Anda di halaman 1dari 2

Pada praktikum Shell and Tube Heat Exchanger ini percobaan dibagi menjadi dua

berdasarkan jenis alirannya, yaitu co-current, dimana arah aliran panas dan dingin searah, dan
counter-current, dimana arah aliran panas dan dingin yang berlawanan arah. Dilakukan dua
variasi pengaturan laju alir pada masing-masing jenis aliran, yang pertama yaitu mengatur laju
alir panas dengan laju alir dingin konstan dan yang kedua mengatur laju alir dingin dengan laju
alir panas konstan. Laju alir yang diatur berjumlah 5 titik pada rentang 0,5 – 2,5 L/menit, namun
pada saat pengaturan laju alir dingin pada 2,5L nilai laju alir yang muncul di monitor hanya
dapat mencapai nilai 2,2-2,3 L.

Berikut merupakan hasil dari pengolahan data :

 Co-current (variasi aliran panas) :


Q lepas : 18,736452
Q terima : 13,790364
Heat Loss : 26,39%
Koef perpindahan panas : 0,878665126.
 Co-current (variasi aliran dingin) :
Qlepas : 13,20354
Qterima : 16,850232
Heat Loss : 27,61%
Koef perpindahan panas : 0,782688095
 Counter-current (variasi aliran panas) :
Q lepas : 19,239444
Q terima : 14,544852
Heat Loss : 24,40%
Koef perpindahan panas : 0,919686123
 Counter-current (variasi aliran dingin) :
Q lepas : 12,407136
Q terima : 19,113696
Heat Loss : 54,05%
Koef perpindahan panas : 0,804136955
Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa pada variasi laju aliran panas baik
itu proses co-current (arah aliran searah) maupun counter-current (arah aliran beda arah),
nilai Q lepas lebih besar daripada nilai Q terima sedangkan pada variasi laju alir dingin nilai
Q lepas lebih rendah dibandingkan nilai Q terima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
energi yang hilang (heat loss), sedangkan berdasarkan teori atau, panas atau energi yang
diberikan dalam perpindahan panas harus sama dengan panas atau energi yang diterima. Hal
tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kemungkinan adanya
kerak (scale) atau karat dalam alat sehingga mengganggu proses perpindahan panas.
Selain itu, pada variasi aliran panas dapat diketahui bahwa semakin tinggi laju alir
panas, panas yang dilepas fluida panas dan panas yang diterima fluida dingin semakin tinggi
pula, namun panas yang dilepas selalu lebih besar dibandingkan dengan panas yang diserap.
Pada variasi laju aliran panas untuk counter-current nilai koefisien perpindahan panasnya
lebih besar dibanding co-current karena adanya perbedaan arah aliran yang menyebabkan
transfer panas menjadi lebih baik.
Dari data yang diperoleh untuk variasi aliran dingin nilai Q lepas lebih rendah
dibandingkan Q, ini berarti aliran panas mengalami pendinginan karena menyerap dingin dari
aliran dingin sehingga Q yang dilepas ke aliran dingin bernilai lebih sedikit dibandingkan
yang diterima aliran panas menyerap kalor.
Koefisien perpindahan panas untuk counter-current bernilai lebih besar dan panas
yang diberikan aliran dingin bernilai lebih besar karena arah alirannya yang berbeda arah
sehingga lebih optimal untuk pertukaran panas.

Anda mungkin juga menyukai