Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi
lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya
tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
Berikut ini adalah beberapa pengertian diare menurut para ahli, yaitu suatu keadaan
dimana :
 Individu mengalami perubahan dalam kebiasaan BAB yang normal, ditandai
seringnya kehilangan cairan dan feses yang tidak berbentuk.
 Defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah dan atau lendir
dalam tinja.
 Bertambahnya jumlah atau berkurangnya konsistensi tinja yang dikeluarkan.
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena
frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair.
Diare adalah pengeluaran feses yang tidak normal dan cair. Bisa juga didefinisikan
sebagai buang air besar yang tidak normal dan berbentuk cair dengan frekuensi lebih
banyak dari biasanya. Bayi dikatakan diare bila sudah lebih dari 3 kali buang air besar,
sedangkan neonatus dikatakan diare bila sudah lebih dari 4 kali buang air besar.
Jadi dapat disimpulkan dari beberapa pengertian tersebut bahwa diare adalah buang
air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair yang dapat disertai
lendir atau darah dengan frekuensi defekasi lebih dari 3 kali sehari dimana diare akut
berlangsung kurang dari dua minggu dan diare kronik berlangsung lebih dari dua
minggu.
B. Etiologi
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral, yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama
diare pada anak. Infeksi enteral ini meliputi:
- Infeksi bakteri: Vibrio, E.Coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter,
Aeromonas, dll.
- Infeksi Virus: Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astovirus, dll.
- Infeksi parasit:Cacing (Ascaris, Trichiuris, Oxyuris), Protozoa (entamoeba
histolitika, giardia lamblia), jamur (candida albicans).
b. Infeksi parenteral yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan, seperti
OMA, tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, dsb.
2. Faktor malabsorpsi
a. Malabsorpsi karbohidrat
b. Malabsorpsi lemak
c. Malabsorpsi protein
3. Faktor makanan
Makanan yang menyebabkan diare adalah makanan yang tercemar, basi, beracun,
terlalu banyak lemak, mentah (misal, sayuran), dan kurang matang.
4. Faktor psikologis
Rasa takut, cemas dan tegang, jika terjadi pada anak akan menyebabkan diare
kronis.
C. Tanda dan gejala, klasifikasi
Tanda dan gejala anak yang menderita diare, yaitu:
1. Bayi atau anak menjadi cengeng dan gelisah
2. Suhu tubuh meninggi
3. Feces encer, berlendir atau berdarah
4. Warna feces kehijauan akibat bercampur dengan cairan empedu
5. Anus lecet
6. Muntah sebelum dan sesudah diare
7. Gangguan gizi akibat intake makanan kurang
8. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, yaitu penurunan berat badan, turgor kulit
berkurang, mata dan ubun-ubun besar cekung, membran mukosa kering.
Klasifikasi diare yaitu :
a. Diare akut
Diare akut dikarakteristikkan oleh perubahan tiba-tiba dengan frekuensi dan
kualitas defekasi.
b. Diare kronis
Diare kronis yaitu diare yang lebih dari 2 minggu
D. Patofisiologi
1. Gangguan osmotic
Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan
osmotik dalam lumen usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektroloit
ke dalam lumen usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk
mengeluarkannya sehingga timbul diare.
2. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi
peningklatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen usus dan selanjutnya timbul
diare kerena peningkatan isi lumen usus.
3. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun
akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya dapat timbul diare pula.
E. Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan tinja.
- Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah astrup, bila
memungkinkan dengan menentukan PH keseimbangan analisa gas darah atau astrup,
bila memungkinkan.
- Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin untuk mengetahui fungsi ginjal.
- Pemeriksaan elektrolit intubasi duodenum untuk mengetahui jasad renik atau parasit
secara kuantitatif, terutama dilakukan pada klien diare kronik.
F. Penatalaksanaan
Secara umum penatalaksanaan diare akut ditujukan untuk mencegah dan mengobati
dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit, malabsorpsi akibat kerusakan mukosa
usus, penyebab diare yang spesifik, gangguan gizi serta mengobati penyakit penyerta.
Untuk memperoleh hasil yang baik pengobatan harus rasional.
1. Pemberian cairan pada diare dehidrasi murni
a. Jenis cairan
 Cairan rehidrasi oral
- Formula lengkap, mengandung NaCl, NaHCO3, KCl, dan Glukosa
- Formula sederhana, hanya mengandung NaCl dan sukrosa atau karbohidrat
lain.
 Cairan parenteral
b. Jalan pemberian cairan
 Peroral untuk dehidrasi ringan, sedang dan tanpa dehidrasi dan bila anak mau
minum serta kesadaran baik.
 Intragastrik untuk dehidrasi ringan, sedang atau tanpa dehidrasi, tetapi anak
tidak mau minum, atau kesadaran menurun.
 Intravena untuk dehidrasi berat.
c. Jumlah cairan
Jumlah cairan yang hilang didasarkan pada berat badan dan usia anak
d. Jadwal pemberian cairan
 Belum ada dehidrasi
Oral : 1 gelas setiap kali anak buang air besar
Parenteral dibagi rata dalam 24 jam
 Dehidrasi ringan
1jam pertama: 25-50 ml/kgBB peroral atau intragastrik. Selanjutnya: 125
ml/kgBB/hari
 Dehidrasi sedang
1jam pertama: 50-100ml/kgBB peroral atau intragastrik. Selanjutnya: 125
ml/kgBB/hari
 Dehidrasi berat
Jadwal pemberian cairan didasarkan pada umur dan BB anak
2. Pengobatan dietetik
a. Untuk anak di bawah 1 tahun dan anak di atas 1 tahun dengan berat badan kurang
dari 7 kg, jenis makanannya adalah:
 Susu (ASI dan atau susu formula yang mengandung rendah laktosa dan
asam lemak tak jenuh)
 Makanan setengah padat (bubur susu) atau makanan padat (nasi tim)
 Susu khusus, sesuai indikasi kelainan yang ditemukan
b. Untuk anak di atas 1 tahun dengan berat badan lebih dari 7 kg. Jenis makanannya
adalah makanan padat atau makanan cair/ susu sesuai dengan kebiasaan makan di
rumah.
3. Pemberian obat-obatan
Prinsip pengobatan diare adalah menggantikan cairan yang hilang melalui
tinja dengan atau tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan
glukosa atau karbohidrat lain (gula, air tajin, tepung beras, dll).
 Obat antisekresi
 Obat antispasmolitik
 Obat pengeras tinja
 Antibiotika, kapan perlu
G. Rencana asuhan klien
 Pengkajian
a. Riwayat keperawatan
 Data demografi
Nama
Usia
Jenis kelamin
Jenis pekerjaan
Alamat
Suku/bangsa
Agama
Tingkat pendidikan: bagi orang yang tingkat pendidikan rendah/minim
mendapatkan pengetahuan tentang gastritis, maka akan
menganggap remeh penyakit ini, bahkan hanya
menganggap gastritis sebagai sakit perut biasa dan
akan memakan makanan yang dapat menimbulkan
serta memperparah penyakit ini.
 Riwayat sakit dan kesehatan
1. Keluhan utama
Buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali sehari, BAB < 4 kali dan cair
(diare tanpa dehidrasi), BAB 4-10 kali dan cair (dehidrasi ringan/sedang),
BAB > 10 kali (dehidrasi berat). Apabila diare berlangsung < 14 hari
maka diare tersebut adalah diare akut, sementara apabila berlangsung
selama 14 hari atau lebih adalah diare persisten.
2. Riwayat penyakit sekarang
 Mula-mula bayi/anak menjadi cengeng, gelisah, suhu badan mungkin
meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, dan timbul diare.
 Tinja makin cair, mungkin disertai lendir atau lendir dan darah.
Warna tinja berubah menjadi kehijauan karena bercampur empedu.
 Anus dan daerah sekitarnya timbul lecet karena sering defekasi dan
sifatnya makin lama makin asam.
 Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare.
 Apabila pasien telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, maka
gejala dehidrasi mulai tampak.
 Diuresis: terjadi oliguri (kurang 1 ml/kg/BB/jam) bila terjadi
dehidrasi. Urine normal pada diare tanpa dehidrasi. Urine sedikit
gelap pada dehidrasi ringan atau sedang. Tidak ada urine dalam waktu
6 jam pada dehidrasi berat.
3. Riwayat kesehatan
 Riwayat imunisasi terutama campak, karena diare lebih sering terjadi
atau berakibat berat pada anak-anak dengan campak atau yang baru
menderita campak dalam 4 minggu terakhir, sebagai akibat dari
penurunan kekebalan pada pasien.
 Riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan (antibiotik) karena
faktor ini merupakan salah satu kemungkinan penyebab diare.
 Riwayat penyakit yang sering terjadi pada anak berusia di bawah 2
tahun biasanya adalah batuk, panas, pilek, dan kejang yang terjadi
sebelum, selama, atau setelah diare.
4. Riwayat nutrisi
 Pemberian ASI penuh pada anak umur 4-6 bulan dapat mengurangi
resiko diare dan infeksi yang serius.
 Pemberian susu formula, apakah dibuat menggunakan air masak dan
diberikan dengan botol atau dot, karena botol yang tidak bersih akan
mudah menimbulkan pencemaran.
 Perasaan haus, anak yang diare tanpa dehidrasi tidak merasa haus dan
minum seperti biasa. Pada dehidrasi ringan/sedang anak merasa haus
dan banyak minum. Pada dehidrasi berat anak malas minum atau
tidak bisa minum.
b. Pemeriksaan fisik
 Keadaan umum
1) Baik, sadar (tanpa dehidrasi).
2) Gelisah, rewel (dehidrasi ringan atau sedang).
3) Lesu, lunglai, atau tidak sadar (dehidrasi berat)
 Berat badan
Menurut Nursalam (2005), anak yang diare dengan dehidrasi biasanya
mengalami penurunan berat badan sebagai berikut:
Tabel Tingkat Dehidrasi
Kehilangan Berat Badan Dalam %
Tingkat Dehidrasi
Bayi Anak Besar
Dehidrasi ringan 5% (50 ml/kg) 3% (30 ml/kg)
Dehidrasi sedang 5-10% (50-100 ml/kg) 6% (60 ml/kg)
Dehidrasi berat 10-15% (100-150 ml/kg) 9% (90 ml/kg)
Presentase penurunan berat badan tersebut dapat diperkirakan saat anak dirawat
di rumah sakit. Sedangkan di lapangan, untuk menentukan dehidrasi, cukup
dengan menggunakan penilaian keadaan anak.
 Kulit
Untuk mengetahui elastisitas kulit, dapat dilakukan pemeriksaan turgor, yaitu
dengan cara mencubit daerah perut menggunakan kedua ujung jari (bukan
kuku). Apabila turgor kembali dengan cepat (< 2 detik), berarti diare tersebut
tanpa dehidrasi. Apabila turgor kembali dengan lambat (= 2 detik), ini berarti
diare dengan dehidrasi ringan/sedang. Apabila turgor kembali sangat lambat (>
2 detik), ini termasuk diare dengan dehidrasi berat.
 Kepala
Anak berusia di bawah 2 tahun yang mengalami dehidrasi, ubun-ubunnya
biasanya cekung.
 Mata
Anak yang diare tanpa dehidrasi bentuk kelopak matanya normal. Apabila
mengalami dehidrasi ringan/sedang kelopak matanya cekung. Apabila
mengalami dehidrasi berat kelopak matanya sangat cekung.
 Mulut dan lidah
1) Mulut dan lidah basah (tanpa dehidrasi).
2) Mulut dan lidah kering (dehidrasi ringan/sedang).
3) Mulut dan lidah sangat kering (dehidrasi berat).
 Abdomen
1) Kemungkinan distensi.
2) Mengalami kram.
3) Bising usus yang meningkat.
 Anus
Apakah ada iritasi pada kulitnya karena frekuensi BAB yang menigkat.
c. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium meliputi :
1. Pemeriksaan Feses
 Makroskopis dan mikroskopis.
 pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet dinistest,
bila diduga terdapat intoleransi gula.
 Bila diperlukan, lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi.
2. Pemeriksaan Darah
 pH darah dan cadangan dikali dan elektrolit (Natrium, Kalium, Kalsium
dan Fosfor) dalam serum untuk menentukan keseimbangan asama basa.
 Kadar ureum dan kreatmin untuk mengetahui faal ginjal.
 Doudenal Intubation ; Untuk mengatahui jasad renik atau parasit secara
kualitatif dan kuantitatif, terutama dilakukan pada penderita diare kronik.
 Diagnosa
Diagnosa 1: Diare
Nomor : 00013
Domain: 3
Class: 2
 Defenisi
Diare adalah pasase feses yang lunak dan tidak berbentuk (NANDA NIC-NOC
2010)
 Batasan Karakteristik
1. Ada dorongan untuk defekasi
2. Bising usus hiperaktif
3. Defekasi feses cair >3kali dalam 24 jam
4. Kram
5. Nyeri Abdomen
 Faktor yang Berhubungan
1. Situasional: efek dari medikasi, kontaminasi, penyalah gunaan laksatif,
penyalah gunaan alkohol, radiasi, toksin, makanan per NGT.
2. Fisiologis: proses infeksi, inflamasi, iritasi, malabsorbsi, parasit
Diagnosa 2: Defisit Volume Cairan
Nomor : 00027
Domain : 2
Class : 5
 Defenisi
Kekuranngan volume cairan adalah penurunan cairan intravaskular,
interstisial, dan/atau intraseluler. Ini mengacu pada dehidrasi, kehilangan
cairan saja tanpa perubahan kadar natrium.
 Batasan Karakteristik
1. Haus
2. Penurunan turgor kulit / lidah
3. Membran mukosa / kulit kering
4. Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan
volume / tekanan nadi
5. Pengisian vena menurun
6. Perubahan status mental
7. Konsentrasi urine meningkat
8. Temperatur tubuh meningkat
9. Kehilangan berat badan secara tiba-tiba
10. Penurunan urine output
11. HMT meningkat
12. Kelemahan
 Faktor yang Berhubungan
1. Kehilangan volume cairan secara aktif
2. Kegagalan mekanisme pengaturan
Diagnosa 3: Mual
Nomor : 00134
Domain : 12
Class : 1
 Defenisi
Mual adalah pengalaman yang sama sekali subyektif, didefinisikan sebagai
sensasi yang segera mendahului muntah. Pasien menyatakan bahwa mereka
merasa seolah-olah akan muntah, atau menggambarkan sensasi seperti merasa
tidak nyaman/sakit perut.
 Batasan Karakteristik
1. Hipersalivasi
2. Penigkatan reflek menelan
3. Menyatakan mual / sakit perut
 Faktor yang Berhubungan
1. Pengobatan: iritasi gaster, distensi gaster, obat kemoterapi, toksin
2. Biofisika: gangguan biokimia (KAD, Uremia), nyeri jantung, tumor
intra abdominal, penyakit oesofagus / pankreas.
3. Situasional: faktor psikologis seperti nyeri, takut, cemas.
Daftar Pustaka

Bulechek, Gloria M. 2013. Nursing Interventions Classifications (NIC) 6th


Edition. Missouri : Mosby Elsevier.

International NANDA. 2012. Diagnosis Keperawatan : Defenisi Dan Klasifikasi


2012-2014. Editor, T.Heather Herdman; Alih Bahasa, Made Sumarwati, Dan
Nike Budi Subekti ; Editor Edisi Bahasa Indonesia, Barrah Bariid, Monica
Ester, Dan Wuri Praptiani. Jakarta ; EGC.

Moorhed, (et al). 2013. Nursing Outcomes Classifications (NOC) 5th Edition.
Missouri: Mosby Elsevier.

http://fahrinnizami.blogspot.co.id/2016/08/laporan-pendahuluan-asuhan-
keperawatan-diare.html

http://arsipguntur.blogspot.co.id/2013/04/lp-diare.html

https://daengr.blogspot.co.id/2016/12/laporan-pendahuluan-diare.html

Anda mungkin juga menyukai