BAB 1 PENDAHULUAN
-H2
R-CH2OH R-CHO
Alkohol Aldehida
1. Oksidasi
Aldehid merupakan reduktor kuat, sehingga dapat mereduksi
oksidator-oksidator lemah. Aldehid dapat diketahui dengan pereaksi
Tollens dan pereaksi Fehling yang merupakan oksidator lemah.
Oksidasi aldehid menghasilkan asam lemah.
SHARNILA MASRURA AZHRIANY
15020140107
Aldehid dan Keton
2. Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap (reaksi
penjenuhan). Jika pereaksi yang mengadisi bersifat polar, maka
gugus yang lebih positif terikat pada atom oksigen dan gugus
negative terikat pada atom karbon.
1. Oksidasi
Keton adalah reduktor lebih lemah dari aldehid. Oksidator kuat
dapat mengoksidasi keton membentuk campuran asam-asam
karboksilat. Pada reaksi oksidasi terjadi pemecahan rantai di kiri
dan di kanan gugus karbonil dari keton.
Gelas piala
Kasa
Kaki tiga
Lampu Spirtus
Pipet tetes
Pipet Ukur
Rak tabung
Tabung reaksi
Aldehid (Formaldehid)
AgNO3 0,2 N
Keton (Aseton)
KMnO4 0,1 N
NH4OH 0,5 N
Pereaksi Fehling (A dan B)
O
CH3 – C – CH3 + KMnO4
O OH
CH3 – C – CH3 + Cu2+ CH3 – C – CH2O + Cu2O + 3H2O
4.2 Pembahasan
Aldehid dan Keton mengandung gugus karbonil dengan atom
oksigen berikatan rangkap dengan karbon. Gugus karbonil adalah
gugus yang paling menentukan sifat kimia aldehid dan keton,
karenanya tidak mengherankan bila kebanyakan sifat-sifat dari
senyawa-senyawa ini mirip satu sama lainya.
Pada praktikum kali ini dilakukan 4 percobaan yaitu kelarutan
aldehid dan keton dalam air, reaksi antara aldehid dan keton dengan
KMnO4 , reaksi aldehid dan keton dengan pereaksi Tollens, serta
dengan pereaksi Fehling.
Pada percobaan Kelarutan aldehid dan keton dalam air,
didapatkan hasil yaitu keduanya larut dalam air. Hal ini disebabkan
karena keduanya memiliki gugus fungsi yang sama yaitu gugus
karbonil yang bersifat polar sehingga dapat larut dalam air.
Pada percobaan reaksi aldehid dan keton dengan KMnO 4
didapatkan hasil dimana yang terjadi perubahan hanya aldehid
dengan perubahan warna dari ungu ke coklat sedangkan keton tetap
berwarna ungu. Hal ini disebabkan karena aldehid merupakan
oksidator kuat sehingga dapat lebih mudah bereaksi.
Pada percobaan aldehid dan keton dengan pereaksi Tollens
yang terjadi perubahan adalah aldehid dengan perubahan yaitu
terbentuknya Ag atau cermin perak pada dinding tabung, sedangkan
keton tidak terjadi peubahan warna.
Pada percobaan aldehid dan keton dengan pereaksi Fehling ,
yang terjadi perubahan adalah aldehid dimana perubahan warna
yang terjadi yaitu dari warna biru ke endapan merah bata, sedangkan
keton tetap berwarna biru.
Aldehid dapat bereaksi dengan pereaksi Tollens dan pereaksi
Fehling sebab aldehid mudah teroksidasi. Aldehid mudah teroksidasi
sebab adanya atom Hidrogen yang melekat pada gugus karbonilnya.
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Sebaiknya alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu , serta lebih teliti
dalam praktikum, agar praktikum dapat berjalan dengan lancar dan
meminimalisir kesalahan saat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond., 2003., “Kimia Dasar., Konsep Inti Jilid I edisi ketiga”.,
Erlangga : Jakarta.
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Skema Kerja
A. Kelarutan aldehid dan keton dalam air
10 tetes air
Homogenkan
Dicatat hasil
pengamatan
Diambil larutan A
Homogenkan
Diperhatikan
perubahan warna
KMnO4
Dicatat hasil
pengamatan
Masing-masing diisi
dengan 1 ml AgNO3 0,1 N
Dipanaskan beberapa
menit di penangas air
Dipanaskan beberapa
menit di penangas air