PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN (TAHAP AKADEMIK)

STIKES KHARISMA KARAWANG

Skripsi, Juli 2018

Kusman Kusaeni

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Depresi pada Lansia Pasca Pensiun

di Kampung Pancasila Desa Sirnabaya Kecamatan Telukjambe Timur Tahun
2018

VII Bab + 75 hal + 2 Bagan + 12 tabel + 8 lampiran

ABSTRAK
Lansia (lanjut usia) merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui
tahap neonatus, toddler, pra sekolah, sekolah, remaja, dewasa dan lansia. Pada masa
ini terjadi perubahan fisik, perubahan psikologi dan social sehingga perubahan tersebut
lansia merasa kehilangan peran serta harga diri yang disebabkan oleh pensiun. lansia
juga mengalami kesepian dalam status keluarga ketika ia kehilangan pasangan hidup,
serta kehilangan sistem dukungan dari keluarga, teman dan tetangga. Salah satu gejala
pada depresi yang sering muncul pada lansia yaitu kehilangan dalam hidup dan
stressor yang akan mempengaruhi rasa aman lansia sehingga menyebabkan depresi.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang hubungan depresi pada
lasia pasca pensiun .Desain penelitian ini adalah analitik cross sectional dengan jumlah
sampel 50. Analisa data menggunakan Chi square. Hasil penelitian menunjukan ada
hubungan bermakna usia dengan depresi pada lansia p =0,025 (α<0,05). Ada hubungan
bermakna usia dengan depresi, ada hubungan bermakna jenis kelamin dengan depresi
pada lansia p =0,000 (α<0,05). Ada hubungan bermakna status pekerjaan dengan
depresi pada lansia p =0,000 (α<0,05). Tidak ada hubungan bermakna dukungan
keluarga dengan depresi pada lansia p =0,726 (α<0,05). Tidak ada hubungan bermakna
menderita penyakit tertentu dengan depresi pada lansia. Diperoleh p =0,558 (α<0,05).
Saran lansia khususnya yang mengalami peristiwa depresi ketika memasuki masa
lanjut usia / pasca pensiun sebaiknya lebih mengetahui dan memahami tentang depresi.

Kata Kunci : Usia, Jenis kelamin, Status pekerjaan, Dukungan keluarga, Menderita
penyakit tertentu, Depresi pada lansia.
Referensi : 24 (2003-2018)

vi