Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PROFESI PENDIDIKAN
Diajukan untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Etika dan Profesi Pendidikan
Dosen pengampu Dra. Sri Sumarsih,M.Pd

Disusun Oleh :
Nama Kelompok :1.Eka riyanto
2.Donny Kurnianto
3.Baskoro Okta Pradana
4.Ayu Fatimah
5.M. Fakhrizal Afi Datama
NPM :-1115500027
-1115500024
-1115500018
-1115500014
-1115500054
Semester :2D

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini mengenai profesi
pendidikan.Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Etika dan Profesi
Pendidikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu,kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya laporan ini.
Semoga laporan ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Tegal,21 Mei 2016


A.Professionalisasi profesi pendidikan
1.Pengertian profesionalisasi menurut para ahli
Dibawah ini pengertian profesionalisasi menurut beberapa ahli diantaranya adalah sebagai
berikut :
Dedi Supriadi (1998)
Mengartikan professionalisasi sebagai pendidikan prajabatan atau dalam jabatan. Proses
pendidikan dan latihan ini biasanya lama dan intensif.
Makmun (1996)
Mengartikan bahwa “professionalisasi adalah proses usaha menuju ke arah terpenuhinya
persyaratan suatu jenis model pekerjaan ideal.”
2.Pengertian Professionalisasi dari segi bahasa
Dari segi bahasa Profesionalisasi berasal dari kata professionalization yang berarti
kemampuan profesional.
Jadi pengertian professionalisasi secara umum adalah suatu proses pendidikan atau
pelatihan yang menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu
kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Professionalisasi juga bisa diartikan sebagai adanya suatu proses atau perjalanan waktu
yang membuat seseorang atau kelompok orang menjadi profesional.
Contohnya : Seorang guru BK yag bersertfikasi, sebelum mendapatkan sertifikasi biasanya
guru BK tersebut banyak mempunyai kegiatan dan pekerjaan selain pekerjaan disekolah saat
menjadi guru BK. Dimana untuk mendapatkan sertifikasi tersebut harus memiliki syarat
seperti prestasi kerja,usia,masa kerja, dan lain sebagainya.
3.Perlunya Professionalisasi dalam Pendidikan
Ada enam asumsi yang melandasi perlunya professionalisasi dalam pendidikan, yakni
sebagai berikut :
1.Subjek pendidikan adalah manusia yang memiliki kemauan, pengetahuan, emosi, dan
perasaan dan dapat dikembangkan sesuai dengan profesinya. Sementara itu, pendidikan
dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang menghargai martabat manusia.
2.Pendidikan dilakukan secara internasinal, yakni secara sadar bertujuan dalam pendidikan
yang menjadi normatif sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang baik secara universal,
nasional, maupun lokal yang merupakan acuan para pendidik,peserta didik, dan pengelola
pendidikan.
3.Teori-teori pendidikan merupakan jawaban kerangka hipotesis dalam menjawab permasa-
lahan pendidikan.
4.Pendidikan bertolak dari asumsi pokok tentang manusia, yakni manusia mempunyai potensi
yang baik untuk berkembang. Oleh sebab itu, pendidikan itu adalah usaha untuk mengem-
bangkan potensi yang unggul tersebut.
5.Inti pendidikan terjadi dalam prosesnya, yakni situasi dimana terjadi dialog antara peserta
didik dengan pendidik yang memungkinkan peserta didik tumbuh ke arah yang dikehendaki
oleh pendidik agar selaras dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi masyarakat.
6.Seiring terjadinya dilema antara tujuan utama pendidikan, yakni menjadikan manusia
sebagai manusia yang baik dengan misi instrumental yang merupakan alat untuk perubahan
dalam pencapaian sesuatu yanng diinginkan.
4.Faktor Professionalisasi Guru
Professionalisasi seorang guru secara garis besar ditentukan oleh tiga faktor diantaranya ;
1.)Faktor internal dari guru itu sendiri
Faktor internal guru yakni kemauan guru untuk menjadi seorang guru yang professional
yang memegang peranan sangat penting dalam pendidikan khususnya disekolah.
Faktor internal ini justru yang mempercepat proses terwujudnya guru-guru yang
profesional.
Dengan kata lain, professionalisasi guru yang profesional tidak akan terwujud apabila tidak
dimulai dari faktor internal ini. Jadi, upaya yang dilakukan dalam professionalisasi guru perlu
diarahkan pada terbentuknya kesadaran pada diri setiap guru agar mereka secara sukarela
meningkatkan profesionalisasinya menjadi guru yang profesional.
2.)Kondisi lingkungan tempat kerja
Kondisi lingkungan tempat kerja juga sangat menentukan keberhasilan profesionalisasi
guru yang profesional. Sebab, meskipun sudah dilakukan professionalisasi guru yang
profesional, namun apabila lingkungan tempat kerja tidak kondusif dan apalagi tidak
memberikan penghaargaan kepada guru yang profesioanal maka upaya professionalisasi tadi
juga akan menemui jalan buntu.
Akibatnya, guru yang semula memiliki semangat juang yang tinggi dalam mengemban
profesinya menjadi tak berdaya dan acuh tak acuh dengan profesinya itu. Hasilnya guru tidak
lagi menjadi profesional.
3.)Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah dalam professionalisasi guru yang proesional ini terkait dengan
adanya peghargaan dan hukuman. Penghargaan diberikan kepada para guru profesioanal yang
telah menunjukkan kenerjanya dengan profesionalisasinya yang tinggi, sekaligus diberikan
kepada mereka yang selalu berusaha untuk meningkatkan profesionalnya.
Selanjunya adanya hukuman yang diberikan kepada guru yang tidak bekerja secara
profesional. Apabila kebijakan pemerintah ini dijalankan, maka professionalisasi guru akan
semakin mudah mencapai sasaran karena professionalisasi guru memang harus dilakukan
secara profesinal juga.
5.Tugas Professionalisasi Guru
Secara normatif, Pasal 20 UU Nomor 14/2005 tentang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesionalannya, guru berkewajiban melakukan tugas diantaranya :
1.Merencanakan pembelajaran,melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu serta
menilai dan mengevaluasi hasil peembelajaran.
2.Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
3.Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama,
suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi
peserta didik dalam pembelajaran.
4.Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-
nilai agama dan etika.
5.Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
B.Profesional dalam profesi pendidikan
1.Pengertian Profesional
Profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan
dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Hal ini juga berpengaruh terhadap
penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan di profesinya.
“Professional” mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan tentang orang yang
menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan
unjuk kerja sesuai dengn profesinya. Penyandangan dan penampilan “professional” ini telah
mendapat pengakuan, baik secara formal maupun informal.
Kata profesional berasal dari profesi yang artinya menurut Syafruddin Nurdin, diartikan
sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut didalam teknologi yang
digunakan sebagai prangkat dasar untuk diimplementasikan dalam berbagai kegiatan yang
bermanfaat.
Definisi Profesional. Istilah " Profesional " diadaptasikan dari istilah bahasa Inggris yaitu
Profession yang berarti pekerjaan atau karir . Menurut Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka-
( Edisi Empat ) menafsirkan profesional sebagai :
1. Yang terkait dengan giat dalam bidang profesi ( seperti hukum , medis , dan lain seba-
gainya ) Contoh : profesional ; ahli profesional.
2. Berbasis ( membutuhkan ) yang berarti kemampuan atau keterampilan yang khusus untuk
melaksanakannya , efisien ( teratur ) dan memperlihatkan keterampilan tertentu . Contoh :
setiap manajer atau eksekutif dalam satu - satu perusahaan harus tahu mengurus secara
profesional .
3. Orang yg mengamalkan ( karena pengetahuan , keahlian , dan keterampilan ) sesuatu
bidang profesi ; memprofesionalkan menjadikan bersifat profesional .
Jadi, profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan
hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang
profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau
dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain
melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi
waktu luang.
2.Sikap untuk menjadi Seorang Guru yang Profesional
Untuk menjadi seorang guru yang profesional, seorang guru yang melakukan pekerjaan
dituntut untuk memiliki beberapa sikap sebagai berikut :
1. Komitmen Tinggi
Seorang guru yang profesional harus mempunyai komitmen yang kuat pada pekerjaan yang
sedang dilakukannya.
2. Tanggung Jawab
Seorang guru yang profesional harus bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan yang
dilakukannya sendiri.
3. Berpikir Sistematis
Seorang guru yang profesional harus mampu berpikir sitematis tentang apa yang
dilakukannya dan belajar dari pengalamannya.
4. Penguasaan Materi
Seorang guru profesional harus menguasai secara mendalam bahan / materi pekerjaan yang
sedang dilakukannya.
5. Menjadi bagian masyarakat profesional
Seyogyanya seorang guru profesional itu harus menjadi bagian dari masyarakat dalam ling-
kungan profesinya.
3.Kode Etik Guru Professional
Kode etik guru profesional adalah sistem norma, nilai dan aturan guru profesional yang
diatur secara tertulis yang menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan
tidak baik sehingga guru yang profesional pun dapat melakukan segala pekerjaannya sesuai
dengan kode etik yang berlaku di sekolah.
Berikut ini beberapa kode etik yang harus diterapkan pada guru profesional antara lain :
1.Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia
seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
2.Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
3.Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan.
4.Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang keberhasilan
proses belajar mengajar.
5.Guru memelihara hubungan dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
6.Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu
dan martabat profesinya.
7.Guru memelihara hubungan seprofesinya, semangat kekeluargaan, dan
kesetiakawanan sosial.
8.Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI
sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
9.Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
C.Upaya menjadi Guru yang Profesional
Di bawah ini beberapa upaya menjadi guru yang profesional adalah sebagai berikut :
a.)Mengerti tuntutan perubahan harapan masyarakat yang penuh dengan kompleksitas
permasalahan, memahami gaya hidup dan perilaku siswa, mengembangkan wawasan dan
kompetensi keilmuan, serta mengeliminasi kendala dan hambatan yang ada dalam diri
maupun lingkungan sekitar.
b.)Memiliki semangat untuk memberi inspirasi kepada rekan kerja sesama guru dan siswa
untuk memanfaatkan sebagai sumber dan media pembelajaran yang dapat meningkatkan
daya kreativitas siswa.
c.)Menggunakan kebutuhan dan harapan masyarakat akan manfaat pendidikan sebagai
pedoman menjalankan kehidupan profesional sebagai seorang guru.
d.)Mengembangkan konsep pembelajaran yang relevan tentang karakter dan kompetensi yang
dibutuhkan siswa untuk masa depannya.
e.)Membangun citra positif sebagai seorang guru yang teladan harus mampu menumbuhkan
motivasi dan inspirasi kepada peserta didik.
f.)Mengembangkan inovasi dan strategi pembelajaran dengan menggali sumber dan media
belajar serta memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dengan cara yang luar biasa dan
kreatif.
g.)Memiliki interpersonal skill sebagai wujud dari implementasi kompetensi kepribadian dan
kompetensi sosial seorang guru guna membangun semangat berprestasi dalam diri peserta
didik.
h.)Meningkatkan pelayanan prima pendidikan melalui upaya peningkatan potensi dan
karakter siswa secara individual, memiliki kecakapan empati serta memberikan pengalaman
belajar yang lebih bermakna kepada peserta didik.
i.)Evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran secara berkesinambungan dengan pengukuran
efektivitas kegiatan pembelajaran lebih nyata dan akurat,serta berani menerima kritikan dan
bersedia melakukan perbaikan mutu kegiatan belajar dan mengajar.
Dapat membuktikan efektivitas menjadi guru yang profesional dengan menyatu padukan
kecerdasan, kreativitas yang dimilikinya, menjadi guru yang baik dan menyenangkan, guna
menciptakan suasana pembelajaran efektif yang disukai, berharga dan bermakna oleh peserta
didik untuk dapat membangkitkan kompetensi dan karakter siswanya.
A.SIMPULAN
Profesi guru merupakan suatu bidang pekerjaan khusus yang memerlukan keahlian,
kemampuan, dan pengetahuan yang digunakan untuk melaksanakan tugas pokok seperti
mendidik, mengajar, membimbing, serta mengevaluasi peserta didiknya disekolah agar
memiliki sikap dan perilaku yang diharapkan.
Tujuan kegiatan pengembangan profesi guru adalah untuk meningkatkan mutu guru agar
guru lebih profesional dalam pelaksanaan tugas pada bidang pengembangan profesi. meliputi
kegiatan sebagai berikut :
1.)Melakukan kegiatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan.
2.)Membuat alat pelajaran/alat peraga/alat bimbingan.
3.)Menciptakan karya seni
4.)Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.

B.SARAN
Guru yang profesional harus mampu memberi contoh di depan bagi peserta didiknya agar
mampu menciptakan peluang bagi siswa-siswinya untuk berkreasi, dan dibelakang guru yang
profesional juga harus mampu memberikan dorongan bagi siswa-siswinya untuk maju dan
berkembang sesuai dengan potensi diri yang ada didalam tiap masing-masing individu
peserta didiknya.
DAFTAR PUSTAKA

-Hamalik Oemar. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta:


Bumi Aksara.

- Ikbal Hasan. 2002. Pokok-pokok Materi Pendidikan Pancasila. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

- Nurhadi dkk., 2004. Pembelajaran Kontekstual. Malang: Universitas Negeri Malang.

- Soejipto dan Raflis kosasi. 1999. Profesi Keguruan. Jakarta:PT Rineka Cipta.

-Syafruddin Nurdin. 2005. Guru Profesional dan implementasi Kurikulum. Jakarta: Quantum
Teaching.

Anda mungkin juga menyukai