Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN

DERMATITIS IRRITANT CONTACT

No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP Tanggal Terbit : 5 AGUSTUS 2016

Halaman : 1/2

Kepala
UPTD Puskesmas
UPTD Kedungrejo
PUSKESMAS
KEDUNGREJO
Dr. FERDAUS
NIP. 19700530 200701 1 008

1. Pengertia Dermatitis kontak iritan (DKI) adalah reaksi peradangan kulit non –
n imunologik. DKI dapat dialami oleh semua orang tanpa memandang umur,
jenis kelamin, dan ras. Penyebab munculnya dermatitis jenis ini adalah
bahan yang bersifat iritan, misalnya bahan pelarut, deterjen, minyak
pelumas, asam alkali, dan serbuk kayu yang biasanya berhubungan dengan
pekerjaan.

2. Tujuan Sebagaiacuan penerapan langkah-langkah penangananDermatitis Irritant


Contact.

3. Kebijaka Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor tentang penangananDermatitis


n Irritant Contact.

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No. 5 tahun 2014 tentang panduan praktik klinis
dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer.

5. Prosedur 1. Petugasmelakukan anamnesa dengan keluhan gatal-gatal


2. Petugasmelakukanpemeriksaan fisik
3. Petugas menegakkan diagnosa
4. Petugas melakukan penanganandengan pemberian farmakoterapi,
berupa:
a. Tropikal 2x sehari
 Pelembab krim hidrofilik urea 10%
 Kortikosteroid
Desonidkrim 0.05% (catatan:
bilatidaktersediadapatdigunakanfluosinolonasetonidkr
im 0.025%).
 Pada kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan
pemberian antibiotik topikal.
b. Oral sistemik
 Antihistamin hidroksisin (2x1 tablet) selama maksimal 2
minggu
 Loratadine 1x10 mg/ hari selama maksimal 2 minggu.
5. Pasien perlu mengidentifikasi faktor resiko, menghindari bahan
bahan yang bersifat iritan, baik yang bersifat kimia, mekanis, dan
fisis. Memakai sabun dengan Ph netral dan mengandung pelembab
serta memakai alat pelindung diri untuk menghindari kontak iritan
saat bekerja.
6. Petugasmerujukpasienjika :
 Apabila dibutuhkan patch test
 Apabila kelainan tidak membaik dalam 4 minggu pengobatan
standar dan sudah menghindari kontak.
7. Petugas memberikan
KonselingdanEdukasiindividudankeluargauntuk:
 Konseling untuk menghindari bahan iritan di rumah saat
mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
 Edukasi menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan
dan sepatu boot.
 Memodifikasi lingkungan tempat bekerja.

6. Diagram
Alir Anamnesa :

Keluhan gatal-gatal

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaanpenunjang

Diagnosa

Penatalaksanaan :

a. Tropikal 2x sehari
 Pelembab krim hidrofilik urea 10%
 Kortikosteroid
Desonidkrim 0.05% (catatan: bila tidak tersedia dapat digunakan
fluosinolon asetonid krim 0.025%).
 Pada kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan pemberian
antibiotik topikal.
b. Oral sistemik
 Antihistamin hidroksisin (2x1 tablet) selama maksimal 2 minggu
 Loratadine 1x10 mg/ hari selama maksimal 2 minggu.

Konseling dan Edukasi

Semua proses ditulis


dalam Rekam Medis
7. Unit 1. UGD
Terkait 2. Poli Umum
3. Poli KIA

4. Rekaman Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.


Historis

Anda mungkin juga menyukai