DI PUSKESMAS
A. PENDAHULUAN
Rumah sakit/Puskesmas sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena iturumah sakit/puskesmas
dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang
sudah ditentukan.
Pemeriksaan laboratorium merupakan pekerjaan dengan risiko infeksi berhubungan
dengan bahan – bahan yang infeksius. Untuk mencegah risiko diperlukan pengetahuan
dan praktik laboratorium yang baik, selain itu harus tersedia sarana dan prasarana yang
menunjang.
Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu
program pelatihan/diklat pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta untuk
mencegah kecelakaan di laboratorium perlu diadakan pelatihan mengenai Keselamatan
dan Keamanan di Laboratorium.
B. LATAR BELAKANG
1. KEMENKES NO 382/menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya.
2. PERMENKES RI NO 75 Tahun 2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (
Puskesmas )
C. TUJUAN KEGIATAN
Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan sumber daya manusia
tenaga laboratorium tentang keselamatan dan keamanan laboratorium sehingga dapat
melindungi tenaga laboratorium dan masyarakat dari penularan penyakit infeksi.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan dan Keamanan Laboratorium
Pelatihan ini dilakukan sebagai tahap awal pelaksanaan program kesehatan
dan keselamatan kerja. Dalam pelatihan ini dipaparkan tentang keselamatan dan
keamanan laboratorium. Pentingnya keselamatan laboratorium, penyebab
kecelakaan laboratorium, penanggung jawab bila terjadi kecelakaan,
perlengkapan,dan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan.
2. Penyuluhan dan Pelatihan Hand Hygiene
Pelatihan ini berisi hal – hal yang harus dilakukan oleh petugas dalam
menangani pasien tanpa harus mengetahui terlebih dahulu diagnosanya. Petugas
harus melakukan kewaspadaan standar yaitu cuci tangan. Pelatihan cuci tangan 6
langkahsesuai standar WHO harus diajarkan kepada seluruh karyawan pada
khususnya mulai dari teori sampai mendemonstrasikannya.
3. Pelatihan Pengelolaan Limbah / Sampah
Pelatihan ini ditujukan kepada seluruh staf medis ataupun non medis serta
cleaning service outsourcingtentang penempatan sampah sesuai dengan standar
pencegahan dan pengendalian infeksi dan dipaparkan mulai proses pemilahan
sampai dengan proses pemusnahan sampah/limbah puskesmas.
4. Pelatihan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
Pelatihan ini dilakukan untuk mencegah petugas dari penularan yang dapat
ditimbulkan dari berbagai macam jenis infeksi melalui kegiatan yang dilakukan di
Puskesmas. Pelatihan ini meliputi pengenalan berbagai macam APD yang harus
dipakai untuk masing – masing unit kerja, cara pemakaian, cara melepas serta
kegunaannya.
5. Penyuluhan Hand Hygiene untuk Pengunjung
Hand hygiene tidak hanya dibudayakan pada petugas yang ada di
puskesmas, tetapi juga kepada seluruh keluarga pasien dan pengunjung
puskesmas. Pelatihan ini dikhususkan untuk keluarga pasien dan pengunjung
pasien seluruh unit rawat jalan yangmelakukan pengobatan ataupun kontrol ke
Puskesmas. Pelatihan inidilakukan dengan metode kampanye hand hygiene yang
dilakukan di ruang tunggu pasien.
6. Pelatihan Kebersihan Ruangan
Pelatihan ini dilakukan secara berkala dan dititikberatkan pada cara
kebersihan setiap ruangan di puskesmas.meliputi ruang rawat jalan, kantor
laboratorium, farmasi dan ruang – ruang khusus untuk pemeriksaan penunjang.
Sasaran pelatihan ini adalah petugas kebersihan.
7. Kejadian Tertusuk Jarum
Sosialisasi ini dilakukan kepada seluruh staf medis maupun staf non medis
yang bertugas di Puskesmas khususnya untuk tenaga laboratorium dalam hal
kemungkinan kejadian tertusuk jarum dan cara pelaporan apabila terjadi kejadian
tersebut.
E. METODE MELAKSANAKAN KEGIATAN SECARA KUANTITATIF
Dalam pelatihan keselamatan dan keamanan laboratorium dilaksanakan dengan
pemberian materi secara teori dan praktek secara langsung.
F. SASARAN TARGET YANG INGIN DICAPAI
Terlaksananya kegiatan pelayanan keselamatan dan keamanan ( Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi ) yang multidisiplin antar profesi dan bekerja secara interdisiplin.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan dan dilakukan melalui rapat
rutin yang dilaksanakan bersama dengan anggota tim Keselamatan dan Keamanan
2. Pelaporan
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibuat setiap bulan berdasarkan masing –
masing kegiatan yang dilakukan. Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan
setiap petugas/koordinator ruang setiap bulan dan ditujukan kepada Kepala
Puskesmas.