Anda di halaman 1dari 18

ANATOMI FISOLOGI ORGAN REPRODUKSI LAKI-LAKI DAN WANITA

A. Organ Reproduksi Laki-Laki


1. Penis
bagian inni terletak menggantung di bagian di depan skrotum, bagian ujung di
sebut glans penis, bagian tengah di sebut korpus penis, bagian pangkal si sebut
radiks penis. Kilit ini berhubungan dengan pelivis, skrotum, dan perineum. Kulit
pembungkus sangat tipis dan tidak berhubungan dengan bagian permukaan dalam
dari organ dan tidak mempunyai jaringan adiposa.
Di belakang orifisium uretra eksterna, kulit ini membentuk perlipatan kecil
yang disebut frenulus preputium yaitu kulit yang menutupi glans penis
bersambung dengan membran mukosa uretra pada orifisium dan tidak
mempunyai rambut. Prepisium yang menutupi glans dipisahlan dari prepusium
dan di dalamnya terdapat ruangan yang dangkal.
1. Fasia superfisialis
2. Korpora kavenosa penis
3. Korpus kavenosa uretra
4. Glans penis
5. Bulbus uretra

Glans Penis
Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).Lubang uretra
(saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis. Dasar
glans penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan
(preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.
Prepuce
Preputium ini adalah kulit yang melingkari dan menutupi penis. Ujung
preputium yang menutupi ujung glans penis (bagian depan penis) akan di potong, inilah
yang disebut khitan, sirkumsisi, atau sunat. Sama seperti kulit di bagian tubuh lain, pada
preputium ini juga banyak terdapat akhiran saraf pada preputium ini, sehingga dapat
terasa nyeri.

Uretra
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Berfungsi
sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk
membuang urin dari kantung kemih. Pada pria, organ ini merupakan saluran
kemih dan saluran ejakulasi. Pengeluaran urin tidak bersamaan dengan ejakulasi
karena di atur oleh kegiatan kontraksi prostat.

Skrotum

Skrotum adalah berupa kantong yang terdiri atas kulit tanpa lemak, memiliki
sedikit jRINGn otot yang berada di dalam pembungkus disebut tunika vaginalis,
yang dibentuk dari peritoneum. Skrotum banyak mengandung pigmen dan di
dalamnya terdapat kantong-kantong, setiap kantong berisi epididimis fenikulus
spermatikus.
Skrotum kiri tergantung lebih rendah dari skrotum kanan. Bentuk skrotum
bervariasi dalam beberapa keadaan misalnya pada pengaruh panas, orang tua,
dan keadaan lemah skrotum akan memanjang dan lemas, sedangkan dalam
keadaan dingin, pada orang muda akan memendek dan berkerut.
Testis
Merupakan organ kelamin laki-laki, terdiri atas 2 buah glandula yang
memproduksi semen, terdapat di dalam skrotum digantung oleh fenikulus
spermatikus. Pada bayi dalam kandungan testis terdapat dalam kavum abdominalis
di belakang peritoneum, sebelum kelahiran akan turun ke kanalis ingunalis bersama
dengan fenikulus spermatikus kemudian masuk kedalam skrotum.
Testis merupakan tempat dibentuknya spermatozoa dan horon laki-laki terdiri atas
belahan-belahan yang di sebut tubulus testis. Selain hormon FHB dan LH, tubus
tetris juga menghasilkan hormon testoren yang menimbulkan sifat kejantanan
setelah masa pubertas.
Pembungkus Testis
1. Fasia spermatika eksterna
Suatu membran yang tipis memanjang ke arah bawah di antara fenikulus
dan testis lalu berakhir pada cincin subkutan inguinalis.
2. Lapisan kremastrika
Terdiri atas selapis otot diaman lapisan ini sesuai dengan muskulus obligus
abdominis internus dan fasies abdominus internus.
1. Epididimis
Epididimis merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang
atas tepi dan belakang dari testis. Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas
katup kutup testis, badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral,
lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis
merupakan bagian dari kaput (kepala) epididimis. Duktus eferentis panjangnya ± 20
cm, berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis
tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens
Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis, mengatur sperma sebelum
di ejakulasi, dan memproduksi semen.

a. Duktus deferens
Adalah dutus ekskretorius dari testis dan merupakan lanjutan dari kanalis
epiddimis dengan panjang 50-60 cm. Mulaidari bagaian bawah, kauda
epididimisberbelit-belit, secara berangsur angsur naik sepanjang pinggir posterior
testis dan sisi medialis bagian frenikulus spermatikus melalui cincin kanalis
inguinalis, lalu masuk ke fenikulus spermatika membelok sepanjang sisi lateral
epigastika, kemudian menjurus ke belakang agak turun ke fossa iliaka eksterna
mencapau kavum pelivis.

. Kelenjar prosta t: (penghasil cairan basa untuk melindungi sperma)

Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah
kantung kemih. Kelenjar prostat adalah kelenjar pensekresi terbesar. Cairan
prostat bersifat encer dan seperti susu, mengandung enzim antikoagulan,
sitrat (nutrient bagi sperma), sedikit asam, kolesterol, garam dan fosfolipid
yang berperan untuk kelangsungan

Vesika Seminalis
Ada dua kanan dan kiri, berbentuk kantung yang berkelok-kelok. Terletak
dibawah belakang vesika urinaria, panjangnya 5 cm. Fungsinya mengeksresi cairan
yang banyak mengandung fruktosa dan vitamin. Kental dan bersifat alkalis. Vesika
seminalis menyumbangkan kira-kira 2/3 bagian darpada cairan air mani.
Vesikula Seminalis (Kantung air mani)

Yaitu organ berupa saluran berbentuk tabung berjumlah sepasang di kanan dan
kiri tubuh. Vesikula Seminalis memiliki panjang sekitar 5 – 10 cm. Vesikula Seminalis
berfungsi untuk mensekresikan cairan bersifat basa y (pH 7,3) mukus, vitamin, fruktosa
(sebagai nutrisi bagi sperma), protein, enzim, dan prostaglandin. Cairan dari vesikula
seminalis ini merupakan 60% dari seluruh volume semen. Vesikula Seminalis akan
menyatu dengan vas deferens dan kelenjar prostat untuk membentuk saluran ejakulasi.

Sel Sertoli

Sel sertoli sebagai penyokong, pelindung dan pengatur yang sedang


berkembang. Sel sertoli berperan untuk fagositosis. Selama spermatogenesis sitoplasma
spermatid yang belebihan dibuang sebagai badan-badan residu. Fragmen sitoplasma ini
difagosit, dihancurkan, dan selanjutnya direasorpsi oleh lisosom sel sertoli. Sel sertoli
mengsekresikan kedalam tubulus seminiferus cairan yang mengalir ke arah duktus
genitalis dan digunakan untuk transport spermatozoa. Selain itu sel sertoli
menghasilkan protein pengikat androgen (androgen binding protein). Protein tersebut
mengikat androgen (yaitu testosteron) sehingga kadar hormon ini didalam tubulus
seminiferus tetap tinggi. Sel sertoli adalah tempat kerja testosteron dan follicle
stimulating hormon (FSH) untuk mengontrol spermatogenesis.
Sel Leydig
Pada tubulus seminiferusselain terdapat spermatozoa dan sel sertoli juga
terdapat sel leydig. Sel leydig ini terletak dijarinag intersitial pada tubulus seminiferus.
Sel ini menghasilkan hormon tetosteron yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan kelamin sekunder.

Akar Penis/Pangkal Penis


Pangkal penis merupakan bagian penis yang terhubung ke panggul. Pangkal
dibagi menjadi crus kiri dan kanan serta bulb, yang mengandung jaringan erektil serta
otot bulbospongiosus dan ischiocavernosus. Batang penis merupakan bagian tengah
penis yang menggantung.

A. Organ Genetalia Eksterna Wanita


1. Mons veneris / mons pubis (Daerah Tumbuhnya Rambut)

Merupakan bagian yang menonjol (bantalan) berisi jaringan lemak dan


sedikit jaringan ikat yang terletak di atas shympisis pubis. Setelah pubertas kulit
dari mons veneris tertutup oleh rambut-rambut. Mons veneris berfungsi untuk
melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika.

Bibir besar (Labia mayora)

Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong, panjang labia mayora 7-8 cm,
lebar 2-3 cm dan agak meruncing pada ujung bawah.Kedua bibir ini dibagian bawah
bertemu membentuk perineum,permukaan terdiri dari
 Bagian luar
Tertutup oleh rambut yang merupakan kelanjutan darirambut padamons veneris.
 Bagian dalam
Tanpa rambut merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak).
Bibir kecil (labia minora)
Merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, terletak dibagian dalam bibir besar (labia
mayora) tanpa rambut yang memanjang kea rah bawah klitoris dan menyatu dengan
fourchette, semantara bagian lateral dan anterior labia biasanya mengandung
pigmen,permukaan medial labia minora sama dengan mukosa vagina yaitu merah muda
dan basah
Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil, dan letaknya dekat
ujung superior vulva. Organ ini mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf
sensoris sehingga sangat sensitive analog dengan penis laki-laki. Fungsi utama klitoris
adalah menstimulasi dan meningkatkan ketegangan seksual.
Vestibulum (muara vagina)
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang berbentuk seperti perahuatau
lonjong,terletakdi antara labia minora, klitoris dan fourchette.Vestibulum terdiri dari muara
uretra, kelenjar parauretra, vagina dan kelenjar paravagina. Permukaan vestibulum yang
tipis dan agak berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia, panas, dan friksi.
Himen (Selaput dara)
Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina bersifat rapuh dan mudah robek, himen
ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lender yang di keluarkan uterus dan darah saat
menstruasi

Vulva

Adalah alat kelamin bagian luar tempat bermuaranyya sistem urogenital, dilingkari
oleh labia mayora ke belakang menjadi satu dengan kommisure posterior dan
perineum, di bawah kulit vlva terdapat jaingan lemak (mons veneris). Bagian media
dari labia mayora di tentukan bibir kecil ( labia minora ) ke arah perineum yang
menjadi satu dan membentuk frenolum labiorum pudendi. Bagian depan frenolum
terdapat fossa nafikulare, sedangkan pada kiri kanan fossa nafikulare terdapat dua
buah lubang kecil tempat bermuaranya gladula bartholin. Bagian depan labia
minora menjadi satu membentuk preposium klitoris dan dibawah preposium klitoris
terdapat klitoris kira-kira 1,5 cm di bawah klitoris terdapat orfisium urtera eksterna
(lubang kemih), di kiri dan kanan lubang kemih terdapat dua lubang kecil dari
saluran buntu ( duktus skene ).

Vagina
Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu meregang secara
luas karena tonjolan serviks ke bagian atas vagina.Panjang dinding anterior vagina hanya
sekitar 9 cm, sedangkan panjang dinding posterior 11 cm.Vagina terletak di depan rectum
dan dibelakang kandung kemih. Vagina merupakan saluran muskulo-membraneus yang
menghubungkan rahim dengan vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari
muskulus sfingter ani danmuskulus levator ani oleh karena itu dapat dikendalikan.
Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan melintang disebut rugae dan terutama di bagian
bawah.Pada puncak (ujung) vagina menonjol serviks pada bagian uterus. Bagian servik yang
menonjol ke dalam vagina di sebut portio.Portio uteri membagi puncak vagina menjadi empat
yaitu: fornik anterior, fornik posterior, fornik dekstra, fornik sinistra.
Organ Genetalia Interna Wanita

Vagina
Vgina merupakanpenghubungan antar genetalia eksterna dengang genetalia
interna. Bagian depan vagina berukuran 6,5 cm, sedangkan bagian belakang berukuran
9,5 cm. Sumbunya berjalan kira-kira sejajar dengan arah pinggir bawah simpisis ke
poromontorium. Arah ini penting diketahui saat memasukanjari ke dalam vagina untuk
pemeriksaan ginekologi. Pada puncak vagina, sebagian yang menonjol dari leher rahim
disebut porsio ( portio ).
Beberapa lapisan epitel vagina merupakan epitel squamosa. Lapisan ini tidak
mengandung kelenjar, tetapi mengadakan transudasi (cairan keluar jaringan). Pada
anak kecil, epitel ini amat tipis sehingga mudah terkenal infeksi. Mukosa vagina
berlipat-lipat secara horizontal, lipatan ini dinamakan Rugae yang terletak di tengah
bagian depan dan bagian belakang. Pada bagian bawah epitel vagina terdapat jaringan
ikat dan otot yang susunannya seperti usus. Dinding belakang vagina lebih panjang dan
membentuk forniks posterior ( Fornik posterior) yang berbagi lagi menjadi forniks
lateralis sinistra dan forniks sekstra.
Rahim (Uterus)
Uterus padaorang dewasa merupakan organ tebal seperti buah peer yanng sedikit
gepeng, terletak dalam rongga pelivis antara rektum dan kandung kemih. Ukuran uterus
adalah panjang 7-7,5 cm, lebar 5 cm, dan tebal 2,5 cm. Uterus pada wanita dewasa
umumnya terletak di sumbu tulangpanggul dalam posisi anterversio fleksio,
membentuk sudut dengan vagina, sedangkan korpusn uteri ke arah depan membentuk
sudut 120-130 derajat dengan serviks uteri.
Peritoneum
Yang meliputi dinding uterus bagian luar, dan merupakan penebalan yang diisi
jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat saraf. Bagian ini meliputi tuba
dan mencapai dinding abdomen (perut).
Myometrium
Merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri dari otot polos yang disusun
sedemikian rupa hingga dapat mendorong isinya keluar saat proses
persalinan.Diantara serabut-serabut otot terdapat pembuluh darah, pembulh
lymfe dan urat syaraf.
Endometrium
Merupakan lapisan terdalam dari uterus yang akan menebal untuk
mempersiapkan jika terjadi pembuahan. Tebalnya sususnannya dan faalnya
berubah secara siklis karena dipengaruhi hormon-hormon ovarium. Dalam
kehamilan endometrium berubah menjadi decidua.

Fungsi uterus yaitu untuk menahan ovum yang telah di buahi selama perkembangan. Sebutir
ovum, sesudah keluar dari ovarium, diantarkan melalui tuba uterina ke uterus. (pembuahan
ovum secara normal terjadi di dalam tuba uterina). Endometrium disiapkan untuk penerimaan
ovum yang telah dibuahi itu dan ovum itu sekarang tertanam di dalamnya. Sewaktu hamil,
yang secara normal berlangsung selama kira-kira 40 minggu, uterus bertambah besar,
dindingnya

Tuba falopii

Salurantelur yang mengangkut ovum dari ovarium ke kavum uteri, panjangnya 11-14
cm. Tuba falopii terdiri atas 2 bagian mulai dari sisi pelivis ke sudut superior laternal
uterus. Masing-masing tergantung pada plika peritonal mesenterium yang meliputi
margo superior dan berdekatan dengan ligamentum latum.

1) Sebagai saluran spermatozoa dan ovum


2) Penangkap ovum
3) Bisa menjadi tempat pembuahan (fertilisasi)
4) Sebagai tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum mampu masuk ke
bagian dalam Uterus (Rahim)

Tuba Fallopi (Oviduk) terdiri atas 4 bagian :

1) Pars interstialis : bagian yuba yang terdapat di dalam uterus,


2) Pars ismika/istmus : bagian yang sempit pada sudut antara uterus dan tuba.
3) Pars ampularis/ ampula : bagian yang membentuk saluran yang lebar meliputi ovarium.
4) Infundibulum : bagian ujung yang terbuka mempunyai umbul/ rumbal yang disebut
fimbriae, melekat pada ovarium untuk menangkap telur yang di lepas oleh ovarium
menuju tuba.

Infundibulum

Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk


corong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel
ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.

Ovarium (indung telur)

Ovarium adalah kelenjar berbentuk buah kenari, terletak di kanan dan kiri
uterus, di bawah tuba uterina, dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum
latum uteri. Ovarium berisi sejumlah besar ovum belum matang, yang disebut oosit
primer. Setiap oosit dikelilingi sekelompok sel folikel pemberi makanan. Pada
setiap siklus haid sebuah dari ovum primitif ini mulai mematang dan kemudian
cepat berkembang menjadi folikel ovari yang vesikuler (folikel Graaf).
Sewaktu folikel Graff berkembang, perubahan terjadi di dalam sel-sel ini, dan
cairan likuor folikuli memisahkan sel-sel dari membran granulosa menjadi
beberapa lapis. Pada tahap inilah dikeluarkan hormon estrogen. Pada masa folikel
Graff mendekati pengembangan penuh atau pematangan, letaknya dekat permukaan
ovarium, dan menjadi makin mekar karena cairan, sehingga membenjol, seperti
pembengkakan yang menyerupai kista pada permukaan ovarium. Tekanan dari
dalam folikel menyebabkannya sobek dan cairan serta ovum lepas melalui rongga
peritoneal masuk ke dalam lubang yang berbentuk corong dari tuba uterina. Setiap
bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan dan dikeluarkan
pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi.

Endometrium

Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah.
Bila tidak terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh
bersamaan dengan sel ovum matang.

Payudara Wanita

Payudara (mammae, susu) adalah kalenjar yang terletak di bawah kulit, di atas
otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk menutrisi bayi.
Manusia mempunyai sepasang kalenjar payudara, yang beratnya lebih 200 gram, saat
hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.

Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :

1) Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar


2) Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah
3) Papilla atau puting, yaaitu bagian yang menonjol di puncak payudara

1. Lobus
Lobus yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap
payudara.

2. Puting
Papilla atau puting adalah bagian yang menojol yang dimasukan ke mulut bayi
untuk aliran air susu.

3. Lubang Puting
Puting susu (papilla) dan areola adalah area payudara yang paling gelap. Puting
terletak dibagian tengah areola yang sebagian besar terdiri dari serat otot polos,
berfungsi untuk membantu puting agar terbentuk saat distimulasi.
Selama masa pubertas anak perempuan, pigmen yang berada di puting susu dan
areola akan meningkat (sehingga warnanya jadi lebih gelap) dan membuat puting susu
semakin menonjol.

4. Sinus Laktiferus (Gudang ASI)


Sinus laktiferus merupakan saluran ASI yang melebar dan membentuk kantung
di sekitar areola yang berfungsi untuk menyimpan ASI.

5. Duktus Laktiferus (Saluran ASI)


Duktus laktiferus adalah salah satu dari banyak saluran kecil yang mengalirkan
air susu dari lobus kelenjar susu ke sinus laktiferus (dari tempat produksi ke
penyimpanan)

B. Proses Reproduksi Sesuai Siklus Hidup

1. Proses Pembuahan

Pembuahan adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum
yang sudah matang. Proses pembuahan ini terjadi di bagian saluran telur (Fallopii) yang
paling lebar. Sebelum terjadi poses pembuahan, terjadi beberapa proses sebagai berikut.
Ovum yang telah masak akan keluar dari ovarium. Proses tersebut dinamakan
ovulasi. Ovum yang telah masak tersebutakan masuk ke saluran Fallopii. Jutaan sperma
harus berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii. Dalam
perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan oleh mukus (lendir) asa di dalam uterus
dan saluran Fallopii. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan hidup, hanya satu
yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi pembuahan, membran ovum
segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk.

2. Proses Organogenesis
Organogenesis adalah proses pembentukan organ tubuh atau alat tubuh, mulai
dari bentuk primitif (embrio) hingga menjadi bentuk definitif (fetus). Fetus
memiliki bentuk yang spesifik bagi setiap famili hewan. Artinya tiap bentuk fetus
hewan memiliki ciri khas tersendiri yang mencerminkan spesiesnya.
Organogensisi dimulai akhir minggu ke 3 dan berakhir pada akhir minggu ke 8.
Dengan berakhirnya organogenesis maka cirri-ciri eksternal dan system organ
utama sudah terbentuk yang selanjutnya embryo disebut fetus.

Organogenesis memiliki dua periode atau tahapan yaitu :

a) Periode pertumbuhan antara


Pada periode ini terjadi transformasi dan diferensiasi bagian – bagian tubuh
embrio sehingga menjadi bentuk yang definitif, yang khas bagi suatu spesies.
b) Periode Pertumbuhan akhir
Periode pertumbuhan akhir adalah periode penyelesaian bentuk definitif
menjadi suatu bentuk individu (pertumbuhan jenis kelamin, roman / wajah yang
khas bagi suatu individu). Namun pada aves, reptil dan mamalia batas antara
periode antara dan akhir tidak jelas.

Sedangkan, organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding
tubuh embrio pada fase gastrula. Contohnya :
a. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem
saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera.
b. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon),
alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi
seperti ren
c. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar
pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh
dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada
makhluk hidup. Contohnya : Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang
keduanya mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata.

3. Proses Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum.
Berbeda dengan laki-laki, wanita hanya mengeluarkan satu sel telur saja selama
waktu tertentu(siklus). Ovulasi pada wanita berhubungan dengan siklus yang
dikontrol oleh hormon. Pada manusia dan primate siklus reproduksinya disebut
siklus menstruasi. Sedangkan pada mamalia lain disebut estrus. Mesntruasi dapat
diartikan sebagai luruhnya ovum yang tidak dapat dibuahi beserta lapisan dinding
uterus yang terjadi secara periodik. Darah menstruasi sering disetai jaringan-
jaringan kecil yang bukan darah.
Penjelasan proses oogenesis :
- Oogeneis terjadi di ovarium. Di ovarium ini telah tersedia calon-calon sel telur
(oosit primer) yang terbentuk sejak bayi lahir
- Ketika masa puber, oosit primer melakukan pembelahan meiosis menghasilkan
oosit sekunder dan badan polar pertama (polosit primer). Proses ini dipengaruhi
oleh FSH (Folicel Stimulating Hormon)
- Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1) Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel
folikel sekitar sel ovum
2) Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH
3) Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses
pematangan sel ovum)
4) Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan
LH

Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah
matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya
dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya
seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang Karena sudah tidak
dihasilkannya hormone, sehingga berhentinya siklus menstruasi sekitra usia 45-50
tahun.

4. Proses Spermatogenesis
5)
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di
dalam tubula seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormone yaitu :
1) Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma
secara langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP
(Androgen Binding Protein) untuk memacu spermatogonium untuk
melakukan spermatogenesis.
2) Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh
sekresi testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk
perkembangan sperma).

Spermatogenesis berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma


yang fungsional. Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada
batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu kelainan yang menghambat penghasilan
sperma pada pria.

Penjelasan tahapan spermatogenesis :

Pada testis, spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus.

1) Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma (spermatogonia) yang
berjumlah ribuan.
2) Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis membentuk spermatosit
primer.
3) Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2
spermatosit sekunder.
4) Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua,
menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid.
5) Keempat spermatid ini berkembang menjadi sprma matang yang bersifat
haploid.
6) Sperma yang matang akan menuju epididimis.
7) Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari. Struktur sperma
matang terdiri dari kepala, leher, bagian tengah, dan ekor. Kepala sperma tebal
mengandung inti haploid yang ditutupi badan khusus yang disebut akrosom.
Akrosom mengandung enzim yang membantu sperma menembus sel telur.
Bagian tengah sperma mengandung mitokondria spiral yang berfungsi
menyediakan energi untuk gerak ekor sperma. Setiap melakukan ejakulasi,
seorang laki-laki mengeluarkan kurang lebih 400 juta sel sperma. Gambar
struktur sel sperma (sketsa)

5. Proses Menstruas

Proses menstruasi dibagi ke dalam empat fase, yaitu:


1) Fase menstruasi
Pada fase ini, lapisan dinding dalam rahim (endometrium) yang mengandung
darah, sel-sel dinding rahim, dan lendir, akan luruh dan keluar melalui vagina.
Fase ini dimulai sejak hari pertama siklus menstruasi dimulai dan bisa
berlangsung selama 4 sampai 6 hari. Pada fase ini, wanita biasanya akan
merasakan nyeri di perut bawah dan punggung karena rahim berkontraksi untuk
membantu meluruhkan endometrium.
2) Fase folikular
Fase ini berlangsung sejak hari pertama menstruasi sampai memasuki fase
ovulasi. Pada fase ini, ovarium akan memproduksi folikel yang berisi sel telur.
Pertumbuhan folikel ovarium menyebabkan endometrium menebal. Fase ini
biasanya terjadi pada hari ke-10 dari 28 hari dalam sebuah siklus menstruasi.
Durasi waktu yang dihabiskan pada fase ini menentukan berapa lama siklus
menstruasi seorang wanita berlangsung.
3) Fase ovulasi
Pada fase ovulasi, folikel yang diproduksi ovarium akan melepaskan sel telur
untuk dibuahi. Sel telur yang telah matang akan bergerak ke tuba fallopi dan
menempel di rahim. Sel telur ini hanya bertahan selama 24 jam. Jika tidak
dibuahi, sel telur akan mati. Namun jika sel telur bertemu dengan sperma dan
dibuahi, akan terjadi Fase ovulasi menandai masa subur wanita. Ovulasi
biasanya terjadi sekitar dua minggu sebelum siklus menstruasi berikutnya
dimulai.
4) Fase luteal
Setelah fase ovulasi, folikel yang telah pecah dan mengeluarkan sel telur akan
membentuk korpus luteum pada fase ini. Korpus luteum akan memicu
peningkatan hormon progesteron untuk mempertebal lapisan dinding rahim.
Fase ini juga dikenal sebagai fase pramenstruasi. Fase ini umumnya ditandai
sejumlah gejala, seperti payudara membesar, muncul jerawat, badan terasa
lemas, menjadi mudah marah atau emosional.
Proses menstruasi ini terus berputar, hingga berakhir ketika seorang
wanita sudah memasuki masa menopause. Biasanya terjadi saat wanita berusia
40 tahun ke atas
Hormon Menstruasi yang Memengaruhi
Proses menstruasi dipengaruhi oleh beberapa hormon, antara lain:

1) Estrogen
Hormon estrogen berperan penting dalam pembentukan fisik dan organ
reproduksi wanita, misalnya dalam pertumbuhan payudara, rambut di sekitar
organ intim, memproduksi sel telur di dalam ovarium, serta mengatur siklus
menstruasi. Estrogen akan meningkat pada fase ovulasi dan menurun pada fase
luteal.
2) Progesteron
Salah satu fungsi hormon progesteron adalah merangsang lapisan dinding rahim
untuk menebal dan menerima sel telur yang siap dibuahi. Kadar hormon ini
sangat rendah pada fase folikular dan akan mengalami peningkatan pada fase
luteal. Hormon ini diproduksi setelah melewati fase ovulasi.
3) Hormon pelepas gonadotropin (gonadotrophin-releasing hormone/GnRh)
Hormon ini diproduksi di dalam otak dan berfungsi merangsang tubuh untuk
menghasilkan hormon perangsang folikel dan hormon pelutein.
4) Hormon perangsang folikel (follicle stimulating hormone/FSH)
Hormon ini berperan dalam produksi sel telur. Dalam siklus menstruasi, kadar
hormon ini akan meningkat sebelum fase ovulasi.
5) Hormon pelutein (luteinizing hormone/LH)
Hormon ini berfungsi merangsang ovarium untuk melepaskan sel telur selama
ovulasi. Jika sel telur bertemu sperma dan dibuahi, hormon ini akan merangsang
korpus luteum untuk memproduksi progesteron.
Proses menstruasi yang normal akan terjadi secara alami. Jika proses menstruasi
tidak berjalan normal atau mengalami gangguan lain, sebaiknya konsultasi ke
dokter untuk penanganan yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai