Anda di halaman 1dari 4

Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah, prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18

tahun ke atas tahun 2007 di Indonesia adalah sebesar 31,7%. Menurut provinsi, prevalensi
hipertensi tertinggi di Kalimantan Selatan (39,6%) dan terendah di Papua Barat (20,1%).
Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 5,9% (dari 31,7%
menjadi 25,8%). Penurunan ini bisa terjadi berbagai macam faktor, seperti alat pengukur tensi
yang berbeda, masyarakat yang sudah mulai sadar akan bahaya penyakit hipertensi. Prevalensi
tertinggi di Provinsi Bangka Belitung (30,9%), dan Papua yang terendah (16,8)%). Prevalensi
hipertensi di Indonesia yang didapat melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4
persen, yang didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5 persen. Jadi, ada
0,1 persen yang minum obatsendiri. "'
Berdasarkan tabel di atas prevalensi hipertensi berdasarkan jenis kelamin tahun 2007 maupun
tahun 2013 prevalensi hipertensi perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki. Adapun komplikasi
dari penyakit hipertensi adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK) Gaga I Ginjal dan Stroke.

Data menurut RISKESDAS PROVINSI RIAU

Tabel 7.3 memperlihatkan prevalensi DM dan hipertiroid di Riau berdasarkan wawancara yang
terdiagnosis dokter sebesar 1,0 dan 0,1 persen. DM yang terdiagnosis dokter dan/atau gejala
sebesar 1,2 persen. Prevalensi DM yang terdiagnosis dokter tertinggi ditemukan di Kota Dumai
(1,7%), Bengkalis dan Kuantan Singingi (masing-masing 1,6%), dan Rokan Hilir (1,2%).
Prevalensi DM yang terdiagnosis dokter dan/atau gejala tertinggi terdapat di Kuantan Singingi
(2,9%), Bengkalis dan Rokan Hilir (masing-masing 2,0%), dan Kota Dumai (1,7%). Sementara
prevalensi hipertiroid paling tinggi ditemukan di Kuantan Singingi, Indragiri Hilir, Bengkalis,
Rokan Hilir, Kota Pekanbaru, dan Kota Dumai (masing-masing 0,2%). Prevalensi hipertensi di
Riau yang diperoleh melalui pengukuran pada umur ≥ 18 tahun sebesar 20,9 persen; tertinggi di
Kepulauan Meranti (27,7%), diikuti Siak (26,7%), Rokan Hilir (24,9%), dan Indragiri Hilir
(22,8%). Prevalensi hipertensi di Riau berdasarkan wawancara yang terdiagnosis nakes sebesar 6
persen, sedangkan yang terdiagnosis nakes dan/atau sedang minum obat sebesar 6,1 persen. Jadi,
ada 0,1 persen yang minum obat sendiri. Responden yang mempunyai tekanan darah normal,
tetapi sedang minum obat hipertensi sebesar 0,7 persen. Jadi, prevalensi hipertensi di Riau
sebesar 21,6 persen (20,9% + 0,7%).

DATA KOTA PEKANBARU

Anda mungkin juga menyukai