Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam senantisa tercurah pada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik. Harapan kami, semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk kami pada khususnya dan reka-rekan,pada,umumnya.,Amin.
DAFTAR ISI
LEMBAR
PENGESAHAN.................................................................................................
.....
KATA
PENGANTAR...................................................................................................
............
DAFTAR
ISI..................................................................................................................
...........
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang..........................................................................................................
..........
1.2.
Tujuan.............................................................................................................
.....................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Sejarah dan Perkembangan Islam Pada Abad
Pertengahan................................................
2.2. Masa
Kemunduran.....................................................................................................
.........
2.3. Masa Tiga Kerajaan
Besar...................................................................................................
2.4. Kerajaan Turki
Usmani........................................................................................................
2.5. Kerajaan
Safawi.............................................................................................................
.....
2.6. Kerajaan
Mughal............................................................................................................
.....
BAB III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan.......................................................................................................
...................
3.2.
Saran...............................................................................................................
.....................
BAB I
PENDAHULUAN
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dunia Islam pada abad pertengahan.
2. Untuk mengetehui perkembangan ajaran Islam pada abad pertengahan.
3. Untuk mengetahui perkembangan ilmu pengethuan pada abad pertengahan.
4. Untuk mengetahui perkembangan kebudayaan Islam pada abad pertengahan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah dan Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan
Sejarah perkembangan peradaban Islam dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: priode
klasik (650 -1250 M), priode pertengahan (1250 – 1800 M) dan priode modern (1800 –
sekarang).Yang dimaksud abad pertengahan ialah tahapan sejarah umat Islam yang diawali
sejak tahun-tahun terakhir keruntuhan Daulah Abbasiyah (1250 M ) sampai timbulnya benih-
benih kebangkitan atau pembaharuan Islam yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 1800
M.Priode pertengahan ini juga terbagi menjadi dua bagian, yaitu masa kemunduran I (1250 –
1500 M) dan masa tiga kerajaan besar (1500 – 1800 M).
2.2. Masa Kemunduran I (1250 -1500 M)
1. Dinasti Jengiskhan
Dinasti Jengiskhan disebut masa kemunduran karena masa-masa ini dunia Islam
dalam proses penghancuran oleh bangsa Mongol dibawah pimpinan Jengiskan dan
keturunannya serta Timur Lenk yang juga masih keturunan bangsa Mongol.Bangsa Mongol
ini berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia tengah sampai ke
Siberia utara, Tibet selatan dan Manchuria barat serta Turkistan timur. Mereka mempunyai
watak yang kasar, suka berperang dan berani menghadapi maut untuk mencapai keinginannya
.Jengiskhan menganut agama Syamaniah, menyembah bintang-bintang dan sujud kepada
Matahari yang sedang terbit. Raja-raja keturunannya yang masih menganut agama
Syamaniyah ialah Hulagukhan sampai raja yang ke VI.Sedangkan mulai dari raja yang VII
(Mahmud Ghazan) sampai raja-raja selanjutnya adalah pemeluk Islam. Dinasti Jengiskhan ini
dikenal dengan dinasti Ilkhan, yaitu gelar yang diberikan kepada Hulagukhan. Daerah-daerah
yang dikuasai dinasti ini adalah daerah yang terletak antara Asia kecil di barat dan India di
timur.Kedatangannya ke dunia Islam diawali dengan ditaklukkannya wilayah-wilayah
kerajaan Transoxania dan Khawarizm 1219 M; kerajaan Ghazna pada tahun 1221 M,
Azarbaizan pada tahun 1223 M. dan Saljuk di Asia kecil pada tahun 1243 M.Serangan ke
Baghdad dilakukan oleh Hulagukhan pada tahun 1258 M. Saat itu Khalipah Al Mu’tashim
menolak untuk menyerah. Akhirnya kota Baghdad
dikepung.
Tanggal 10 Pebruari 1258 benteng benteng kota ini dapat ditembus dan Baghdad
dihancurkan. Khalipah dan keluarganya serta sebagian besar dari penduduk dibunuh dengan
dipancung secara bergiliran. Beberapa dari anggota keluarga Bani Abbas dapat melarikan
diri, dan diantaranya ada yang ke Mesir dan menetap di sana. Kota Bagdad sendiri
dihancurkan rata dengan tanah, sebagaimana kota-kota lain yang dilalui tentara Mongolia
tersebut.Dari Bagdad pasukan Mongolia menyebrangi sungai Eufrat menuju Syria, kemudian
melintasi Sinai. Pada tahun 1260 M. mereka berhasil menduduki Nablus dan Gaza. Begitu
pula daerah-daerah lain yang dilaluinya dapat ditaklukkan kecuali Mesir.
Tentara Kerajaan Mamalik yang saat itu sedang berkuasa di Mesir dapat memukul
mundur pasukan Mongolia dalam sebuah pertempuran di ‘Ain Jalut tanggal 13 September
1260 M.Demikianlah kondisi dunia arab, terutama Baghdad dan sebagian besar derah-daerah
kerajan Islam lainnya dikuasi oleh bangsa Mongolia selama kurang lebih 85 tahun dibawah
perintah dinasti Ilkhan, yang tentunya kehadiran mereka lebih banyak membawa kehancuran
dan kemunduran dunia Islam.Dari sekian banyak penguasa dinasti Ilkhan ada yang peduli
terhadap pembangunan kembali peradaban yang telah diahncurkannya itu. Diantaranya
adalah Mahmud Ghazan (683-703 /1295-1304), raja Ilkhan pertama yang beragama Islam.
Dia seorang pelindung ilmu pengetahuan dan sastra. Ia amat menggemari kesenian
terutama arsitektur dan ilmu pengetahuan alam, seperti astronomi, kimia, mineralogy,
Metalurogi dan botani. Ia membangun semacam biara untuk para darwis, perguruan tinggi
untuk mazhab Syafi’i dan Hanafi, sebuah perpustakaan , observatorium, dan gedung-gedung
umum lainnya.Mahmud Ghazan diganti oleh Muhammad Khudabanda Uljeitu (1304-1317
M) seorang penganut syi’ah yang ekstrim.
Ia mendirikan kota raja Sulthaniyah dekat Zanjan. Pada masa pemerintahan Abu
Sa’id (1317-1335 M) pengganti Muhamad Khudabanda, terjadi bencana kelaparan yang
sangat menyedihkan dan angin topan dengan hujan es yang mendatangkan malapetaka.
Kerajaan Ilkhan sepeninggal Abu Sa’id menjadi terpecah belah. Masing-masing pecahan
saling memerangi .Akhirnya mereka semua ditaklukkan oleh Timur Lenk.
3. Kaum Mamluk
Di Mesir Satu-satunya penguasa Islam yang dapat memukul mundur tentara
Mongolia (Hulagukhan) ialah tentara Mamalik yang saat itu sedang berkuasa di Mesir
dibawah pimpinan Sulthan Baybars (1260-1277) sebagai Sulthan yang terbesar dan
termasyhur serta dipandang sebagai pembangun hakiki dinasti Mamalik di Mesir. Dinasti
Mamalik berkuasa sejak tahun 1250 M. menggantikan dinasti Al Ayyubi dan berakhir tahun
1517 M. Karena dapat menghalau tentara Hulagukhan, Mesir terhindar dari penghancuran,
sebagaimana dialami di dunia Islam lain yang ditaklukkan oleh Hulagu.
Dinasti Mamalik ini mengalami kemajuan diberbagai bidang. Kemenangannya
terhadap tentara Mongolia menjadi modal dasar untuk mengusai daerah-daerah sekitarnya.
Banyak penguasa-penguasa kecil menyatakan setia kepada dinasti ini. Dinasti ini juga dapat
melumpuhkan tentara Salib di sepanjang laut tengah. Dalam bidang ekonomi, ia membuka
hubungan dagang dengan Perancis dan Italia, terutama setelah kejatuhan Baghdad oleh
tentara Timur Lenk, membuat Kairo menjadi kota yang sangat penting yang menghubungkan
jalur perdagangan antara Laut merah dan laut tengah dengan Eropah.
Hasil pertanian juga meningkat.Di bidang ilmu pengetahuan, Mesir menjadi
tempat pelarian ilmuwan-ilmuwan asal Baghdad dari serangan tentara Mongolia. Karena itu
ilmu-ilmu banyak berkembang di Mesir, seperti sejarah, kedokteran, astronomi, matematika,
dan ilmu agama. Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama besar, seperti Ibnu Khalikan, Ibnu
Taghribardi, dan Ibnu Khaldun. Di bidang astronomi dikenal nama Nasir al-Din al –Tusi. Di
bidang matematika Abu al Faraj al –‘Ibry. Dalam bidang kedokteran: Abu Hasan ‘Ali al-Nafis
penemu susunan dan peredaran darah dalam paru-paru manusia, Abdul Mun’im al-Dimyathi
seorang dokter hewan, dan al- Razi, perintis psykoterapi. Dalam bidang Opthalmologi
dikenal nama Salah al-Din Ibnu Yusuf. Sedangkan dalam bidang ilmu keagamaan, tersohor
nama Ibnu Taimiyah, seorang pemikir reformis dalam Islam, al Sayuthi yang menguasai
banyak ilmu keagamaan, Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Ilmu Hadits dan lain-lain. Demikain
pula dalam bidan arsitektur.
Mereka membangun bangunan-bangunan yang megah seperti sekolah-sekolah,
masjid-masjid, rumah sakit, museum, perpustakaan, villa-villa, kubah dan menara
masjid.Kerajaan Mamalik ini berakhir tahun 1517 disebabkan banyaknya panguasa yang
bermoral rendah, suka berfoya-foya dan ditambah dengan datangnya musim kemarau panjang
dan berjangkitnya wabah penyakit. Dilain pihak munculnya kekuatan baru, yaitu kerajaan
Turki Usmani yang kemudia dapat memenangkan perang melawan tentara Mamalik .
Kemudian Mesir ini dijadikan salahsatu propinsi kerajaan Usmani di Turki.
4. Spanyol
Pada abad pertengahan ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada, dibawah
dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M) yang merupakan kekuatan Islam terakhir di Spanyol
seteleh kurang lebih 7 abad setengah lamanya menguasai wilayah ini. Kota-kota lain seperti
Cordova telah jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1238 M, Sevilla lepas pada tahun 1248 dan
akhirnya Granada juga jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1492 M. Hal ini disebabkan karena
terjadinya perpecahan diantara umat Islam terutama orang-orang Istana dalam
memperebutkan kekuasaan.
Dilain pihak umat Kristen berhasil mempersatukan diri. Abu Abdullah sebagai
khalipah terakhir tidak mampu lagi membendung serangan-serangan keristen yang dipimpin
oleh Ferdinand dan Isabella, dan akhirnya dia menyerahkan diri, dan dia sendiri hijrah ke
Afrika utara. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol. Umat Islam setelah
itu, dihadapkan kepada dua pilihan, masuk keristen atau pergi meninggalkan Spanyol. Pada
tahun 1609 M. boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam di daerah ini. Dunia Islam
mengalami kehancuran setelah Khalipah Abbasiyah di Bghdad runtuh, dan baru mengalami
kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar, yaitu: Usmani di
Turki, Mughal di India dan Safawi di Persia.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perkembangan Islam, mengalami dua fase yaitu fase kemajuan dan fase kemunduran.
Fase kemajuan terjadi pada tahun 650 -1250 M yang ditandai dengan sangat luasnya
kekuasaan Islam, ilmu dan sain mengalami kemajuan dan penyatuan antar wilayah Islam dan
fase kemunduran terjadi pada tahun 1250 – 1500 M yang ditandai dengan kekuasaan Islam
terpecah-pecah dan menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah pisah.
B. SARAN
1. Sebaiknya, kita harus lebih memahami lagi tentang sejrah perkembangan Islam khususnya
pada abad pertengahan.
2. Sebaiknya, kita juga harus melestarikan budaya-budaya Islam yang berkembang khususnya
ditanah air kita agar tidak punah.
3. Sebaiknya, kita harus lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, agar tidak mengalami
kehancuran seperti akibat godaan setan yang terkutuk.