PENGELOLAAN LIMBAH
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Kesehatan
Lingkungan
Disusun Oleh
Kelompok 4
Hanan Salsabila (11171010000029)
Annisa Aireka (11171010000031)
Fika Muntahaya (11171010000074)
Fahirah Diba (11171010000078)
Muhammad Titan Fauzan (11171010000085)
Sabrina Izzati Nasution (11171010000090)
2018
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dimulai dengan makin maraknya industri besar yang berdiri serta kehidupan
tumpukan limbah atau pun sampah yang tidak di buang sebagaimana mestinya. Hal
ini berakibat pada kehidupan manusia di bumi yang menjadi tidak sehat sehingga
mengenai lembah, termasuk dampak dan tata cara pengolahan limbah, serta
1
1.3 Tujuan
1. Mendefinisikan limbah.
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Air limbah adalah air yang telah digunakan untuk keperluan industri, irigasi,
keperluan rumah tangga dan keperluan lainnya sering dikembalikan lagi ke sumber
asalnya. Dengan demikian air buangan ini bersifat kotoran umum.
Air limbah yang bersumber dari rumah tangga (Domestic Wastes Water),
yaitu buangan yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah
ini terdiri dari excreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi
dan umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.
Air limbah yang mengandung exkreta, yakni tinja dan urine manusia jauh
lebih berbahaya dibandingkan dengan air bekas cucian dapur, kamar mandi dan
bahan-bahan organik karena banyak mengandung kuman patogen.
Air limbah berasal dari berbagai sumber, secara garis besar air limbah dapat
dikelompokkan sebagai beriku (Sumantri, 2013).
a. Air limbah yang bersumber dari rumah tangga (Domestic Wastes Water),
yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air
limbah ini terdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan
kamar mandi, dan umumnya terdiri bahan-bahan organik.
b. Air limbah industri (Industrial Wastes Water), yang berasal dari berbagai
jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung di dalamnya
sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing
industri.
c. Air limbah kotapraja (Municipal Wastes Water), yaitu air buangaan yang
berasal dari daerah: perkotaan, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat
umum, tempat-tempat ibadah dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang
terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga
3
2.3 Dampak Buruk Air Limbah
Menurut Chandra (2012), Air limbah yang tidak menjalani pengolahan yang
1. Kontaminasi dan pencemaran pada air permukaan dan badan-badan air yang
anorganik
Selain dampak di atas, air limbah yang tidak dikelola juga dapat
Air limbah yang dihasilkan dari berbagai sumber, jika tidak dikelola
dengan baik akan berdampak buruk bagi kesehatan (Yani & Waluya, 2010).
Selain itu, Air limbah juga dapat menjadi sarang vektor penyakit, seperti
nyamuk, lalat, kecoa, dan lain-lain. Vektor penyakit tersebut dapat membawa
4
a. Penurunan kualitas air
perairan yang di aliri air limbah, secara fisik akan terlihat dari warna
yang berubah. Selain itu, timbul bau dan rasa pada air tersebut. Secara
kimia, air yang terkena air limbah akan berubah komposisi kimianya.
menjadi habitat bagi banyak spesies ikan dan biota lainnya yang
kadar oksigen yang terlarut dalam air. Padahal ikan dan biota lain
dan tumbuhan, bakteri yang hidup dalam lingkungan perairan juga akan
5
seringkali dalam kondisi bersuhu tinggi, sehingga kehidupan dalam air
juga terganggu.
yang ada di dalamnya. Selain itu, tentu saja lingkungan perairan juga
limbah tersebut memiliki pH yang rendah atau bersifat asam dan pH atau
benda yang dilaluinya. Jika air limbah mengandung lemak, maka lemak
menimbulkan kerusakan.
6
2.4 Parameter dalam Air Limbah
Parameter ini dapat menentukan kualitas dan karakteristik dari air limbah ini.
yang diperlukan untuk menguraikan benda organik oleh bakteri pada suhu
20°C sclama 5 hari. Biasanya dalam waktu 5 hari, ccf banyak 60-7096
7
Uji COD biasanya menghasilkan nilai kebutuhan oksigen yang lebih
tinggi daripada uji BOD karena bahan-bahan yang stabil terhadap reaksi
air dan diukur dalam satuan miligram per liter. Oksigen terlarut ini digunakan
sebagai tanda derajat pengotoran limbah yang ada. Semakin besar oksigen
dan hewan di dalam air. Kehidupan makhluk hidup di dalam air tersebut
4. Kesadahan (Hardness)
terdapat dalam air. Kation-kation ini dapat bereaksi dengan sabun mem.
Sifat kesadahan sering kali ditemukan pada air yang menjadi sumber
baku air bersih yang berasal dari air tanah atau daerah yang tanahnya
5. Settleable Solid
pada kondisi yang tenang selama satu jam secara gaya beratnya sendiri.
8
6. TSS (Total Suspended Solid)
TSS adalah jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yang ada di dalam
mikron. Suspended solid (material tersuspensi) dapat dibagi menjadi zat padat
dan koloid. Selain suspended solid ada juga istilah dissolved solid (padatan
terlarut).
penetrasi cahaya yang masuk ke perairan sehingga hubungan antara TSS dan
1994).
MLSS adalah jumlah TSS yang berasal dari bak pengendap lumpur
9. Kekeruhan (Turbubity)
dasar untuk mengukur keadaan air sungai, kekeruhan ini disebabkan oleh
9
2.5 Pengolahan Air Limbah
Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara alamiah
1. Secara Alamiah
adanya kolam stabilisasi. Terdapat 3 kolam stabilisasi yang biasa digunakan, yaitu:
Kolam ini bias digunakan untuk mengolah air limbah dengan kandungan
air limbah.
Treatment).
10
a. Primary Treatment
memisahkan air dari padatan. Dilakukan dengan cara mengalirkan air limbah
1) Penyaringan (filtration)
tercampur, dan pastikel koloid air limbah dengan cara mengalirkan air limbah
melalui media yang porous. Beberapa alat filtrasi yang sering digunakan
anara lai saringan pasir lambat, saringa pasir cepat, saringan multimedia,
2) Pengendapan (sedimentation)
tenang. Yang dibutuhkan dalam pengendapan ini antara lain ada bahan kimia
untuk menetralkan air limbah dari partikel tercampur. Dibutuhkan juga bahan
cepat) untuk melarutkan koagulan dengan air karena sifatnya yang cukup sulit
larut dalam air, dan Slow Mixing (pengadukan lambat) untuk mencampur
larutan koagulan dengan polutan agar terbentuk flok yang dapat mengendap.
Bila hasil pengendapan ini akan dibuang ke sungai, maka dibutuhkan clarifier
b. Secondary Treatment
11
Treatment) ini bertujuan untuk mengurangi bahan organik dan juga
1) Proses Aerobik
acceptor dalam air limbah. Proses ini juga biasanya dibantu oleh adanya
lumpur aktif (active sludge) atau lumpur yang banyak bahan pengurainya.
Hasil akhir dari proses ini adalah karbon dioksida, uap air, dan excess sludge.
Terdapat dua hal penting dalam proses ini, yaitu proses pertumbuhan
oksigen, ada 2 cara yang dapat dilakukan yaitu, dengan cara memasukkan
udara ke dalam air limbah dan dengan cara memaksa air ke atas untuk
2) Proses Anaerobik
Dalam proses ini, zat organik diuraikan tanpa kehadiran oksigen. Hasil
akhir yang terdapat ialah biogas (campuran metana dan karbon dioksida), uap
air dan sedikit excess sludge. Proses ini meliputi rangkaian tahap reaksi yang
terlarut ini kemudian dioksidasi secara anaerobik menjadi asam lemak rantai
pendek, alkohol, karbon dioksida, hidrogen, dan amonia. Asam lemak rantai
pendek (selain asetat) dikonversi menjadi asetat, hidrogen gas, dan karbon
12
dioksida. Langkah terakhirnya adalah metanogenesis, berasal dari reduksi
3. Tertiary Treatment
bertujuan untuk menghilangkan nutrisi atau unsur hara khususnya nitrat dan
Ekskreta manusia merupakan hasil akhir dari proses yang berlangsung dalam
tubuh manusia yang menyebabkan pemisahan dan pembuangan zat-zat yang tidak
dibutuhkan dalam tubuh. Zat-zat yang tidak dibutuhkan tersebut berbentuk tinja dan
urine. Tinja dan urine dapat menjadi masalah lingkungan jika pembuangannya tidak
secara layak dan akan menyebabkan pencemaran permukaan tanah dan air tanah
on-site. Pada pengelolaan on-site, ekskreta ditampung dan diolah pada jamban yang
kolektif.
Ekskreta harus dibuang dalam jamban yang sehat sebelum dikelola. Suatu
13
1. Tidak mengotori permukaan tanah disekeliling jamban.
4. Tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa, dan binatang-
binatang lainnya.
7. Sederhana desainnya.
8. Murah.
tank ekskreta akan dikonversi secara anaerobic menjadi biogas (campuran gas
karbon dioksida dan gas metana). Diharapkan dengan penyediaan jamban yang
sehat dan pengelolaan ekskreta secara tepat, angka kejadian penyakit bawaan air
dapat diminimalkan.
14
2.7 Limbah Dalam Perspektif Islam
Namun dalam memanfaatkan alam guna bertahan hidup, manusia juga harus
mengakibatkan dampak buruk terhadap alam itu sendiri. Hal tersebut dapat terjadi
salah satunya karena jumlah manusia semakin banyak, maupun karena pemikiran
manusia yang semakin “cerdas” (Rasyad, 2012). Akibat dari ulah manusia itulah
terjadi berbagai macam kerusakan di muka bumi, sesuai dengan firman Allah surat
ِ َّ ل ِ ي ُ ِذ ي ق َ هُ ْم ظَ َه َر ا لْ ف َ س َ ا دُ ف ِ ي ا ل ْ ب َ ِر َو ا ل ْ ب َ ْح ِر ب ِ َم ا كَ سَ ب َ تْ أ َيْ ِد ي ال ن
اس
) ٤١ : ض ا ل َّ ِذ ي عَ ِم ل ُ وا ل َ ع َ ل َّ هُ ْم ي َ ْر ِج ع ُ و َن (الروم
َ ْب َ ع
Yang artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
berikut.
15
Berdasarkan tafsir tersebut, dapat disimpulkan bahwa kerusakan yang
terjadi di bumi adalah akibat dari perilaku manusia. Salah satu perilaku manusia
yang dapat merusak alam adalah dengan menbuang limbah tanpa dikelola atau
diolah terlebih dahulu, sehingga menjadi bahan pencemar bagi lingkungan (Rasyad,
2012). Tidak hanya lingkungan yang akan rusak, namun kesehatan manusia juga
akan terganggu, salah satunya melalui air yang diminumnya atau makanan yang
berasal dari tanaman yang tumbuh di atas tanah yang tercemar oleh limbah.
umat Islam untuk berbuat kerusakan di muka bumi, sebagaimana firman Allah
ِ ْب ا ل ْ ُم ف
س ِد ي َن ُّ َّللا َ ََل ي ُ ِح ِ اْل َ ْر
َّ ض ۖ إ ِ َّن ْ َو ََل ت َبْ غ ِ ا ل ْ ف َ س َ ا دَ ف ِ ي.....
)٧٧ (القصص
Menurut tafsir Kementrian Agama RI, ayat ini mengandung nasihat bahwa
setiap orang dilarang berbuat kerusakan di atas bumi, dan berbuat jahat kepada
sesama makhluk, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan
(Kemenag, 2017). Selain itu ayat serupa juga terdapat dalam Surat al-Baqarah ayat
Di dalam Ushul Fiqh, juga terdapat kaedah yang berbunyi: “Pada dasarnya
larangan itu menunjukkan haram” (Rasyad, 2012). Berdasarkan kaidah ushul fiqh
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
air limbah harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Apabila tidak
lingkungan yang rusak, limbah juga dapat berdampak pada kesehatan manusia,
karena limbah tersebut dapat menjadi sarang vektor penyakit, seperti nyamuk, lalat,
banuan kolam stabilisasi, serta dengan bantuan peralatan dengan tiga proses, yaitu
Air limbah juga ada yang mengandung ekskreta, yakni tinja dan urin manusia
yang lebih berbahaya dibandingkan limbah yang bersumber dari rumah tangga
tegas telah melarang manusia untuk berbuat kerusakan di bumi, salah satunya pada
surat Al-Qashash ayat 77. Jika dikaitkan dengan kaidah ushul fiqh, pembuangan
limbah tanpa dikelola terlebih dahulu termasuk perbuatan haram, karena melanggar
17
3.2 Saran
dapat menerapkan cara-cara pengelolaan limbah yang telah dijelaskan pada bab
terkena dampak buruk dari pembuangan limbah yang tidak dikelola, sehingga
terjaga.
18
DAFTAR PUSTAKA
Yani, Ahmad dan Bagja Waluya. Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Kelas X
Rasyad, Musoffa Basyir, dkk. Limbah Ditinjau Dari Hukum Islam. Lembaga
19