2.1. Identifikasi
Nama : Sdr. M.B
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 17 tahun
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kel. Cidurian utara
Tanggal masuk : 5 januari 2016
Tanggal pemeriksaan : 6 januari 2016
2.2. Anamnesis Keluhan Utama:
Os mengatakan nyeri saat menelan, nyeri terasa bertambah saat makan atau minum, dan berkurang saat
di istirahatkan. Nyeri dirasakan seperti di tusuk-tusuk dan panas , nyeri dirasakan di area tenggorokaan
atas hanya dirasakan di area tenggorokan saja, skala nyeri 4. Nyeri dirasakan terus menerus
Riwayat Perjalanan Penyakit:
Sejak ± 1 bulan SMRS, sering mengalami sakit tenggorokan dan sulit menelen jika tonsilnya sedang sakit.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien mengeluhkan sering sakit amandel sejak setahun yang lalu
Riwayat hipertensi (-), asma (-), alergi (-), riwayat operasi (-)
Riwayat Penyakit dalam Keluarga:
Menurut Os, di keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit seperti dirinya, atau pun riwayat
penyakit hipertensi atau asma.
1. Hematologi
- Hb : 16,7 gr/dl
- PCV : 53 %
- Leukosit : 6.500 /mm3
- Trombosit : 269.000 /mm3
- Waktu pembekuan: 6’80”%
- Waktu pendarahan: 1’30”
2. Kimia Klinik
- GDS : 102
2.6 Diagosa
Tonsilitis
2.7 Penatalaksanaan
a. Medikamentosa
- Infus: RL 20 gtt/mnt
- Antibiotic Cefotaxim 1x1 gr
b. Tindakan operasi
Tonsilekromy
BAB III
PENATALAKSANAAN
3.1 PENATALAKSANAAN PERAWATAN PERIOPERATIF DI RUANG OPERASI
1. Perawatan Pre Operatif
Persiapan klien di ruang transit
a. Menerima klien datang dari ruangan
b. Operan dengan perawat ruangan.
c. Mengkonfirmasi kembali identitas klien, jenis operasi, lokasi yang akan dioperasi.
d. Mengecek surat ijin operasi (SIO) dan surat ijin anestesi (SIA)
e. Mengecek kembali waktu pemberian antibiotic 1 jam sebelum operasi, dosis, dan jenis
antibiotik. Pemberian antibiotik profilaksisi jam 12:30
f. Puasa ± 6 jam mulai jam 00:00
g. Menanyakan pada klien apa memiliki riwayat asma, hipertensi, alergi obat-obatan, memakai gigi palsu atau
tidak, memakai perhiasan atau tidak.
h. Mengganti pakaian klien dengan baju di kamar operasi. Mengecek TTV pre operasi.
i. Mengisi lembar daftar tilik keselamatan pasien (check in) dan lembar askep pre operatif.
Persiapan alat penunjang kamar operasi
a. Menyiapkan duk operasi
b. Menyiapkan set instrument Minor
Cicle knife =1
Adenoid kuret =1
Desektor / pilar =1
Gunting Metzenbaum =1
Gunting benang =1
Tonsil Focep =1
Duk klem =4
Alis klem =3
Needle holder =1
Senar =1
Kom =1
Mouth gag =1
Tounge spatel =1
c. Menyiapkan BHP Tonsilektomy
Sarung Tangan steril 6,5 / 7 =2/1
Topi / Masker =4/4
Cromic 2-0 tapper =1
Nacl 0,9% 500 ml =1
Adrenalin ampul =2
Kassa pack besar =1
Betadine
d. Menyiapkan mesin couter, couter & neutral plate
2. Perawatan Intra Operatif
a. Memasukan klien ke kamar operasi
b. Klien berbaring posisi supine di meja operasi
c. Memasang alat-alat pemantau hemodinamik (infus, alat monitoring, EKG)
d. Klien diberikan anestesi (NU ) oleh tim anestesi.
e. Mengatur posisi pasien.posisi tidur terlentang dengan kepala agak di ekstensikan.
f. Asisten operasi dan scrub nurse memakai APD operasi, melakukan cuci tangan bedah, memakai gown
steril, memakai sarung tangan steril dan menyiapkan instrument di meja instrument.
g. Asisten operasi melakukan ioderm area operasi menggunakan kassa dan betadine.
h. Asisten operasi dan scrub nurse melakukan drapping pada area operasi.
i. Circulating nurse membantu memasangkan selang suction dan kabel couterBipolar.
j. Operator mulai melakukan operasi Tonsilektomy 13:40
k. Operator memasang mouthgag dengan bantuan tounge spatel
l. Operator memasang pek
m. Operator mulai melakukan Insisi
n. Operasi tonsilektomy selesai
o. Operator Melakukan kontrol perdarahan
p. Operasi Selsai jam 14:40
3. Perawatan Post Operatif
a. Setelah luka operasi selesai, klien dibangunkan dari pembiusan (jika NU), klien dipindahkan ke ruang
pemulihan.
b. Klien dipindahkan ke ruang pemulihan
c. Pengaturan posisi klien di ruang pemulihan
d. Melakukan pemasangan O2 melalui nasal canul & alat monitoring hemodinamik.
e. Monitoring klien secara berkala tiap 15 menit sampai kondisi klien stabil.
f. Mencatat setiap keadaan klien dan seluruh obat yang diberikan pada status klien.
Rangsangan di gantarkan ke
thalamus, cortex cerebri
Nyeri dipersepsikan
DS: Rencana tindakan Cemas
os mengatakan pembedahan
sedang merasa tegang Tonsilektomy
karena
akans menghadapi
operasi, os
mengatakan belum
pernah operasi Kurang pengetahuan tentang
sebelumnya anestesi dan tindakan
DO: pembedahan
os tampak cemas,
nadi: 86x/mnt,
TD:110/70 mmHg
cemas
Intra operasi
DS: - Tindakan pembedahan Resiko
DO: infeksi
Os dilakukan
tindakan pembedahan
dan dalam pengaruh
anestesi umum, Terdapat luka terbuka
TD: 116/68 mmHg,
N=69x/mnt,
SO2=99%, Terdapat
luka insisi dipilar
Media masuknya kuman
tonsil ± 2,5cm
Resiko infeksi
Rangsang dikirim ke
hipotalamus
Nyeri dipresepsikan
DS: Resiko tinggi
Pasien belum sadar penuh
Mengatakan ingin bersihan
muntah jalan nafas
Adanya perdarahan
DO: tidak efekti
intraoperasi
Pasien Muntah
Bersihan jalan nafas tidak
efektif
Resiko aspirasi
3 Resiko cedera Setelah dilakukan Jangan tinggalkan pasien Mengindari resiko Jangan meningga
(jatuh, elektrik, tindakan sendiri/pastikan jatuh pasien sendiri.
luka bakar, keperawatan pengatur posisi/
tertinggal benda selama 1x2jam penahan terfiksasi
asing) b.d. klien dapat dengan benar
pemakaian alat terhindar dari Pastikan neutral plate dan Mengurangi resiko Memastikan neu
penunjang; operasi cedera dengan tourniquet terpasang luka bakar dan touniquet t
Kriteria hasil: dengan benar dengan benar
membuka rongga - Klien berada di atas Pastikan kulit pasien Meminimkan Memastikan kuli
ditandai dengan: tempat tidur tidak basah terjadinya luka basah
DS: - operasi dengan bakar
DO: os dalam aman. Lakukan penghitungan Meminimkan Melakukan peng
pengaruh anestesi - Tidak terdapat luka kasa, jarum dan tertinggalnya kasa
umum, os bakar setelah instrument dengan benda asing
dilakukan tindakan operasi benar. dalam tubuh
operasi BE dan
menggunakan alat- Catat kasa/implant yang Memberi informasi Mencatat implan
alat penunjang sengaja ditinggalkan benda yang di yang di tinggal
operasi (cauter dll), dalam tubuh pasien tinggalkan
keadaan sebelum
operasi kulit utuh.
Lesi (-),
DAFTAR PUSTAKA
1. Brunner & suddarth.2002. Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8, Volume 2. EGC
2. Price, sylvia,A.1998. Patofisiologi, Jilid 2.Penerbit EGC. Jakarta
3. NANDA.2006. Nursing diagnostic.ED Budi Santosa. Prima Medika
4. http://ws.ub.ac.id/selma2010/public/images/UserTemp/2014/05/09/20140509191618_3231.