Anda di halaman 1dari 9

I.

PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. B
2. Umur : 88th
3. Alamat dan Telepon : Sumberejo, Way Jepara, Lampung Timur
Komposisi Keluarga
No. Nama Sex Hub Umur Pend Pek Stat. Kes
1. Muslipah P Istri 76th SD IRT Hipertensi
2. Sadimin L Anak 65th SMA Petani Sehat
3. Manah P Anak 60th SMP IRT Sehat
4. Romah P Anak 55th SMP IRT Sehat
5. Markhamah P Anak 46th SMP IRT Sehat
6. Maratus S. P Anak 40th SMA IRT Sehat
7. Binti Naimah P Anak 38th SMA IRT Sehat
8. Abdul Aziz L Anak 35th SMA IRT Sehat
Genogram

Keterangan:
4. Tipe Keluarga : tipe keluarga Tn. B adalah keluarga inti karena beliau tinggal
bersama istrinya dan satu anak terakhirnya (Tn. A)
5. Suku : Jawa
6. Agama : Islam
7. Status Sosek Keluarga : Tn. B sudah tidak memiliki penghasilan yang tetap
karena beliau sudah tidak bekerja. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya
keluarga Tn. B biasa menjual hasil perkebunan dan peternakan yang ia miliki. Tak
jarang, anak-anak Tn. B memberikan uang kepadanya.
8. Aktivitas Rekreasi : setiap malam Tn. B dan istrinya menonton televise bersama.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


9. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini pada Tn. B adalah keluarga usia lanjut yang
kedua orang tua mereka telah meninggal dunia. Tn. B memiliki 7 orang anak dan
hanya satu yang belum menikah di usia 35th yaitu Tn. A sebagai anak terakhir dan
belum memiliki pekerjaan dan penghasilan yang tetap.
10. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
a. Mempertahankan sebuah peraturan dalam kehidupan yang memuaskan
Tn. B mengatakan ia tidak bisa memberikan penegasan kepada anak terkahirnya
yang masih tinggal satu rumah dengannya yaitu Tn. A. Tn. B mengatakan
anaknya tersebut sangatlah bandel, susah diatur, dan sangat pemalas sehingga
selalu main dimalam hari dan pulang dipagi hari, bangun tidur selalu disiang
hari, tidak pernah melaksanakan solat, malas untuk mencari pekerjaan tetap,
dll. Tn. B mengatakan sedikit kesal dengan anaknya yang sudah tidak mau
mengkuti peraturan dirumahnya.
11. Riwayat keluarga inti
Tn. B mengatakan tidak memiliki penyakit turunan yang menurun ke anak-anaknya.
Sejak 5 tahun terakhir, Tn. B memiliki penyakit rematik dan sering mengeluhkan
badannya sulit digerakkan saat dipagi hari dan kelelahan, lalu terasa nyeri saat
digerakkan dibagian pinggang dan leher.
12. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Tn. B mengatakan ia memiliki 2 istri. Istri pertama sudah meninggal akibat
perdarahan setelah melahirkan anaknya yang ke-4 dan memiliki 4 orang dari
pernikahannya, lalu setelah meninggal ia menikah lagi dengan istrinya yang ke-2
sampai sekarang dan memiliki 3 orang anak.

C. Lingkungan
13. Karakteristik rumah
- Pintu
- Jendela
- Ventilasi
- Ruang kamar
- Ruang tamu
- Ruang keluarga
- Kamar mandi
- WC
- Septictank
- Sumber air
- Tempat sampah
- Jenis listrik
- Dapur
- Kandang ayam
- Kandang kambing
14. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Mayoritas penduduk sekitar adalah petani dan beragama islam dimana setiap hari
jumat melakukan yasinan ibu-ibu dari jam 13.00 – 16.00 WIB dan bapak-bapak dari
19.30 – 21.30 WIB.
15. Mobilitas geografis keluarga
Sebelum disuruh menempati rumah yang dibangun oleh anaknya yang ke-5, Tn. B
dengan keluarganya tinggal dirumahnya yang lama tepat bersebelahan dengan
rumah yang ia tinggali sekarang. Saat ini, rumahnya yang lama telah diperbaiki oleh
anaknya yang ke-4.
16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. B masih aktif mengajar ngaji anak-anak didesanya dan masyarakat lainnya yang
ingin diajar mengaji olehnya. Istri Tn. B juga masih aktif mengikuti acara pengajian
triwulan dan yasinan setiap minggunya.
17. System pendukung keluarga
Tn. B tinggal berdekatan dengan anak-anaknya yang lain sehingga sewaktu-waktu
dapat dimintai bantuan oleh Tn. B. Saat Tn. B sakit, biasanya langsung dikeroki oleh
istrinya jika sakit berlanjut langsung dibawa ke bidan atau puskesmas.

D. Struktur keluarga
18. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi antar keluarga menggunakan bahasa jawa dan berjalan lancer. Sesekali
Tn. B terdapat konflik dengan anaknya yang terakhir dan tinggal 1 rumah dengannya
karena sikapnya yang memang sulit diatur.
19. Struktur kekuatan keluarga
Setiap musyawarah, Tn. B yang paling dominan karena dianggap sebagai orang yang
paling tua. Untuk anak-anak yang sudah menikah, keputusan berada pada keluarga
masing-masing. Tak jarang, mereka juga meminta pendapat Tn. B.
20. Struktur peran
- Tn. B sebagai seorang ayah, kakek, dan buyut bagi anaknya, cucunya, dan
cicitnya. Ia sudah tidak memiliki pekerjaan tetap sehingga sehari-hari, ia hanya
berkebun, mengurus ayam dan kambingnya, mengajar ngaji anak-anak dan
masyarakat lainnya.
- Istri Tn. B sebagai Ibu, nenek, dan buyut bagi anak, cucu, dan cicitnya. Ia sebagai
ibu rumah tangga dirumah
- Tn. Z anak terakhit Tn. B yang masih tinggal 1 rumah, belum menikah, dan
belum memiliki pekerjaan tetap alias buruh.
21. Nilai dan norma budaya
Tn. B mengatakan ia terbiasa menanamkan pada anak-anaknya akan sikap saling
menghormati dan menyayangi antar keluarga dan tetangga. Keluarga Tn. B
menganut agama isla dan diterapkan dalam kesehariannya setiap norma yang ada di
islam. Dalam kebiasaan keluarga Tn. B hamper tidak ada yang bertentangan dengan
kesehatan kecuali kebiasaan merokok oleh Tn. B, anak terakhirnya, dan menantunya
yang ke-5.

E. Fungsi keluarga
22. Fungsi afektif
Keluarga Tn. B mengatakan berusaha memelihara keharmonisan antar anggota
keluarganya, saling menyayangi dan menghormati,. Apabila ada anggota yang
membutuhkan atau sakit, maka keluarga yang lain berusaha membantu.
23. Fungsi sosialisasi
Keluarga mengatakan mengikuti norma yang ada disekitar masyarakat sehingga
dapat menyesuaikan dan berhubungan baik dengan para tetangga atau masyarakat
sekitar.
24. Fungsi reproduksi
Tn. B memiliki 7 orang anak, 6 diantaranya sudah menikah dan 1 anak terakhir
belum menikah.
25. Fungsi ekonomi
Tn. B mendapatkan penghasilan dari berjualan hasil perkebunan dan peternakan
juga pemberian dari anak-anaknya. Tn. B sudah tidak bekerja lagi.
26. Fungsi perawatan keluarga
a. Tn. B b. Istri Tn. B c. Tn. A
TD : 120/70mmHg TD : 140/90mmHg TD : 120/70mmHg
BB : 52kg BB : 48kg BB : 51kg
TB : 175cm TB : 159cm TB : 171cm
N : 72x/mnt N : 73x/mnt N : 78x/mnt
RR : 18x/mnt RR : 20x/mnt RR : 20x/mnt
S : 36.7 c S : 36.8 c S : 36.7 c

Pola kebiasaan hidup sehat keluarga sehari-hari (makan, minum, eliminasi,


istirahat/tidur, aktifitas, olahraga, dll)
Keluarga Tn. B biasa makan 3x sehari, minum secukupnya (minum disaat
sehausnya), aktifitas sehari-hari Tn. B terkadang berkebun, memberik makan
kambing dan ayamnya, mengajar ngaji anak-anak. Lalu untuk istri Tn. B sebagai ibu
rumah tangga yang kesehariannya membersihkan rumah, mencuci baju dan piring,
memasak untuk keluarga, dll. Untuk Tn. A anak terakhir Tn. B kesehariannya
hanyalah bekerja sebagai buruh petani.

5 tugas kesehatan keluarga (mengenal masalah, mengambil keputusan, merawat


anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan)
Keluarga Tn. B dapat :
- Mampu mengenal masalah kesehatan dengan mengatakan mengetahui
penyakit yang diderita Tn. B seperti penyakit yang diderita, tanda gejalanya, dan
pencegahan pada penyakitnya.
- Mampu mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan keluarga, jika Tn.
B sudah merasa tubuh terasa nyeri dan kaku saat digerakkan terutama dibagian
pinggul dan leher, keluarga terus mengingatkan untuk beristirahat saja.
- Keluarga mampu merawat anggotanya yang sakit dengan melakukan kerokan
untuk tindakan pertama, jika sakit berlanjut langsung dibawa
kebidan/puskesmas terdekat.
- Memelihara/modifikasi rumah yang sehat, keluarga mengatakan setiap hari istri
Tn. B selalu membersihkan rumahnya, membuang sampah pada tempatnya lalu
dibakar setiap 2x sehari
- Menggunakan fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan, keluarga Tn. B
mengatakan jika ada keluarga yang sakit segera dibawa ke bidan atau
puskesmas saja. Tn. B seringkali tidak mau dibawa ke pelayanan kesehatan
lainnya jika tidak benar-benar parah.

F. Stress dan koping keluarga


27. Stressor jangka pendek
Tn. B mengatakan tidak memiliki permasalahan lingkungan yang menimbulkan
stress
28. Stressor jangka panjang
Tn. B saat ini sedang dilanda kekhawatiran akibat penyakitnya yang sudah 5 th ini
dan tidak kunjung sembuh.
29. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Tn. B biasanya melakukan musyawarah bersama anggota keluarga lainnya setiap
masalah yang ada.
30. Strategi koping yang digunakan : bermusyawarah dengan anggota yang lain
31. Strategi adaptasi disfungsional
Tn. B mengatakan jika dalam keluarga terjadi pertengkaran maka masing-masing
akan intropeksi diri meskipun sebelumnya terjadi perang mulut namun tidak pernah
menyakiti secara fisik. Selain itu keluarga tidak pernah mengalami berduka
disfungsional, jika salah satu anggota keluarga atau kerabat ada yang meninggal,
keluarga tabah menerimanya.

G. Harapan keluarga
Tn. B mengatakan ia berharap anaknya yang terakhir segera menikah, mendapatkan
pekerjaan dan penghasilan tetap. Lalu, ia berharap keluha-keluhan penyakit yang
dirasakannya juga bisa segera sembuh melalui prosedur yang tidak rumit dan panjang.

II. Analisa Data


No. Data Masalah Keperawatan
1. DS: Nyeri kronis
- Klien mengeluh nyeri pada tubuhnya terutama
dibagian pinggang dan leher dipagi hari.
- Klien juga mengeluhkan nyeri juga akan timbul
jika ia mulai kelelahan.
DO:
- Riwayat penyakit rematik 5 th lalu
2. DS: Resiko intoleransi aktivitas
- Klien mengaku pinggu dan leher akan terasa
kaku dan sulit digerakkan saat dipagi hari
- Klien mengeluh akibat penyakitnya, sudah tidak
bisa beraktivitas seperti dahulu dan tidak
selincah dulu
DO:
- Riwayat penyakit 5 th lalu sampai sekarang
- Tubuh berubah menjadi bungkuk atau (kifosis)
- Hanya sanggup melakukan aktivitas selama 4
jam dalam sehari
3. DS: Ansietas
- Klien mengkhawatirkan anaknya yang terakhir
belum juga menikah dan memiliki pekerjaan
yang tetap.
- Klien mengeluhkan sikap anaknya yang sulit
diatur dan sifatnya yang pemalas sehingga
sering terjadi konflik dengan anakanya tsb.
DO:
- Klien tampak gelisah saat bercerita
- Suara terdengar bergetar saat bercerita
- Mata klien tampak berlinang saat bercerita

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri kronis b.d agen pencedera fisik
2. Resiko intoleransi aktivitas b.d gangguan musculoskeletal
3. Ansietas b.d hubungan orangtua-anak tidak memuaskan
IV. Prioritas Masalah
No. Kriteria bobot Skor
Nyeri R. Intoleran Ansietas
1. Sifat masalah 1 (3/3) x 1 (2/3) x 1 (3/3) x 1
- Actual (3)
- Resiko (2)
- Potensial (1)
2. Kemungkinan masalah 2 (1/2) x 2 (1/2) x 2 (0/2) x 2
diubah
- Mudah (2)
- Sebagian (1)
- Sulit (0)
3. Potensi masalah dicegah 1 (1/3) x 1 (1/3) x 1 (1/3) x 1
- Tinggi (3)
- Sedang (2)
- Rendah (1)
4. Menonjolnya masalah 1 (2/2) x 1 (1/2) x 1 (1/2) x 1
- Dirasakan dan segera
diatasi (2)
- Dirasakan tetapi tidak
segera diatasi (1)
- Tidak dirasakan (0)
Total

Anda mungkin juga menyukai