Anda di halaman 1dari 7

APLIKASI NUKLIR DALAM BIDANG PERTANIAN

Nuklir adalah energi yang dihasilkan dengan mengendalikan reaksi nuklir. Energi
nuklir adalah salah satu sumber energi di alam ini yang diketahui manusia bagaimana
mengubahnya menjadi energi panas dan listrik. Sejauh ini energi nuklir adalah sumber energi
yang paling padat dari semua sumber energi di alam ini yang dikembangkan manusia.
Artinya, kita dapat mengekstrak lebih banyak panas dan listrik dari jumlah yang diberikan
dibandingkan sumber lainnya dengan jumlah yang sangat setara.
Secara umum, energi dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme, yaitu
pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi.
 Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan
menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Contohnya adalah reaksi
yang terjadi di hampir semua inti bintang di alam semesta. Senjata bom hidrogen juga
memanfaatkan prinsip reaksi fusi tak terkendali.
 Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tabrakan inti atom lainnya,
dan menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi
elektromagnetik. Contohnya adalah ledakan senjata nuklir dan pembangkit listrik tenaga
nuklir.
Pemanfaat nuklir didalam kehidupan sehari-hari :
1. Bidang peternakan
2. Bidang kedokteran
3. Bidang pertanian
4. Bidang kedokteran
Dll

Khusus dalam bidang pertanian, manfaat sinar radioaktif sangat besar, yaitu sebagai
berikut:

a. Mutasi tanaman (untuk menemukan varietas unggul). Salah satu cara untuk
mendapatkan rangkaian sifat yang baik yaitu dengan mengubah faktor pembawa sifat
(gen). Perubahan gen yang dapat menyebabkan perubahan sifat makhluk hidup dan
diwariskan disebut mutasi. Sinar radioaktif yang biasanya digunakan untuk mutasi
adalah sinar gamma yang dipancarkan dari radioaktif Cobalt-60. Contohnya adalah
padi atomita dan kedelai muria.
b. Pemberantasan hama tanaman. Penggunaan sinar radioaktif untuk pemberantasan
hama tidak untuk mematikan hama tetapi untuk memandulkan hama. Sejumlah
serangga jantan diradiasi dengan sinar gamma dalam dosis tertentu sehingga
mengalami kemandulan (steril). Sehingga sperma yang dihasilkan tidak dapat
membuahi sel telur. Cara ini dikenal dengan istilah teknik jantan mandul. Dengan
penggunaan teknik ini, maka populasi hama akan menurun secara lambat dan
bertahap tanpa mengganggu ekosistem.
c. Pengawetan makanan. Dilakukan agar bahan makanan yang disimpan tidak mudah
rusak. Pengawetan makanan secara tradisional seperti pengeringan, pemanasan, dan
pengasapan masih memiliki kekurangan karena pada jenis makanan tertentu sifat
makanan dapat berubah, ditumbuhi jamur, dan dapat diserang serangga. Penemuan
cara pengawetan dengan teknik radiasi dapat meminimalkan kerusakan yang terjadi
pada makanan.

Manfaat sinar radioaktif dalam pengawetan makanan adalah:

a. Menghambat pertunasan pada beberapa bahan makanan, misalnya bawang,


kentang, jahe, kunyit dan kencur.
b. Memperpanjang masa simpan beberapa hasil pertanian segar, misalnya
menunda kematangan buah.
c. Mengurangi bakteri-bakteri pembusuk daging.
d. Membebaskumankan atau sterilisasi rempah-rempah.
e. Mengendalikan kuman-kuman penyebab penyakit dan kuman-kuman parasit
yang ada dalam makanan.

Beberapa keuntungan menggunakan sinar radioaktif dalam pengawetan makanan


antara lain:

a. Sifat bahan makanan tidak berubah.


b. Dapat meningkatkan mutu.
c. Tidak menurunkan nilai gizi.
d. Tidak menimbulkan zat sisa pengawet.
e. Dapat dilakukan pada makanan yang dikemas sederhana.
f. Mengetahui masa pemupukan yang paling baik.

Dengan menggunakan unsur-unsur radioaktif, dapat diketahui waktu yang paling tepat untuk
melakukan pemupukan pada satu jenis tanaman.
Peningkatan produktivitas pertanian harus didukung dengan ketersediaan benih
unggul bermutu. Hingga di penghujung tahun 2013 ini, Badan Tenaga Nuklir Nasional
(BATAN) telah sukses menciptakan 20 varietas padi unggul.

Benih unggul bermutu memiliki sifat-sifat berdaya hasil tinggi, tahan terhadap hama
penyakit tanaman, umur tanamnya pendek, dan rasa nasinya enak. Pemerintah Indonesia terus
melakukan upaya peningkatan produksi pertanian khususnya padi. Hal ini dilakukan untuk
menjamin ketahanan pangan nasional, dalam rangka mencapai target surplus 10 juta ton beras
di tahun 2014.

Penelitian dan pengembangan aplikasi teknologi isotop dan radiasi yang dilakukan
BATAN dicanangkan untuk berkontribusi terhadap pengkayaan jumlah varietas nasional
Indonesia. Sampai tahun 2013 ini, selain 20 varietas padi unggul, juga dihasilkan 8 varietas
kedelai, 2 varietas kacang hijau, 1 varietas sorgum dan gandum tropis. BATAN secara
intensif terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk menciptakan varietas unggul
baru.

Untuk mendapatkan varietas unggul baru, teknik yang digunakan adalah pemuliaan
tanaman dengan teknik mutasi radiasi. Secara singkat prosesnya adalah benih induk disinari
dengan radiasi gamma Cobalt-60 dengan dosis 0,20 kilogray (satuan radiasi yang aman untuk
bahan makanan). Radiasi mampu menembus biji tanaman sampai ke lapisan kromoson.
Struktur kromosom pada biji tanaman dapat dipengaruhi dengan sinar radiasi ini. Perubahan
struktur karena radiasi dapat berakibat pada perubahan sifat tanaman dan keturunannya.
Fenomena ini digunakan untuk memperbaiki sifat tanaman agar mendapatkan biji tanaman
dengan keunggulan tertentu, misalnya tahan hama, tahan kekeringan, dan cepat panen. Padi
yang diradiasi bersifat aman sepenuhnya, tidak ada unsur radioaktif yang tertinggal.

Berdasarkan data Biro Pusat Statistik pada 2011, tingkat produktivitas padi varietas
hasil pemuliaan mutasi rata-rata menghasilkan 7 ton per hektar. Lebih baik daripada produksi
beras nasional sebesar 5,01 ton per-hektar. Varietas hasil litbang BATAN telah ditanami 3
juta hektar lahan pertanian sejak tahun 2000, dan untuk padi BATAN telah menghasilkan 20
varietas unggul bermutu, Sementara untuk kedelai BATAN telah menghasilkan enam varietas
unggul hasil pemuliaan seperti varietas Muria, Tengger, Meratus, Rajabasa, Mitani, Mutiara-
1. Tahun ini dilepas lagi dua varietas yaitu Gamasugen-1 dan Gamasugen-2.

Belum lama ini BATAN melepas lagi satu verietas unggul kacang hijau. Selanjutnya
juga akan keluar varietas unggul sorgum dangan dum tropis. Diharapkan sorgum bisa
menggantikan posisi gandum sebagai bahan pembuat mie instan.

BATAN dengan teknologi nuklir tidak saja meningkatkan potensi pangan utama,
seperti beras, tetapi juga menggali potensis umber-sumberp angan baru yang selama ini
terabaikan, seperti sorgum yang sudah dikenal sebagai bahan pangan pokok sejak ratusan
tahun lalu di kawasan Indonesia Timur. Jadi, selain fokus terhadap peningkatan kuantitas dan
kualitas produksi beras, BATAN juga berupaya meningkatkan pangan dari sumber-sumber
lain.

Upaya menggali dan mengembangkan potensi sumber-sumber pangan baru di


Indonesia yang luasini, BATAN memprioritaskan kondisi tanah yang sangat beragam dan
disesuaikan dengan kearifan lokal. Karena tanaman yang unggul di satu tempat belum tentu
akan tumbuh baik di tempat lainnya. Contoh, salak pondoh mungkin hanya bisa tumbuh
bagus dan berkualitas di Yogyakarta dan sekitarnya, namun tidak akan tumbuh dan berbuah
bagus jika ditanam di Jakarta. Masing-masing daerah mempunyai kondisi tanah dan iklim
yang berbeda-beda. Semestinya kita bersyukur dengan kondisi alam dan kondisi lahan yang
demikian itu, sehingga semua jenis tanaman pangan bisa tumbuh. Untuk daerah basah dan
curah hujan yang cukup banyak bisa ditanami padi, sedangkan daerah yang tanahnya kering
bisa digunakan untuk bertanam sorgum.

Untuk tanaman gandum, biasanya hanya tumbuh di kawasan beriklim dingin. Melalui
inovasi teknologi, BATAN kini tengah mengembangkan gandum tropis dataran rendah. Dan,
sebentar lagi akan dilepas gandum yang diberi nama Ganesa, gandum Indonesia.

BATAN dengan teknologi nuklirnya, selain diaplikasikan di bidang pangan, juga


diaplikasikan dibidang kesehatan dan reproduksi ternak. Hal ini dimaksudkan untuk
meningkatkan produksi paging dan susu pada ternak ruminansia atau hewan memamah biak.
BATAN juga melakukan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan dan reproduksi
ternak. Kegiatannya meliputi pembuatan vaksin dengan sinar gamma, untuk melemahkan
agen penyakit. Selain itu masih dapat menimbulkan kekebalan pada ternak.Salah satunya
adalah vaksin iradiasi untuk Fasciolosis (cacing hati pada ternak ruminansia). Pencegaha
npenyakit ini agar tidak terjadi penurunan produksi daging atau susu pada sapi. Cara
pencegahan penyakit Fasciolosis menggunakan vaksin iradiasi sinar gamma itu sedang
diupayakan untuk mendapatkan paten.

Saat ini dalam proses pembuatan vaksin iradiasi gamma untuk mencegah mastitis (radang
kelenjar susu) pada sapi perah, serta teknik nuklir pembuatan vaksin iradiasi Brucellosis
untuk mencegah penyakit keguguran menular pada sapi betina.

Peran teknologi nuklir lainnya dalam reproduksi ternak adalah dengan teknik yang
disebut Radioimmunoassay (RIA). Tujuannya untuk memperbaiki penampilan reproduksi.
Dengan menggunakan teknologi nuklir ini kelompok peternak dapat memperbaiki
manajemen reproduksi ternaknya. Sebelum menggunakan teknologi nuklir banyak kasus
diketemukan angka kelahiran yang tidak menentu, dalam artian belum tentu ternak besar
(seperti sapi) dapat melahirkan sekali dalam setahun.

Sedangkan dalam bidang perikanan digunakan hormon testoteron yaituhormon alami


dari bahan dasar testis ternaksapi untuk proses pejantanan ikan. Agar ikan bisa lebih lincah
dan cepat gemuk. Budi daya perikanan (akuakultur) tidak terlepas dari unsur ketersediaan air,
lahan, benih, dan pakan. Kegiatan penelitian BATAN diarahkan untuk mendukung
peningkatan produksi ikan dengan penyedian pakan ikan yang dapat mempercepat
pertumbuhan dan bobot badan ikan.

Terdapat perbedaan dalam kecepatan pertumbuhan dan bobot badan ikan karena ikan
jantan lebih cepat tumbuh dari ikan betina. Ini disebabkan karena ikan jantan seluruh energi
dari pakan digunakan untuk pertumbuhan, juga ikan jantan lebih rakus dalam hal makan,
sedang pada ikan betina energi dari pakan digunakan untuk pematangan telur, pengeraman
telur dan pemeliharaan larva dalam mulutnya. Maka dalam budidaya perikanan sangat
diperlukan benih ikan jantan, akan tetapi untuk mendapatkan benih ikan yang sebagian besar
jantan sangatlah sulit karena kita tidak bisa mengharapkan dari anakan ikan yang menetas
pada waktu tertentu. Selain meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber pangan baik itu di
bidang pertanian, peternakan dan perikanan, dengan menggunakan teknologi nuklir
produknya terjamin keamanannya bagi yang mengkonsumsi. Keragaman yang ada di alam
pada prinsipnya berdasarkan mutasi alam atau mutasi spontan. Mutasi alam memerlukan
waktu yang panjang sampai ratusan bahkan ribuan tahun, tetapi pemuliaan mutasi dengan
sinar gamma bisa mempercepat mutasi dan tentu saja aman. Beda dengan tanaman transgenik
yang masih diperdebatkan.

Padi dan varietas bahan makanan lain yang dihasilkan dari kegiatan riset BATAN
telah terbukti sukses. Varietas padi unggul Bestari misalnya, terpilih sebagai salah satu karya
unggulan anak bangsa dalam peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2013.
Varietas ini dilepas oleh Surat Keputusan Menteri Pertanian no. 1012/Kpts/SR.120/7/2008,
Bestari juga telah mendapatkan sertifikat hak perlindungan varietas tanaman pada Februari
2012.

Pastinya, masyarakat tidak perlu merasa khawatir apalagi takut. Radiasi yang
dilakukan terhadap genetik tanaman tidak mengakibatkan tanaman atau produk tanaman
menjadi radioaktif. Semua hasil pemuliaan tanaman dengan teknik radiasi dijamin aman
untuk dikonsumsi oleh manusia.

Anda mungkin juga menyukai