Anda di halaman 1dari 9

1.

Analisis Terhadap Lingkungan

PEST (Political, Economic, social, and Technology) merupakan susunan


kekuatan lingkungan yang mempengaruhi aktivitas bisnis. Analisis PEST
membantu seorang manajer perusahaan maupun pemimpin organisasi untuk
menyusun gambaran yang komprehensif dan logis mengenai lingkungan mereka
dari berbagai aspek. Misalnya Scania, sebuah perusahaan truk multinasional dari
Swedia, yang dipengaruhi oleh lingkungan bisnisnya. Pada gilirannya, hal ini
akan mengarahkan bagaimana pengambilan keputusan strategik dan operasional
perusahaan. Beberapa determinan yang mempengaruhi misalnya aspek desain truk
yang harus memenuhi standar Euro dan efisiensi bahan bakar. Sementara faktor
lainnya adalah fluktuasi dalam nilai kurs Swedia (Krona), yang merupakan di luar
kendali perusahaan tersebut. Untuk tujuan analitis, Pearce dan Robinson (2003)
membagi lingkungan eksternal menjadi tiga kategori yaitu :

1) Lingkungan terpencil (remote environment), seperti politik domestik dan


global, serta faktor teknologi dan sosial.
2) Lingkungan industri (environment industry) atau kekuatan kompetitif.
3) Lingkungan operasi (operating environment), yang terdiri atas gabungan grup
dari penyedia bahan baku dan konsumen.

Faktor-faktor yang terdapat dalam lingkungan eksternal antara lain:

a) Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah perekonomian dimana
perusahaan berada. Setiap perusahaan harus mempertimbangkan trend ekonomi
pada segmen yang mempengaruhi industrinya karena pola konsumen
dipengaruhi oleh kemakmuran relatif dari berbagai segmen pasar. Faktor
ekonomi yang harus dipantau oleh manajer adalah kecenderungan konsumsi,
tingkat pendapatan bersih, ketersediaan kredit, tingkat inflasi serta trend
pertumbuhan produk nasional bruto.
b) Faktor Sosial dan Demogafi
Faktor sosial yang mempengaruhi perusahaan meliputi kepercayaan, nilai,
sikap, opini, dan gaya hidup masyarakat yang berkembang dari kondisi budaya,

1
ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnis. Ketika sikap sosial berubah,
permintaan akan berbagai jenis pakaian, hiburan, makanan dan bukupun
berubah. Kekuatan sosial bersifat dinamis, salah satu perubahan sosial adalah
masuknya sejumlah besar wanita kepasar tenaga kerja. Faktor demografi yang
penting diperhatikan adalah ukuran populasi, sruktur usia, distribusi geografis,
bauran etnis, dan distribusi pendapatan. Dalam menganalisis faktor demografi
ini perusahaan harus menganalisis dengan basis global, bukan hanya dengan
basis domestik.
c) Faktor Politik dan Hukum
Arah dan stabilitas dari faktor politik dan hukum merupakan pertimbangan
utama bagi manajer dalam merumuskan struktur perusahaan. Faktor politik
menentukan parameter hukum dan aturan dimana perusahaan harus beroperasi.
Faktor politik yang berpengaruh kepada perusahaan berupa keputusan
perdagangan, undang-undang anti monopoli, pengenaan pajak, penentuan upah
minimum, kebijakan polusi, penetapan harga, dan tindakan lain yang bertujuan
untuk melindungi karyawan, konsumen, masyarakat, dan lingkungan.
d) Faktor Teknologi
Dengan adanya perubahan teknologi yang begitu cepat, menjadi penting sekali
bagi perusahaan untuk mempelajari segmen teknologi dengan cepat dan
menyeluruh. Pentingnya usaha-usaha itu ditunjukkan dengan penemuan bahwa
perusahaan yang lebih awal mengadopsi teknologi baru sering kali mencapai
pangsa pasar yang lebih tinggi dan menghasilkan laba yang lebih tinggi pula.
Jadi, para eksekutif harus mengverifikasi bahwa perusahaan mereka secara
kontinu memindai lingkungan eksternal untuk mengidentifikasi pengganti
potensial dari teknologi yang saat ini sedang digunakan, juga melihat sejauh
mana perusahaan dapat mengambil manfaat dari teknologi-teknologi baru
tersebut.
e) Faktor Ekologi
Faktor ekologi merupakan hubungan timbal balik antara perusahaan dengan
makhluk hidup, udara, tanah dan air yang mendukungnya. Sebagai contoh,
aktivis lingkungan menuntut transportasi yang berwawasan lingkungan dengan
mengoperasikan kereta api dan mengurangi truk besar di jalan raya. Regulasi

2
Euro1, 2, dan 3 berdampak terhadap pembatasan polusi emisi dan suara,
sehingga membutuhkan desain ulang terhadap mesin dan suku cadang.
f) Faktor Global
Meliputi pasar global baru yang relevan, pasar global yang sedang berubah,
peristiwa-peristiwa politik yang penting, dan karakteristik kultural dan
institusional yang menentukan pasar global. Kebanyakan perusahaan
menghadapi lingkungan eksternal yang berkembang semakin keras, kompleks,
dan membuat penafsiran semakin sulit. Untuk menangani data-data lingkungan
yang tidak lengkap dan sering kali ambigu dan untuk meningkatkan
pemahaman mereka akan lingkungan umum, perusahaan melibatkan diri dalam
suatu proses yang disebut sebagai analisis lingkungan eksternal. Proses tersebut
yang harus dilakukan secara kontinu terdiri dari empat aktivitas:
 Pemindaian (Scanning)
Pemindaian merupakan studi terhadap semua segmen dalam lingkungan
umum. Melalui pemindaian, perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal
dari perubahan potensi dalam lingkungan umum dan mendeteksi perubahan-
perubahan yang sedang terjadi. Ketika pemindaian, seringkali perusahaan
menghadapi data dan informasi yang ambigu, tidak lengkap, dan tidak ada
kaitannya. Pemindaian lingkungan merupakan hal penting dan menentukan
bagi perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang tidak
stabil. Selain itu, aktivitas pemindaian harus disatukan dengan konteks
organisasi. Suatu sistem pemindaian dirancang untuk lingkungan yang tidak
stabil tidak akan cocok bagi perusahaan yang berada dalam lingkungan stabil.
 Pengawasan (Monitoring)
Ketika analis pengawasan (monitoring) mengamati perubahan-perubahan
lingkungan untuk melihat apakah suatu trend yang penting sudah berkembang
di antara hal-hal yang diamati dalam pemindaian. Kritikal bagi pengawasan
yang berhasil adalah kemampuan untuk mendeteksi makna dalam peristiwa-
peristiwa lingkungan yang berbeda.
 Peramalan (Forecasting)
Pemindaian dan pengawasan berkaitan dengan peristiwa-peristiwa dalam
lingkungan umum pada suatu waktu. Pada peramalan (forecasting), analis

3
mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang apa yang mungkin
terjadi, dan seberapa cepat perubahan-perubahan dan trend-trend itu dideteksi
melalui pemindaian dan pengawasan.
 Penilaian (Assesing)
Tujuan penilaian (assesing) adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi
efek-efek darii perubahan-perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap
manajemen strategis suatu perusahaan. Melalui pemindaian, pengawasan, dan
oeramalan, serorang analis dapat memahami lingkungan umum. Selangkah
lebih maju, tujuan penilaian adalah untuk menspesifikasi implikasi
pemahaman tersebut pada organisasi. Tanpa penilaian, perusahaan dibiarkan
dengan data-data yang menarik, tapi tidak diketahui relenvansi kompetitifnya

2. Sumber-Sumber Peluang Usaha

Peluang dapat berasal dari sebuah inspirasi, ide atau kesempatan yang muncul dan
dimanfaatkan untuk kepentingan seseorang baik dalam kehidupan sehari-hari atau
dalam usaha. Peluang atau kesempatan bisa bersumber dari berbagai macam hal,
yaitu sebagai berukit :

1) Peluang dari Diri Sendiri


Peluang yang paling potensial dan sangat besar resiko kesuksesannya adalah
peluang yang bersumber dari dalam diri sendiri. Alasannya adalah sebagai
berikut:
 Usaha membutuhkan proses yang panjang dan bahkan bisa seumur hidup
sehingga harus membuat Anda bahagia dan sukses.
 Usaha membutuhkan konsistensi dan komitmen yang tinggi, sehingga kunci
kesuksesannya adalah Anda mencintai pekerjaan atau usaha tersebut.
 Kesuksesan usaha adalah akumulasi dari kesuksesan menaklukkan kegagalan
demi kegagalan hingga semuanya bisa terwujud. Untuk itu, bila Anda mampu
mengerjakan, terampil, ahli, dan memiliki pengetahuan yang cukup, maka
Anda akan cepat sukses. Usaha itu yang penting bersumber dari apa yang
Anda punyai bukan yang orang lain miliki (foto copy).

4
Salah satu peluang yang berasal dari diri Anda adalah sebagai berikut:
a) Hobi
Hobi bisa menjadi awal dari kesuksesan seseorang dalam berwirausaha,
berikut contohnya:
 Bill Gates yang hobi mengotak-atik komputer, beranggapan bahwa
mesin main frame yang diciptakan oleh IBM terlalu besar. Kemudian dia
berpikir dan memperoleh inspirasi. Banyak orang kesulitan untuk
menggunakan mesin komputer yang besar, sebagian besar orang ingin
komputer yang praktis, kecil, bisa diletakkan di atas meja canggih.
Ketidaksempurnaan sistem operasi yang ada dalam komputer telah
menginspirasikannya untuk menciptakan DOS (Disk Operating System)
yang kemudian berkembang menjadi Windows.
 Dari gang septi Caladi No. 59, Marius Widyarto terinspirasi untuk membuat
usaha kaos. Dengan berbekal hobi menyablon kaos, dia mulai memasarkan
kaos produksinya pada teman-temannya. Ternyata banyak banyak temannya
yang tertarik, dan mengira bahwa kaos tersebut berasal dari luar negeri.
Inilah cikal bakal dari bisnis kaos yang terkenal dengan merk C59.

b) Keahlian
Keahlian yang Anda miliki dapat menjadi modal untuk mengembangkan
usaha yang sesuai dengan bidang keahlian. Contoh:
 Pendiri dan pencipta mesin pencari (search engine) Google, yaitu Larry
Page dan Sergey Brin yang ahli dalam matematika dari Stanford
University, menemukan peluang usaha dari masalah dan kesulitan yang
mereka hadapi.

c) Pengetahuan dan latar belakang pendidikan


Pengetahuan dan latar belakang pendidikan merupakan salah satu hal yang
paling potensial untuk menemukan peluang emas karena Anda sudah
mengetahui, mempelajari dan memahami bidang yang Anda tekuni. Untuk
itu, seseorang memang harus banyak belajar baik dari praktek langsung,
maupun membaca buku, berikut contohnya:

5
 Seorang lulusan tata boga, menemukan peluang usaha dengan cara
berkreasi membuat makanan dan minuman yang belum pernah ada (teori
ketidaksempurnaan dan berpikir berbeda) untuk ditawarkan dan dicoba
oleh teman-temannya ( riset dan trial) hingga ia tahu jenis makanan dan
minuman yang disenangi orang banyak.
 Seseorang lulusan SMK jurusan teknik mesin yang terus mendalami
bidang perbaikan motor atau mobil, akhirnya memahami bahwa usaha itu
bersumber dari banyaknya keluhan dan kesulitan yang dihadapi pemilik
motor atau mobil. Oleh karena itu, akhirnya ia hanya terfokus pada bidang
tersebut. Misalnya, jasa AC mobil, aksesoris, perbaikan mesin motor,
modifikasi motor dan mobil, pengecatan, atau yang lainnya.

2) Peluang dari Lingkungan


Banyak peluang dan inspirasi yang timbul dari lingkungan, antara lain:
a) Usaha atau bisnis orang tua. Dalam diskusi setiap harinya, orang tua Anda
sering mencerikan kesulitan-kesulitan bisnisnya. Hal itu dapat
mendatangkan inspirasi bila Anda hubungkan dengan latar belakang
pendidikan, hobi, pengetahuan, dan keahlian yang Anda miliki.
b) Lingkungan rumah, yaitu tetanggga, teman sekolah, dan teman
main. Contoh:
Bob Sadino mendapatkan inspirasi dan ide usahanya dari lingkungan tempat
ia tinggal dan dari hal-hal yang setiap hari ia lakukan hingga menjadi
sebuah peluang usaha. Diawali dari tetangganya, ia mendapatkan 50 ekor
ayam hingga menghasilkan telur yang yang ditawarkan pada kaum
ekspatriat di daerah Kemang. Lingkungan ekspatriat ternyata sangat peduli
dengan faktor higienis, kebersihan, dan bebas pestisida. Inilah yang
menginspirasinya untuk mengembangkan kebun sayur-sayuran organik
dengan cara hidroponik.

3) Peluang dari perubahan yang terjadi


Perubahan yang menyebabkan munculnya peluang. Perubahan lingkungan.
Misalnya, terjadi pembangunan perumahan baru di sekitar kompleks tempat

6
tinggal Anda, berarti terjadi perubahan jumlah penduduk yang mengakibatkan
perubahan tingkat permintaan kebutuhan setiap keluarga. Muncullah peluang
untuk mendirikan usaha baru guna memenuhi permintaan tersebut, seperti
bisnis bengkel, servis komputer, bisnis renovasi, kebutuhan rumah tangga, toko
buku dan toko kelontongan, mini market, transportasi, dan lain sebagainya.

4) Peluang dari Konsumen


Suara-suara konsumen yang dapat menciptakan peluang baru di antaranya :
-Keluhan-keluhan konsumen
-Saran-saran konsumen
-Permintaan khusus konsumen dan calon konsumen
-Angan-angan yang diimpikan konsumen tentang produk atau jasa tertentu.
-Harapan dari konsumen terhadap produk atau jasa Anda.

5) Peluang dari Gagasan Orang lain


Gagasan orang lain yang bersifat orisinal yang akan memunculkan sebuah
peluang baru pula. Contohnya: Teman Anda mempunyai ide agar sampah di
sekolah tidak dibuang sembarangan dan dipisahkan menjadi sampah organik
dan non-organik. Ide ini dapat dijadikan peluang bagi Anda untuk mendaur
ulang sampah organik dan non-organik tersebut menjadi sesuatu yang berguna.

6) Peluang dari Informasi yang diperoleh


Peluang dari Informasi yang diperoleh, antara lain:
 Anda memperoleh informasi tentang produk baru yang sedang tren dan
mengetahui cara membelinya. Sementara, dikota lain belum ada produk
tersebut tetapi iklannya sudah diketahui oleh masyarakat disana. Ini berarti
sebuah peluang karena kemampuan konektivitas, yaitu menghubungkan
antara yang masih kosong dengan kebutuhan produk yang sedang tren.
 Informasi tentang kebutuhan produk yang harganya lebih mahal di tempat
lain untuk produk yang sama. Ini juga sebuah peluangkarena adanya selisih
harga.

7
 Informasi tentang kebutuhan produk tertentudan Anda tahu dimana bisa
memperoleh produk tersebut.

3. Mengubah Ancaman Menjadi Peluang


Wirausaha harus memiliki “keberanian” yang manakjubkan untuk
mengubah sesuatu yang tidak berarti menjadi kesuksesan. Harus berani
memanfaatkan setiap “ancaman” menjadi “peluang” bukan sebaliknya justru
berusaha mmenghindari ancaman. Salah satu alat untuk mengukur hal yang
mungkin dan tidak mungkin dilakukan oleh usahawan yaitu menggunakan analisis
terhadap kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman (analisis SWOT). Berikut
adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan analisis SWOT:
a) Melihat kekuatan yang dimiliki seperti lokasi, sumber-sumber bahan baku yang
mudah di dapat, mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan dan kekuatan
lainnya yang dapat dimanfaatkan. Contoh : lokasi di dekat kampus atau mall
dapat dikembangkan menjadi kos-kosan, warnet, rental computer dan masih
banyak lagi.
b) Melihat kelemahan yang dimiliki agar kita tidak memaksakan diri melakukan
usaha yang sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita memiliki kekurangan
tertentu. Contoh : sebaiknya jangan membuka usaha rental computer, tetapi
tidak mengetahui sama sekali keterampilan dalam mengoperasikan computer.
c) Melihat peluang yang dapat dimanfaatkan dan memberi keuntungan. Contoh :
membuka usaha fotokopi dilingkungan dekat kampus, membuka kantin
dilingkungan perkantoran dan usaha lainnya.
d) Melihat ancaman terhadap usaha-usaha yang berisiko tinggi, memiliki siklus
hidup yang pendek dan tidak terukur. Terlebih lagi jika pesaing-pesaing
kitamemiliki kemampuan yang lebih baik dari kita. Contoh : investasi saham,
dimana kita tidak memiliki cukup ilmu tentang hal tersebut atau bermain di
pasar yang pelakunya sudah sangat banyak.

8
Daftar Pustaka

http://intanjayanovita.blogspot.co.id/2016/11/kewirausahaan-sap-11-2016.html

https://ramlanbone.wordpress.com/2014/12/31/makalah-manajemen-tentang-
analisis-lingkungan-bisnis/

http://getsmartyfun.blogspot.co.id/2017/01/peluang-usaha-dan-sumber-sumber-
peluang.html

Anda mungkin juga menyukai