LTM 1 - Kultur Sel
LTM 1 - Kultur Sel
OUTLINE
I.1 Karakteristik Tanaman yang dapat di Kultur Jaringan
I.2 Aspek Ekonomi Kultur Jaringan
II. PEMBAHASAN
Kebutuhan akan benih dalam skala luas dan dalam waktu bersamaan akan semakin
meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan bibit yang cukup banyak dan relatif cepat sangat
sulit dan lama jika melalui perbanyakan secara konvensional.Untuk mengatasi masalah
tersebut, diperlukan perbanyakan bibit yang cepat, dan dalam volume yang banyak dengan
cara perbanyakan tanaman secara vegetatif melalui teknik kultur jaringan.
Secara teori semua tanaman dan semua bagian tanaman yang masih hidup
perpeluang untuk tumbuh menjadi individu baru. Pelaksanaan teknik kultur jaringan
tanaman ini berdasarkan teori sel seperti yang dikemukakan oleh Schleiden, yaitu bahwa sel
mempunyai kemampuan autonom, bahkan mempunyai kemampuan totipotensi. Totipotensi
adalah kemampuan setiap sel, darimana saja sel tersebut diambil, apabila diletakkan
dilingkungan yang sesuai akan tumbuh menjadi tanaman yang sempurna. Sel-sel tanaman
muda lebih mudah ditumbuhkan dibanding dengan sel tua karena sudah mengalami proses
diferensiasi.
Tidak ada karakteristik tanaman khusus yang dibutuhkan dalam melakukan kultur
jaringan, semua tanaman dan semua bagian tanaman yang masih hidup berpeluang untuk
tumbuh menjadi individu baru.
Dari penjelasan diatas dikatakan bahwa semua bagian tanaman dapat digunakan
dalam kultur jaringan asalkan terdapat sel – sel muda yang aktif membelah didalamnya
seperti yang terdapat pada jaringan meristem.
Jaringan Meristem
Jaringan Meristem adalah suatu jaringan pada tubuh tumbuhan yang berisikan
sekumpulan sel yang belum berdiferensiasi dan aktif beraktivitas dalam melakukan
pembelahan sel. Pembelahan sel pada jaringan ini terus berlangsung sehingga terus
menambanh jumlah sel pada tumbuhan. Jaringan meristem memiliki peranan yang sangat
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pertumbuhan jaringan
meristematik dapat dirangsang atau diinduksi dengan jalan melukai bagian tubuh tumbuhan
ataupun lewat kultur jaringan.
Gambar 1. Jaringan Meristem
( Sumber : DosenBiologi.com. 2018. Jaringan Meristem pada Tumbuhan - Jenis -
Fungsi dan Ciri ciri - DosenBiologi.com. Tersedia di :
https://dosenbiologi.com/tumbuhan/jaringan-meristem. [Diakses pada 25 February 2018] )
Subclass Dilleniidae
Order Malvales
Subclass Asteridae
Order Lamiales
Total biaya tetap yang dikeluarkan dari biaya bibit jati kultur serta bibit jati kebun.
Biaya tetap yang dikeluarkan untuk pembibitan jati dalam botolan sebesar Rp
58.792.280,00 dan yang dikeluarkan pembibitan jati kebun Rp 19.503.863,00. Biaya
listrik untuk pembibitan jati kultur adalah biaya tertinggi yaitu sebesar Rp 30.100.000,00.
Biaya listrik kultur jaringan ini berasal dari biaya listrik laboratorium yang cukup besar
setiap bulannya sebesar Rp 4.300.000,00. Biaya kedua terbesar adalah biaya tenaga kerja
sebesar Rp 15.400.000,00. Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan untuk laboratorium sama
dengan kebun. Untuk budidaya bibit jati di laboratorium dilakukan selama 7 bulan
dengan jangka waktu 1 bulan pada tahap inisiasi dan 5 bulan pada tahap sub kultur
dengan 3 kali sub kultur dengan jangka waktu 1 kali subkultr selama 1,5 bulan serta 1
bulan sampai tanaman siap jual maupun siap di aklimatisasi. Sementara untuk budidaya
jati dikebun dilakukan selama 5 bulan dengan jangka waktu 2 bulan di bak aklim dan 3
bulan di polybag sampai tanaman jati berukuran antara 15-30 cm yang telah siap jual.
Biaya tenaga kerja diberikan hanya kepada 1 tenaga kerja saja dengan gaji Rp
2.200.000,00 setiap bulannya. Dan pengeluaran gaji tenaga kerja hanya kepada biaya per
periode waktu produksinya. Perhitungan dilihat pada lampiran 3.
Sementara untuk biaya tetap pembibitan jati di kebun dikeluarkan lebih sedikit
dibandingkan dengan biaya pembibitan tanaman jati dalam lab. Biaya terbesar yang
dikeluarkan adalah biaya tenaga kerja sebesar Rp 11.000.000,00. Biaya kedua yaitu biaya
penyusutan sere atau greenhouse yaitu sebesar Rp 8.134.238,00. Sere ini dibangun
dengan luas lahan sebesar 72 m persegi. Biaya penyusutan sere dikeluarkan setiap
periode pertahunnya. Biaya ketiga yang dikeluarkan untuk pembibitan jati di kebun
adalah biaya penyusutan peralatan sebesar Rp 269.625,00. Peralatan yang dipakai untuk
pembibitan jati di kebun adalah paranet, pengki, sapu lidi, dan lain lain. Dapat dilihat
pada lampiran 3. biaya terakhir yang dikeluarkan adalah biaya listrik sebesar Rp
100.000,00. Biaya listrik dikebun tergolong kecil karena hanya digunakan untuk
penyiraman serta penerangan lampu saja.
III. DAFTAR PUSTAKA
DosenBiologi.com. 2018. Jaringan Meristem pada Tumbuhan - Jenis - Fungsi dan Ciri
ciri-DosenBiologi.com.Tersedia di: https://dosenbiologi.com/tumbuhan/jaringan-
meristem. [Diakses pada 25 February 2018].
MicroscopeMaster. 2018. Tissue Culture - Types, Techniques and Process. Available at:
https://www.microscopemaster.com/tissue-culture.html. [Diakses pada 25
February 2018].