“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
MATA
-MRS-
Alergi :
R/ Tab cetirizine 10 mg no VII
S 1 dd tab I prn
Virus :
R/ Salep mata acyclovir 3% No 1
S 5 dd ue
6. Dx : Hordeolum Externa
DDx : Chalazion, Hordeolum Interna
AX : benjolan di kelopak mata, nyeri, merah, gatal, perih
Px: benjolan dengan tenderness di kelopak mata
Px Penunjang : -
Tx:
R/ salep mata kloramphenikol 1% No I
S 3 dd ue
R/ Caps erithromicin 500 mg No XV
S 3 dd caps I
7. Dx : pterygium
DDx : konjuctivitis, episkleritis
AX : pada mata ada daging tumbuh (jika sudah sampai kornea nutupin pupil visus turun), tidak nyeri
Px: jaringan fibrovaskular di konjuctiva memanjang sampai kornea (liat derajat)
Px Penunjang : -
Tx:
Rujuk untuk operasi, komplikasi dapat menurunkan visus
Dapat diberikan Tetes air mata buatan ? edukasi pakai kacamata hitam (hindari sinar UV)
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
THT
-MRS-
1. Dx : Corpal telinga
DDx : - Otitis ekterna Difus / sirkum
AX : Telinga terasa penuh, terasa ada yang garuk didalam (serangga), penurunan pendengaran, Nyeri, bisa ada
sekret
Px: Corpal terlihat dalam telinga
Px Penunjang : -
Tx:
Non reaktif : Bisa anesthesia dulu (lidokain) baru ambil dengan alat (hook atau lain2)
Reaktif ( besi batereai) : Langsung ambil pakai alat
Serangga : semprot anesthesia dulu, baru diambil dengan alligator
Setelah itu bisa diresepkan antibiotic (jika ada)
R/ ear drop ofloxacin 3% No I
S I dd AD/S gtt IV
2. Dx : otitis ekterna
DDx : - perikondritis, otomikosis
AX : Telinga terasa penuh, nyeri, tinnitus, penurunan pendengaran , (FR : Berenang, trauma, manipulasi)
Px: nyeri tragus/tarikan, liang sempit, ada bisul, ada secret di liang
Px Penunjang : Darah rutin ?, Swab/kultur secret?
Tx:
- Bersihkan telingan dengan H2O2 3% kalau bisa, jika ada abses insisi drainase
Sirkumskripta
R/ Salep polimixin B 2% No I
S 4 dd ue
Diffuse : Pasang sofratule + antinyeri
R/ sofratulle No I
S I mm
R/ Tab PCT 500 mg No X
Sprn 3dd Tab I (jika nyeri)
3. Dx : OMA hiperemis
DDx : - OMA serosa, Otitis ekterna
AX : Nyeri, demam, bisa penurunan pendengaran dan terasa penuh telinganya, demam, batuk, pilek
Px: membrane tympani terliat hyperemis dan edema, tuli konduktif
Px Penunjang : Darah Rutin
Tx: Antibiotik + simptomatik
R/ Tab amoxicillin 500 mg No XV
S. 3 dd Tab I
R/ Caps pseudoephendrin HCL No X
S 2dd Caps I
R/ Tab Paracetamol 500 mg No XV
S 3 dd prn Tab I (jika demam)
4. Dx : prebiaskuis
DDx : Otosclerosis, neuroma akustik
AX : Penurunan terus menurun sudah lama (umur tua)
Px: Normal kecuali tuli SNHL
Px Penunjang : Darah rutin?,
Tx: Rujuk untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut ke SP THT (audiometri )
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
5. Dx : Impaksi Serumen
DDx : - Otitis ekterna, Corpal telinga
AX : telinga teras penuh, tidak nyeri, sering membersihkan telinga sendiri
Px : serumen banyak pada liang telinga, bisa tuli konduktif
Px Penunjang : -
Tx: bersihkan serumen, bisa diencerkan dengan gliserin
R/ Ear drop karbogliserin 10 % No I
S 2 dd AD/S gtt I
HIDUNG
1. Dx : Rhinitis Alergi
DDx : Rhinitis akut, vasomotor
AX : riwayat atopi, bersih dan meler ketika kena allergen
Px: edema pada mukosa/ konkha cavum nasi, hidung merah, secret bening
Px Penunjang : Darah rutin, WBC count, IgE serum ?
Tx: Hindari allergen + simptomatik
R/ Caps psudoephedrin HCL 120 mg No XIV
S prn 2 dd Tab I
R/ Tab s cetirizine 10 mg No VII
S 1 dd tab I
2. Dx : corpal
DDx : -
Ax : anak kecil, abis mainan sesuatu, jadi meler, pilek pada satu lubang hidung saja
Px : Ada korpal dalam cavum nasi
Px Penunjang : -
Tx: diambil dengan alat (hook or bayonet or aligator)
3. Dx : Polip nasi
DDx : Corpal, angiofibroma nasal
Ax : hidung teras tersumbat 1 sisi, rinorea, bersin bersin, post nasal drip, riw. Infeksi sebelumnya
Px : massa pada cavum nasi warna pucat mudah digerakkan
Px Penunjang : Darah rutin
Tx: terapi simptomatik ( decongestan + antibiotik jika mucus purulent)
R/ nasal spray oxymetazolin 0,05 % No I
S 2 dd gtt I
4. Dx : epitaxis
DDx : hemoptysis, varices esophagus, angiofibroma cavum nasi
Ax : hidung keluar darah /mimisan
Px : titik pendarahan pada cavum nasi (anterior/posterior)
Px Penunjang : Darah rutin , coagulation (BT. CT, APTT, PTT)
Tx: Anak : Hidung dipencet kearah septum (trotter method) 3-5 menit, jika belum berhenti tampon
Dewasa : Kapas + lidocaine 1-2% + adrenalin (1:1000) 0,2 cc 10 -15 menit
Jika belum berhenti TAMPON ( bisa + kapas +vaselin + betadin) selama dua hari terus diganti
Cari penyebab dari epistaksi (sumber pendarahan, underlying disease)
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
MULUT
1. Dx :Parotitis (mumps/bacterial/hiv/TB)
DDx : abses mandibular?, angina Ludwig?
Ax : Bengkak pada rahang bisa uni bisa bilateral,demam, bengkak tiba tiba (mumps), nyeri mengunyah (bacterial),
tidak nyeri (HIV/TB)
Px : eritem, bengkak, dan nyeri tekan pada daerah pre aurikuler, secret purulent duktus parotis (bacterial)
Px Penunjang : Darah rutin
Tx:
Mumps : Simptomatik (antipiretik)
Bakterial : Amoxicillin
HIV : terapi Et cause
TB : terapi et cause
3. DX : tonsillitis diphteri
DDx : abses peritonsiler, limfoma, tumor tonsil
Ax : Rasa kering tenggorok, nyeri pada tenggorok saat menelan, demam, mulut berbau, hot potato voice?
Px : tonsil bengkak ditutupi bercak putih kotor dan meluas yang diangkat berdarah
Px Penunjang : Darah rutin, swab tonsil untuk gram mikroskop
Tx: Anti diptheri serum + antibiotic
R/ Inj Ati diptheri serum 2000 IU/ml vial I (10ml)
S I mm (2 hari)
R/ Inj Penicillin G benzatin 2.000.000 U no I (50rb – 100 rb U /kgbb)
S I mm single dose
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
PEDIATRI
-AS-
2. Bronkopneumonia
Anamnesis: demam dengan batuk, nafas cepat, merintih
Pemeriksaan: ringan hanya dengan nafas cepat, berat distress pernafasan, penkes, nafas cuping hidung,
tarikan dinding dada, crackles, suara pernafasan menurun. Darah rutin, foto thoraks infiltrat bilateral
Terapi:
Ringan rawat jalan
Cotrimoksazole 2 x 4mg/kgbb/kali selama 3 hari atau
Amoksisilin 3 x 25mg/kgbb/kali oral
Berat mondok
Amoksisilin atau ampisilin 4 x 25-50mg/kgbb/kali iv atau im
Oksigen
3. Bronkiolitis
Anamnesis: wheezing pada anak < 2 tahun, tidak respon dengan bronkodilator, bisa diikuti gejala
pneumonia
Pemeriksaan: mirip dengan asma, ringan: nafas cepat saja, berat: dengan distress pernafasan
Terapi:
Ringan rawat jalan
Cotrimoksazole 2 x 4mg/kgbb/kali selama 3 hari atau
Amoksisilin 3 x 25mg/kgbb/kali oral
Berat mondok
Amoksisilin atau ampisilin 4 x 25-50mg/kgbb/kali iv atau im
4. Pertussis
Anamnesis: batuk paroksismal diikuti dengan whoop, muntah, sianosis atau apnu, imunisasi tidak lengkap,
klinis baik diantara episode batuk.
Pemeriksaan: perdarahan subkonjungtiva, darah rutin (leukositosis, absolut limfositosis), IgG toksin
pertusis, foto thoraks, apus nasofaring
Terapi: mondok
Erythromycin 4 x 12.5mg/kgbb/kali 10hari
Oksigen
Paracetamol 10mg/kgbb/kali jika demam
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
5. Bronkiektasis
Anamnesis: riwayat tb atau aspirasi benda asing, bb tdk naik, sputum purulen, jari tabuh
Pemeriksaan: darah rutin, sputum, foto thoraks
Terapi:
Mondok
Antibotik
Mukolitik
6. Asfiksia neonatorum/neonatal resuscitation
- Cari faktor resiko antepartum (HT, DM, perdarahan), intra partum (kala 2 lama, kpd, dg alat bantu)
- Persiapan alat : radiant warmer, linen steril, suction, et, laringoskop, bulb syringe, bag, mask,
stetoskop,
- Bayi aterm, menangis atau bernafas, tonus otot
- Langkah awal: hangatkan, bersihkan jalan napas, keringkan, stimulasi, reposisi. Evaluasi (HR<100,
gasping, apnea)!!
- VTP, SpO2 monitoring, ECG
- HR<100, cek pengembangan dada, cek posisi ventilasi, pertimbangkan ETT, atau laryngeal mask,
evaluasi (HR<60)!!
- Intubasi, jika belum siap lakukan chest compression dg vtp O2 100%, ECG, pertimbangkan emergency
UVC, evaluasi HR <60
- IV epinephrine, jika tetap dibawah 60, pertimbangkan hipovolemik atau pneumothoraks
- Jika asfiksia neonatorum, rujuk dengan tetap VTP dan edukasi orang tua
Pemeriksaan: BB/TB<-3 SD, edema, sangat kurus, LLA < 11.5 cm, berat jenis urin, gds, ekg, foto thorax,
tuberkulin, darah lengkap, urin lengkap, feses lengkap, elektrolit, protein serum.
Terapi:
Stabilisasi, transisi, rehabilitasi
Stablisasi: hipoglikemi (dextrose 10% 5ml/kgbb), hipotermia, dehidrasi (5ml/kgbb tiap 30 menit dalam 2
jam pertama), elektrolit, infeksi, makanan awal, stimulasi sensoris.
Transisi: elektrolit, antibiotik, makanan, stimulasi dilanjutkan,
Rehabilitasi: elektrolit, mikronutrient Fe, stimulasi sensoris dilanjutkan, tumbuh kejar dan persiapan
pulang.
11. GNAPS
Anamnesis: riwayat infeksi kulit, radang tenggorokan, gross hematuria, sembab kedua mata dan tungkai,
gaggal ginjal akut atau gagal jantung
Pemeriksaan: gejala hipervolemia, edema, edema paru, asto, urin rutin, urinalisis, fungsi ginjal,
komplemen c3.
Terapi:
Amoksisilin 50mg/kgbb/hari : 3 selama 10 hari
Furosemide 1-2mg/kgbb/hari
Edukasi: diet nefritis
13. Meningoencephalitis
Anamnesis: cari fokus infeksi, penurunan kesadaran, kejang, penyakit diderita. Jika datang dengan kejang
atasi kejang
Pemeriksaan: meningeal sign, brundzinski 1,2. Darah rutin, urin rutin, ct scan, lumbal pungsi, tebal tipis,
elektrolit, gds, eeg,
Terapi:
Stabilisasi jika datang dengan kejang, ABC
Diazepam per rektal 0.3 – 0.5 mg/kg, <10kg = 5 mg, >10kg = 10mg diulang setelah 5 menit maksimal 3 kali,
atau ganti iv 0.2/kgbb. (rektal 2kali lanjut iv)
Fenitoin iv 20mg/kg dilarutkan NaCl 0.9% perlahan, kecepatan 50mg permenit. Masih kejang tambah
fenitoin 10mg/kg dilanjutkan rumatan 5-7mg/kg setelah 12 jam
Atau
Fenobarbital iv 15 – 20 mg/kg dg kecepatan 100mg permenit. Kejang berhenti rumatan 4 – 5 mg/kg
setelah 12 jam
Bila masih kejang masuk ICU, midazolam 0.2mg/kg atau propofol 1mg/kg
Rujuk
Koma: Diberikan larutan dekstrose 40% sebanyak 2 flakon (=50 mL) bolus intra vena diikuti dekstrose10 %
per infus 6 jam perkolf.
Periksa GDS setiap satu jam setelah pemberian dekstrosa 40%
15. TB anak
Anamnesis: riwayat kontak, demam, gagal tumbuh, bengkak sendi, bengkak kelenjar limfe, tidak nafsu
makan
Pemeriksaan: skor tb anak, tuberkulin test, darah rutin, sputum, foto thoraks, LED
Terapi:
2RHZ (75/50/150)/4RH(75/50)
Rifampicin 5 -15 mg/kgbb max 300mg
Isoniazid 10 – 20 mg/kgbb max 600mg
Pirazinamid 15 – 30 mg/kgbb max 2000mg
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
SARAF
-FDM-
1. BPPV
Persepsi yang salah dari gerakan seseorang atau lingkungan disekitarnya
Anamnesis:
Keluhan utama pusing berputar (+), diperberat dengan perubahan gerakan kepala atau posisi, sekelilingnya
berputar, telinga berdenging/kurang pendengaran (-), bisa ada mual muntah
OLDCART
Perjalanan penyakit
RPK/RPD
Riwayat pengobatan sebelumnya
Pemeriksaan:
TTV
Pemeriksaan nistagmus horizontal (+)
Pemeriksaan nervus cranialis dbn
Romberg tes
Nose to nose (+), nose to finger (+) (mata tidak merem), finger to finger merem
DDX: BPPV, Meniere disease, migraine, hipotensi ortostatik, sentral vertigo
Tx: Betahistine Mesylat 12 mg, 3x1, Dimenhidrinat 50mg, 3x1
Ed: Ketaatan minum obat, istirahat cukup, aktifitas dibatasi dulu, hindari faktor pencetus, menghindari stress,
makan bergizi
2. Motion Sickness
Ax: Mual dan muntah cukup parah, sering didahului oleh pusing, malaise, mengantuk, kelelahan, dan mudah
tersinggung. Rasa penuh dan tidak nyaman di epigastrium, merupakan gejala pertama yang sering dijumpai. Pusing
berhubungan dengan gerak yang berlebihan. Progresi semakin memberat. Diperparah dengan gerak berlebihan
Px: TTV dbn
Dx DDx: Motion sickness, BPPV, migraine, cerebrovaskuler accident
Tx: dimenhidrinat 50mg, 3x1, scopolamine 0.6mg, 3x1
Ed: minum obat sebelum perjalanan
3. Vertigo
4. Trigeminal Neuralgia
Ax: serangan nyeri paroksismal, spontan, tiba-tiba, nyeri tajam, superfisial, seperti ditusuk, diestrum, terbakar, < 2
menit, terbatas pada 1 cabang n.V. intensitas nyeri berat, persipitasi dengan aktifitas harian seperti bicara,
membasuh muka, cukur jenggot, gosok gigi
Px: MRI / CT scan normal
Dx DDx: Trigeminal neuralgia, migraine, nyeri wajah atipikal, post herpetic neuralgia
Tx: Carbamazepin 600-1600 mg/d
R/. Tab Carbamazepine 200 mg, no XXI
s.3.d.d Tab I.
Ed:
5. Bells Palsy
Paralisis akut motoric otot wajah pada bagian atas dan bawah unilateral (dalam periode 48 jam). Hilangnya lipatan
nasolabial dan dahi pada sisi yang lumpuh, ketika mengangkat alis, sisi yang terkena tetap datar, ketika pasien
tersenyum, wajah menjadi distorsi dan terjadi lateralisasi ke sisi berlawanan terhadap sisi yang lumpuh
Px: BERA, CT scan, MRI, ENMG, Darah rutin, n.cranialis
Tx: steroid (72 jam pasca onset)
R/ Tab. prednisone 5 mg, s.3.d.d. tab 4 kemudian di tapering off 10mg/d
Acyclovir 5x400 mg (10d)
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
6. TTH
Nyeri kepala ringan sedang 30 mnt-7 hari, bilateral, tertekan, tidak pulsasi, tidak diperberat dengan aktifitas biasa.
Tidak ada nausea vomiting, fotofobi atau fonofobi. Dipicu stress
Px: Darah rutin, elektrolit, kadar gula darah, radiologi (menyingkirkan penyebab sekunder) normal, mungkin TD
tinggi
TTH Kronis
Tx: NSAID (ibuprofen 400mg, 3x1, paracetamol 500-1000mg,3x1, aspirin 325 mg
7. Migraine
Nyeri kepala, unilateral, 4-72 jam, diperberat dengan aktifitas, berdenyut, mual muntah, fonofobia, fotofobia. Ada
kilatan cahaya migraine dengan aura
Px: Darah rutin, elektrolit, kadar gula darah, radiologi CT scan/MRI (menyingkirkan penyebab sekunder)
Tx: abortif:
spesifik
Ergotamine 2mg s.1.d.d Tab I p.r.n, (3x1), sumatriptan 50 mg s.1.d.d Tab I p.r.n,(3x1)
Non-spesifik Na diclofenac 50 mg, paracetamol 1000 mg
Profilaksis: propranolol 40-240mg/d, amitriptilin 10-200mg/d, CCB, as.valproat 500-1000mg/d
8. Cluster Headache
Nyeri kepala severe/very severe, unilateral, di orbital/supraorbital/temporal, 15 menit-2 jam, ada
lakrimasi/rinorea/edema palpebral/keringat di wajah/miosis atau ptosis/restlessness
Px: Darah rutin, elektrolit, kadar gula darah, radiologi CT scan/MRI (menyingkirkan penyebab sekunder)
Tx: abortif:
O2 100% 7L/menit selama 15 menit
sumatriptan inj. SC 6 mg bisa diulang setelah 24 jam
ergotamine (dietilergometrin 0.5-1.5 mg IV)
Profilaksis: CCD (verapamil, diltiazem), litium, amitriptilin
9. Meningitis
Demam tinggi, menggigil, sakit kepala,fotofobia, myalgia, mual, muntah, kejang, perubahan status mental
Px: tanda rangsang meningeal, papil edema, ada gangguan nervus cranialis, infeksi ekstrakranial: otitis media,
mastoiditis, pneumonia, ISK, artritis
Px Penunjang: LP (TIK meningkat, PMN, protein meningkat, glukosa turun)
Pengecatan gram ditemukan bakteri, Darah rutin, elektrolit darah, foto polos, CT-scan kepala, C reactive protein,
reflex fisiologis dan patologis, cari sumber infeksi
pada penderita dengan risiko tinggi deksametason 0.15 mg/kg/6jam/iv selama 4 hari
Penanganan peningkatan TIK: meninggikan kepala 30o, infus manitol atau gliserol, hiperventilasi
10. Meningoencephalitis
11. Stroke
Hilangnya sebagian atau seluruh fingsi neurologis yang terjadi mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam atau
menyebabkan kematian, e.c. iskemi atau pecahnya pembuluh darah spontan
Dx: anamnesis
Px Fisik: KU, kesadaran, TTV, status generalis, status neurologis
Alat bantu Dx: Siriraj, ASGM. Pokoknya ada penurunan kesadaran/nyeri kepala: Perdarahan!
Pungsi lumbal bila neuroimaging tidak tersedia sebaiknya dihindari, CT-scan, MRI, angiografi
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
Kriteria Dx: deficit neurologis mendadak, saat aktifitas/istirahat, kesadaran baik/terganggu, nyeri kepala/tidak,
onset serangan pertama/berulang, periksa hipertensi/hipo/normo
Px Penunjang:
Darah perifer lengkap, GDS, fungsi ginjal, fungsi hati, protein darah, profil lipid, AGD, elektrolit, periksa CSF jika
perlu
Radiologis: Rx Thorax, CT-scan tanpa kontras (Gold Standar), MRI kepala, EKG, ekokardiografi, transcranial Doppler
DDx: ensefalopati, trauma kepala, multiple sclerosis, epilepsy
Tx: cek A,B, C aspirin 325 mg, citicolin
12. HNP/LBP
Nyeri didaerah punggung bawah, bisa nyeri lokal maupun radikuler atau keduanya. Penjalaran nyeri kearah tungkai
dan kaki.
Amati adanya tanda bahaya (red flags): neoplasma, infeksi, fraktur vertebrae, syndrome kauda equine, NPB
dengan kelainan neurologis berat
Px Penunjang: LED, darah perifer lengkap, CRP, rheumatoid factor, urinalisa
Pemeriksaan laseque, bragard sicard, patrick kontra-patrick
Foto polos tidak rutin, CT-scan, MRI
Tx: atasi kausa
Asetaminofen, NSAID, relaksan otot: diazepam
13. CTS
Nyeri kesemutan, terbakar, baal di jari tangan I,II,III dan setengah jari IV, bisa disertai atrofi tenar
Px: tes provokasi: tinel test, phalen test, reserve phalen (+)
Radiologi: CT scan, MRI normal
Tx: medikamentosa:
suntikan kortikosteroid lokal
Operatif
Ed: hindari gerakan berulang di pergelangan tangan, imobilisasi, splint
14. Neuripathy DM
Rasa terbakar, ditusuk, ditikam, kesetrum, disobek, diikat, alodinia.
Bisa disertai gejala baal, sulit mengenali barang dalam kantong, borok
Klinis: ulkus kaku, deformitas claw toe
Px: ID pain, neuropatic score
Lab: gula darah naik
Radiologi, PA: -
Tx: pengendalian tata laksana gula, seperti diabetic retinopathy
Blok saraf local, topical:
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
15. Rabies
Peradangan akut SSP o/ virus rabies
Ax: riwayat digigit/tercakar/kontak dengan hewan (anjing/kucing) yang positif rabies, mati dalam waktu 10 hari
post melukai, tersangka rabies (malas makan dan hewan berubah sikap)
Px Fisik:
Prodormal: sakit dan kesemutan, sakit kepala, lemah, anoreksia, demam, cemas, agitasi
Stadium lanjut: spastik, kejang, hidrofobia, aerofobia, kaku kuduk, demensia, gila mendadak
Px Penunjang: darah rutin, CT scan (eksklusi sebab lain)
Darah rutin: ------------------------------------------------------------------------------------------
DDx: intoksikasi obat-obatan, ensefalitis, tetanus, poliomyelitis
Tx:
Cuci luka dengan air sabun, bilas air sebanyak-banyaknya, disinfektan alcohol 40-70%,
debridement
simptomatis: infuse dextrose, antikejang
Vaksis antirabies/serum antirabies: tidak diperlukan
SAR: Human Anti Rabies Imunoglobulin 20 IU/kgBB single dose (homolog), kalau kuda 40 IU/kgBB
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
PSIKIATRI
-NYP & MFA-
Daftar kasus
1. Gangguan penggunaan NAPZA
1.1. Gangguan penggunaan alcohol (F10)
1.2. Gangguan penggunaan zat psikoaktif (F11#)
2. Skizofrenia dan gangguan psikotik kronik lain (F20#)
3. Gangguan psikotik akut (F23)
4. Gangguan bipolar (F31)
5. Gangguan depresif (F32#)
6. Gangguan neurotik (F40#)
6.1. Gangguan panik (F41.1)
6.2. Gangguan ansietas menyeluruh
6.3. Gangguan ansietas dan depresi
6.4. Gangguan obsesif kompulsif
6.5. Gangguan penyesuaian
6.6. Gangguan somatoform
7. Gangguan seksual pada laki-laki dan perempuan
8. PTSD
9. Baby blues
10. Gangguan waham menetap
11. Schizoafektif
KASUS
1.1 gangguan penggunaan alkohol
Gejala:
gejala murung, gugup, insomnia, komplikasi fisik (ulkus, gastritis, perlemakan hati, sirosis),
trauma akibat kecelakaan, daya ingat atau konsentrasi menurun.
adanya problem hukum dan sosial yang mendasari (perkawinan, pekerjaan, kehilangan)
Gejala putus alkohol (berkeringat, tremor, mual di pagi hari, halusinasi)
Dx
Ax: penggunaan alkohol berlebihan ≥6 kaleng bir sehari, adanya konsekuensi sosial
(kehilangan pekerjaan)
Px fisik terkait komplikasi: hepar, perdarahan GIT
Tx
Informasikan komplikasi, butuh pengawasan medis untuk putus alkohol (biar g muncul
gejala putus alkohol)
Farmako: benzodiazepin jangka pendek (klordiazepoxid 25-100mg 1x atau 2x sehari),
dipantau jika ada halusinasi dan instabilitas otonom naikan dosis dan rawat inap
R/ tab. Klordiazepoksid 10 mg no XX
S. 2dd tab.III
Konsul ke sp
1.2 gangguan penggunaan zat psikoaktif
gejala:
gejala murung, gugup, insomnia, komplikasi fisik, trauma akibat kecelakaan atau cedera,
perubahan perilaku/penampilan
ketergantungan minta obat untuk menyelesaikan masalah
adanya problem sosial dan hukum yang mendasari
sering kali keluarga membawa dengan keluhan mudah tersinggung, kehilangan pekerjaan
Dx:
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
Ax: penggunaan zat psikoaktif yang berat dan sering, kesulitan mengandalikan penggunaan
obat, hasrat yang besar terhadap zat, toleransi zat dengan dosis tinggi (tanpa gejala
intoksikasi), terdapat gejala putus zat (opiad: mual, banyak berkeringat, tremor; sedatif:
ansietas tremor, halusinasi; stimulan: depresi, murung)
Px fisik: vitalsign, head to toe
Tx:
Ajarkan mekanisme coping masalah
Medikasi: putus sedatif berikan benzodiazepin (klordiazepoxid 25-100 mg sampai 4x sehari)
R/ tab. Klordiazepoksid 10 mg no XX
S. 2dd tab.III
Konsul ke sp terkait penurunan dosis zat dan rehab
2. Skizofrenia
Ax: adanya gejala siar pikir / sisip pikir / sedot pikir; delusi; halusinasi auditori; waham
bizare; menetap minimal 1 bln, tergantung tipe masing2
Paranoid: halusinasi auditorik yang bersifat mengancam, memberi perintah, waham
dikendalikan
Hebrefenik: onset 15-25th, kepribadian menyendiri, bicara sendiri, senyum2 sendiri,
kata yang diulang2, kegiatan2 terkait spiritual tanpa tujuan, tidak masuk akal
Katatonik: stupor, negativisme, gaduh gelisah, rigiditas, fleksibilitas cerea,
command automatism
Px:
Afek inapropiate
Tx
R/ tab. Haloperidol 2 mg no IX
S 3 dd tab I
Atau
R/ tab. Chlorpromazine 100 mg no IX
S 3 dd tab I
Rujuk sp
3. Psikotik akut
Gejala psikotik kurang dari 1 bln
Tx
R/ tab. Haloperidol 2 mg no IX
S 3 dd tab I
Atau
R/ tab. Chlorpromazine 100 mg no IX
S 3 dd tab I
Ditambahkan anti ansietas untuk mengatasi agitasinya
R/ tab lorazepam 1 mg no I
S 1 dd tab I
4. gangguan bipolar
Ax: tentukan gejala (manik atau depresi), merupakan gejala berulang sekurang2nya ada 2
episode, terdapat peningkatan afek rasa energi berlebih (manik), jam tidur sebentar, biasanya
tiba2 (2 mgg), cari tanda2 psikotik juga
Px: penampilan mencolok, afek naik/turun, bisa didapati ide kebesaran biasanya masih masuk
akal, kalau sudah berlebihan dan inapropiate berarti itu wahana kebesaran tanda psikotik,
Dx lengkap ya: gangguan bipolar episode kini manik/depresif dengan/tanpa gejala psikotik
Tx:
R/tab Lithium karbonat 200mg No X
S 2 dd tab I
Atau
R/tab Divalproex Na 250mg
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
S 3 dd tab I
Mania Akut
R/Amp Haloperidol No I
S i mm
Profilaksis
R/tab Lithium karbonat 200mg No X
S 2 dd tab I
5. Gangguan Depresi
Ax & Px :
Gejala utama:
- Afek depresif
- Hilang minat & kegembiraan
- Mudah lelah dan menurunnya aktivitas
Gejala lainnya:
- Konsentrasi menurun
- Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
- Rasa bersalah dan tidak berguna yang tidak beralasan
- Merasa masa depan suram dan pesimistis
- Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
- Tidur terganggu
- Perubahan nafsu
Episode Depresif ringan : 2 Utama + 2 Gejala lain
Episode Depresi sedang : 2 gejala utama + 3 gejala lain
Episode Depresif berat : 3 gejala utama + 4 gejala lain
Episode Depresif berat dengan gejala psikotik : episode depresif berat + waham, halusinasi
- Tx :
R/Caps Fluoxetin 10/20 mg No.X
S 1 dd tab I
atau
R/Tab Amitriptylin 25 mg No X
S 1 dd tab 1
6. Gangguan neurotik
a. Fangguan anxietas fobik : dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang tidak membahayakan, dihindari dan
bila dihadapi dengan kecemasan heabt.
Sebagai akibatnya objek atau situasi tersebut dihindari atau dihadapi dengan rasa terancam .
- Agorafobia
- Fobia sosial
- Fobia khas:
Acro, agora, ailuro, claustro, cyno, myso dll
Tx : Behavioral therapy, CBT, Exposure therapy
Pharmacotherapy :
R/ Tab Sertraline 50mg
S 1 dd tab I
7. Gangguan seksual pada laki – laki dan perempuan
Orgasmic disorders
- Female Orgasmic Disorder (Inhibited Female Orgasm)
- Male Orgasmic Disorder (Inhibited Male Orgasm): sometimes called inhibited orgasm or retarded ejaculation, a
man achieves ejaculation during coitus with great difficulty
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
- Premature Ejaculation
• Sexualpaindisorders
Dyspareunia: recurrent or persistent genital pain associated with sexual intercourse.
Vaginismus: involuntary muscle constriction of the outer third of the vagina that interferes with penile
insertion and intercourse.
• Sexualdysfunctionduetogeneralmedicalcondition • Substance-
InducedSexualDysfunction
- With impaired desire/With impaired arousal/With impaired orgasm/With sexual pain/With onset during
intoxication
Diagnosis Karakteristik
Fetishisme Fantasi, nafsu, atau kepuasan seksual yang didapatkan dengan melibatkan benda-benda tak hidup (m
Frotteurisme Fantasi, nafsu, atau kepuasan seksual yang didapatkan apabila bersentuhan atau bergesekan terhada
Fantasi, nafsu, atau kepuasan seksual yang didapatkan apabila dirinya (secara nyata, bukan pura-pur
Masokisme
lain yang menyakiti atau mempermalukan dirinya
Fantasi, nafsu, atau kepuasan seksual yang didapatkan apabila dirinya (secara nyata, bukan pura-pur
Sadisme
tindakan lain yang menyakiti atau mempermalukan pasangan seksualnya
Fantasi, nafsu, atau kepuasan seksual yang didapatkan dengan mengamati/ mengintip secara diam-d
Voyeourisme
aktivitas seksual
Troilisme Fantasi, nafsu, atau kepuasan seksual yang didapatkan apabila melihat pasangan seksualnya beraktiv
Necrofilia Obsesi untuk melakukan aktivitas/ hubungan seksual dengan jenazah
• Troilisme
dengan pasangan dilihat oleh orang lain. Terkadang juga melibatkan pihak ketiga untuk berhubungan seksual.
a orang lain (yang status sosialnya lebih tinggi) jatuh
cinta pada penderita
Tx :
CBT & RUJUK
7. PTSD
Durasi gejala dialamai > 1 bulan
- Re – experiencing (mengalami kembali)
- Avoidance (menghindar)
- Hyperarousal (kesiagaan berlebihan)
Tx:
CBT
Pharmacotherapy :
Antidepressanat:
Sertralin 25-200 mg/hari
Antianxiety :
- Diazepam 4-40 in 3 doses
- Alprazolam (1-6 mg in 3 doses)
-
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
KARDIOVASKULER
-IH-
- Bilah lurus di bawah epiglotis, bilah lengkung di R/Tab Atenolol 50 mg No. VII
valeculla S.1dd tab I
- ET di tangan kanan, masukkan melalui plica R/Tab Diltiazem 30 mg No.XXI
- Cabut stilet, kembangkan balon S.4dd tab 1
- Pasang sumber O2, auskultasi 5 titik (apex-apex, R/Tab Verapamil 80 mg No. XIV
basal-basal, epigastric) S.2dd tab 1
- Fiksasi (20-22 cm dewasa) R/Tab Captopril 12,5 mg No. XXI
S.3dd tab I
Tindakan: EKG R/Inj. Morfin Sulfat 10 mg/mL Amp. 1 (1 mL)
Step S.imm -> 1-5 mg iv dapat diulang tiap 10-30’
- Berikan gel pada lokasi elektroda R/Tab Simvastatin 10 mg No. VII
- Pasang elektroda sesuai lokasi S. 1dd tab I hs
- Nyalakan EKG sesuai mode
- Tulis identitas dan waktu Dx: APS
- Baca: HR, irama, axis, Gel P, Gel QRS, Gel T, PR, ST Ax: nyeri dada khas, membaik dengan istirahat, FR:
usia, JK, RPK, dislipidemia, HT, DM, alkohol, merokok,
Dx: STEMI/NSTEMI/UAP sedenter, stres psikologis
Ax: nyeri dada khas, menjalar, tidak membaik dengan PF: variasi, bisa cardiomegali
istirahat, FR: usia, JK, RPK, dislipidemia, HT, DM, PP: EKG: bisa OMI, cardiomegali, X-ray bisa
alkohol, merokok, sedenter, stres psikologis, tipe cardiomegali
kepribadian Tx akut:
PF: variasi, bisa cardiomegali, murmur, gallop S3, O2 2LPM
aritmia, peningkatan JVP, ronki basah Nitrat kombinasi BB atau CCB
DD: angina prinzmetal, ansietas, diseksi aorta, Antiplatelet
dispepsia, miokarditis, PE R/Tab ISDN 5 mg No. XIV
PP: EKG: STEMI (ST elevasi), NSTEMI/UAP (ST depresi, S.prn tab I (nyeri dada)
T inversi) R/Tab NTG 0,5 mg No. XIV
Enzim jantung: S.prn tab I (nyeri dada)
CKMB: 0-5,5 ng/mL (meningkat 4-5 jam, puncak 12 R/Tab Aspirin chewable 80 mg No. XIV
jam, menetap 2 hari) S.prn tab II (nyeri dada)
Myoglobin: Pria 20-71 µg/L, Wanita 25-58 µg/L R/Tab Propanolol 10 mg No. XXI ->20-80 mg/hari
Troponin T: 0-14 ng/L (meningkat 3-4 jam, menetap 2 S.3dd tab I
minggu) R/Bisoprolol 5 mg No. VII -> 2,5-5 mg/hari
X ray: cardiomegali, aortosklerosis S.1dd tab ½
Profil lipid R/Tab Diltiazem 30 mg No.XXI
GDS S.3dd tab 1
Tx R/Tab Verapamil 80 mg No. XIV
O2 2-4 LPM S.2dd tab 1
R/Tab ISDN 5 mg No. III
S.prn tab I (tiap 10 menit, nyeri, max 3x/hari) Dx: VES Bigemini
R/Tab NTG 0,5 mg No. III R/Tab Amiodaron 200 mg No. V
S. prn tab I (nyeri dada) S. 1dd tab I
R/Tab Aspirin chewable 80 mg No. X
S.prn tab IV (nyeri akut) Dx: AF
S.1dd tab II (rumatan) Ax: jantung berdebar
R/Tab Clopidogrel 75 mg No. VII PF: S1 S2 ireguler, pulsus deficit
S.1dd tab IV (akut) PP: AF (irregularly irregular wave)
S.1dd tab I (rumatan) Tx:
R/Tab Propanolol 10 mg No. XXI R/ Tab Bisoprolol 5 mg No XXX
S.3dd tab I S.1dd Tab ½
R/Bisoprolol 5 mg No. XIV R/ Tab Warfarin 2 mg No XXX
S.1dd tab II S.1dd Tab1
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
Ed: hindari kopi, kurangi garam Minor: DD, batuk malam, edema tungkai,
hepatomegali, efusi pleura, penurunan kapasitas
Dx: HT/HHF paru >1/3, takikardia >120x/m
Ax: nyeri tengkuk, palpitasi, pusing, leher kaku, PP: DL, X-Ray, EKG: LVH, RVH, LAD, RAD, AF,
penglihatan kabur, nyeri dada Tx:
PF: TD meningkat Akut
PP: EKG O2 2-4 LPM
Tx: R/Inj. Furosemide 10 mg/mL No.II (2 mL)
R/Tab Captopril 12,5 mg No. XXI S.imm ->20-40 mg dapat diulang tiap jam, max 600
S. 3dd tab I mg/hari
R/Tab HCT 12,5 mg No. VII Kronis
S. 1dd tab I R/Tab Furosemide 40 mg No. III
R/Tab Valsartan 80 mg No. VII S.3dd tab I
S. 1dd tab I R/Tab Captopril 12,5 mg No. XXI
R/Tab Propanolol 10 mg No. XXI S. 3dd tab I
S.3dd tab I R/Tab Digoksin 0,25 mg No. XIV
R/Tab Amlodipin 10 mg No. VII S. 1dd tab II -> bila takikardia
S.1dd tab I (pagi hari)
R/Tab Nifedipin SR 30 mg No. XIV Dx: SVT
S. 1dd tab I Ax: palpitasi, sesak nafas
R/Tab Metildopa 150 mg No. XIV PF: takhikardia, gelisah
S. 2dd tab I PP: EKG: QRS <0,12 ms, HR>150x/m
R/Tab Terazosin 1 mg No. XIV Tx:
S. 1dd tab I Tidak stabil-> kardioversi, O2 10-15 LPM
Stabil->vagal 10-15’, adenosin 6 mg bolus cepat,
Dx: CHF lanjut 12 mg boleh diulang 2x, O2 4 LPM
Mayor: PND, JVP meningkat, distensi vena leher, R/Inj. Adenosin 10 mg/mL No.I
cardiomegali, ronki, EPA, gallop, refluks S.imm
hepatojuguler
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
Cardiac Arrest
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
Tachicardia
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
Adult Bradycardia
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
ACS
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
IPD
-NB-
typhoid anamnesi demam>7 hari, R./ Tab kloramfenikol 500 mg no XL R./ Syr kotrimoxazol 240 10 kg 1
s diare/konstipasi, S 4 dd tab 1 pc mg/ 5ml lag no.II cth
bab darah, ATAU S 2 dd cth II 20 kg 2
demam sore lebih R./ Tab ciprofloxacin 500 mg no XIV R./ syr. Paracetamol 120 cth
tinggi S 2 dd tab 1 pc mg/ 5 ml lag no I 30 kg 3
DITAMBAH s 3 dd cth 1 cth
R./ tab paracetamol 500 mg no XX R./ syr. Domperidon 5
S prn 3 dd tab 1 mg/5 ml lag no I
R./ Tab metoclopramide 10 mg no XX S prn 3 dd cth 1
S prn 3 dd ac
amoebia diare berdarah, R./ Tab metronidazol 500 mg no XV R./ susp. Metronidazol
sis mual, demam, S 3 dd tab 1 pc 125 mg/5 ml lag no I
masih bisa R./ tab paracetamol 500 mg no XX S q 8 h cth 1
beraktivitas S 3 dd tab 1
R./ Tab metoclopramide 10 mg no XX
S prn 3 dd ac
BU meningkat,
tanda dehidarasi,
hepar bisa
membesar jika
abses
feses rutin: KISTA
E HYSTOLITICA,
DR
faring gambaran
LPRD, nyeri ulu
hati
0
Conjuctiva
anemis, nyeri ulu
hati, BU
meningkat
Urea breath test,
DR,
BB/TB, lingkar
perut, TENSI,
jantung
GDS, Profil lipid,
asam urat
BB/TB, skrining
jantung,
pemeriksaan kaki
GDS/GDP, HbA1c,
urinalisa,
MCP bengkak,
topus
asam urat, DR,
LED, aspirasi
sendi
bouchard,
heberden node
Xray, LED, asam
urat
ADB lemas, letih lesu, R./ tab sulfas ferosus 320 mg no XXX
pusing S 3 dd tab 1 pc
berkunang2 R./ tab vit C 500 mg no XXX
S 1 dd tab 1 pc
takikardi,
konjunctiva
anemis, atrofi
papil lidah,
palmar pucat,
spoon nail, bising
jantung,
pembesaran
hepar/lien
DR, MDT, status
besi
mata merah,
ikterik, nyeri
betis,
hepatosplenomeg
ali
DR, MAT
leptospira, dark
field, fungsi
hepar, ginjal
balotemen ginjal,
nyeri ketok CVA
USG abd,
urinalisis, BNO,
fungsi ginjal
ISK nyeri saat R./Tab Ciprofloxacin 250 mg no VI R./ Syr kotrimoxazol 240 10 kg 1
berkemih, S 2 dd tab 1 pc mg/ 5ml lag no.I cth
anyang2an, ATAU S 2 dd cth II 20 kg 2
sering kencing R./ tab kotrimoxazol FORTE 960 mg no cth
VI 30 kg 3
S 2 dd tab 1 cth
DITAMBAH
R./ tab paracetamol 500 mg no XX
S prn 3 dd tab 1
nyeri tekan
suprapubis
urinalisis, DR
tensi, jantung
fungsi ginjal, ekg
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
RESPIROLOGI
-GMA-
1. Bronkhitis Akut
Ax: Riwayat ISPA, dahak (+) mukopurulen, demam, sesak (“ngik”), batuk darah
Px: Barrel chest, sonor hipersonor, Aus: vesikular menghilang, wheezing, krepitasi
Gram: peningkatan PMN, Radiologi: tampakan tubular shadow berupa bayangan garis-garis yang paralel
keluar dari hilus menuju apex paru dan corakan paru yang bertambah.
Tx:
Antitusif: R/Tab Kodein mg 10 No XXI
S 3 dd Tab I
Expectoran: R/ Tab Ambroxol 30 mg No XXI
S. 3dd Tab I
R/ Tab Amoksisilin mg 500 No XXI
S. 3dd Tab I
2. PPOK
Ax: Batuk Sesak nafas (kronis), Riwayat paparan asap dan merokok, demam, dahak mukopurulen,
Px: Discharge mukopurulen, emfisematous lung, sianosis, otot bantu nafas, mengi dan ronkhi basah kasar.
Rotgen: emfisematous lung, AGD, Spirometri, darah rutin
Tx:
R/ nasal kanul No I
Simm
R/ Vial nebul Salbutamol 25mg/2,5ml + Ipatropium Bromide 0,5 mg No I
Simm
R/ Prednisone 5 mg No XL
S 1 dd Tab VI
R/ Tab Azitromicin 250 mg No VI
S. 1dd Tab II hari pertama
S. 1dd Tab I selanjutnya
R/ Inh Fluticasone 125 mcg + Salmaterol 25 mcg/puff No I
S 2 dd puff I
3. Pneumonia
Ax: Riw ISPA batuk, demam, sesak, nyeri dada, dahak mukopurulen
Px: suhu >38, alat bantu nafas, suara bonkovesikuler, ronkhi basah halus ronkhi kasar.
Rotgen: konsolidasi, darah rutin: leukosit ↑
Tx:
R/ Tab Azitromicin 250 mg No VI
S. 1dd Tab II hari pertama
S. 1dd Tab I selanjutnya
4. TB Dewasa
Ax: batuk produktif > 2mgg (berdarah), sesak, penurunan berat badan, keringat malam hari, Riwayat
paparan
Px: Demam, Aus: amforik, ronkhi basah di APEKS paru
LED↑, darah rutin, sputum, Rotgen: bercak di apeks
Tx: BB: 50 kg dosis (R:10,H:5,Z:25,E:15)
R/Tab Rifampicin mg 600 No XXX
S 1dd Tab I
R/ Tab Isoniazid 300 mg No XXX
S. 1dd Tab I
R/Tab pirazinamid mg 500 No XC
S 1dd Tab III
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
5. Limfadenitis TB
Ax: pembesaran kelenjar getah bening, demam, Riw kontak penderita TB, gejala TB sistemik
Px: Pembesaran KGB
BTA (+), mantoux, LED
Tx: sama dengan TB
6. Efusi Pleura
Ax: dyspnea, batuk, nyeri dada Riw: sakit ISPA,
Px: fremitus taktil menurun, dullness, suara nafas↓, egofoni, friction rub
Rotgen: tampakan perselubungan homogen, sudut costophrenicus menghilang
Tx: penyebab utama
REPRODUKSI
-GMA-
1. Mastitis
Ax: payudara keras, merah, nyeri, demam, riw sedang menyusui
Px: patch eritema batas tegas, nyeri, fluktuasi (-)
Tx:
R/Tab Kloksasilin mg 500 No XV
S 4dd Tab I
R/ Tab paracetamol 500 mg No X
S. 3dd Tab I
2. Abses Bartholini
Ax: massa, dyspareunia, demam Riw. Infeksi GO (tersering)
Px: massa 1/3 labium mayor,
Tx: Gram bila suspek GO pada px gynecology
Incisi Drainase
R/Tab Cefixim mg 100 No IV
S 1dd Tab IV
3. Cervicitis GO
Ax: discharge mukopurulen Riw. Coitus suspectus, duh, dyspareunia, inkubasi 3-5 hari
Px: Discharge mukopurulen, Gram: DGNI (+), PMN meningkat
Tx:
R/Tab Cefixim mg 400 No I
S 1dd Tab I
4. Trichomoniasis
Ax: sekeret kuning hijau, bau busuk, nyeri vulva dan vagina, inkubasi bbrp hari-4 minggu
Px: Discharge kuning hijau, starwberry cervik,
Gram: ph< 4,5, preparat NaCl (+) trikomonas
Tx:
R/ Tab Metronidazol 500 mg No IV
S. 1dd Tab IV
5. Bacterial Vaginosis
Ax: keputihan bau amis, inkubasi bbrp hari-4 minggu
Px: Discharge putih keabuan, Gram: clue cell, whiff test/ditetesi KOH (+)
Tx:
R/ Tab Metronidazol 500 mg No IV
S. 1dd Tab IV
6. IUD
Ax:
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
7. IVA
Ax:
RPS: onset, durasi, di mana keluhannya, apakah sudah diobati, adakah keluhan lain, apa yang
meringankan, apa yang memperburuk
Lifestyle: apakah merokok, apa pekerjaannya, olah raga, kebiasaan sehari-hari, jika sudah pernah
berhubungan sexual apakah ada kendala
Riwayat obstetri pasien
- Apakah sudah menikah?
- Memiliki berapa anak?
- Bagaimana kelahirannya?
- Apakah ada keputihan?
- Sudah pernah memakai KB?
- Riw. Penyakit keluarga? (Ca servix, dll)
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
8. Pap Smear
Ax: Sama dengan IVA
9. SADARI
Ax: Riwayat obstetri pasien
- Apakah sudah menikah?
- Memiliki berapa anak?
- Bagaimana kelahirannya?
- Apakah ada keputihan?
- Sudah pernah memakai KB?
Riw. Penyakit keluarga? (Tumor mamae, Ca servix, dll)
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
Tx:
1. Persiapan alat
“do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own”” 2017
MUSKULOSKELETAL
-MRF-
SPECIAL SENSORIES 1
-MRF-
GO
ax: inkubasi 2-7 hari, sekret mukopurulen
px: DGNI(+), PMN>5/LPB (pria) >30/LPB (wanita)
tx: R/ Tab Cefixime 100 mg no. IV
s1dd tab IV
NON GO
ax: inkubasi 2-3 minggu, sekret agak mukoid
px: DGNI (-), PMN=GO, causa Chlamydia Trachomatis
tx: R/ Tab Azithromycin 500 mg no, II
s1dd tab II
R/ tab eritromisin 500 mg no XXVIII
s4dd tab I (wanita hamil)
HERPES GENITALIS
ax: vesikel/ulkus dangkal kecil bergerombol, nyeri, dengan/tanpa riwayat rekurensi
px: tzanck (multinucleated giant cell)
tx: R/ tab asiklovir 200 mg no xxxv
s5dd tab I
R/ tab asiklovir 200 mg no xxv
s5dd tab I (rekurensi)
BV
ax: inkubasi beberapa hari-4 minggu, sekret homogen, putih keabuan, bau amis setelah
senggama
px: clue cell (+), whiff/amine test (+)
tx: R/ tab metronidazol 500 mg no IV
s1dd tab IV
CANDIDIASIS VAGINALIS
ax: sekret putih bergumpal, kadang kental kekuningan, gatal, tidak bau
px: tanda radang (+), disertai edema atau fisura, mikroskopik dgn KOH 10% pseudohifa
ragi, blastopora
tx: R/ cap flukonazol 150 mg no I
s1dd cap I
TRICHOMONAS VAGINALIS
ax: inkubasi beberapa hari-4 minggu, sekret homogen, banyak, purulen, berbusa, warna
kuning hijau, bau busuk
px: radang dan nyeri pada vulva vagina, cervix strawberry, NaCl trichomonas motil
tx: R/ tab metronidazol 500 mg no IV
s1dd tab IV
ULKUS DURUM/SIFILIS
ax: ulkus keras, tunggal, tidak nyeri, dasar bersih, tepi rata
px: VDRL (Venereal Disease Research Laboratories), TPHA (Treponemal pallidum
Haemoglutination Assay), dan tes imunofluoresens (Fluorescent
Treponemal Antibody Absorption Test – FTA-Abs)
tx: R/ inj benzathine penicillin 2.400.000 IU no I
simm
1. Herpes
simpleks
Anamnesis:
HSV
Tipe
1
:
perioral
HSV
Tipe
2
:
genital
Pemeriksaan
UKK:
Pada
regio
perioral/genital,
terdapat
papul
eritem,
multiple,
berkelompok
beserta
vesicle
dengan
dasar
eritem,
berisi
cairan
keruh,
multiple,
berkelompok,
dan
beberapa
vesicle
pecah
membentuk
erosi
atau
ulcus,
sebagian
ditutupi
krusta.
Penunjang:
-‐
Ddx:
Impetigo
vesikulobulosa,
Ulcus
genitalis
IMS.
Tx:
R/
Tab
Asiklovir
mg
200
No.
XXV
S
5
d
d
tab
1
(5
hari)
2. Herpes
Zoster
Anamnesis:
Prodormal
:
sistemik
(demam,
pusing,
malaise),
nyeri
radikuler
dan
gatal
Erupsi
:
awalnya
kemerahan
à
vesicle
berkelompok
dasar
eritem
Pemeriksaan
UKK:
Pada
region
....
terdapat
vesikel,
dasar
eritem,
berisi
cairan
keruh,
multipel,
berkelompok,
unilateral,
pertumbuhan
sesuai
dermatom,
tepi
edema.
Penunjang:
-‐
Ddx
:
Herpes
simpleks,
dermatitis
venenata
Tx:
R/
Tab
Asiklovir
mg
400
No.
XIV
s.
5.d.d
tab
II
(7
hari)
(vesicle
yg
belum
pecah)
R/
Bedak
Salisil
2%
No.
I
s.
2.
d.
d.
u.
e
3. Tinea
Corporis
Anamnesis:
Bercak
merah
bersisik
yang
gatal
Pemeriksaan
UKK:
Pada
regio..........terdapat
plake
eritem/infiltrate
eritematosa,
dengan
tepi
aktif,
batas
tegas,
konfigurasi
polisiklik.
Penunjang:
KOH
(+)
Hifa
panjang,
bersekat,
artrospora
Ddx
:
Ptyriasis
rosea,
Dermatitis
Numularis
Tx:
R/
Krim
mikonazol
2
%
tube
1
s.
2.d.d
u.e
(hingga
lesi
hilang
à
lanjutkan
1-‐2
minggu)
R/
Tab
Griseofulvin
mg
500
No.
XIV
à
untuk
lesi
luas/tidak
sembuh
dg
topikal
s.1.d.d
tab
I
p.c
(14
hari)