Anda di halaman 1dari 17

I.

Judul Tentatif

Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja

Individu Pada Pt. CCIC Banjarbaru

II. Latar Belakang Penelitian

Teknologi informasi banyak membawa perubahan dalam organisasi dan

proses bisnis. Teknologi informasi merupakan suatu kebutuhan bagi organisasi

yang dapat membantu kinerja organisasi dan individu. Sistem informasi akan

membantu perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan ke dalam bentuk

informasi yang akurat dan terpercaya, sehingga banyak pihak yang memanfaatkan

sistem informasi akuntansi untuk mencapai keunggulan bagi perusahaan. Sistem

informasi akuntansi adalah komponen dan elemen dari suatu organisasi yang

menyediakan informasi bagi pengguna dengan pengolahan peristiwa keuangan

(Zare, 2012). Sistem informasi akuntansi memberi kesempatan bagi pebisnis untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengambilan keputusan sehingga

memungkinkan perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif (Edison et al.,

2012).

Sistem Informasi Akuntansi dianggap sebagai faktor penting dalam

pencapaian kinerjayang lebih besar terutama dalam proses pengambilan keputusan

(Aleqab dan Adel, 2013). Kinerja merupakan gambaran tentang pencapaian atau

target, pelaksanaan program, usaha, dan kebijakan yang dilakukan untuk

mewujudkan visi, misi, dan tujuan dalam kelompok atau organisasi (Mahsun,

2006:145). Kinerja sangat tinggi berarti terjadinya peningkatan efisiensi,

1
efektivitas, dan kualitas lebih baik dalam menyelesaikan tugas-tugas yang akan

dibebankan kesetiap individu (Murty dan Hudiwinarsih, 2012). Kinerja karyawan

yang baik jika mempunyai keahlian (skill) yang tinggi, bersedia bekerja apabila

mendapat imbalan (gaji) atau diberi sesuai dengan kesepakatan, serta memiliki

masa depan dan harapan yang baik (Prawirosentono, 1999:3). Keberhasilan kinerja

individu sangat dipengaruhi faktor kecanggihan teknologi.

Kecanggihan Teknologi akan membantu perusahaan menghasilkan

informasi yang lebih akurat dan tepat waktu untuk pengambilan keputusan yang

efektif (Ismail, 2009). Menurut Raymond dan Pare (1992), kecanggihan teknologi

pada dasarnya mencerminkan jumlah atau keanekaragaman teknologi informasi

digunakan oleh usaha kecil. Pemanfaatan Teknologi

Informasi (TI) dapat memberikan dukungan pelayanan administrasi, serta untuk

membantu pengambilan keputusan (Anwar, 2009). Menurut Baig dan Gururajan

(2011), teknologi informasi merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan

kinerja perusahaan dan bisnis. Akuntansi sebagai bisnis, sistem bahasa dan

informasi, harus menyesuaikan diri dengan teknologi baru yang akan disampaikan

kepada pengguna laporan keuangan (Sarokolaei et al., 2012).

Teknologi informasi dikatakan dapat membantu UKM dalam menyediakan

infrastruktur yang diperlukan untuk menyediakan informasi yang tepat bagi

penggunanya (Ghobakhloo et al., 2012). Duysters dan Hangedoorn (2000),

menemukan hubungan yang positif dan signifikan antara spesialisasi teknologi

perusahaan terhadap kinerja. Ismail dan King (2007), mengatakan perusahan yang

2
memiliki kecanggihan teknologi memiliki tingkat keselarasan SIA yang baik

dibandingkan dengan yang tidak menggunakan. Partisipasi manajemen

berpengaruh terhadap pertumbuhan pengembangan organisasi. Menurut Raymond

dan Pare (1992), kecanggihan manajemen pada dasarnya berhubungan dengan

kecanggihan teknologi dalam merencanakan, mengendalikan dan mengevaluasi

aplikasi yang digunakan dalam usaha kecil. Partisipasi manajemen akan mendorong

pengguna untuk mengembangkan sikap positif terhadap sistem informasi akuntansi

(Ismail, 2009).

Aleqab dan Ismail (2011) menemukan adanya hubungan yang positif antara

kecanggihan manajemen dengan sistem informasi akuntansi. Manajemen dapat

mengambil keputusan lebih baik untuk pencapaian tujuan perusahaan secara

maksimal, diperlukan juga informasi akuntansi manajemen sebagai pedoman bagi

manajemen (Nopalia dkk., 2012). Menurut Alhiyari et al. (2013), menyatakan ada

hubungan yang signifikan antara komitmen manajemen, kualitas data, dan

implementasi sistem informasi akuntansi. Dukungan dari manajemen sangat

berpengaruh terhadap kinerja organisasi dan individu. Manajemen bertanggung

jawab dalam penyediaan pedoman umum bagi kegiatan sistem informasi akuntansi

(Komara, 2005). Manajemen memiliki tugas membandingkan informasi kinerja

saat ini mengenai anggaran, prakiraan, dan tolak ukur yang digunakan untuk

mengukur sejauh mana tujuan dan sasaran yang dicapai organisasi dengan melihat

hasil dan kondisi yang terjadi (Soudani, 2012).

3
Menurut Kusumastuti dan Irwandi (2012), dalam pengembangan sistem

informasi para pemakai menjadi fokus penting berkaitan dengan keefektifan sistem

informasi akuntansi. Menurut Setiani (2008), melaksanakan pengembangan sistem

informasi akuntansi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi perusahaan

dan kepuasan pemakai sistem informasi tersebut.

III. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Belum Terkonfirmasi Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi Akuntansi

Terhadap Kinerja Individu pada PT. CCIC

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah Kecanggihan Teknologi Informasi Akuntansi Berpengaruh

Terhadap Kinerja Individu pada PT. CCIC ?

IV. Tujuan Penelitian


Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan yang diharapkan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Membuktikan secara empiris pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi
Akuntansi Terhadap Kinerja Individu pada PT. CCIC.
V. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi beberapa pihak,

antara lain adalah sebagai berikut :

1. Kegunaan Teoritis

4
Memberi sumbangan dalam pengembangan ilmu akuntansi, khususnya yang

berkaitan dengan Sistem Informasi Akuntansi.

2. Kegunaan Praktis

Dari analisis kecanggihan teknologi informasi akuntansi dapat dijadikan bahan

evaluasi bagi perusahaan dalam menilai kinerja individu perusahaan dalam

pengambilan keputusan atas kebijakan-kebijakan yang sudah dijalankan oleh

perusahaan dan untuk mengambil keputusan di masa yang akan datang.

VI. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis

A. Kerangka Pemikiran

PT. CCIC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa laboratorium

hasil tambang. Potensi cukup besar perusahaan ini terutama di Kalimantan Selatan

khusunya dimana aneka hasil tambang sangat besar seperti batubara, besi dan lain

sebagainya. Perusahaan ini mulai beroperasi di Kalimantan terutama Kalimantan

Selatan pada tahun 2009 dan berkantor di Lingkungan Industri Kecil Kota

Banjarbaru.

5
Berikut ini penulis gambarkan model kerangka pemikiran :

Gambar I Model Kerangka Pemikiran

Masalah Pokok
Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja
Individu Pada PT. CCIC

Identifikasi Masalah
1. Belum Terkonfirmasi Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi Akuntansi
Terhadap Kinerja Individu pada PT. CCIC

Perumusan Masalah
1. Apakah Kecanggihan Teknologi Informasi Akuntansi Berpengaruh
Terhadap Kinerja Individu pada PT. CCIC?

Pemecahan Masalah
Membagikan kuesioner, melakukan uji kualitas data, melakukan uji asumsi
klasik, melakukan uji hipotesis dengan menggunakan SPSS

Hasil yang dicapai


Membuktikan secara empiris pengaruh kecanggihan teknologi informasi
akuntansi terhadap kinerja individu
Sumber : Penulis

H1 : Kecanggihan Teknologi Informasi Akuntansi Berpengaruh Terhadap Kinerja

Individu Pada PT. CCIC

6
VII. Tinjauan Pustaka

a. Pengertian Sistem

Menurut bodnar dan hopwood (2006: 3), sistem merupakan sekumpulan

sumber daya yang saling terkait yang ingin mencapai suatu tujuan. menurut hall

(2009:6), sistem adalah sekelompok dari dua atau lebih subsistem yang

mempunyaii hubungan dan memiliki suatu tujuan yang sama.

b. Pengertian Informasi

Bodnar dan hopwood (2006:3), menyatakan informasi merupakan suatu

data yang diorganisasi yang dapat mendukung ketepatan pengambilan keputusan.

menurut mulyadi (2001: 43), informasi adalah olahan data ke dalam bentuk yang

dapat memberikan arti bagi penerima dan dapat dijadikan sebagai dasar

pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

c. Pengertian Sistem Informasi

7
Bodnar dan hopwood (2006: 6), mengatakan sistem informasi menyiratkan

penggunaan teknologi dengan komputer dalam organisasi atau perusahaan yang

dapat menyediakan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan pengguna.

d. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Bodnar dan hopwood (2006:3), sistem informasi akuntansi merupakan

kumpulan dari peralatan dan manusia (sumber daya) yang dibuat untuk mengubah

data-data keuangan ke dalam bentuk yang bermanfaat bagi pengguna dan berguna

bagi pemakainya.

e. Pengertian Sistem Informasi Berbasis Komputer

Supriyanto aji (2005: 4), sistem komputer merupakan kumpulan elemen

komputer yaitu software, brainware, dan hardware yang berhubungan satu dengan

lainnya serta saling terintegrasi yang mempuyai tujuan untuk menghasilkan

informasi sesuai dengan kebutuhan.

f. Pengertian Kinerja Individu

Kinerja lebih tinggi memiliki pengertian yakni terjadi peningkatan kualitas

yang baik, sehingga tugas yang akan diberikan kepada individu (karyawan) dalam

suatu organisasi dapat dilaksanakan dengan tepat waktu (murty dan hudiwinarsih,

2012). kinerja yang baik terlihat apabila individu dapat menyelesaikan dan

melaksanakan tugasnya dengan baik. individu diharapkan dapat menyelesaikan

8
pekerjaannya dengan bantuan teknologi, sehingga tugas yang dikerjakan dapat

diselesaikan.

VIII. Metode Penelitian

A. Penentuan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. CCIC Banjarbaru karena selama ini perusahaan

belum melakukan analisa terhadap laporan keuangannya dan belum melakukan

prediksi kemungkinan kebangkrutannya, padahal perusahaan banyak memiliki

pesaing dari perusahaan sejenis.

B. Metode Penelitian yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang

menjelaskan secara faktual dan sistematis perhitungan rasio keuangan dan analisis

diskriminan menggunakan indeks.

C. Variabel Penelitian dan Operasionalnya

9
1. Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja individu

PT. CCIC Banjarbaru.

2. Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahan dari variabel dependen.

Terdapat dua variabel independen dalam penelitian ini, yaitu :

a. Kecanggihan Teknologi Informasi Akuntansi (X1)

I. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian


Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala
Kecanggihan 1. Keandalan 1. Kemampuan sistem Ordinal
Teknologi untuk menanggulangi
Informasi kesalahan
Akuntansi (X1)

2. Waktu respon 1. Kecepatan waktu Ordinal


untuk merespon
perintah yang baru
Kinerja Individu 1. Kuantitas kerja 1. Tingkat penyelesaian Ordinal
(Y) (quantity) laporan Ordinal
Ordinal

10
2. Jumlah hasil kerja Ordinal
2. Kualitas kerja individu.
(quality) 1. Kesesuaian penyajian
terhadap standar kerja
yang berlaku
2. Kesesuaian
penyelesaian pekerjaan
dengan standar yang
3. Ketepatan waktu berlaku
(timeliness) Ketepatan waktu
individu menyelesaikan
tugas-tugasnya
Sumber : Penulis

E. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. CCIC yang

menggunakan SAP sebanyak 30 orang. Sementara karena jumlah populasi kurang

dari 100 orang maka jumlah sampel sama dengan jumlah populasi (total sample).

F. Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yakni data

yang diperoleh langsung dari karyawan perusahaan melalui kuesioner yang

dibagikan kepada karyawan di PT. CCIC Banjarbaru yang menggunakan SAP.

11
G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan teknik survei, yaitu

dengan membagikan kuesioner yang dibagikan kepada karyawan di PT. CCIC

Banjarbaru yang menggunakan SAP.

H. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

1. Membagikan kuesioner kepada karyawan

2. Melakukan tabulasi data

3. Melakukan Uji Validitas

Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat.

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner sebagai instrument penelitian dinyatakan valid jika pertanyaan

pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan mengunakan

analisis faktor dengan melihat nilai communality. Data valid jika nilai

communality > 0,60.

4. Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu pengukur menunjukkan stabilitas dan konsistensi dari suatu

instrumen yang mengukur suatu konsep dan berguna untuk mengakses

“kebaikan” dari suatu pengukur. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan

12
dengan menggunakan teknik Cronbach’s Alpha. Menyatakan bahwa suatu item

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari

0,60.

5. Uji Asumsi Klasik

Hasil penelitian yang representatif dapat dihasilkan melalui uji regresi linier yang

telah memenuhi beberapa asumsi dasar klasik sebagai berikut:

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu (residual) memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas

data dilakukan dengan menggunakan uji One Sample Klomogorov-Smirnov. Jika

pengujian menghasilkan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka asumsi

normalitas terpenuhi.

b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah terdapat

korelasi antara residual

pada suatu penelitian dengan residual pada penelitian sebelumnya. Pengujian

autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Durbin-Watson Test. Asumsi non

autokorelasi terpenuhi jika pengujian menghasilkan nilai du < dw < 4 – du.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar

variabel dalam model regresi. Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan

menghitung nilai VIF (Variance Inflating Factor). Jika pengujian menghasilkan

nilai VIF lebih kecil dari 10 maka asumsi nonmultikolinieritas terpenuhi.

13
d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah masing-masing kesalahan

pengganggu mempunyai varian yang berlainan. Pengujian heteroskedastisitas

dilakukan dengan menggunakan uji koefisien korelasi. Rank Spearman. Jika

pengujian menghasilkan nilai lebih besar dari 0,05 (5%) maka persamaan regresi

tidak mengandung heteroskedastisitas.

6. Pengujian Hipotesis

Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap

pemilihan dan pengumpulan data penelitian. Analisis regresi linier sederhana

digunakan untuk menghitung nilai koefisien regresi yang menunjukkan seberapa

besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model

regresi linier sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + bX + e Keterangan: Y = variabel dependen

a = konstanta

b = koefisien regresi

X = variabel independen

e = kesalahan

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

analisis sebagai berikut:

a. Uji t (Partial Individual Test)

Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap

14
variabel dependen secara parsial. Pengujian dilakukan dengan menguji

pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang

diukur dari kualitas sistem terhadap kinerja individu dengan melihat tingkat

signifikansi. Jika tingkat signifikansi < 0,05 maka hipotesis bahwa penerapan

sistem informasi akuntansi berbasis komputer menggunakan SAP dapat

diterima. Sementara jika tingkat signifikansi > 0,05 maka hipotesis tersebut

ditolak.

b. Uji Determinasi

Uji determinasi dilakukan untuk menguji seberapa besar pengaruh penerapan

sistem informasi akuntansi berbasis komputer terhadap kinerja individu.

Besarnya pengaruh dilihat dari besarya Adjusted r2.

I. Jadwal Waktu Penelitian

Tabel 3 Jadwal dan Waktu Penelitian

Fase Alokasi Waktu Pekerjaan

15
1. Persiapan 1 Bulan 1. Menelaah Keperpustakaan

2. Penyusunan Proposal

3. Seminar Proposal

2. Pengumpulan data 1 Bulan Pengumpulan Data

3. Pengolahan data 1 Bulan 1. Tabulasi Data

2. Pengolahan Data

3. Analisis Data

4. Penulisan Laporan 1 Bulan 1. Penyusunan Draf Laporan

2. Penulisan Awal

3. Editing Data

4. Finalisasi Laporan

16
Daftar Pustaka
Fahmi, I. (2011). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Gunawan, A. (2012). Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Fajar
Surya Wisesa.

Kasmir. (2011). Analisis Laporan Keuangan (Edisi 1 ed.). Jakarta: Rajawali Pers.

Tunggal, Amin, & Widjaja. (2011). Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:
Harvarindo.

Wahyuati, A. (2014). Penilaian Kinerja Keuangan menggunakan analisa rasio keuangan


pada Bank Mandiri.

17

Anda mungkin juga menyukai