Wrap Up Skenario 3 Endokrin
Wrap Up Skenario 3 Endokrin
Daftar Isi.................................................................................................................................1
Skenario..................................................................................................................................2
Kata Sulit................................................................................................................................3
Pertanyaan..............................................................................................................................4
Jawaban..................................................................................................................................4
Hipotesis.................................................................................................................................5
Sasaran Belajar.......................................................................................................................6
LO 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Sistem Reproduksi Wanita
1.1 Makroskopik
1.2 Mikroskopik
LO 2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
1.1 Regulasi Hormonal terhadap Siklus Menstruasi
1.2 Patofisiologi Gangguan Menstruasi
LO 3. Memahami dan Menjelaskan Biokimia Hormon Sistem Reproduksi Wanita
LO 4. Memahami dan Menjelaskan Pemeriksaan terhadap Gangguan Haid
LO 5. Memahami dan Menjelaskan Penatalaksanaan terhadap Gangguan Haid
LO 6. Memahami dan Menjelaskan Pandangan Islam tentang Istihadhah dan Haid
serta Cara Mensucikan Diri untuk Beribadah
Daftar Pustaka........................................................................................................................34
1
SKENARIO 3
MENSTRUASI TIDAK TERATUR
Seorang wanita, 20 tahun, mahasiswi Universitas YARSI, datang ke Poliklinik RS dengan
keluhan haid tidak teratur yaitu sejak 6 buln yang lalu. Setiap haid lamanya 2 – 3 minggu.
Dua hari ini, haid banyak sekali (5 x ganti pembalut sehari). Pasien mendapatkn haid yang
pertama sejak usia 12 tahun, teratur tiap bulan.
Pemeriksaan penunjang:
USG Ginekologi : uterus bentuk dan ukuran normal, ovarium kanan dan kiri normal.
Tidak tampak massa pada adneksa kanan dan kiri.
Lab darah rutin : Hb 10 g/dl, trombosit 300.000 /uL. Lain – lain normal
2
KATA SULIT
1. Istihadhah : darah penyakit
2. Fluksus : keluarnya cairan abnormal pada vagina
3. Adneksa : jaringan yang di sekitar uterus termasuk tuba & ovarium
4. Ginekologi : ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita
5. Menstruasi : luruhnya dinding endometrium karena tidak ada fertilisasi
6. Fundus uterus : bagian proksimal dari uterus
3
PERTANYAAN
1. Apa bedanya haid dengan istihadhah?
2. Mengapa pasien tampak pucat?
3. Faktor apa yang mempengaruhi haid tidak teratur?
4. Berapa lama siklus haid yang normal?
5. Apa saja pemeriksaan penunjang untuk ketidakseimbangan hormonal?
6. Apa saja hormon yang terlibat dalam siklus menstruasi?
7. Apakah ada hubungan antara usia dengan keluhan pasien?
8. Mengapa fundus uteri tidak teraba di atas syimphisis?
9. Bagaimana penatalaksaan pada pasien tsb?
JAWABAN
1. Pandangan fikih,
Haid: mulai 24 jam pertama sampai masuk 15 hari dan warna darah yang keluar
merah gelap
Istihadhah: > 15 hari, warna darah yang keluar berwarna merah segar
2. Karena pasien terus menerus mengeluarkan darah
3. Stress, makanan, hormon, obat-obatan
4. 21-35 hari : siklus menstruasi
3-7 hari : lama haid normal
5. Pemeriksan ginekologi, USG, pemeriksaan kadar besi
6. FSH, LH, esterogen, progesteron, GnRH
7. Ada karena usia 20 th merupakan usia subur yang seharusnya memiliki haid yang
teratur
8. Karena tidak ada massa dan tidak terjadi kehamilan
9. Terapi hormonal dan/atau transfusi darah tergantung indikasi
4
HIPOTESIS
Stress, makanan, hormonal serta obat-obatan dapat mempengaruhi siklus menstruasi
yang terjadi pada sistem reproduksi wanita. Siklus ini sangat dipengaruhi oleh regulasi
hormonal yang dapat didiagnosis melalui pemeriksaan ginekologi, USG, pemeriksaan kadar
besi. Penatalaksanaan terhadap gangguan haid diantaranya terapi hormonal dan/atau transfusi
darah tergantung indikasi. Dalam pelaksanaan ibadah jika darah yang keluar melebihi 15 hari,
maka itu merupakan istihadhah & pasien diwajibkan untuk tetap melaksanakan ibadah.
5
SASARAN BELAJAR
6
1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Sistem Reproduksi Wanita
1.1 Makroskopik
b. Labia Mayora
Labia mayora berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan ke
bawah dan belakang. Yaitu dua lipatan kulit yang tebal membentuk sisi vulva dan terdiri dari
kulit, lemak, pembuluh darah, jaringan otot polos dan syaraf. Labia mayora sinistra dan dextra
bersatu di sebelah belakang dan merupakan batas depan dari perinium, yang disebut
commisura posterior (frenulum), dan panjangnya kira-kira 7, 5 cm.
Labia Mayora terdiri daridua permukaan :
1. Bagian luar, menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut.
2. Bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak kelenjar sebacea.
c. Labia Minora
Labia minora merupakan lipatan sebelah medial dari labia mayora dan merupakan lipatan
kecil dari kulit diantara bagian superior labia mayora. Sedangkan labianya mengandung
jaringan erektil. Dijumpai frenulum klitoris, preputium, dan frenulum pudenti.
d. Klitoris
Klitoris merupakan sebuah jaringan erektil kecil, kira-kira sebesar kacang hijau sampe cabe
rawit ditutupi oleh frenulum klitoris. Banyak mengandung urat-urat syaraf sensoris yang
dibentuk oleh suatu ligamentum yang bersifat menahan ke depan simpisis pubis dan pembuluh
darah.
7
Hymen adalah diafragma dari membrane yang tipis dan menutupi sebagian besar introitus
vagina, di tengahnya terdapat lubang dan melalui lubang tersebut kotoran menstruasi dapat
mengalir keluar. Biasanya hymen berlubang sebesar jari, letaknya di bagian mulut vagina
memisahkan genitalia eksterna dan interna.
f. Vestibulum
Vestibulum merupakan rongga yang sebelah lateralnya dibatasi oleh kedua labia minora,
anterior oleh klitoris, dorsal oleh fourchet. Pada vestibulum terdapat muara-muara dari vagina
uretra dan terdapat juga 4 lubang kecil yaitu: 2 muara dari kelenjar Bartholini yang terdapat
disamping dan agak kebelakang dari introitut vagina, 2 muara dari kelenjar skene disamping
dan agak dorsal dari uretra.
8
Vagina terbentuk dari suatu jaringan musculo-membranosa yang menghubungkan
vulva dengan uterus. Letaknya yaitu diantara rectum dan vesica urinaria. Panjang dinding
depan vagina lebih pendek daripada dinding belakangnya. Dinding depan vagina kira-kira
sepanjang 9 cm sedangkan dinding belakangnya sepanjang 11 cm. Ruggae dapat ditemukan di
sepanjang dinding vagina terutama bagian bawah. Namun, setelah seorang wanita melahirkan,
ruggae-ruggae ini akan menghilang sehingga permukaan dinding vagina menjadi licin.
Ada bagian dari uterus yang masuk ke dalam vagina, yaitu cervix uterus (portio). Portio
ini membagi vagina menjadi 4 bagian (fornix): fornix anterior, fornix posterior, fornix lateral
sinistra, fornix lateral dextra. Vagina merupakan saluran yang berfungsi sebagai saluran
menstruasi, coitus dan sebagai jalan lahir.
2. Uterus
Karena uterus dan vagina merupakan satu kesatuan, maka letaknya pun sama. Sama halnya
seperti vagina, uterus juga terletak diantara vesica urinaria dan rectum. Terdapat ruangan-
ruangan yang membatasi uterus dengan organ di depan dan di belakangnya yaitu:
9
a. Spatium rectouterina (Cavum Douglasii), yaitu suatu ruangan yang memisahkan
uterus dengan rectum. Bila terjadi perdarahan ekstraperitonial, darah akan benyak
tertampung di ruangan ini.
b. Spatium Vesicouterina, yaitu suatu ruangan yang membatasi uterus dengan vesica
urinaria.
Permukaan uterus bagian posterior hampir seluruhnya ditutupi oleh peritoneum dan untuk
bagian posterior, hanya pada bagian atas saja. Uterus terdiri dari dua bagian yaitu:
Cervix uteri: terbagi menjadi pars vaginalis (masuk ke dalam vagina) dan pars
supravaginalis
Corpus Uteri: Terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan paling luar serosa yang melekat
dengan ligamentum latum (perimetrium), lapisan muscular polos yang berada di
tengah (myometrium), dan lapisan paling dalam (endometrium). Ada bagian
menyempit yang membatasi corpus dengan cervix yaitu Isthmus.
Posisi uterus normalnya mendatar dengan flexi kearah anterior dan fundus uterus terletak di
atas vesica urinaria
4. Ovarium
Ovarium merupakan organ penghasil sel telur pada wanita yang terletak di pelvis minor
dengan jumlah sepasang. Berbentuk bulat agak memanjang dan sedikit pipih seperti buah
almond. Terdiri dari dua lapisan yaitu korteks dan medulla dan difiksasi oleh mesoovarium
pada ligamentum latum.
Vaskularisasi
Vaskularisasi alat reproduksi wanita berasal dari A. iliaca interna cabang dari A. iliaca
communis. A. iliaca interna ini kemudian akan bercabang menjadi A. hipogastrica dan
selanjutnya akan bercabang ke organ-organ:
a. Uterus: A. hipogastrica akan bercabang ke uterus menjadi A. uterina. A. uterine ini
kemudian akan berjalan kearah ovarium (A. uterine rr. Ovaiana) dan memperdarahi
ovarium dan akan memperdarahi tuba (A. uterina rr. Tuba)
b. Vagina: A. hipogastrica juga akan berjalan kea rah vagina dan memperdarahi vagina
sebagai (A. vaginalis)
1.2 Mikroskopik
Ovarium
10
Permukaan ovarium ditutupi oleh satu lapisan epitel kuboid, yang juga disebut
epitel germinal. Jaringan ikat fibrosa akan membentuk kapsul tipis, albuginea tunika,
langsung di bawah epitel. Di sebelah dalam terdapat tunika albugenia (jaringan ikat
penyebab ovarium berwarna putih).
Seperti organ lain, ovarium dibagi menjadi korteks luar dan medula. Korteks
terdiri dari stroma jaringan ikat yang sangat selular di mana folikel ovarium yang
tertanam. Medula terdiri dari jaringan ikat longgar, yang berisi pembuluh darah dan
saraf. Jaringan dasar ovarium disebut stroma.
Corpus luteum
Korpus luteum dibentuk oleh sel-sel granulosa dan sel teka setelah ovulasi
telah terjadi. Dinding folikel runtuh ke dalam struktur dilipat, yang merupakan
karakteristik untuk korpus luteum. Vaskularisasi meningkat dan jaringan jaringan ikat
yang terbentuk. Teka interna dan sel granulosa tiga dalam ukuran dan mulai
mengumpulkan lutein (Yang hormon merangsang proses ini Dimana hormon ini
11
diproduksi??) Dalam beberapa jam setelah ovulasi. Mereka sekarang disebut sel
granulosa lutein dan lutein teka sel dan menghasilkan progesteron dan estrogen.
Sekresi hormon dalam korpus luteum berhenti dalam waktu 14 hari setelah
ovulasi jika oosit tidak dibuahi. Dalam kasus ini, korpus luteum berdegenerasi
menjadi albicans corpus - jaringan parut keputihan dalam ovarium. Sekresi hormon
berlanjut selama 2-3 bulan setelah ovulasi jika terjadi pembuahan.
Oviduk
Berdasar struktur histology terdiri dari lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan
peritoneum.
Lapisan mukosa : tersusun atas epitel kolumnar tinggi bersilia dan sel-sel kelenjar
Lapisan otot : tersusun atas
Lapisan otot intrinsic yang tebal mukosa
Berkas otot menyerupai darah
Lapisan sub peritoneal adalah serabut seperti kisis-kisi dan pita.
Lapisan peritoneum :memungkinkan tuba uterine bergerak terhadap sekitarnya.
UTERUS
Saluran berdinding tebal, berfungsi untuk menyalurkan sperma ke tempat
fertilisasi, sebagai tempat terjadinya implantasi dan perkembangan embrio.
12
Dindingnya terdiri atas 3 lapis :
1. Endometrium (Mukosa) : bagian dalam dilapisi epitel selapis silindris bersilia dan
terdapat pula kelenjar uterus yang bermukosa dari permukaan.
2. Miometrium (dinding otot): terdapat 3 lapisan otot yang batas-batasnya kurang jelas. Tiga
lapisan otot tersebut adalah
Lapisan Sub vascular : serat-serat otot tersusun memanjang
Lapisan Vaskular : lapisan otot tengah tebal, serat tersusun melingkar dan serong
dengan banyak pembuluh darah.
Lapisan Supravaskular : lapisan otot luar memanjang tipis.
3. Peritoneum : adalah serosa khas khas terdiri selapis sel mesotel yang ditunjang oleh
jaringan ikat tipis.
Vagina
Merupakan bagian terakhir dari saluran reproduksi betina.
Berbentuk pipa panjang,untuk menerima penis terdiri dari 3
lapis yaitu :
1. Lapisan Mukosa : mempunyai lipatan mendatar dan tersusun
atas epitel berlapis pipih tanpa lapisan tanduk. Dan terdapat
lamina propria yang tersusun atas jaringan ikat padat dengan
banyak serat elastin, leukosit, limfosit dan nodulus limfatikus
(jarang terlihat).
2. Lapisan otot : terdiri dari berkas-berkas otot polos yang
tersusun berjalinan.
3. Lapisan Adventisia/ Serosa: berupa lapisan tipis yang tersusun
dari jaringan ikat yang berbaur dengan adventisia organ
sekitarnya.
Jika ovum tidak dibuahi, kira-kira 2 hari sebelum akhir siklus bulanan, korpus luteum
di ovarium tiba-tiba berinvolusi, dan hormon-hormon ovarium (esterogen dan progesteron)
menurun dengan tajam sampai kadar sekresi yang rendah.
13
Menstruasi disebabkan oleh berkurangnya esterogen dan progesteron, terutama
progesteron, pada akhir siklus ovarium bulanan. Efek pertama adalah penurunan rangsangan
terhadap sel-sel endometrium oleh kedua hormon ini, yang diikuti dengan cepat oleh involusi
endometrium sendiri menjadi kira-kira 65 persen dari ketebalan semula. Kemudian, selama 24
jam sebelum terjadinya menstruasi, pembuluh darah yang berkelok-kelok, yang mengarah ke
lapisan mukosa endometrium, akan menjadi vasospastik, mungkin disebabkan oleh efek
involusi, seperti pelepasan bahan vasokonstriktor – mungkin salah satu tipe vasokonstriktor
prostaglandin yang terdapat dalam jumlah sangat banyak pada saat ini.
14
Dalam waktu 4 sampai 7 hari sesudah dimulainya menstruasi, pengeluaran darah akan
berhenti, karena pada saat ini endometrium sudah mengalami epitelisasi kembali. (Guyton,
2006)
Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang
perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur). Pada umumnya hanya 1
folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel
tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen. Estrogen ini
menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH.
Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang
disalurkan hipotalamus ke hipofisis.
Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap
hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan menyebabkan
pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen. Estrogen mempengaruhi
pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang
15
sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan
menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones,
suatu hormon gonadotropik).
Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan
mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini
menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut
haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus
luteum tersebut dipertahankan.
Siklus ovarium:
1) Fase folikular. Pada fase ini hormon reproduksi bekerja mematangkan sel telur yang
berasal dari 1 folikel kemudian matang pada pertengahan siklus dan siap untuk proses
ovulasi (pengeluaran sel telur dari indung telur). Waktu rata-rata fase folikular pada
manusia berkisar 10-14 hari, dan variabilitasnya mempengaruhi panjang siklus
menstruasi keseluruhan
2) Fase luteal. Fase luteal adalah fase dari ovulasi hingga menstruasi dengan jangka waktu
rata-rata 14 hari
Siklus hormonal dan hubungannya dengan siklus ovarium serta uterus di dalam siklus
menstruasi normal:
1) Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin (FSH, LH) berada
pada level yang rendah dan sudah menurun sejak akhir dari fase luteal siklus
sebelumnya
2) Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami peningkatan setelah akhir dari
korpus luteum dan pertumbuhan folikel dimulai pada fase folikular. Hal ini merupakan
pemicu untuk pertumbuhan lapisan endometrium
3) Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif pada pengeluaran FSH
hipofisis. Hormon LH kemudian menurun sebagai akibat dari peningkatan level
estradiol, tetapi pada akhir dari fase folikular level hormon LH meningkat drastis
(respon bifasik)
4) Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang reseptor (penerima) hormon LH
yang terdapat pada sel granulosa, dan dengan rangsangan dari hormon LH, keluarlah
hormon progesteron
5) Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH terpicu yang menyebabkan
terjadinya ovulasi yang muncul 24-36 jam kemudian. Ovulasi adalah penanda fase
transisi dari fase proliferasi ke sekresi, dari folikular ke luteal
16
6) Kedar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum ovulasi sampai fase
pertengahan, dan kemudian meningkat kembali karena sekresi dari korpus luteum
7) Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan penanda bahwa sudah
terjadi ovulasi
8) Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa hidup korpus luteum
dan kemudian menurun untuk mempersiapkan siklus berikutnya.
Fungsi estrogen:
Pematangan pemeliharaan seluruh sistem reproduksi wanita,
Pembentukan karakteristik seks sekunder wanita,
Penting pada masa prakonsepsi,
Penting untuk pematangan dan pengeluaran ovum,
Pembentukan berbagai karakteristik fisik yang menarik perhatian pria secara
seksual,
Mengangkut sperma dari vagina ke tempat fertilisasi di oviduktus,
Ikut berperan dalam perkembangan payudara sebagai antisipasi laktasi.
Hormon Progesteron
Pada fase folikular lanjut, sekresi progesteron mulai meningkat. Selama fase luteal,
korpus luteum menghasilkan banyak progesteron, dan prrogesteron plasma meningkat
pesat hingga mencapai kadar puncak sekitar 18 ng/mL.
Efek Hormon :
1. Di uterus : mengubah progestasional di endometrium.
2. Di payudara : progesteron merangsang pertumbuhan lobulus dan alveolus.
Usia normal bagi seorang perempuan mendapatkan menstruasi untuk kali pertama
adalah 12 atau 13 tahun. Namun kalau sampai usia 16 tahun belum juga datang bulan perlu di
17
waspadai, mungkin ada kelainan. Menstruasi itu sendiri nantinya akan berhenti saat perempuan
memasuki masa menopause, yakni sekitar usia 50 tahun. Namun sebelum memasuki masa
menopause, haid tetap datang hanya jangka waktunya lebih lama dan prosesnya cepat, paling
hanya 2-3 hari.Siklus haid/ menstruasi pada perempuan (reproduksi) normalnya terjadi setiap
23-35 hari sekali dengan lama haid berkisar 5-7 hari. Namun ada sebagian perempuan yang
mengalami haid tidak normal. Diantaranya mulai dari usia haid yang datang terlambat, darah
haid sangat banyak sampai harus berulang kali mengganti pembalut wanita, nyeri atau sakit
saat haid, gejala PMS (pree menstruasi syndrom), siklus haid yang tidak teratur dan masih
banyak lagi.
Gangguan ini jangan didiamkan karena dapat berdampak serius, haid yang tidak teratur
misalnya dapat menjadi pertanda seorang perempuan kurang subur (infertil).Gangguan yang
terjadi saat haid dinilai masih normal jika terjadi selama dua tahun pertama setelah haid kali
pertama. Artinya, bila seorang perempuan telah mendapatakan haid pertamanya saat berusia
11 tahun, maka hingga usia 13 tahun haidnya masih tidak teratur.Tapi bila setelah usia 13 tahun
haidnya masih tidak teratur juga, dipastikan ia mengalami gangguan haid. Haid Dipengaruhi
berbagai hormon:
b. Siklus Haid
Panjang siklus haid ialah jarak tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid
berikutnya. Hari pertama terjadinya perdarahan dihitung sebagai awal setiap siklus menstruasi
(hari ke-1), siklus berakhir tepat sebelum siklus menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi
berkisar antara 21-40 hari, hanya 10-15% wanita yang memiliki siklus 28 hari.Tetapi
variasinya cukup luas, bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang sama,
bahkan kakak beradik dan saudara kembar jarak antara siklus yang paling panjang biasanya
terjadi sesaat setelah menarke dan sesaat sebelum menopause. Pada setiap siklus menstruasi,
FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam
ovarium (indung telur). Pada umumnya hanya 1folikel yang terangsang namun dapat
perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de
graaf yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis
mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH.
Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang
disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik
estrogen terhadap hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan
menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen. Estrogen
mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH,folikel de graaf
menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum
yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (luteotrophic
hormones, suatu hormon gonadotropik). Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus
luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron.
18
Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari
endometrium. Proses ini disebut haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam
masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan. Lama haid biasanya antara 3– 5
hari, ada yang 1 – 2 hari diikuti darah sedikit-sedikit kemudian ada yang 7 – 8 hari.
Jumlah darah yang keluar rata-rata + 16 cc, pada wanita yang lebih tua darah yang
keluar lebih banyak begitu juga dengan wanita yang anemia. Pada awalnya, siklus mungkin
tidak teratur, jarak antar 2 siklus bisa berlangsung selama 2 bulan atau dalam 1 bulan mungkin
terjadi 2 siklus. Hal ini adalah normal, setelah beberapa lama siklus akan menjadi lebih teratur.
Siklus dan lamanya menstruasi bisa diketahui dengan membuat catatan pada kalender dengan
menggunakan kalender tersebut, tandailah siklus anda setiap bulannya. Setelah beberapa bulan,
anda bisa mengetahui pola siklus anda dan hal ini akan membantu anda dalam memperkirakan
siklus yang akan datang.Tandai setiap hari ke-1 dengan tanda silang, lalu hitung sampai tanda
silang berikutnya dengan demikian anda dapat mengetahui siklus anda. Setiap bulan, setelah
hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan
terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. Sekitar hari ke-14,terjadi pelepasan telur dari
ovarium (ovulasi). Sel telur ini masuk ke dalam salah satu tubafalopii dan di dalam tuba bisa
terjadi pembuahan oleh sperma. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan masuk kedalam rahim
dan mulai tumbuh menjadi janin.Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan maka
endometrium akan dilepaskan dan terjadi perdarahan (siklus menstruasi). Siklus ini
berlangsung selama 3 – 5 hari kadang sampai 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan
endometrium kemudian dimulai lagi pada siklus berikutnya.
1. Fase Folikuler
Dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan
sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel
di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga
merangsang pertumbuhan sekitar 3 – 30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur,
tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur. Pada suatu siklus, sebagian
endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan
progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah
dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru
untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahan menstruasi
berlangsung selama 3 – 7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28 - 283
gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.
2. Fase ovulasi
Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur.
Seltelur biasanya dilepaskan dalam waktu 16 – 32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.
Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan
sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian
bawahnya, nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit
sampai beberapa jam.
3. Fase Luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah
melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang
menghasilkan sebagian besar progesteron. Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit
meningkat selama fase lutuel dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai.Peningkatan
suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi. Setelah 14 hari, korpus
19
luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika
telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG (hormonechorionic gonadotropin)
Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesterone sampai janin bisa
menghasilkan hormonnya sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar
HCG.
3. Fase Proliferasi
Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm. Fase ini berlangsung
darihari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid. Fase Proliferasi dapat dibagi atas 3
subfase,yaitu:
Ovulatorik
Fase luteal tidak adekuat. Korpus luteum mungkin gagal mengalami pematangan
secara normal atau mengalami rgresi secara prematur sehingga terjadi kekurangan
relatif progesteron. Endometrium dibawah kondisi ini mengalami perlambatan
terbentuknya pase sekretorik.
21
Amenore primer
22
Dismenorea
23
Premenstrual sindrom
24
progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta
dapat membentuk hormon HCG.
6. GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone) merupakan hormon yang diproduksi oleh
hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating
hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan
umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun
sebaliknya.
7. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis
akibat rangsangan dari GnRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari
folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus
luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
(Sherwood, 2001)
Pemeriksaan Ginekologi
25
Pemeriksaan ginekologi yang teliti perlu dilakukan termasuk pemeriksaan pap smear, dan
harus disingkirkan adanya mioma uteri, polip, hiperplasia endometrium, atau keganasan.
Pemeriksaan Lab
- TSH (Thyroid Stimulating Hormone)
TSH bertugas mengatur sintesis hormon tiroid. Pemeriksaan TSH berfungsi untuk
mengetahui fungsi kelenjar tiroid. Hipotiroid yang biasa ditandai dengan meningkatnya
TSH, menyebabkan haid tidak teratur termasuk amenorrhea. Gangguan fungsi tiroid ini
dapat menyebabkan peningkatan produksi prolaktin
- Prolaktin
Produksi prolaktin yang berlebihan atau disebut hiperprolaktinemia pada wanita dapat
menyebabkan gangguan siklus haid.
- Progesteron
Pemeriksaan progesteron dapat mengetahui terjadinya defisiensi estrogen, lesi pada
struktur endometrium dan sumbatan pada uterus yang menyebabkan amenorrhea.
28
Setelah perdarahan berhenti, langkah selanjutnya adalah pengobatan untuk mengatur siklus
menstruasi, misalnya dengan pemberian: Golongan progesteron: 2×1 tablet diminum
selama 10 hari. Minum obat dimulai pada hari ke 14-15 menstruasi.
Transfusi jika kadar hemoglobin kurang dari 8 gr%.
Terapi yang ini diharuskan pasiennya untuk menginap di Rumah Sakit atau klinik.
Sekantong darah (250 cc) diperkirakan dapat menaikkan kadar hemoglobin (Hb) 0,75 gr%.
Ini berarti, jika kadar Hb ingin dinaikkan menjadi 10 gr% maka kira-kira perlu sekitar 4
kantong darah
29
Menurut Ustaz Sulaiman Endut dalam bukunya yang berjudul Asas-asas Fardhu Ain
mengatakan bahwa :
“Darah istihadhah ialah darah penyakit yang keluar dari faraj perempuan. Darah ini
bukanlah merupakan darah haid atau darah nifas. Ia adalah sejenis darah penyakit.
Seseorang perempuan yang ketika didatangi darah istihadhah, wajib berpuasa,
bersembahyang dan boleh mengerjakan ibadah lain sama seperti orang lain yang
tidak didatangi haid dan nifas.”
Rumusan yang dapat dibuat berdasarkan pendapat di atas, istihadah merupakan darah
yang keluar bukan pada masa haid dan nifas. Darah istihadah disifatkan sebagai darah
penyakit. Untuk mengetahui darah istihadah ialah darah yang keluar dari rahim
perempuan yang melebihi (15 hari dan malamnya) atau kurang (24 jam) dari
tempoh haid dan nifas. Dari Aisyah ra berkata :
“Fatimah Binti Abi Hubaisy telah datang menemui Nabi SAW dan berkata : Wahai
Rasulullah, aku telah beristihadhah, oleh itu aku tidak suci, maka adakah aku perlu
meninggalkan solat? Sabda Rasulullah SAW : Tidak, itu hanyalah darah penyakit dan
bukan darah haid. Ketika kedatangan haid hendaklah engkau meninggalkan solat,
dan apabila kadarnya telah berlalu, maka hendaklah engkau membasuh darah yang
berada pada diri engkau dan hendaklah engkau bersolat.” (Riwayat Al-Bukhari)
Darah ini membatalkan wuduk tetapi tidak mewajibkan wanita tersebut mandi hadas dan
tidak wajib meninggalkan solat serta puasa. Oleh itu wanita yang keluar darah
tersebut hendaklah membasuhnya, mengikat atau membalut tempat keluarnya dan
hendaklah berwuduk setiap kali hendak solat fardhu.
Faktor Istihadhah
Darah istihadhah ini mengalir secara berterusan dan kadang kala ia berlarutan sehingga
beberapa minggu. Jika keadaan sebegini berterusan, maka lebih baik mendapatkan
rawatan dan nasihat doktor dengan segera untuk mengetahui apa puncanya.
Ciri-ciri Istihadhah
Hukum Istihadhah
30
1. Tidak wajib mandi ketika ingin mengerjakan solat wajib ataupun sunat pada bila-bila
masa. Kecuali satu kali ketika haidnya sudah berhenti.
2. Orang Istihadhah wajib berwuduk setiap kali hendak mengerjakan solat.
3. Hendaklah ia membasuh kemaluannya sebelum berwuduk dan kemudian ia menutup
kemaluannya dengan sehelai kain atau kapas untuk menahan atau mengurangi najis
daripada terus keluar. Jika cara ini tidak berjaya menahan darah istihadhah, maka
hendaklah ia menyumbat atau mengikat kemaluannya supaya tidak bocor.
4. Tidak menjadi halangan bagi suami yang ingin menjimak isterinya ketika istihadhah.
Ini merupakan pendapat mejoriti para ulamak, kerana ia tidak mempunyai satu dalilpun
yang mengharamkannya.
5. Hukum wanita istihadhah sama sepertimana wanita yang suci daripada haid dan nifas.
wanita istihadhah boleh mengerjakan solat, puasa, tawaf, membaca Al-Quran,
menyertuh Al-Quran dan sebagainya.
Diriwayatkan oleh Aisyah, dia berkata : “Ummu Habibah binti Jahsy meminta fatwa
kepada Rasulullah.” Ummu Habibah berkata: “sesungguhnya saya terkena darah
penyakit?” Rasulullah berkata: “itu hanya darah, mandi dan sholatlah. Maka Ummu
Habibah mandi setiap akan melaksanakan sholat”. Al-Laits bin Sa’id berkata:”Ibu
Syibah tidak menyebutkan bahwa Rasulullah menyuruh Ummu Habibah binti Jahsy
untuk mandi setiap kali mau melaksanakan sholat, akan tetapi itu hanyalah perbuatan
Ummu Habibah sendiri.”
(HR.Muslim 63/334)
Haid
Definisi Haid.
Haid secara bahasa bermakna mengalir.
Adapun secara istilah, Al-Bahuti berkata, “Dia adalah darah kebiasaan wanita yang
berasal dari dasar rahim, pada waktu-waktu tertentu.” (Ar-Raudh Al-Murbi’ -Hasyiah
Ibni Qasim-: 1/370) Dan sebagian ulama ada yang menambahkan definisinya: Bukan
dikarenakan sebab melahirkan.
32
Dan juga firman Allah SWT: "Mereka bertanya kepadamu tentang haid , katakanlah haid itu
kotoran yang menyakitkan) maka dari itu jauhkanlah diri kalian dari wanita (istri) yang sedang
haiddan janganlah engkau mendekati mereka, sampai mereka bersuci (mandi)." {Al-Baqarah :
222}
Adapun tata cara mandi yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW adalah :
1. Mencuci kedua tangan sekali, dua kali atau tiga kali.
2. Lalu mencuci kemaluan dengan tangan kiri, setelah itu tangan bekas menggsok kemaluan
tersebut digosokan ke bumi.
3. Kemudian berwudhu seperti wudhunyaorang yang mau shalat. Boleh mengakhirkan kedua
kaki (dalam berwudhu tidak mencuci kaki)sampai mandi selesaibaru kemudian mencuci
kedua kaki.
4. Membasahi kepala sampai pangkal rambutdengan menyela-nyelanya dengan jari-jemari.
5. Setelah itu menuangkan air di atas kepala sebanyak tiga kali.
6. Kemudian menyiram seluruh tubuh, dimulai dengan bagian kanan tubuh lalu bagian kiri
sambil membersihkan kedua ketiak, telinga bagian dalam, pusar dan jari jemari kaki serta
menggosok bagian tubuh yang mungkin digosok.
7. Selesai mandi, mencuci kedua kaki bagi yang mengakhirkannya (tidak mencucinya tatkala
berwudhu)
Membersihkan/mengeringkan air yang ada di badan dengan tangan (dan boleh dengan
handuk atau lainnya)
33
DAFTAR PUSTAKA
Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta: EGC
Ganong, 1997, Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia : dari sel ke sistem. Ed. 2. Jakarta : EGC.
Hanifa, W. Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta : 1997
Buku Ringkasan Shahih Muslim karangan Imam Al-Mundziri hal.81 kitab Haid
http://www.ustaznoramin.com/2011/03/darah-istihadah-menurut-penjelasan-ilmu.html
34