Anda di halaman 1dari 2

Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel

sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan spektrofotometer


ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri (Basset,1994).
Salah satu jenis spektroskopi adalah spektroskopi infra merah (IR) atau FT-IR.
Fourier Transform-Infra Red Spectroskopy atau yang dikenal dengan FT-IR merupakan suatu
teknik yang digunakan untuk menganalisa komposisi kimia dari senyawa-senyawa
organik, polimer, coating atau pelapisan, material semikonduktor, sampel biologi, senyawa-
senyawa anorganik, dan mineral. FT-IR mampu menganalisa suatu material baik secara
keseluruhan, lapisan tipis, cairan, padatan,
pasta, serbuk, serat, dan bentuk yang lainnya dari suatu material. Spektroskopi FT-
IR tidak hanya mempunyai kemampuan untuk analisa kualitatif, namun juga bisa untuk analisa
kuantitatif.
Spektroskopi ini didasarkan pada vibrasi suatu molekul. Spektroskopi inframerah
merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik
yang berada pada daerah panjang gelombang 0.75 - 1.000 µm atau pada bilangan gelombang
13.000 - 10 cm-1. Prinsip kerja spektrofotometer infra merah adalah sama dengan
spektrofotometer yang lainnya yakni interaksi energi dengan suatu materi. Spektroskopi
inframerah berfokus pada radiasi elektromagnetik pada rentang frekuensi 400-4000cm-1, di
mana cm-1 yang dikenal sebagai wavenumber(1/wavelength), yang merupakan ukuran unit
untuk frekuensi. Untuk menghasilkan spektrum inframerah, radiasi yang mengandung semua
frekuensi di wilayah IR dilewatkan melalui sampel. Frekuensi yang diserap muncul sebagai
penurunan sinyal yang terdeteksi. Informasi ini ditampilkan sebagai spektrum radiasi dari%
ditransmisikan bersekongkol melawan wavenumber. Spektroskopi inframerah sangat berguna
untuk analisis kualitatif (identifikasi) dari senyawa organik karena spektrum yang unik yang
dihasilkan oleh setiap organik zat dengan puncak struktural yang sesuai dengan fitur yang
berbeda. Selain itu, masing-masing kelompok fungsional menyerap sinar inframerah pada
frekuensi yang unik. Sebagai contoh, sebuah gugus karbonil, C = O, selalu menyerap sinar
inframerah pada 1670-1 - 780 cm-1, yang menyebabkan ikatan karbonil meregang (Silverstein,
2002)
Cahaya tampak terdiri dari beberapa range frekuensi elektromagnetik yang berbeda
dimana setiap frekuensi bisa dilihat sebagai warna yang berbeda. Radiasi inframerah juga
mengandung beberapa range frekuensi tetapi tidak dapat dilihat oleh mata. Energi yang
dihasilkan oleh radiasi ini akan menyebabkan vibrasi atau getaran pada molekul. Pita absorbsi
inframerah sangat khas dan spesifik untuk setiap tipe ikatan kimia atau gugus fungsi. Metoda
ini sangat berguna untuk mengidentifikasi senyawa organik dan organometalik.
Sumber cahaya yang umum digunakan adalah lampu tungsten, Narnst glowers, atau
glowbars. Dispersi spektrofotometer inframerah menggunakan monokromator, yang berfungsi
untuk menyeleksi panjang gelombang. Jika suatu frekuensi tertentu dari radiasi inframerah
dilewatkan pada sampel suatu senyawa organik maka akan terjadi penyerapan frekuensi oleh senyawa
tersebut. Detektor yang ditempatkan pada sisi lain dari senyawa akan mendeteksi frekuensi yang
dilewatkan pada sampel yang tidak diserap oleh senyawa. Banyaknya frekuensi yang melewati
senyawa (yang tidak diserap) akan diukur sebagai persen transmitan. Persen transmitan 100 berarti
tidak ada frekuensi IR yang diserap oleh senyawa. Pada kenyataannya, hal ini tidak pernah terjadi.
Selalu ada sedikit dari frekuensi ini yang diserap dan memberikan suatu transmitan sebanyak 95%.
Transmitan 5% berarti bahwa hampir seluruh frekuensi yang dilewatkan diserap oleh senyawa.
Serapan yang sangat tinggi ini akan memberikan informasi penting tentang ikatan dalam senyawa ini.
Gambar 1. Skema alat spektrofotometer inframerah

Identifikasi setiap absorbsi ikatan yang khas dari setiap gugus fungsi merupakan basis dari interpretasi
spektrum inframerah. Seperti regangan O-H memberikan pita serapan yang kuat pada daerah 3350
cm-1. Beberapa daerah serapan yang khas dibawah ini dapat digunakan pada interpretasi awal dari
spektrum inframerah

Tabel 1. Daftar bilangan gelombang dari berbagai jenis ikatan

Kalibrasi diperlukan sebelum melakukan analisis, untuk alat IR pada umumnya pengkalibrasian dengan
menggunakan spectrum polistirena, dimana polistirena akan menghasilkan spectrum dengan puncak
yang banyak dan pita serapan yang panjang dan dengan frekuensi yang tepat yang telah diketahui.
Selain itu, spektrum polistirena biasa digunakan untuk kalibrasi skala frekuensi karena menunjukkan
banyak puncak tajam yang mempunyai frekuensi tepat dan telah diketahui. Pada umumnya polistirena
menghasilkan puncak pada 1601 cm-1

Anda mungkin juga menyukai