Laporan Praktikum
Untuk memenuhi tugas Matakuliah Fisiologi Manusia
yang dibimbing oleh Dr. Sri Rahayu Lestari, M.Si
Oleh:
Ajeng Fadhillah 170341615005
Claresia Tsany Kusmayadi 170341615042
Dorris Ningtyas Bidarsis 170341615113
Hidayati Maghfiroh 170341615082
Mahesti Puspa Parnasukma 170341615091
Mohammad Sukarno Putra 170341615063
Kelompok 2
S1 Pendidikan Biologi/Offering C 2017
F. Prosedur Kerja
1. Memasang cincin koleksi urine (14) pada corong transmisi (5)
Meletakkan perangkat pemisah (6) pada corong dan pastikan lengan perangkat
pemisah cocok dengan bagian lain dari kandang
2. Menggeser kontainer bawah yang berada dalam posisi terbuka pada dudukan
kandang (7) menuju dudukan yang tersedia lalu Menempatkan pijakan hewan
(11) di atasnya (Pastikan tempat pijakan hewan berada dalam posisi terkunci
atau rapat)
3. Meletakkan kandang tikus (2) pada penopang pijakan hewan (11), kemudian
menutup menggunakan penutup (1) dengan cara memutar searah jarum jam
4. Memasang kotak makan (3) dengan cara meletakkan kotak makan pada slide
yang tersedia di kandang (2), kemudian memasang kotak yang menampung
makanan yang jatuh atau tidak dimakan (4)
5. Memasang terlebih dahulu penyangga botol (10) pada kandang (2)
Meletakkan botol minum (9) pada lubang yang tersedia. Air minum yang jatuh
akan dikoleksi pada tabung koleksi (12)
Meletakkan tabung yang digunakan untuk koleksi urin (15) pada bagian tengah
bawah kandang
Memasang tabung koleksi feses (12) berdekatan dengan tabung koleksi urin
10. Mengamati jumlah makanan dan minuman yang dikonsumsi setelah 24 jam.
I. Pembahasan
Penutup pada kandang metabolik berfungsi untuk melindungi dan menjaga
mencit yang ada di dalam kandang. Cara perawatannya yaitu dengan dicuci
dengan menggunakan air untuk menghilangkan kotoran yang menempel.
Kandang merupakan tempat dimana mencit diletakkan, pada kandang
terdapat kotak makan dan kotak minum yang diletakkan di tepi luar kandang
sehingga ketika dalam kandang mencit dapat makan maupun minum. Cara
perawatannya yaitu dengan dicuci dengan menggunakan air untuk menghilangkan
kotoran yang menempel. Suhu 55° C adalah suhu optimum untuk mencuci
kandang plastik (60° C maksimal). Temperatur lebih tinggi(80 hingga 85° C)
dapat digunakan untuk periode kontaksingkatmenetralkan dan membilas kandang
(Speakman, 2013).
Kotak makan merupakan suatu wadah yang digunakan untuk menampung
atau menempatkan makanan mencit. Letak kotak makan ini ada di tepi luar atau
disebelah penyangga botol. Menurut (Chandra, 2007) menyatakan bahwa
makanan adalah semua substansi yang dibutuhkan oleh tubuh tidak termasuk air,
obat-obatan dan substansi-substansi lain yang digunakan untuk pengobatan. Cara
perawatannya yaitu dengan mencucinya dengan sabun sampai bersih untuk
menghilangkan bau dan noda/sisa makanan yang menempel pada kotak makan.
Kotak sisa makan memiliki fungsi sebagai tempat pembuangan terakhir dari
makanan mencit yang jatuh-jatuh dari kotak makan. Benda ini memiliki pengait
yang digunakan untuk mengaitkannya pada kotak makan mencit supaya sisa-sisa
makanan dapat terkumpul hanya pada satu tempat dan supaya sisa makanan tidak
berjatuhan diluar kotak sisa makan. Cara perawatannya yaitu dengan mencucinya
dengan sabun sampai bersih untuk menghilangkan bau dan noda/ sisa makanan
yang menempel pada kotak sisa makanan.
Corong transmisi merupakan suatu alat yang memiliki bentuk pada bagian
atasnya lebar dan pada bagian bawah mengecil, digunakan untuk meneruskan urin
atau kotoran pada mencit, merupakan lubang yang dipasangkan pada perangkat
pemisah. Cara perawatan dari corong urin itu sama dengan alat-alat yang lain
yaitu mencucinya dengan sabun sampai bersih untuk menghilangkan bau dari urin
mencit yang juga menempel pada corong transmisi.
Corong pemisah berbentuk kerucut dan memiliki 4 lengan untuk
penguncinya. Corong pemisah memiliki fungsi sebagai pemisah hasip
metabolisme yang berupa feses dan urine (Engellenner, et al. 1981).
Dibawah kontainer terdapat Dudukan. Dudukan kandang memiliki 4 kaki
sebagai penyangga. Dudukan kandang berfungsi sebagai tempat peletakan
kontainer untuk wadah hasil metabolisme dan sebagai penstabil kandang (Tarland.
2007).
Dibawah kontainer terdapat tabung penampingan hasil metabolisme. Tabung
koleksi ini berfungsi sebagai tempat penampungan hasil metabolisme berupa feses
dan urin. Terdapat dua tabung koleksi yang dipisahkan dengan corong pemisah
(Tarland. 2007).
Botol minum, botol ini berfungsi sebagai wadah air minum spesimen.
Peyangga botol merupakan tempat meletakkan botol minum. Peyangga ini
berfungsi sebagai tempat botol minum dan sebagai peyangga dari botol agar botol
tidak jatuh apabila terjadi goncangan (Engellenner, et al. 1981).
Pada kandang metabolik terdapat lantai pijakan yang berfungsi untuk tempat
diletakkannya mencit di dalam kandang dan sebagai pijakan mencit. Selain itu
juga terdapat cincin koleksi urin yang berfungsi sebagai mengunci corong koleksi
urin agar tidak jatuh saat terisi. Sedangkan urin mencit nantinya akan masuk pada
tabung koleksi yang sebelumnya melalui corong koleksi urin. Dalam kandang
metabolik bagian bawah juga terdapat kontainer untuk wadah pengait antara
perangkat pemisah, corong transmisi, cincin koleksi urin, corong koleksi urin, dan
tabung koleksi besar maupun kecil. Pada kontainer tersebut terdapat kunci yang
dapat mengaitkan bagian-bagian yang terpisah.
J. Simpulan
Dalam merangkai kandang metabolik mencit harus dilakukan secara runtut,
saat mengaitkan bagian-bagian yang terpisah juga harus teliti agar terkunci
dengan baik dan tidak mudah lepas.
Penggunaan kandang metabolik mencit berfungsi untuk mengatur jumlah
makanan maupun minuman yang dikonsumsi dan koleksi urin maupun feses
dalam jangka waktu 24 jam maupun lebih. Kandang metabolik mempermudah
pengamatan mencit dengan bagian-bagiannya yang sudah ditentukan
kegunaannya untuk pengamatan.
Cara koleksi sampel pakan dengan menimbang makan sebelum diberikan
pada mencit dan menghitung berat makanan yang tersisah atau yang jatuh ke
bawah tempat makanan dan minum juga, urine dapat diukur dari yang terdapat
pada tabung koleksi begitu pula dengan feses mencit.
K. Daftar Rujukan
Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Engellenner, W. J., Rozboril, L., Perdue, V. P., Burright, R. G., & Donovick, P. J.
(1982). A simple and inexpensive metabolic cage for mice.
Physiology & behavior, 28(1), 177-179.
Kurien, B.T., Everds, N.E., and Scofield, R.H., 2004. Experimental animal
urine collection: a review. Laboratory animals, 38, 333–361.
Speakman, J. R. 2013. Measuring energy metabolism in the mouse – theoretical,
practical, and analytical considerations, Front Physiol.,
https://doi.org/10.3389/fphys.2013.00034.
Tarland, E. (2007). Effect of metabolism cage housing on rodent welfare
(Doctoral dissertation, slu).