Anda di halaman 1dari 11

ISSN: 1410-4571, E-ISSN: 2541-2604

MEMBANGUN STRATEGI MEMENANGKAN PASAR


PERSAINGAN PADA TOKO PAKAIAN DI KOTA TEGAL
Makmur Sujarwo¹, Setyowati Soebroto²
Dosen FE Universitas Pancasakti Tegal
¹makmursujarwo@gmail.com
²titie.putri@gmail.com

Abstract. This research is aimed to find out how far the improvement of store operation excellence, the
increase of store communication effectiveness (visual merchandising), area trading optimization, focused
marketing activity and community involvement have been built in clothing stores in Tegal city so that the
retailers can win market competition.
This study used a sample of 100 clothing stores in the city of Tegal as respondents. Respondents’ answers
to the closed questions about the variables studied in this study were then analyzed by using Multiple
Regression Test while the answer to the open question was analyzed qualitatively.
The results of this study indicate that increased communication effectiveness in the shop, focused marketing
activities and community involvement significantly influence the strategy to win the clothing store retail
market in the city of Tegal. For that it should be clothing store retailers can further improve these three
variables to win more competitive market.
Of the five variables above, the community involvement variable has the greatest effect for retailers to win
the competition market with a score of 0.251. So a retailer to be more active in social activities by providing
compensation to the poor and orphans.

Keywords: Market winning strategy, excellence store operations, visual merchandising, area trading
optimization, focused marketing activities and community involvement.

Abstraksi. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui seberapa jauh peningkatan operasional toko yang
excellence, peningkatan efektivitas komunikasi didalam toko (visual merchandising), optimasi trading
area, aktivitas pemasaran yang terfokus dan community involvement telah di bangun pada toko-toko
pakaian di kota Tegal sehingga para peritel dapat memenangkan pasar persaingan.
Penelitian ini menggunakan sampel sejumlah 100 toko pakaian di kota Tegal sebagai responden. Jawaban
responden terhadap pertanyaan-pertanyaan tertutup mengenai variable yang diteliti dalam penelitian ini
selanjutnya dianalisis dengan menggunakan Uji Regresi Berganda sedangkan jawaban atas pertanyaan
terbuka dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peningkatan efektivitas komunikasi didalam toko , aktivitas
pemasaran terfokus dan community involvement berpengaruh signifikan terhadap strategi memenangkan
pasar peritel toko pakaian di kota Tegal. Untuk itu sudah seharusnya para peritel toko pakaian dapat lebih
meningkatkan ketiga variabel tersebut agar lebih memenangkan pasar persaingan.
Dari kelima variabel diatas, variabel community involvement paling besar pengaruhnya agar peritel dapat
memenangkan pasar persaingan dengan skor 0,251. Maka seorang peritel agar lebih aktif dalam kegiatan
sosial masyarakat dengan memberikan santunan fakir miskin dan anak yatim.

Kata Kunci: Strategi memenangkan pasar, operasional toko yang excellence, visual merchandising,
optimasi trading area, aktivitas pemasaran terfokus dan community involvement.

Pendahuluan 15%, atau mencapai Rp138 triliun. Jumlah


pendapatan terbesar merupakan kontribusi
Pasar ritel di Indonesia terus dari hipermarket, kemudian disusul oleh
berkembang. Menurut Asosiasi Perusahaan minimarket dan supermarket. (http://www.
Ritel Indonesia (Aprindo), pertumbuhan marketing.co.id/brand-switching-analysis-
bisnis ritel di Indonesia antara 10%–15% per dalam-industri-ritel-modern/2013).
tahun. Penjualan ritel pada tahun 2006 masih Didalam micro-marketing, menurut
sebesar Rp49 triliun, dan melesat hingga S.Muharram , terdapat konsep piramida
mencapai Rp120 triliun pada tahun 2011. memenangkan pasar yang disebut Local
Sedangkan pada tahun 2012, pertumbuhan Store Marketing yaitu seni dan ilmu
ritel diperkirakan masih sama, yaitu 10%– bagaimana retailer menggali informasi,

42 Makmur Sujarwo, Setyowati Soebroto BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis


ISSN: 1410-4571, E-ISSN: 2541-2604

membina hubungan dan mengkomunikasikan yang ada atau dihadapi dapat dirumuskan
keberadaan toko serta manfaatnya kepada sebagai berikut apakah faktor peningkatan
konsumen yang berada di trading areanya, operasional toko yang excellence, faktor
sehingga tercipta loyalitas masyarakat dalam peningkatan efektivitas dari komunikasi ritel
jangka panjang (Sopiah & Andi Syihabudhin di dalam toko (-Visual Merchandising) ,
; 2008, Manajemen bisnis ritel ; Yogyakarta : faktor optimasi trading area , faktor aktivitas
Andi). pemasaran yang terfokus dan faktor community
Pada penelitian terdahulu yang dilakukan involvement telah di implementasikan pada
oleh Ria Arifianti yang berjudul Pelaksanaan toko-toko pakaian di kota Tegal sehingga
Strategi Bauran Eceran pada Pasar Baru Kota peritel dapat memenangkan pasar?
Bandung ( Survei pada pedagang Pakaian
jadi Wanita) : Volume 1 No. 2 Agustus 2012 Tinjauan Literatur Dan
dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengembangan Hipotesis
Pasar Baru telah melakukan strategi bauran
eceran. Tetapi dalam pelaksanaannya masih 1. Bisnis Ritel
banyak hambatan-hambatan atau keluhan- Pengertian Ritel menurut Ma’ruf (2005:7)
keluhan yang dirasakan konsumen. Keluhan adalah kegiatan usaha menjual barang atau
tersebut seperti barang yang mudah luntur, jasa kepada perorangan untuk keperluan diri
lokasi kios yang rumit dan adanya perbedaan sendiri, keluarga atau rumah tangga. Definisi
harga antara pembeli banyak dan tidak. Retailing adalah serangkaian kegiatan usaha
Banyak jenis usaha yang menawarkan yang memberikan nilai tambah pada produk
produk dan jasa yang sedang berkembang dan jasa yang dijual kepada pelanggan untuk
di Tegal , terutama yang bergerak dibidang penggunaan pribadi atau keluarga (Levy,
fashion. Bahkan saat ini banyak peritel 2009: 48).
yang selain membuka toko pakaian di toko
utamanya, mereka juga telah menambah 2. Piramida memenangkan pasar local
toko ritelnya di pasar-pasar dan supermall. store marketing
Yang cukup menarik lagi ada diantara peritel Didalam micro-marketing, menurut
tersebut yang menambah lini produknya S.Muharram , terdapat konsep piramida
dengan membuka toko-toko baru. Hal ini memenangkan pasar yang disebut Local
tentu dapat meningkatkan persaingan antar Store Marketing yaitu seni dan ilmu
jenis bisnis ritel fashion. Ada juga persaingan
bagaimana retailer menggali informasi,
antara peritel toko dengan peritel tanpa toko.membina hubungan dan mengkomunikasikan
Toko diskon, ruang pamer katalog , dan keberadaan toko serta manfaatnya kepada
toko serba ada bersaing untuk memperoleh konsumen yang berada di trading areanya,
konsumen yang sama. sehingga tercipta loyalitas masyarakat dalam
Melihat tingkat persaingan peritel toko jangka panjang. (Sopiah & Andi Syihabudhin
pakaian yang sangat besar terutama peritel ; 2008, Manajemen bisnis ritel ; Yogyakarta
lokal, peneliti merasa perlu untuk melakukan : Andi). Pada Local Store Marketing (LSM)
penelitian agar dapat diketahui sejauh mana Store Management menetapkan disiplin yang
para peritel lokal di Tegal telah membangun sangat penting untuk membentuk fondasi
strategi memenangkan pasar persaingan di dari piramida memenangkan pasar, yaitu
bisnis ritel tersebut. Store atmosphere yang exellence yang tepat
dan efektif, yang meliputi Pengembangan
Perumusan Masalah Karyawan (People Development), Kepuasaan
Melihat tingkat persaingan bisnis ritel, Pelanggan (Customer Satisfaction),
maka perlu dilakukan penelitian tentang Pertumbuhan Penjualan (Sales Growth),
sejauh mana para peritel di Tegal telah Pertumbuhan Keuntungan (Profit Growth),
mengimplementasikan strategi memenangkan dan Praktek Administrasi yang baik (Good
pasar persaingan. Dengan latar belakang Administration Practice). (SM.Frencise.Com
tersebut maka permasalahan-permasalahan 2005).

Volume 3, Nomor 1, Juni 2018: 42-52 Membangun Strategi Memenangkan... 43


ISSN: 1410-4571, E-ISSN: 2541-2604

3. Operasional toko yang excellence dalam Selvaraj dan Swaminathan, 2011,


Dengan operasional toko yang excellence mengemukakan bahwa visual merchandising
berarti toko mampu memberikan beberapa hal berfokus pada berbagai aspek konsumen, yang
kepada konsumen, diantaranya : meliputi indra kesenangan, kesenangan afektif
a. Produk berkualitas, arti dari kualitas dan kesenangan kognitif. Penempatan visual
oleh Philip Kotler (1992 : 55 ), dalam metode merchandise supermarket, telah
Quality is the totality of features and terjadi peningkatan penekanan pada jenis tata
characteristics of a product or service letak toko. Bangunan toko, perlengkapan,
that bear on its ability to satisfy peralatan, penampilan warna, alat komunikasi
stated or implied needs. Maksud diam, tampilan jendela dan akhirnya pendapat
dari definisi di atas adalah kualitas melalui bangunan di dalam toko yang
produk merupakan keseluruhan menampilkan seni ritel untuk frame aplikasi
ciri serta sifat barang dan jasa yang yang lebih tinggi (Iqbal et al., 2011).
berpengaruh pada kemampuan
dalam memenuhi kebutuhan dan 5. Optimasi Trading Area
keinginan yang dinyatakan maupun Dalam Pemasaran Ritel ; Hendri Ma’ruf :
yang tersirat. 124 : 2006, faktor-faktor dalam mengevaluasi
b. Bauran assortment yang tepat, area perdagangan ritel adalah besarnya
Bauran produk (Product-Mix atau populasi dan karakteristiknya, kedekatan
Product Assortment) Product-Mix dengan sumber pemasok, ketersediaan tenaga
yang juga dikenal dengan Product kerja,situasi persaingan, pertokoan, pusat
Assortmen adalah total keseluruhan belanja
dari daftar produk atau Lini produk
sebuah perusahaan yang ditawarkan 6. Aktivitas pemasaran yang terfokus
kepada Konsumen. Struktur Bauran Komponen produk, harga, tempat,
Produk Terbagi menjadi 4 dimensi dan promosi atau lebih dikenal dengan 4P
yaitu : Widht (Kelebaran Bauran (product, price, place, and promotion) dengan
Produk), Leght(Kepenjangan menitikberatkan perhatian yang berbeda-
Bauran Produk), Depth (Keadalam beda pada keempat variabel tersebut karena
Bauran Produk), tergantung kepada sipembuat keputusan
Consistency
(Konsistensi Bauran Produk) (http:// pemasarannya untuk menyesuaikan  dengan
smallbusiness.chron.com/product- lingkungan yang cenderung berubah-ubah
mix-639.html). yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan
c. Service dan value yang memuaskan pelanggan dan mencapai tujuan perusahaan,
pelanggan dimana konsep tersebut berlaku bagi bisnis
Menurut Kotler & Keller (2006 : eceran dengan penekanan pada faktor yang
136), ‘total customer satisfaction” berlainan (McCarthy, 1993). Aktivitas
adalah “menciptakan pelanggan”.’ pemasaran yang terfokus artinya semua pesan
Artinya, bahwa untuk dapat dan aktivitas dari peritel didalam dan di luar
mempertahankan kelangsungantoko mencerminkan satu tema sentral. Antara
hidupnya, sebuah perusahaan harus promosi yang dilakukan toko di media baik
memiliki konsumen yang merasa cetak atau elektronik harus sejalan dengan
suka dan puas terhadap produk yang produk maupun harga yang ditawarkan di
tawarkan. dalam toko dan diluar toko. Sopiah & Andi
Syihabudhin ; 2008, Manajemen bisnis ritel ;
4. Peningkatan efektivitas dari Yogyakarta : Andi
komunikasi ritel di dalam toko ( Visual
Merchandising) 7. Community involvement
Visual merchandising adalah seni Community involvement adalah hubungan
presentasi yang menempatkan merchandiser yang dibangun dengan publik (stakeholder,
di fokus yang bertujuan memiliki ketrampilan stockholder, media, masyarakat yang berada
khusus dalam mendisplay barang pada toko di sekitar perusahaan, dan lain-lain).
(Iqbal et al., 2011). Fiore, Yah dan Yoh, 2000

44 Makmur Sujarwo, Setyowati Soebroto BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis


ISSN: 1410-4571, E-ISSN: 2541-2604

Menurut US Environmental Protection 4. H4 : membangun aktivitas pemasaran


Agency ( 2016), Community involvement yang terfokus berpengaruh positif
adalah proses terlibat dalam dialog dan kerja terhadap strategi memenangkan
sama dengan anggota masyarakat. pasar pada toko pakaian di Kota
Berdasarkan hasil uraian di atas maka Tegal.
hipotesis yang diajukan adalah : 5. H5 : membangun community
1. H1 : membangun operasional toko involvement berpengaruh positif
yang excellence berpengaruh positif terhadap strategi memenangkan
terhadap strategi memenangkan pasar pada toko pakaian di Kota
pasar pada toko pakaian di Kota Tegal.
Tegal
2. H2 : membangun peningkatan 8. Kerangka Pemikiran Teoris
efektivitas dari komunikasi ritel di Kerangka pemikiran teoritis ini
dalam toko ( Visual Merchandising) menggambarkan adanya peningkatan
berpengaruh positif terhadap strategi operasional toko yang excellence, peningkatan
memenangkan pasar pada toko efektivitas dari komunikasi ritel di dalam toko
pakaian di Kota Tegal. (Visual Merchandising), optimasi trading
3. H3 : membangun Optimasi Trading area, aktivitas pemasaran yang terfokus dan
Area berpengaruh positif terhadap community involvement berpengaruh positif
strategi memenangkan pasar pada terhadap strategi memenangkan pasar pada
toko pakaian di Kota Tegal. toko pakaian di Kota Tegal.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Metode Penelitian jumlah sampel adalah menggunakan rumus


Slovin (Sevilla et. al., 1960:182).
1. Jenis dan Sumber Data
Data primer dalam penelitian ini diperoleh
secara langsung dari responden yang menjadi
peritel toko pakaian di kota Tegal.
dimana ;
2. Populasi dan Sampel n: jumlah sampel, N: jumlah populasi, e:
Penelitian ini sampel yang diambil dengan batas toleransi kesalahan (error tolerance)
menggunakan jenis Non-Probability Sample.
Peneliti menggunakan non–probability n = 150 = 100 toko pakaian.
sampling, karena beberapa alasan. Salah satu
metode yang digunakan untuk menentukan (1+200*0,05^2)

Volume 3, Nomor 1, Juni 2018: 42-52 Membangun Strategi Memenangkan... 45


ISSN: 1410-4571, E-ISSN: 2541-2604

Dalam penelitian ini jumlah sampel yang 2. Koefisien Determinasi (R²)


diolah sebanyak 100 responden. Menurut Ghozali (2007: 83) bahwa
koefisien determinasi pada intinya mengukur
Metode Pengumpulan Data seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen.
Metode pengumpulan data yang Nilai koefisien determinasi adalah antara nol
digunakan dalam penelitian ini adalah dan satu. Nilai koefisien determinasi yang
menggunakan kuesioner. Dengan kuesioner kecil berarti kemampuan variabel-variabel
ini, responden diharapkan membaca dan independent dalam menjelaskan variasi
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh variabel dependen amat terbatas. Untuk
peneliti. Setelah itu, diharapkan langsung menentukan nilai koefisien determinasi
adanya tanggapan dari responden dan dapat dinyatakan dengan nilai Adjusted R Square.
langsung dikumpulkan oleh peneliti setelah Adapun rumus koefisien determinasi adalah :
mereka mengisinya. Pertanyaan-pertanyaan R2 = (r)2 x 100 % dimana : R2 = koefisien
dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan determinasi ; r = koefisien korelasi
skala likert 5 poin (1 : Sangat Tidak Setuju
hingga 5 : Sangat Setuju). Pengujian hipotesa

1. Teknik Analisis Data 1. Uji t (Uji Parsial)


Teknik analisis yang digunakan dalam Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui
penelitian ini adalah menggunakan teknik pengaruh operasional toko yang
analisis regresi untuk mengolah dan membahas excellence, visual merchandising,
data yang telah diperoleh dan unutk menguji optimasi trading area,aktivitas pemasaran
hipotesis yang diajukan. Dengan teknik regresi terfokus dan community involvement
kita dapat menyimpulkan secara langsung terhadap strategi memenangkan pasar
mengenai pengaruh masing-masing variable persaingan peritel toko pakaian secara
bebas yang digunakan secara bersama-sama. parsial.
Hair et al (1998) menyatakan bahwa 2. Uji F (Uji Simultan)
regresi berganda merupakan teknik statistik Uji F yaitu suatu uji untuk mengetahui
yang menjelaskan keterkaitan antara variabel pengaruh operasional toko yang
terikat dengan beberapa variable bebas. excellence, visual merchandising,
Regresi berganda juga dapat memperkirakan optimasi trading area,aktivitas pemasaran
kemampuan prediksi dari serangkaian variabel terfokus dan community involvement
bebas terhadap variabel terikat ( Hair et all, terhadap strategi memenangkan pasar
1995). persaingan peritel toko pakaian secara
Berikut ini adalah persamaan regresi bersama-sama.
yang digunakan dalam penelitian ini :
Dimensionalisasi Variabel
Y = a+b1X1 + b2X2 + b3X3+.....bkXik + ei 1. Variabel operasional toko yang
excellence, terdiri dari dimensi variabel
Keterangan : produk berkualitas (dengan indikatornya
Y : Strategi memenangkan pasar ; X1 : produk tidak cacat, produk sempurna dan
Operasional toko yang excellence produk sesuai kebutuhan konsumen),
X2 : Meningkatkan efektivitas dari dimensi bauran assortment ( dengan
komunikasi ritel di dalam toko ( indikatornya bangunan interior dan
Visual Merchandising) eksterior toko,penampilan warna dan
X3 : Optimasi trading area ; X4 : display khusus) dan service dan value
Aktivitas Pemasaran yang terfokus ( dengan indikatornya produk dengan
X5 : Community Involvement service excellent, harga yang murah)
a : Konstanta 2. Variabel peningkatan efektivitas dari
b 1, b2 : Koefisien Regresi komunikasi ritel di dalam toko ( Visual
e : error Merchandising) terdiri dari dimensi
variabel bangunan toko (dengan indikator

46 Makmur Sujarwo, Setyowati Soebroto BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis


ISSN: 1410-4571, E-ISSN: 2541-2604

desain iterior dan eksterior) dan dimensi (α) sebesar 0,05. Dengan demikian masing-
variabel alat komunikasi diam dengan masing indikator pada variabel tersebut dapat
indikator berupa display produk / merek dilakukan kepada langkah penghitungan
khusus. selanjutnya.
3. Variabel optimasi trading area terdiri
dari dimensi variabel sumber pemasok ( 2. Uji Reliabilitas
dengan indikator terdiri dari kecepatan Dari hasil uji reliabilitas, menunjukan
penyediaan merchandise, kualitas produk bahwa nilai Cronbach Alpha sebesar 86,4%
yang terjaga dan biaya pengiriman), yang menurut kriteria Nunnallly (1994) telah
dimensi variabel ketersediaan tenaga melebihi nilai r tabel atau nilai Cronbach
kerja ( dengan indikator terdiri dari mudah Alpha >0.70. Maka hasil data memiliki tingkat
dicari dan berpengalaman) dan variabel reliabilitas yang baik, atau dengan kata lain
situasi persaingan dengan indikatornya data hasil angket dapat dipercaya.
persaingan di sekitar toko.
4. Variabel aktivitas pemasaran yang 3. Uji Multikoleniaritas
terfokus terdiri dari dimensi variabel Berdasarkan hasil uji multikolinearitas
produk ( indikatornya produk berkualitas menunjukkan bahwa nilai dari tolerance dan
dan sesuai dengan kebutuhan konsumen), VIF untuk variabel operasional toko yang
dimensi price ( dengan indikatornya harga excellence, visual merchandising, optimasi
murah dan terjangkau), dimensi variabel trading area, aktivitas pemasaran terfokus
promotion ( indikatornya potongan harga, dan community involvement menunjukkan
hadiah dan personal selling), dan dimensi nilai yang sama. Dari kriteria pengujian
variabel place dengan indikatornya multikolonieritas menunjukkan bahwa semua
layanan delivery order. nilai tolerance lebih besar dari nilai default
5. Variabel community involvement terdiri yang ditentukan sebesar 0,10. Sedangkan
dari dimensi variabel aktif kegiatan untuk nilai VIF juga menunjukkan di bawah
sosial masyarakat dengan indikatornya angka 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
santunan fakir miskin dan anak yatim. semua variabel telah memenuhi persyaratan
ambang toleransi dan nilai VIF, artinya bahwa
Hasil Penelitian variabel bebas terhadap variabel terikat tidak
terjadi multikolinieritas.
Dari survey yang dilakukan, data
terkumpul dan diolah dengan menggunakan 4. Uji Normalitas
SPSS 22. Survey yang dilakukan pada peritel Berdasarkan uji statistic grafik distribusi
toko pakaian di kota Tegal telah menunjukan normal, menunjukkan bahwa terbentuk garis
hasil penelitian tentang : peningkatan lurus diagonal dan data yang menyebar
operasional toko yang excellence, efektivitas disekitar garis diagonal. Hal ini menunjukkan
dari komunikasi ritel di dalam toko (Visual bahwa data terdistribusi secara normal.
Merchandising), optimasi trading area,
aktivitas pemasaran yang terfokus dan 5. Uji Regresi Linear Berganda
community involvement telah di bangun pada Dari olahan data menggunakan SPSS,
toko-toko pakaian di kota Tegal sehingga regresi linier berganda antara operasional
peritel dapat memenangkan pasar. toko yang excellence, peningkatan
efektivitas komunikasi didalam toko
1. Uji Validitas (visual merchandising), optimasi trading
Berdasarkan hasil uji validitas diketahui Area,Aktivitas Pemasaran terfokus dan
bahwa semua indikator adalah valid. Nilai Community Involvement terhadap Strategi
korelasi dari masing-masing indikator memenangkan pasar (Y) dapat diperoleh
dengan probabilitas korelasi [sig. (2-tailed)] persamaan regresi sebagai berikut :
sebesar 0,000 hingga 0,049. Sesuai kriteria
sebelumnya, maka semua indikator diatas Y = 0,818+0,128(X1)+0,173(X2)+0,039(X3)
adalah valid, karena nilai probabilitas +0,200(X4)+0,251(X5)
korelasi [sig.(2-tailed) < dari taraf signifikan

Volume 3, Nomor 1, Juni 2018: 42-52 Membangun Strategi Memenangkan... 47


ISSN: 1410-4571, E-ISSN: 2541-2604

6. Koefisien Determinasi pengaruh positif dan signifikan terhadap


Besarnya prosentase variabel strategi strategi memenangkan pasar. Hal ini
memenangkan pasar mampu dijelaskan ditunjukkan oleh koefisien regresi sebesar
oleh variabel bebas (koefisien determinasi) 0.200 dan tingkat signifikansi sebesar
ditunjukkan dengan nilai Adjusted R Square 0,006<0,05.
(R2) yaitu sebesar 0,551 menggunakan R2 5. Hipotesis 5 menguji pengaruh
karena variabel bebas dalam penelitian ini community involvement terhadap strategi
lebih dari satu, dalam hal ini dapat diartikan memenangkan pasar menunjukkan
bahwa strategi memenangkan pasar mampu pengaruh positif dan signifikan terhadap
dijelaskan oleh operasional toko yang strategi memenangkan pasar. Hal ini
excellence, visual merchandising, optimasi ditunjukkan oleh koefisien regresi sebesar
trading area, aktivitas pemasaran terfokus dan 0.251 dan tingkat signifikansi sebesar
community involvement dengan nilai sebesar 0,000<0,05.
55,1 %, sedangkan sisanya sebesar 44,9 %
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti 2. Hasil Uji F (Uji Simultan)
dalam penelitian ini. Dari uji Signifikansi Simultan ( Uji
Statistik F) dapat diperoleh bahwa nilai F
Hasil Pengujian Hipotesis hitung sebesar 25.264 dengan sig. Sebesar
0.000. karena probabilitasnya 0.000 < 0.05,
1. Hasil Pengujian Hipotesis Secara maka model regresi tersebut dapat dikatakan
Parsial dengan Uji-t bahwa operasional toko yang excellence,
Hasil uji persial (uji t) yang dapat visual merchandising, optimasi trading area,
dijelaskan sebagai berikut : aktivitas pemasaran terfokus dan community
1. Hipotesis 1 menguji pengaruh operasional involvement secara bersama-sama berpengaruh
toko yang excellence terhadap strategi terhadap strategi memenangkan pasar. Maka
memenangkan pasar menunjukkan hipotesis yang menyatakan ada pengaruh
hasil bahwa operasional toko yang operasional toko yang excellence, peningkatan
excellence mempunyai pengaruh positif efektivitas komunikasi didalam toko (visual
dan tidak signifikan terhadap strategi merchandising), optimasi trading area,
memenangkan pasar. Hal ini ditunjukkan aktivitas pemasaran terfokus dan community
oleh koefisien regresi sebesar 0,128 dan involvement secara simultan terhadap strategi
tingkat signifikansi sebesar 0,082>0,05. memenangkan pasar diterima.
2. Hipotesis 2 menguji pengaruh peningkatan
efektivitas komunikasi didalam toko Kesimpulan
(visual merchandising) terhadap strategi
memenangkan pasar menunjukkan Penelitian ini menyimpulkan operasional
pengaruh positif dan signifikan terhadap toko yang excellence, peningkatan
strategi memenangkan pasar. Hal ini efektivitas komunikasi didalam toko (visual
ditunjukkan oleh koefisien regresi sebesar merchandising), optimasi trading area,
0,173 dan tingkat signifikansi sebesar aktivitas pemasaran terfokus dan community
0,001<0,05. involvement secara simultan berpengaruh
3. Hipotesis 3 menguji pengaruh signifikan terhadap strategi memenangkan
optimasi trading area terhadap strategi pasar peritel toko pakaian di kota Tegal.
memenangkan pasar menunjukkan Untuk pengujian secara parsial
pengaruh positif dan tidak signifikan hanya tiga variabel yaitu peningkatan
terhadap strategi memenangkan pasar. efektivitas komunikasi didalam toko (visual
Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi merchandising) , aktivitas pemasaran
sebesar 0.039 dan tingkat signifikansi terfokus dan community involvement yang
sebesar 0,487>0,05. berpengaruh positif dan signifikan terhadap
4. Hipotesis 4 menguji pengaruh aktivitas memenangkan pasar peritel toko pakaian di
pemasaran terfokus terhadap strategi kota Tegal.
memenangkan pasar menunjukkan

48 Makmur Sujarwo, Setyowati Soebroto BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis


ISSN: 1410-4571, E-ISSN: 2541-2604

Saran bagus, penyediaan alat komunikasi diam


berupa display produk/ merek khusus,
Berdasarkan hasil penelitian bahwa penyediaan merchandise harus terkontrol
peningkatan efektivitas komunikasi didalam dengan baik, produk berkualitas dan
toko (visual merchandising), aktivitas bermutu, menyediakan tenaga kerja yang
pemasaran terfokus dan community berpengalaman, penetapan harga murah dan
involvement berpengaruh signifikan terhadap terjangkau, memberikan potongan harga
strategi memenangkan pasar peritel toko dan hadiah, memberikan layanan delivery
pakaian di kota Tegal sudah seharusnya order dan lebih aktif dalam kegiatan sosial
para peritel toko pakaian agar lebih dapat masyarakat dengan memberikan santunan
meningkatkan dan mengimplementasikan fakir miskin dan anak yatim
ke tiga variabel tersebut agar dapat lebih Saran untuk penelitian selanjutnya,
memenangkan pasar persaingan. diharapkan memperluas ruang lingkup
Saran bagi Peritel toko pakaian di penelitian. Jadi bisa menggunakan peritel
Kota Tegal agar dapat memenangkan pasar toko-toko yang lainnya. Hal ini dimaksudkan
persaingan dengan beberapa cara yaitu untuk menghindari subyektifitas peritel toko
mendesain interior dan eksterior toko lebih tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Arifianti, Ria. 2012, Pelaksanaan Strategi Bauran Eceran pada Pasar Baru Kota Bandung (
Survei pada pedagang Pakaian jadi Wanita) : Volume 1.
Badan Pusat Statistik. 2016.Laporan Bulanan : Edisi 72 : Mei.
Cooper, Donald R.C. dan Emory, William. (1998). Metode Penelitian Bisnis. Erlangga, Jakarta.
Gilbert, David. 2003. Retailing Marketing Management. 2thEdition. England, Endinburgh
Gate: Pearson Educated Limited.
Ghozali, I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariatedengan SPSS. Badan Penerbit Universitas
Diponegoro. Edisi 3. Semarang
Kotler, Philip dan Gary Armstrong ,2001, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid1, Edisi Kedelapan,
Jakarta, Erlangga.
Kotler, P.2002, Manajemen Pemasaran : Jakarta : PT Prenhalindo.
Indriantoro dan Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen.
Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.
Ma’ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Sopiah, Syihabudhin. 2008, Manajemen Bisnis Ritel. Yogyakarta : ANDI.
Simamora, Bilson.2004, Riset Pemasaran, Falsafah, Teori, dan Aplikasi. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Stanton, William, J.,(2001), Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid Ketujuh, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Boston College Center for Corporate Citizenship (2014)
www.S.Muharram.SM.Frencise.Com 2005
www.marketing.co.id/brand-switching-analysis-dalam-industri-ritel-modern/2013.
www.industri.bisnis.com/read/20150918/12/473864/ekonomi-lesu-penjualan-barang-ritel-di-
jateng-anjlok-30-
www.smallbusiness.chron.com/product-mix-639.html.

Volume 3, Nomor 1, Juni 2018: 42-52 Membangun Strategi Memenangkan... 49


ISSN: 1410-4571, E-ISSN: 2541-2604

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Hasil Uji Validitas


Tabel 1
Hasil Uji Validitas

Nilai
Probabilitas
Korelasi
Variabel Indikator Korelasi [sig. Kesimpulan
(Pearson
(2-tailed)]
Corellation)

X1.1 0.437 .000 Valid


X1.2 0.264 .008 Valid
Operasional toko yang excellence
X1.3 0.286 .004 Valid
X1.4 0.402 .000 Valid
X2.1 0.600 .000 Valid
Visual Merchandising
X2.2 0.221 .027 Valid
X3.1 0.286 .004 Valid
X3.2 0.445 .000 Valid
X3.3 0205 .041 Valid
Optimasi Trading Area
X3.4 0.302 .002 Valid
X3.5 0.197 .049 Valid
X3.6 0.286 .004 Valid
X4.1 0.331 .001 Valid
X4.2 0.306 .002 Valid
X4.3 0.284 .004 Valid
Aktivitas Pemasaran terfokus
X4.4 0.491 .000 Valid
X4.5 0.293 .003 Valid
X4.6 0.491 .000 Valid
Community Involvement X5 0.605 .000 Valid
Y1.1 0.437 .000 Valid
Y1.2 0.600 .000 Valid
Strategi memenangkan pasar Y1.3 0.445 .000 Valid
Y1.4 0.284 .004 Valid
Y1.5 0.605 .000 Valid
Sumber: hasil olahan SPSS

2. Hasil Uji Reliabilitas

Tabel 2
Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha Cronbach’s Alpha Based on Standardized Items N of Items
.861 .864 23
Sumber : hasil olahan SPSS

50 Makmur Sujarwo, Setyowati Soebroto BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis


ISSN: 1410-4571, E-ISSN: 2541-2604

3. Hasil Uji Multikoleniaritas

Tabel 3
Hasil Uji Multikoleniaritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Model Coefficients Coefficients t Sig. Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) .818 .339 2.409 .018
X1 .128 .073 .137 1.757 .082 .744 1.345
X2 .173 .051 .256 3.412 .001 .809 1.237
1
X3 .039 .056 .054 .698 .487 .756 1.323
X4 .200 .071 .222 2.827 .006 .738 1.355
X5 .251 .039 .466 6.437 .000 .865 1.156
a. Dependent Variable: Y
Sumber : hasil olahan SPSS

4. Hasil Uji Normalitas

Gambar 1
Hasil Uji Normalitas

Sumber: hasil olahan SPSS

Volume 3, Nomor 1, Juni 2018: 42-52 Membangun Strategi Memenangkan... 51


ISSN: 1410-4571, E-ISSN: 2541-2604

5. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Tabel 4
Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) .818 .339 2.409 .018
X1 .128 .073 .137 1.757 .082
X2 .173 .051 .256 3.412 .001
1
X3 .039 .056 .054 .698 .487
X4 .200 .071 .222 2.827 .006
X5 .251 .039 .466 6.437 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : hasil olahan SPSS

6. Hasil Uji Parsial


Tabel 6
Hasil Uji Parsial
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) .818 .339 2.409 .018
X1 .128 .073 .137 1.757 .082
X2 .173 .051 .256 3.412 .001
1
X3 .039 .056 .054 .698 .487
X4 .200 .071 .222 2.827 .006
X5 .251 .039 .466 6.437 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : hasil olahan SPSS

7. Hasil Uji Simultan


Tabel 7
Hasil Uji Simultan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 14.082 5 2.816 25.264 .000b
1 Residual 10.478 94 .111
Total 24.560 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X5, X2, X4, X3, X1
Sumber : hasil olahan SPSS

52 Makmur Sujarwo, Setyowati Soebroto BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis

Anda mungkin juga menyukai