LISTRIK DINAMIS
DISUSUN OLEH :
NAMA : ANGGI PRATIWI
NIM : 4173540003
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
limpahan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book Report yang
berjudul,”Listrik Dinamis” ini.
Dalam makalah ini saya menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saya
mengharapkan saran dan kritik guna memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.
Anggi Pratiwi
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
dan Kebudayaan
4
BAB II
Jika dua buah benda yang memiliki beda potensial listrik yang berbeda dihubungkan
dengan sebuah penghantar, elektron akan mengalir melalui penghantar tersebut dari potensial
rendah ke potensial tinggi. Aliran elektron akan berhenti ketika kedua kutub memiliki
potensial listrik yang sama.
Pada abad ke-18, para ilmuan memperkirakan bahwa listrik adalah semacam zat yang
dapat mengalir melalui kawat. Setelah elektron ditemukan pada abad ke-20, barulah diketahui
bahwa di dalam konduktor logam terdapat elektron bebas yang dapat bergerak bebas dan
menghasilkan arus listrik. Di dalam cairan elektrolit, ion-ion positif dan negatif dapat juga
bergerak dan menghasilkan arus listrik. Menurut perjanjian (Konvensi) Internasional, arah
arus berlawanan dengan arah gerak elektron. Elektron mengalir dari potensial rendah ke
potensial tinggi, sedangkan arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu.
𝑞
I=
𝑡
Dengan :
q = ne
dengan :
n = Banyaknya elektron
5
2.3 Hukum Ohm, Hukum I Kirchoff Dan Hukum II Kirchoff
A. Hukum Ohm
Hukum Ohm ditemukan oleh George Simon Ohm yang menyatakan bahwa :
“Pada suhu tetap tegangan V pada komponen sebanding dengan kuat arus I yang
melalui komponen tersebut”. Penghantar juga menghasilkan hambatan tergantung pada
jenisnya. Besar hambatan penghantar dinyatakan sebagai :
𝑙
R = 𝜌𝐴
Dengan :
𝜌 = Hambatan jenis (Ώ 𝑚 )
R = Hambatan (Ώ)
R = Ro(1+𝛼∆𝑇)
Dengan:
B. Hukum I Kirchoff
Hukum ini merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang mengatakan bahwa
jumlah muatan listrik yng ada pada suatu sistem tertutup adalah tetap. Secara sederhana
hukum I Kirchoff menyatakan bahwa :”Jumlah arus yang masuk pada sebuah titk cabang
sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik cabang tersebut”. Secara matematis dapat
dituliskan :
𝛴 𝐼 masuk = 𝛴 Ikeluar
Dimana :
6
C. Hukum II Kirchoff
Dasar dari hukum II Kirchoff adalah hukum kekekalan energi yang diterapkan dalam
sebuah rangkaian tertutup. Menurut hukum II Kirchoff, “ Jumlah aljabar dari gaya gerak
listrik sumber beda potensial dalam sebuah rangkaian tertutup sama dengan nol”. Secara
matematis hukum II Kirchoff dirumuskan dengan persamaan :
𝛴𝜀 + 𝛴𝑉 = 0
Dimana :
A. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang dibutuhkan untuk memindahkan sejumlah muatan
dari potensial yang satu ke potensial yang lainnya. Energi listrik dapat dihitung dengan empat
persamaan berikut :
W = qV
W = Vlt
𝑉2
W= t
𝑅
W = I2Rt
Dimana :
t = waktu (s)
V = Tegangan (V)
q = Muatan (C)
R = Hambatan (Ώ)
7
B. Daya Listrik
Daya listrik didefenisikan sebagai energi listrik yang digunakan oleh suatu alat
setiap satuan waktuJika energi listrik bersatuan joule dan waktu bersatuan sekon, daya listrik
bersatuan watt dan dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝑊
P= 𝑡
P = V.I
P = I2R
𝑉2
P= 𝑅
Satuan lain dari energi listrik adalah Kwh dan hubungan antara satuan Kwh dan joule adalah :
A. Amperemeter
Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus dan dipasanga seri dengan
penghantar atau komponen yang akan diukurkuat arusnya
B. Voltmeter
Voltmeter adalah alat untuk mengukur tegangan listrik dan dipasang paralel dengan
penghantar atau komponen yang akan diukur tegangannya
Untuk memperbesar batas ukur, voltmeter dipasang seri dengan resistor depan atau
resistor muka
C. Ohmmeter
Ohmmeter adalah alat untuk mengukur resistor atau hambatan suatu komponen
elektronika secara langsung.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
10