوا هللاَ َو‬
َّ ‫اجتَنِبُوا ال‬ ُ ‫﴿ولَقَ ْد بَعَثْنَا فِي ك ُِل أ ُ َّم ٍة َر‬
َ
﴾ُ‫ضالَلَة‬ َ ْ‫فَ ِم ْن ُه ْم َم ْن َهدَى هللاُ َو ِم ْن ُه ْم َم ْن َحقَّت‬
َّ ‫علَ ْي ِه ال‬
“Dan sungguh telah kami utus Rosul untuk setiap umat, agar menyembah
(ibadah) kepada Alloh dan menjauhi thoghut, maka di antara mereka (umat)
ada yang diberi hidayah oleh Alloh, dan sebagian dari mereka diberi
kepastian sesat.” (QS.An-Nahl: 36)

Peringatan bagi manusia yang ada di muka bumi ini, baik bagi yang
menuduh miring terhadap Syari’at Islam maupun yang menganggap lurus
(Iman), maka Alloh memberikan ancaman bagi yang menuduh miring, baik
dalam kategori mendustakan (kadz-dzabu) dengan firman-Nya:
ِ ‫اُ النَّذ‬
‫ذار ُه ذ ْم فِي َهذذا‬ ْ َ‫َِن َكرَ ذ ُ وا َو َك ذيَّبُوا ِبنََاتِنَذذا أُولَِْذذبَ أ‬
ُ ‫ن ذ َح‬ َ ‫﴿والَّ ذي‬
َ
َ ‫َخا ِلد‬
﴾‫ُون‬
“Dan orang-orang yang membangkang (kafir) dan mendustakan ayat-ayat
kami (Al-Quran), mereka itu menjadi penghuni neraka, mereka kekal di
dalamnya”. (QS.Al-Baqoroh:39)

Kategori membangkang (kafaru) dan mendustai (kadzabu) satu ayat


dari bagian ayat-ayat Al-Qur’an sama dengan membangkang secara
keseluruhan. Karena konsekwensinya bagi orang-orang yang beriman
kepada Allah secara pasti adalah wajibnya iman kepada hukumnya (Syari’ah
Islam) secara total, karena semua dari Al-Quran dan Sunah Rosul SAW, jika
mengingkarinya, maka orang tersebut hukumnya menjadi kafir.

Syaikh Taqiyyuddin An-Nabhani menjelaskan: bahwa mengingkari


hukum syara’ (Syariat Islam) secara global atau sebagian itu sama saja
dalam kekafiran, baik masalah ubudiyah maupun muamalah. Satu contoh
kafir terhadap shalat, sama saja kafir terhadap ayat masalah jual beli dan
hukumnya riba… ( Nidzomul Islam : 13).

Mengapa ada tokoh agama Islam memiliki tuduhan miring rerhadap


Syari’ah Islam sebagai hukumnya sendiri? Mengapa ada tokoh organisasi
Islam, menuduh kampungan dan kuno terhadap Syari’ah Islam sebagai
sumber hukum agamanya sendiri? Mengapa ada tokoh politik Islam enggan
bahkan menyoal dan menuduh miring terhadap tegaknya Syari’ah Islam?
Mengapa ada cendekiawan muslim berpemikiran melenceng dan keliru lalu
memilih pemikiran yang bukan Islam, kemudian menuduh dengan
ungkapannya: “Memilih Syari’at Islam berarti bangsa ini mundur ribuan
tahun ke belakang”.

Semua ada faktor yang menyebabkan mereka berpemikiran demikian.


Ada konspirasi pemikiran yang merasuk ke dalam pikiran (jawwul fikroh)
mereka. Dan terjadi pergumulan pemahaman antara Islam dan non-Islam
dan pemikiran kafir seperti kapitalis dan demokrasi menuduh mendominasi
pemikirannya, maka lahirlah pemikiran dan pemahaman yang keliru
terhadap Syar’iat Islam. Konspirasi dan perlawanan dalam pemikiran tidak
berasal kecuali dari ideologi kapitalis. Ideologi ini digerakkan Amerika dan
Barat pada umumnya yang memberikan suntikan racun mematikan bagi
manusia yang tidak memiliki iman yang dalam dan tidak memiliki perasaan
yakin terhadap Alloh sebagai Tuhan Pencipta Alam, manusia, kehidupan dan
Tuhan yang Maha Mengaturnya (Al-Muddabir). Maka ketika mereka telah
kalah, menyerah dan bertekuk lutut kepada pemikiran dan sistem mereka
(kapitalis dan demokrasi) maka pemikiran, pemahaman dan ucapan
terhadap Syari’at Islam yang dianggap oleh ideologi kapitalis sebagai musuh
utama, akan miring, sumbang dan cenderung provokasi negatif terhadap
siapa saja yang menyerukan Syari’at Islam. Mereka juga dijuluki ekstrimis,
fundamentalis dan julukan paling mendunia saat ini, yaitu sebagai “teroris”.

Anda mungkin juga menyukai