Anda di halaman 1dari 8

1.

Judul Praktikum

Analisa Kedewasaan Serat Kapas

2. Maksud dan Tujuan

Menentukan persen serat dewasa dari contoh serat kapas yang tidak
mengalami proses kimia.

3. Dasar Teori

Sifat dan kualitas kapas tergantung pada tempat kapas itu tumbuh dan
berkembang. Berdasarkan panjang dan kehalusan serat, kapas yang
diperdagangkan digolongkan dalam tiga kelompok yaitu:

1) Kapas serat panjang.

Termasuk dalam kelompok ini adalah serat kapas yang panjang, halus,
kuat, berkilau, dengan panjang stapel 1-1,5 inci, misalnya kapas mesir dan kapas
sea island. Kapas kelompok ini biasanya dipakia untuk benang dan kain yang
sangat halus.

2) Kapas serat medium.

Termasuk dalam kelompok ini adalah kapas medium yang lebih kasar dan lebih
pendek dengan panjang stapel 1,5-1 3/8 inci, misalnya kapas up land.

3) Kapas serat pendek.

Yang termasuk dalam type ini adalah kapas-kapas yang pendek, kasar dan tidak
berkilau dengan panjang stapel 1 3/8 – 1 inci, misalanya kapas India, cina dan
sebagian kecil kapas timur tengah, eropa tenggara dan afrika selatan.

Kapas mentah berwarna putih kecoklatan, tiap serat merupakan sebuah


sel yang sewaktu tumbuh dari bijinya berupa pipa silinder yang berongga pada
porosnya. Panjang seratnya kira-kira 1000 kali tebalnya. Potongan melintangnya
beraneka menurut kedewasaan seratnya. Serat yang tidak dewasa
berkecenderungan berbentuk u dengan dinding serat yang sangat tipis,
sedangkan serat dewasa lebih berbentuk bulat dengan rongga poros yang sempit.

Serat kapas terdiri dari kutikula, dinding primer, dinding sekunder dan
lubang lumen. Kwalitas kapas bergantung pada panjang stapel, jumlah konvolusi
dan kecerahan. Kapas berstapel tinggi kira-kira memiliki 300 konvolusi setiap
incinya, sedangkan serat pendek hanya memiliki kurang dari 200 puntiran.
Diameter serat kapas bervariasi dari 16-20 mikron.

Serat kapas tumbuh menutupi seluruh permukaan biji kapas. Dalam tiap-
tiap buah terdapat 20 biji kapas atau lebih. Serat mulai tumbuh pada saat tanaman
berbunga dan merupakan pemanjangan sebuah sel tunggal dari epidermis atau
selaput luar biji. Sel membesar sampai diameter maksimum dan kemudian sel
yang berbentuk silinder tersebut tumbuh yang mencapai panjang maksimum.
Pada saat itu serat merupakan sel yang sangat panjang dengan dinding tipis yang
menutup protoplesma dan inti. Pada saat yang sama dengan tumbuhnya serat,
tumbuh juga serat-serat yang sangat pendek dan kasar yang disebut linter. Lima
belas sampai delapan belas hari berikutnya mulai masa pendewasaan serat,
dimana dinding sel makin tebal dengan terbentuknya lapisan-lapisan selulosa
dibagian dalam dinding yang asli. Dinding yang asli disebut dinding primer dan
dinding yang menebal pada waktu pendewasaan disebut dinding sekunder.
Pertumbuhan dinding sekunder tersebut ber- berlangsung terus sampai hari ke 45
sampai hari ke 75 atau satu dua hari sebelum buah terbuka.

Pada waktu serat dewasa, agar sel serat tetap bertahan dalam lapisan
epidermis. Serat selama pertumbuhan berbentuk silinder dan diameternya kurang
lebih sama di bagian tengah serat, agak membesar dibagian dasar dan mengecil
kearah ujungnya. Ketika buah kapas terbuka uap air yang ada di dalam menguap,
sehingga serat tidak berbentuk silinder lagi. Dalam proses pengeringan ini dinding
serat mengerut, lumennya menjadi lebih kecil dan lebih pipih dan terbentuk
puntiran pada serat yang disebut konvolusi. Arah puntiran baik arah S maupun
arah Z dapat terjadi dalam satu serat. Jumlah putiran berkisan antara 50 sampai
100 per inci bergantung pada jenis, kondisi pertumbuhan dan pengeringan

Kedewasaan Serat

Definisi

1) Kedewasaan adalah derajat pertumbuhan dinding serat.


2) Contoh uji adalah serat kapas yang telah disiapkan pada serangkaina kaca
objek.
3) Serat dewasa adalah serat kapas yang didalam larutan NaOH
menggelembung, kehilangan puntiran dan nampak seperti bntuk batang. Tebal
dindingnya ama atau lebih besar dari ½ lebar lumennya.
4) Serat belum dewasa adalah serat kapas yang dalam larutan NaOH Nampak
menggelembung namun masih berbentuk spiral, tetap pipih dan hamper
tembus pandang (transparan).
Kedewasaan serat kapas dapat dilihat dari tabel tipisnya dinding sel. Serat
makin dewasa, dinding sel makin tebal.

Untuk menyatakan kedewasaan serat dapat dipergunakan perbandingan


antara tebal dinding dengan diameter serat. Serat dianggap dewasa apabila tebel
dinding lebih besar dari lumennya.

Pada satu biji kapas terdapat banyak sekali serat, yang saat tumbuhnya
tidak bersamaan sehingga menghasilkan tebal dinding yang tidak sama.
Seperlima dari jumlah serat kapas normal adalah serat-serat yang belum dewasa.
Serat-serat yang elum dewasaadalah yang pertumbuhannya terhenti karena
sesuatu sebab, misalnya kondisi pertumbuhan yang jelek, letak buah pada
tanaman kapas, dimana buah yang paling atas tumbuh paling akhir, kerusakan
serangga dan udara dingin, buah yang tidak dapat membuka dan lain-lain. Serat
yang belum dewasa kekuatannya rendah dan apabila jumlahnya terlalu banyak,
dalam pengolahan akan menimbulkan jumlah limbah yang besar.

Kapas yang belum dewasa dalam jumlah besar, dalam pengolahan juga
akan menimbulkan terjadinya nep, yaitu sejumlah serat kapas yang kusut menjadi
satu membentuk bulatan-bulatan kecil yang tidak dapat diuraikan lagi dalam
proses pengolahan berikutnya. Adanya nep menghasilkan benang yang tidak rata
dan terjdinya bintik-bintik berwarna muda pada bahan yang telah dicelup.

Penggunaan dan kebenaran mengenai kedewasaan serat adalah :

1) Data mengenai jumlah (%) serat yangbelum dewasa diperlukan karena serat-
serat yang belum dewasa :
a) Mudah putus dalam pengolahan.
b) Mempunyai kecenderungan membentuk nep.
c) Memiliki kecenderungan membelit pada pecahan-pecahan kulit biji,
batang, daun dan kotoran-kotoran lain sehingga mempersulit pembersihan
dan menambah jumlah limbah.
d) Menurunkan mutu kenampakan benang.
e) Menyebabkan pencelupan benang.
2) Kedewasaan memiliki hubungan yang erat dengan kehalusan, tetapi
hubungan tersebut dapat dipengaruhi oleh perbedaan tebal dinding serat yang
disebabkan oleh penyakit tanaman, keadaan tanah dan air selama
pertumbuhan. Dengan demikian dua macam serat kapas yang kehalusannya
sama atau lebih tebal dinding serat rata-ratanya sama seperti yang ditunjukan
oleh alat-alat yang menggunakan aliran udara, kedewasaan seratnya berbeda-
beda. Jadi serat kapas dengan variasi tebal dinding yang besar dapat
mengandung serat yang belum dewasa lebih banyak daripada serat yang
variasi tebal dindingnya kecil walaupun memiliki harga mikroner yang sama.
3) Cara penggelembungan dengan larutan NaOH ini lebih sesuai untuk pengujian
rutin.
4) Cara pengujian ini dapat digunakan sebagai pembanding terhadap pengujian-
pengujian kedewasaan serat kapas lainnya. Misalnya cara causticare dan cara
pencelupan.

4. Alat dan Bahan

Alat:

 Mikroskop dengan lensa perbesaran 400 kali


 Cover glass dan slide glass
 Gabus, jarum, benang

Bahan:

 Larutan NaOH 18%


 Lak merah
5. Cara Kerja

Penampang membujur

 Mengambil serat kapas kemudian diratakan sejajar diatas kaca objek dengan
menggunakan jarum sehingga serat menjadi terbuka, lalu ditutup dengan
cover glass dan ditetesi dengan larutan NaOH 18%.
 Mengamati penampang serat tersebut menggunakan perbesaran 400 kali.
 Menghitung serat dewasa dan muda dengan jumlah minimal 100.

Penampang melintang

 Mengambil serat kapas kemudian diratakan lalu diberi lak merah biarkan
sampai kering.
 Menyiapkan jarum kemudian beri benang.
 Menyiapkan gabus dan memasukkan jarum kedalam gabus, terik jarum
sebagian sampai terdapat lengkungan dan masukkan sekelompok serat yang
sudah diberi lak merah, tarik erlahan – lahan.
 Mengiris serat yang terdapat digabus setipis mungkin dengan menggunakan
cutter atau silet simpan diatas kaca objek dan tutup dengan kaca penutup
tetesi dengan NaOH 18%.
 Mengamati penampang serat secara melintang, perbesaran sampai 400 kali.
 Menghitung jumlah serat yang dewasa dan muda dengan jumlah minimal 100.
6. Hasil Pengamatan

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑑𝑒𝑤𝑎𝑠𝑎


Kapas dewasa : 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡
𝑥 100%

Penampang Membujur

Jumlah serat : 198

Jumlah serat dewasa : 133

133
Kapas dewasa : 𝑥 100% = 68%
198

Penampang Melintang

Jumlah serat : 176

Jumlah serat dewasa : 122

122
Kapas dewasa : 176 𝑥 100% = 70%
8. Kesimpulan

Contoh uji (B) memiliki kapas dewasa sebanyak 69% dan termasuk kapas
cukup dewasa

9. Daftar Pustaka
 Merdoko, Wibowo dkk. 1975. Evaluasi Tekstil (Bagian Kimia). Bandung: Institut
Teknologi Tekstil .
 Rahayu, Hariyanti dkk. 2005. Pedoman Praktikum Evaluasi Kimia Tekstil 1.
Bandung: Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.
 Soeprojo, P dkk. 1973. Serat-Serat Tekstil. Bandung: Institut Teknologi Tekstil.

Anda mungkin juga menyukai