Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TEKNIK
PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengerti jenis dari sistem pengapian.
2. Mahasiswa dapat mengerti nama dan fungsi setiap komponen sistem
pengapian.
BAB II
METODOLOGI
1. Ignition Switch :
Untuk memutuskan dan menghubungkan aliran listrik dari baterai ke koil.
2. Fuse :
Sebagai pengaman arus listrik
3. Ignition Coil / Koil Pengapian
Ignition Coil berfungsi untuk merubah arus listrik 12V yang diterima dari baterai
menjadi tegangan tinggi ( 10 KV atau lebih ) untuk mengahasilkan oncatan bunag api
yang kuat pada celah busi.Pada ignition coil , kumparan primer dan sekunder di
gulung pada inti besi. Kumparan – kumparan ini akan menaikkan tegangan yang
diterima dari baterai menjadi tegangan yang sanagt tinggi dengan cara induksi
elektomagnet.
4. Resistor
Untuk mengurangi penurunan tegangan pada Secundary Coil pada saat putaran mesin
tinggi dan untuk menstabilkan arus yang masuk ke kumparan primer.
Ada 2 type resistor :
- External resistor
- Internal resistor.
5. Kontak pemutus ( platina / breaker point )
Untuk memutuskan dan menghubungkan arus yang mengalir ke kumparan pimer,
agar terjadi tegangan induksi pada kumparan sekunder.
a. Sudut pengapian :
- Sudut putar cam distributor saat kontak pemutus mulai membuka 1 sampai kontak
pemutus mulai membuka pada tonjolan cam berikutnya 2
- Sudut putar cam distributor dan saat platina mulai membuka ( B ) sampai mulai
membuka pada tonjolan berikutnya ( C )
b. Sudut dweel ( dweel angle )
Sudut cam distributor pada saat platina mulai menutup ( A ) sampai platina mulai
membuka ( B ) ,Pengaruh sudut dwell :
Sudut dwell besar:
Celah platina kecil, Arus yang mengalir ke primer koil terlalu lama, Kemagnetan
jenuh, Platina panas
Sudut dwell kecil:
Celah platina lebar, Arus yang mengalir ke primer koil terlalu singkat, Kemagnetan
tidak tercapai maksimum, tegangan induksi kumparan sekunder kurang
6. Condensor
Mencegah terjadinya loncatan bunga api listrik pada platina, dengan cara menyerap
arus induksi. Menyerap loncatan bunga api yang terjadi antara breaker point pada saat
membuka dengan tujuan untuk menaikkan tegangan coil sekunder.
7. Governor advancer
Untuk memajukan saat pengapian berdasarkan putaran mesin
8. Distributor
Membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kabel tegangan tingi untuk
masing-masing silinder.
9. Cam (nok)
Membuka breaker point ( platina ) pada sudut crankshaft ( poros engkol) yang tepat
untuk masing-masing silinder
10. Vacuum Advancer
Memajukan saat pengapian sesuai dengan beban mesin.
11. Rotor
Membagikan arus listrik tegangan tinggi yang diahasilkan oleh ignition coil ke tiap –
tiap busi.
12. Busi / sprak plug
Arus listrik tegangan tinggi dari distributor menimbulkan bunga apidengan
temperature tinggi diantara elektroda tenaga dan masa dari busi untuk menyalakan
campuran udara bahan bakar yang telah di kompresikan.
13. Baterai
Baterai menyediakan arus listrik tegangan rendah (12 V).
14. Kabel tegangan tinggi(high tension cord)
Mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition coil ke busi.
Pengertian dan Fungsi Sistem Pengapian EFI, Pengapian elektronik dirancang untuk
mengatasi kekurangan - kekurangan dari sistem pengapian konvensional. Sistem
pengapian ini memanfaatkan transistor untuk memutus dan mengalirkan arus primer
koil. Jika pada sistem pengapian konvensional pemutusan arus primer koil dilakukan
secara mekanis dengan membuka dan menutup kontak pemutus, maka pada sistem
pengapian elektronik pemutusan arus primer koil dilakukan secara elektronis melalui
suatu power transistor yang difungsikan sebagai saklar (switching transistor).
ECU
ECU adalah sebuah singkatan untuk Electronic Control Unit atau Unit kontrol
elektronikyang berfungsi untuk melakukan optimasi kerjanya mesin kenaraan,
kadang-kadang disebut juga sebagai Unit kontrol mesin.
karena TR2 ON maka mengalir tegangan dari + baterai> R1>R2 > terminal 15
kumparan > primer koil > terminal 1 > Colektor Tr2 > Emitor Tr2 >
magnetGround, sehingga timbul medan pada koil pengapian
Selanjutnya jika mesin berputar maka tonjolan cam akan menekan kontak
pemutus mulai membuka seperti pada gambar dibawah . Karena seketika kontak
pemutus membuka maka :
Pertanyaan
1. Jelaskan, bagaimana sistem pengapian dapat meningkatkan tegangan dari
baterai hingga keluar dari koil !.
2. Jelaskan, bagaimana sistem pengapian dapat bekerja!.
Jawaban
1. Ignition Coil berfungsi untuk merubah arus listrik 12V yang diterima dari
baterai menjadi tegangan tinggi ( 10 KV atau lebih ) untuk mengahasilkan
oncatan bunag api yang kuat pada celah busi.Pada ignition coil , kumparan
primer dan sekunder di gulung pada inti besi. Kumparan – kumparan ini akan
menaikkan tegangan yang diterima dari baterai menjadi tegangan yang sanagt
tinggi dengan cara induksi elektomagnet.
Kumparan Primer .
o Menciptakan medan magnet
o Penampang kawatnya besar
o Jumlah gulungan sedikit ( +/- 400 gulungan )
Kumparan Sekunder.
o Merubah induksi menjadi tegangan tinggi
o Penampang kawat kecil
o Jumlah gulungan banyak ( +/- 30.000 gulungan )
2. Ketika kunci kontak di "ON" ke posisi IG arus listrik dari baterai mengalir ke
koil (+) di dalam koil listrik tersebut terinduksi diri pada inti besi pada dua
buah kumparan yaitu primer coil dan sekunder coil yang kemudian listrik
tersebut di ubah dari tegangan rendah menjadi tegangan tinggi.kemudian di
alirkan lagi ke distributor lalu terus mengalir ke dalam rotor yang sedang
berputar. Pada saat yang bersamaan sebagian kecil arus listrik yang berasal
dari koil mengalir masuk ke dalam kondensor dan bertemu dengan arus listrik
dari rotor lalu listrik tersebut di distribusikan ke tiap-tiap busi sesuai dengan
firing order.