Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DosenPembimbing :
Cantika Zaddana , S.GZ, M.Si
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
1. KANKER
Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab kanker dapat
merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan. Namun ada beberapa
faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai berikut :
Faktorketurunan
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita
kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis kanker yang cenderung
diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung telur, kanker kulit dan kanker
usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita untuk menderita kanker meningkat 1,5 s/d 3 kali jika
ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker payudara.
Faktor Lingkungan
-Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru – paru, mulut, laring (pita suara),
dan kandung kemih.
– Sinar Ultraviolet dari matahari
– Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen dihasilkan dari
pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa menjangkau jarak yang sangat
jauh. Contoh, orang yang selamat dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia
II, berisiko tinggi menderita kanker sel darah, seperti Leukemia.
Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia.
Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama kanker pada
saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker adalah :
– Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan resiko terjadinya
kanker lambung
– Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi terhadap kanker
kerongkongan.
–Zatpewarnamakanan
– Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar seperti:
kerang,ikan,dsb.
– Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.
Virus
Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain :
– Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) agaknya merupakan salah satu
penyebab kanker leher rahim pada wanita.
– Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem pembuluh darah yang ditandai
oleh lesi kulit berwarna merah)
–Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati.
– Virus Epstein – Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt, sedangkan di China virus ini
menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini terjadi karena faktor lingkungan dan genetik.
– Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma dan kanker darah
lainnya.
Infeksi
– Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung kemih karena terjadinya
iritasi menahun pada kandung kemih. Namun penyebab iritasi menahun lainnya tidak
menyebabkankanker.
– Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran empedu.
– Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan penyebab kanker lambung,
dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan peradangan lambung kronis sehingga terjadi
peningkatan kecepatan siklus sel.
Faktor Prilaku
– Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung lemak dan daging yang diawetkan juga peminum minuman beralkohol.
– Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering berganti ganti
pasangan.
Gangguan Keseimbangan Hormonal
-Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung mendorong terjadinya
kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya pertumbuhan sel yang berlebihan. Ada
kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan kekurangan progesteron menyebabkan
meningkatnya risiko kanker payudara, kanker leher rahim, kanker rahim dan kanker prostat dan
buah zakar pada pria.
Faktor kejiwaan, emosional
– Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh. Keadaan tegang
yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana sel jadi hiperaktif dan berubah sifat
menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.
Radikal bebas
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai electron bebas
yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber – sumber radikal bebas yaitu :
1. Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses metabolisme.
2. Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi dari makanan ,
minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari matahari.
3. Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan berlebihan (berdampak
pada proses metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress berlebihan, baik stress secara fisik,
psikologis,maupun biologis.
Kanker
Salah satu zat gizi yang berkaitan dengan penyebab terjadinya kanker adalah Lemak. Konsumsi
lemak yang berlebih dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker. Hal ini disebabkan lemak
bersifat Cancer Promoting. Adanya lemak dalam tubuh membuat zat yang bersifat karsinogenik,
zat yang membentuk terjadinya kanker, berkembang. Beberapa cara zat gizi lemak menjadi
penunjang timbulnya kanker, diaritaranya adalah :
• Sebagai penyebab : tubuh mengeluarkan hormon tertentu secara berlebihan, diantaranya sekresi
hormon esterogen yang berlebih meriunjang tumbuhnya kanker payudara.
• Sebagaipenyebab:sekresi cairan empedu yang berlebih menuju usus yang selanjutnya oleh
mikroorganisma di kolon di ubah menjadi zat karsinogenik.
Asam lemak Poliunsaturated ( PUFA) yang mengalami proses hidrogenasi akan membentuk
asam lemak Trans ( Trans - fatty acid) yang cenderung menunjang timbulnya kanker dan
merangsang pembentukan kolesterol.
Konsumsi alkohol dan merokok secara berlebihan dapat menimbulkan kanker di daerah kepala
dan leher. Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan kanker mulut, kanker tenggorokan,
dan kanker hati.
Faktor Intake 1'utriai Berlebihan yang mempunyai Resiko Tinggi Terjadinya Kanker.
Kancer oral : alkohol, tembakau, rendah beta caroten, rendah vitamin E
Kanker Payudara dan Prostat : tinggi lemak, tinggi kalori,
rendah omega 3
Kanker Saluran Pencernaan : nitrosamin, alkohol, As.amino pyrosalates pada daging dan ikan
yang dipanggang, rendah karoten, rendah vitamin C, dan vitamin E
Kanker Hati : aflatoksin
Kanker Saluran Pemafasan : merokok,alkohol, rendah vitamin C dan vitamin E
Kanker Cervicaz : rendah vit. C, vit. E dan beta karotin
Kanker Ovarium : makanan berlemak, digoreng, dan telur.
Kanker Kolorektal : tinggi protein hewani,alkohol, tinggi kalori, rendah vit. C dan vit. D,rendah
kalsium, rendah konsumsi karotin dan serat.
Melanoma : rendah vit. 86 dan karotinoid
Carcinogenalami: Radiasi ultra violet, obat celup, zat kimiawi (asap,penambangan), virus,
nitrosamin, aflatoxin, saffrole.
Sfek Pengobatan Kanker Terhadap Maaukan kt<Hzl
Pengobatan yang dilakukan pada penderita kanker umumnya adalah melalui terapi radiasi,
operasi, dan kemoterapi. Pengobatan tersebut mempunyai efek . menghambat masukan zat-zat
gizi yang penting ba8i tubuh. Pada pasien kanker dalam kurun waktu tertentu akan mengalami
penurunan status gizi atau akan mengalami Cachexia, ( lihat gambar 1 ) yang mana pasien
menjadi sangat kurus, lemah,dan kurang gizi.
PENCEGAHAN KANKER
Sebagian besar jenis kanker dapat dicegah dengan kebiasaan hidup sehat sejak usia muda dan
menghindari faktor-faktor penyebab kanker.
1. Mengenai makanan:
▫ Mengurangi makanan berlemak yang berlebihan
▫ Lebih banyak makan makanan berserat.
▫ Lebih banyak makan sayur-sayuran berwarna serta buah-buahan, beberapa kali
sehari
▫ Lebih banyak makan makanan segar
▫ Mengurangi makanan yang telah diawetkan atau disimpan terlalu lama
▫ Membatasi minuman alkohol
2. Hindari diri dari penyakit akibat hubungan seksual
3. Hindari kebiasaan merokok. Bagi perokok: berhenti merokok.
4. Upayakan kehidupan seimbang dan hindari stress
5. Periksakan kesehatan secara berkala dan teratur.
Dietyang dianjurkan :
• tinggi protein : 1,5 - 2,0 g /kg BB untukmengganti kehilangan berat badan,
• tinggi kalori : 25 - 35 kcal/ kg BB,dan 40 – 50 kcal/ kg BB untuk mengganti simpanan dalam
tubuh bila pasien berat badan kurang. Bila terjadi infeksi perlu tambahan kalori sesuai dengan
keadaan infeksi.
• lemak :25 o/o NPC1
• makanan sebaiknya diberikan lebih banyak pada pagi hari. Diberikan porsi kecil dan sering.
Makanan formula sonde dapat diberikan sesuai dengan kondisi pasien. Bila kehilangan berat
badan mencapai lebih dari 20 °/o dapat
diberikan ·Total Parenteral Nutrition (TPN), sesuai dengan kondisi pasien,
• bila perlu dapat diberikan suplemen vitamin B kompleks ( vitamin 86, Asam pantotenik 1 asam
folat, dll) vitamin A, dan vitamin C
• syarat terapi diet secara khusus bervariasi sesuai dengan kondisi pasien dan penyakit.
2. PANGAN FUNGSIONAL
Pengertian Pangan Fungsional
Menurut konsensus pada The First International Conference on East-West
Perspective on Functional Foods tahun 1996, pangan fungsional adalah pangan yang
karena kandungan komponen aktifnya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, di luar
manfaat yang diberikan oleh zat-zat gizi yang terkandung di dalamnya.
Definisi pangan fungsional menurut Badan POM adalah pangan yang secara alamiah
maupun telah melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan
kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang
bermanfaat bagi kesehatan. Serta dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau
minuman, mempunyai karakteristik sensori berupa penampakan, warna, tekstur dan cita
rasa yang dapat diterima oleh konsumen. Selain tidak memberikan kontraindikasi dan tidak
memberi efek samping pada jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat
gizi lainnya. Pangan fungsional merupakan makanan yang bermanfaat bagi kesehatan di
luar nutrisi dasar atau bermanfaat bagi kesehatan di luar zat gizi yang tersedia. Pangan
fungsional yang diperkaya dengan vitamin, serat, dan asam lemak atau makanan yang
didesain rendah Na dan lemak, dapat dimanfaatkan oleh konsumen untuk meningkatkan
status gizi mereka.
Makanan dapat dianggap sebagai makanan fungsional jika memuaskan ditujukan
untuk mempengaruhi menguntungkan satu atau lebih fungsi target dalam tubuh, di luar
efek gizi yang memadai, dengan cara yang relevan dengan baik keadaan peningkatan
kesehatan dan kesejahteraan dan atau pengurangan dari risiko penyakit.
PENUTUP
Kesimpulan
Penyakit kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan
tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan
akan terus membelah diri. Kanker dapat terjadi diberbagai jaringan dalam berbagai organ di
setiap tubuh, mulai dari kaki sampai kepala. Bila kanker terjadi di bagian permukaan tubuh, akan
mudah diketahui dan diobati. Namun bila terjadi didalam tubuh, kanker itu akan sulit diketahui
dan kadang – kadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala, biasanya sudah stadium
lanjut sehingga sulit diobati.
Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab kanker dapat
merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan, namun ada beberapa
faktor yang diduga dapat meningkatkan pertumbuhan kanker, yakni faktor keturunan, faktor
lingkungan, faktor makanan yang mengandung bahan kimia, infeksi, virus, faktor perilaku,
gangguan keseimbangan hormonal, faktor kejiwaan dan emosional, radikal bebas.
Untuk pencegahan kanker dapat di lakukan hal-hal dasar seperti tidak merokok, menghindari
makanan tinggi lemak, menambah makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah, hidup akif
fisik, mengupayakan berat badan yang ideal, dan hidup dengan pola sehat.
Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran pangan masyarakat akan pentingnya
hidup sehat, maka tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga semakin bergeser.
Dasar pertimbangan konsumen di negara-negara maju dalam memilih bahan pangan,
bukan hanya bertumpu pada kandungan gizi dan kelezatannya, tetapi juga pengaruhnya
terhadap kesehatan tubuhnya. Saat ini pangan telah diandalkan sebagai pemelihara
kesehatan dan kebugaran tubuh. Bahkan bila dimungkinkan, pangan harus dapat
menyembuhkan atau menghilangkan efek negatif dari penyakit tertentu. Kenyataan
tersebut menuntut suatu bahan pangan tidak lagi sekadar memenuhi kebutuhan dasar tubuh
(yaitu bergizi dan lezat), tetapi juga dapat bersifat fungsional. Dari sinilah lahir konsep
pangan fungsional, yang akhir-akhir ini sangat populer di kalangan masyarakat dunia.
Kepopuleran tersebut ditunjang oleh suatu keyakinan bahwa di dalam pangan fungsional
terkandung gizi-gizi dan zat-zat non gizi yang sangat penting khasiatnya untuk kesehatan
dan kebugaran tubuh.
Fenomena pangan fungsional telah melahirkan paradigma baru bagi perkembangan
ilmu dan teknologi pangan, yaitu dilakukannya berbagai modifikasi produk olahan pangan
menuju sifat fungsional. Saat ini, di Indonesia telah banyak dijumpai produk pangan
fungsional, baik yang diproduksi di dalam negeri maupun impor. Keanekaragaman pangan
lokal di Indonesia potensial untuk dikembangkan sebagai pangan fungsional dengan tujuan
untuk memperbaiki fungsi-fungsi fisiologis, agar dapat melindungi tubuh dari penyakit,
khususnya penyakit degeneratif seperti jantung koroner, hipertensi, diabetes, osteoporosis
dan kanker. Diharapkan dengan pengembangan pangan fungsional dapat meningkatkan
derajat kesehatan serta menekan biaya medis bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA