Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 1 : Tujuan Komunikasi

Kelompok 2 : Komponen Komunikasi


Kelompok 3 : Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
Kelompok 4 : Proses dan Dasar Komunikasi
Kelompok 5 : Jenis dan Bentuk Komunikasi

TINJAUAN KASUS

Peristiwa ini dialami oleh perawat S ketika bertugas di sebuah daerah yang

cukup terpencil. Pada suatu hari perawat S yang sedang berdinas di Puskesmas A

dijemput dengan sebuah mobil oleh enam orang yang tidak dikenalnya. Perawat S

dimintai pertolongan untuk datang ke rumah seorang kepala suku di daerah

tersebut. Perawat S segera menyiapkan alat dan bergegas ikut ke lokasi .

Setibanya di lokasi keluarga pasien mempersilakan perawat untuk masuk.

Disisi lain rumah, perawat melihat ada seorang anggota keluarga yang agak mabuk

(menurut persepsi perawat). Di ruang tamu terdapat cukup banyak orang (warga),

sehingga ruangan menjadi sesak dan ribut. Perawat menanyakan siapa yang sakit,

kemudian perawat diantar oleh istri pasien masuk ke kamar. Setelah berada di

dalam kamar, terjadilah dialog antara perawat dan istri pasien, akan tetapi di

kamar tersebut ternyata dipenuhi oleh beberapa orang anggota keluarga sehingga

perawat merasa terganggu oleh keadaan itu.


Perawat meminta keluarga yang lain untuk keluar kecuali istri pasien, tetapi

mereka tidak mau keluar. Sekali lagi perawat mengulangi permintaannya tetapi

tidak ada tanggapan dari keluarga pasien sehingga perawat menjadi agak kesal dan

emosi.

Untunglah ada keluarga pasien yang bisa memberi pengertian, sehingga mereka

mau keluar juga meskipun disertai omelan.

Setelah situasi di kamar tenang, perawat segera melakukan tindakan

keperawatan sesuai prosedur. Perawat menanyakan kepada pasien, mengapa tidak

memeriksakan diri ke Puskesmas tetapi pasien marah dan menjawab dengan nada

tinggi. Pada saat yang bersamaan perawat mendengar perkataan yang tidak

menyenangkan dari keluarga pasien yang berada di pintu.

Setelah semua prosedur dilakukan, perawat S membuat kesimpulan bahwa

pasien menderita usus buntu kronis. Perawat hanya bisa memberikan obat untuk

mengurangi rasa sakit dan menyarankan agar pasien segera dibawa ke rumah sakit

untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Tetapi pasien menolak sambil marah-

marah. Perawat S berusaha memberikan penjelasan sekali lagi tentang

kemungkinan terburuk yang bisa tejadi sambil membuat surat rujukan. Akhirnya

pasien bersedia untuk dirujuk ke rumah sakit.

FAKTOR – FAKTOR YANG MENYEBABKAN INTERAKSI ATAU


KOMUNIKASI TIDAK MEMUASKAN!!

Anda mungkin juga menyukai