Transient TIC Disorder
Transient TIC Disorder
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku
2.1.1 Pengetahuan
A. Definisi Pengetahuan
B. Tingkat Pengetahuan
Ada enam tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif yaitu3
a. Tahu (know)
6
7
sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (Application)
d. Analisa (Analysis)
tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis
sebagainya.
e. Sintesis (Synthesis)
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
f. Evaluasi (Evaluation)
a. Tingkat Pendidikan
orang lain agar dapat memahami sesuatu hal. Tidak dapat dipungkiri
diperkenalkan.
b. Usia
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi
yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman
dan kematangan jiwa. Batasan usia menurut WHO yang dikutip menurut
yaitu:
4. Fase Senium (masa lanjut usia) antara 65 tahun sampai dengan tutup
usia.
c. Pengalaman
dalam kehbidupannya.
d. Pekerjaan
langsung.
e. Minat
lebih mendalam.
g. Informasi
D. Kriteria Pengetahuan
Prinsip dalam cara ini adalah orang lain menerima pendapat yang
(Notoatmodjo,2005).
2.1.2 Sikap
(attitude) berasal dari bahasa Italia attitudine yaitu “Manner of placing or holding
the body, dan way of feeling, thinking or behaving”. Campbel (1950) dalam buku
merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap
stimulus atau obyek. Menurut Eagle dan Chaiken (1993) dalam buku A. Wawan
dan Dewi M. (2010, p.20) mengemukakan bahwa sikap dapat diposisikan sebagai
bahwa secara garis besar sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya
respon sesuai dan tidak sesuai) dan emosi (menyebabkan respon-respon yang
konsisten).
A. Ciri-ciri Sikap
b. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap
tertentu terhadap suatu obyek. Dengan kata lain sikap itu terbentuk,
d. Obyek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga
B. Fungsi Sikap
Menurut Katz (1964) dalam buku Wawan dan Dewi (2010, p.23)sikap
d. Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi individu
e. Fungsi Pengetahuan
yaitu:
15
a. Pengalaman pribadi
tersebut.
c. Pengaruh kebudayaan
d. Media massa
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama
f. Faktor emosional
2.1.3 Tindakan
Tindakan adalah wujud dari sikap yang nyata. Untuk mewujudkan sikap
menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu
kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Suatu sikap belum
sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu
a. Persepsi (perception)
Dapat melakukan sesuatau sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai
c. Mekanisme (mechanism)
d. Adopsi (adoption)
dengan baik.
2.2.1 Definisi
oleh virus dengue. Menisfestasi klinis seperti demam, nyeri otot, dan atau sendi
hemoragik.1,2
keluarga flaviviridae, terdiri dari 4 tipe (tipe 1, 2, 3, 4). Serotipe virus dominan di
Indonesia adalah tipe 3 yang tersebar di berbagai daerah dan menyebabkan kasus
yang berat. Virus dengan diameter sekitar 30 nm ini dapat tumbuh pada badan
penyebab demam berdarah hanya dapat ditularkanmelalui nyamuk. Virus ini dapat
berikut:8
18
Kingdom : Animalia
Filum : arthropoda
Kelas : insekta
Ordo : diptera
Famili : flaviviridae
Genus : Aedes
A. Daur hidup
tahap yaitu telur, larva, pupa, dan nyamuk dewasa. Tiga tahap pertama
atau udara.11
rata-rata sebanyak 100 butir telur tiap kali bertelur. Telur ini ditempat kering
berlangsung 5-15 hari untuk sampai dengan lengkap atau sempurna. Pada
keempat adalah larva matur yang siap berubah menjadi pupa. Setelah 5-7
19
hari larva akan tumbuh menjadi pupa, dan 1-2 hari kemudian akan
dari Aedes dan Culex hinggap dalam keadaan sejajar dengan permukaan,
Malaysia dan Afrika, monyet adalah inang utama pada daerah hutan.Jenis
nyamuk yang menjadi vektor yang paling efisien dari virus dengue adalah
dari jenis Aedes aegypti.Nyamuk betina dari spesies ini menggigit manusia
20
pada siang hari, pagi hari jam 8-12 dan sebelum matahari terbenam jam 15-
18, baik di dalam maupun di luar rumah. Tempat istirahat dari nyamuk ini
rumah, seekor nyamuk betina Aedes aegypti dapat menularkan virus ini
dengue yang sedang berada dalam fase viremia selama 4-7 hari dan
kemudian telah melewati fase inkubasi virus dalam tubuh nyamuk antara 7-
10 hari dimana virus mulai memperbanyak diri dan menetap dalam kelenjar
ludah nyamuk, dan kemudian menggigit manusia lain yang secara kebetulan
alami, seperti kelopak daun, tempurung kelapa yang mengandung air hujan,
karena Aedes aegypti sangat sensitif dan mudah terganggu. Habitat vektor
dengan spesies lainnya. Pada saat dilingkungan air, Aedes aegypti lebih suka
tempayan, gentong, bak mandi, ban-ban bekas, kaleng, dan lain–lain. Jenis
air yang disukai adalah air yang jernih terutama yang berada didalam rumah
sarang nyamuk (PSN). (3) Faktor teknis peralatan yang digunakan sudah
belum ada, maka cara yang efektif untuk mencegah penyakit DBD adalah
menerus.13
dapat menampung air hujan dan Memantau .Gerakan ini oleh masyarakat
23
Cyhalothrin.11
diantaranya:14
genangan air yang tertampung disuatu wadah atau kontainer bukan pada
air guna keperluan sehari–hari. Contoh: tempayan, bak mandi, bak wc,
2. Bukan tempat penampungan air (non TPA) yaitu tempat yang bisa
3. Tempat penampungan air alamiah. Contoh: lubang pada pohon dan batu,
2.2.3 Epidemiologi
kasus DBD supaya segera ditindak lanjuti dengan penyelidikan epidemiologi dan
pencarian penderita atau tersangka DBD lainnya dan pemeriksaan larva nyamuk
dalam radius sekurang – kurangnya 100 meter serta tempat umum yang
dengan ledakan KLB yang muncul dalam periode waktu tertentu. Data dari
Tenggara, disusul oleh Thailand dan Myanmar yang masing – masing menduduki
DBD sangat kompleks yaitu: (1) Pertumbuhan penduduk yang tinggi, (2)
urbanisasi yang tidak terencana dan tidak terkendali, (3) tidak adanya kontrol
vektor nyamuk yang efektif didaerah endemis dan (4) peningkatan sarana
kelembaban udara. Pada suhu yang panas (28 – 32° C) dengan kelembaban tinggi,
nyamuk Aedes akan tetap bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama. Di
Indonesia karena suhu dan kelembaban tidak sama disetiap tempat, maka pola
Sumut pada tahun 2016.Hingga September 2016 terdata ada 299 pasien asal
Asahan yang menderita DBD. Angka ini meningkat siginifikan dari 2015 yang
penderita DBD berada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pulau Rakyat dengan
Pane angka kejadian terbanyak kedua yaitu jumlah penderita 58 pasien dan tidak
terbanyak kejadian DBD yaitu 37 pasien.Tak heran jika ketiga kecamatan itu
terdapat 17 penderita DBD, yang terdiri dari 7 desa yaitu desa Terusan Tengah 1
penderita, desa Piasa Ulu 3 penderita, desa Tinggi Raja 2 penderita, desa padang
danSumber Harapan 5 penderita. Pada desa Sumber Harapan terdapat 7 dusun dan
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka dari itu
2.2.4 Etiologi
termasukvirus yang termolabil dan bisa disimpan pada -700C.Virus dalam darah
yang paling banyak ditemukan. Infeksi yang disebabkan oleh salah satuserotipe
Penularan penyakit DBD dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu agent (virus),
1. Agent (penyebab penyakit) adalah semua unsur atau elemen hidup atau
penyakit. Dalam hal ini yang menjadi agent dalam penyebaran DBD
manusia yaitu :
dengan pengetahuan.
dewasa.
adalah :
c. Curah hujan, pada musim hujan (curah hujan diatas normal) tempat
tidak terisi air, mulai terisi air. Telur-telur yang belum sempat
aegypti.
bergejala), atau dapat berupa demam yang tidak khas, demam dengue, demam
berdarah dengue atau sindrom syok dengue (SSD). Masa inkubasi virus dalam
tubuh manusia sekitar 4-6 hari (rentang 3-14 hari), timbul gejala prodromal yang
tidak khas seperti : nyeri kepala, nyeri tulang belakang dan perasaan lelah. Setelah
itu pada umumnya pasien akan mengalami fase demam selama 2-7 hari, yang
diikuti oleh fase kritis selama 2-3 hari. Pada waktu fase ini pasien sudah tidak
demam, akan tetapi mempunyai resiko untuk terjadi renjatan jika tidak mendapat
2.2.7. Diagnosis
1. Kriteria Klinis
positif apabila pada 1 inchi persegi (2,8 x 2,8 cm) didapat lebih dari
20 petekia.
tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, dan
gelisah.
2. Kriteria Laboratorium
lebih.
yang positif.
spontan juga terjadi, biasanya dalam bentuk perdarahan kulit dan atau
perdarahan lainnya.
meliputi nadi yang cepat dan lemah, tekanan nadi menurun ( < 20
mmHg) atau hipotensi disertai kulit lembab dan dingin serta gelisah.
2.2.8. Penatalaksanaan
b. Diberi minum 1,5-2 liter dalam 24 jam (susu, air dengan gula atau air
karena tidak mau minum, muntah atau nyeri perut berlebihan, maka
perdarahan.
sekunder.
tiap jam, serta Hemoglobin (Hb) dan Hematokrit (Ht) tiap 4-6 jam pada
2.2.9. Pencegahan
kuratif. Tindakan promotif dilaksanakan secara vertikal yaitu melalui edukasi dan
pengetahuan tentang penatalaksanaan penyakit DBD. Hingga saat ini secara resmi
KarakteristikResponden