Anda di halaman 1dari 7

NAMA : MONA RISKA

NIM : 17235101105

RUANG : I.c

2.1 Definisi Hormon


Hormon adalah zat kimia yang terbentuk dalam satu organ atau bagian tubuh dan
dibawa dalam darah ke organ atau bagian di mana mereka menghasilkan efek fungsional.
Hormon membawa pesan dari kelenjar kepada sel-sel untuk mempertahankan tingkat bahan
kimia dalam aliran darah yang mencapai homeostasis. Tergantung pada efeknya masing-
masing, hormon dapat mengubah aktivitas fungsional, dan kadang-kadang struktural satu
atau beberapa organ atau jaringan.
Hormon berasal dari bahasa Yunani “hormao” yang berarti menggairahkan atau
membangkitkan. Hal ini mencerminkan peran hormon yang bertindak sebagai katalis untuk
perubahan kimia lainnya pada tingkat sel yang diperlukan untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan energi. Hormon beredar bebas dalam aliran darah, menunggu untuk
dikenali oleh sel target yang menjadi tujuan mereka. Sel target memiliki reseptor yang hanya
dapat diaktifkan dengan jenis hormon tertentu. Setelah diaktifkan, sel tahu untuk memulai
fungsi tertentu, misalnya mengaktifkan gen atau memproduksi energi kembali.

2.2 Mekanisme kerja hormon

• Sekresi endokrin.
Sel endokrin mensekresi hormon→ hormon dialirkan ke darah → ditangkap oleh reseptor
pada sel sasaran
Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu.
Dahulu sekresi hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam suatu jaringan
diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut sebagai fungsi
Endokrin. Ini bisa dilihat dari sekresi hormon Insulin oleh pulau β Langerhans Pankreas
yang akan dibawa melalui sirkulasi darah ke organ targetnya sel-sel hepar. Sekarang diakui
hormon dapat bertindak setempat di sekitar mana mereka dilepaskan tanpa melalui sirkulasi
dalam plasma di sebut sebagai fungsi Parakrin, digambarkan oleh kerja Steroid seks dalam
ovarium, Angiotensin II dalam ginjal, Insulin pada sel α pulau Langerhans.Hormon juga
dapat bekerja pada sel dimana dia disintesa disebut sebagai fungsi Autokrin. Secara khusus
kerja autokrin pada sel kanker yang mensintesis berbagai produk onkogen yang bertindak
dalam sel yang sama untuk merangsang pembelahan sel dan meningkatkan pertumbuhan
kanker secara keseluruhan.
• Neurosekresi.
Badan sel saraf mensekresi hormon→ melalui akson hormon dialirkan melalui aliran darah
→ hormon ditangkap oleh reseptor pada sel sasaran
• Neurotransmisi.
Badan sel saraf mengeluarkan sinyal → sehingga mempengaruhi sel sasaran melakukan
sesuatu

Negative Feedback System dan Positive Feedback System


System pengaturan tubuh yang lain untuk mempertahankan homeostasis ini adalah
dengan system umpan balik negative (negative feedback system),peningkatan atau penurunan
suhu tubuh, tubuh akan memberikan reaksi berlawanan-sistem ini menguntungkan bagi
tubuh. Sedangkan system umpan balik positif atau positive feedback system sering
merugikan tubuh karena reaksinya memperburuk keadaan dan merupakan lingkaran setan
seperti pendarahan, hipotensi, gangguan perfusi jaringan termasuk miokard.

a. Pengaturan produksi hormone


1. Umpan balik negative
Berusaha agar kejadian ini tidak berlanjut terus (agar tetap stabil). Berlaku di hampir
semua sistem tubuh. (Jika produk sudah berlebihan, berusaha untuk menghentikan).
2. Umpan balik positif
Terdapat pada 4 sistem:
a. Proses penghantaran impuls saraf
b. Proses pembekuan darah
c. Proses partes (persalinan)
d. Proses ovulasi

b. Proses umpan balik


Hypothalamus – menghasilkan RH – menuju adenohypofisis – menghasilkan SH –
menuju target gland – menghasilkan hormone. Jika hormone yang dihasilkan sudah banyak,
target gland – hormone – ke hypothalamus dan atau adenohypohisis untuk menghambat
produksi RH atau SH. Jika hormone yang dihasilkan kurang, target gland akan merangsang
hypothalamus untuk menghasilkan RH.
Contoh pada proses ovulasi
LH dan FSH diproduksi – berikatan dengan estrogen – estrogen memberi umpak balik positif
– LH meningkat – tidak terjadi umpan balik negatif – terjadi lonjakan LH – terjadi
ovulasi. Jika tidak sampai terjadi lonjakan LH maka tidak terjadi ovulasi (siklus anovulatoa).
Jika umpan balik terganggu, dapat menyebabkan terjadi akromegali atau gigantisme.

2.3 Hormon Hipotalamus dan Hormon Hipofisis


a. Kelenjar Hipotalamus
Hipotalamus adalah pemimpin umum sistem hormon, dikatakan pemimpin karena
semua perintah dan kendali berawal dari kelenjar hipotalamus ini, kemudian perintah dan
informasi akan disampaikan ke seluruh tubuh dengan bantuan kelenjar Hipofisis yang
berfungsi sebagai pembantu hipotalamus.
Selain itu hipotalamus juga bertugas memastikan kemantapan dalam tubuh
manusia. Dengan cara mengkaji semua pesan-pesan yang datang dari otak dan dari dalam
tubuh.
Fungsi Hipotalamus :
1. Menjaga kemantapan suhu tubuh,
2. Mengendalikan tekanan darah,
3. Memastikan keseimbangan cairan, dan
4. Bahkan pola tidur yang tepat.
Letak Hipotalamus : terletak langsung di bawah otak, Ukuran Hipotalamus sebesar biji
kenari.
b. Kelenjar Hipofisis
Pembantu Hipotalamus adalah hipofisis, hipofisis menyampaikan informasi tentang
keadaan tubuh ke hipotalamus. Kemudian hipofisis juga menyampaikan keputusan yang telah
diambil hipotalamus kepada seluruh tubuh.Misalnya, ketika terjadi penurunan tiba-tiba
tekanan darah, informasi dikirimkan, dan mengabari hipotalamus tentang perubahan tekanan
ini, lalu hipotalamus memutuskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk
menaikkannya dan menyampaikan keputusannya kepada pembantu2nya.
Kelenjar Hipofisis merupakan sekerat daging kecil berwarna merah jambu, dengan
ukuran sebesar buncis, berat setengah gram dan dihubungkan ke hipotalamus dalam otak oleh
sebuah batang. Berkat hubungan inilah, hipofisis menerima perintah dari hipotalamus untuk
menghasilkan hormon yang diperlukan.
Fungsi Hipofisis :
1. Mempengaruhi sel-sel jaringan tertentu,
2. Mengatur kerja kelenjar-kelenjar hormon lain yang jauh letaknya.
3. Kelenjar pituitari juga memberikan perintah pada kelenjar-kelenjar untuk meneruskan
perintah itu ke sel-sel lain dalam tubuh.
Kelenjar Hipofisis dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu : Hipofisis Anteriordan Hipofisis
Posterior
 Hipofisis Anterior
Kelenjar Hipofisis Anterior terbagi menjadi 2 (dua) yaitu hormon tropik dan hormon
non tropik. Hormon tropik menghasilkan enam hormon yang merangsang kelenjar hormon
(endokrin) lainnya, yaitu :
1. Hormon yg merangsang kel tiroid adalah TSH
2. Hormon yg merangsang kelenjar adrenal adalah ACTH atau kortikotropin
3. Hormon yg penghambat hormon pertumbuhan (somatostatin)
4. Hormon yg merangsang folikel adalah FSH
5. Hormon yg merangsang tertis dan ovari adalah Luteneizing (LHRH)
Dan hormone nontropik adalah Hormon hipofisis yang langsung bekerja pada
jaringan tubuh.
1. Hormon pertumbuhan (GH) atau somatotropin
2. Hormon prolaktin (PRL).
 Hipofisis Posterior
Adalah Bagian belakang kelenjar Hipofisis, hanya tempat menyimpan hormon yang
dihasilkan oleh hipotalamus. Pada keadaan yang dibutuhkan, hormon-hormon ini dilepaskan
dengan perintah dari hipotalamus. Hormon-hormon itu adalah:
1. Vasopresin (hormon antidiuretik)
2. Oksitosin
Jadi, vasopresin dan oksitosin dihasilkan oleh Hipotalamus, hanya disimpan di Hipofisis.

Mekanisme Kerja ACTH (kortikotropin)


Tahapan dari mekanisme kerja ACTH (kortikotropin) adalah :
1. ACTH adalah produk dari proses pasca translasi prekursor polipeptida Pro-
Opiomelanokortin, Organ target ACTH adalah korteks adrenal tempat kortikotropin
terikat.
2. Setelah di korteks adrenal, ACTH akan memacu perubahan Kolesterol menjadi pregnolon.
3. Kemudian dari pregnolon dihasilkanlah adrenokortikosteroid dan androgen adrenal.
4. Dimana fungsi kortisol adalah kerja antiinflamasi, mningkatkan glukoneogenesis,
meningkatkan penghancuran protein, Mobilitas lemak, Mobilitas protein, Stabilisasi
lisosom
c. Komunikasi hipotalamus dan Hipofisis
Kedua potong daging ini dapat berkomunikasi satu sama lain. Keduanya bukan
manusia sadar yang dapat bercakap-cakap satu sama lain, melainkan dua kelompok sel,
sistem komunikasi ini, adalah hasil teknologi maju yang bahkan tak dimiliki manusia,
merupakan keajaiban yang patut direnungkan.
d. Hubungan Hipothalamus & Hipofisis
Hipotalamus melepaskan empat hormon,dimana hormon pelepas tersebut setelah
dihasilkan akan disimpan di hipofisis dan saat dibutuhkan akan disekresi oleh hipofisis,
Adalah :
1. Hormon pelepas hormon pertumbuhan (GRH)
2. Hormon pelepas tirotropin (TRH)
3. Hormon pelepas kortikotropin (CRH)
4. Hormon pelepas gonadotropin (GnRH)
Selain itu Hipotalamus mensekresi dua hormon yang dihasilkannya sendiri tanpa
disimpan di hipofisis, yaitu ADH (Vasopresin=hormon penahan air) dan Oksitosin.
e. Mekanisme kerja hormon hipotalamus dan hormon hipofisis anterior
Hormon – hormon yang dikeluarkan hipotalamus dan hipofisis adalah golongan
peptida atau protein dengan berat molekul rendah yang bekerja setelah terikat dengan
reseptor di jaringan target. Hormon hipofisis anterior pengeluarannya diatur oleh
neuropeptida (hormon pelepas atau penghambat) yang dihasilkan dari kelenjar
hipotalamus. Interaksi hormon pelepas (hormon releasing) dengan reseptornya menyebabkan
terjadinya sintesis dan pelepasan hormon hipofisis (hormon stimulating) masuk ke sirkulasi.
Setiap hormon pengatur hipotalamus mengatur pelepasan hormon spesifik dari hipofisis
anterior. Hormon pelepas hipotalamus terutama digunakan untuk maksud – maksud diagnosa
(yaitu menentukan insufisiensi hipofisis).
 Mekanisme kerja hormon diatas disebut mekanisme umpan balik, dimana :
1. Sintesa dan sekresi hormon hipofisis dikontrol oleh hipotalamus, kemudian hormon
hipofisis mengatur sintesa dan sekresi hormon pada organ target, sebaliknya hormon yang
disekresi organ target mengatur juga sekresi hipotalamus dan/atau hipofisis.
2. Hubungan antara hipofisis dengan jaringan perifer (organ target) adalah feed back
mechanisme atau mekanisme umpan balik. juga antara hipofisis dengan hipotalamus.

2.4 Hormon Tiroid


Kelenjar tiroid berada di daerah leher bagian bawah jakun. Terdapat dua lobus
menyamping dan dihubungkan oleh bagian yang disebut isthmus. Kelenjar tiroid
menghasilkan hormon tiroksin dan kalsitonin.
1) Tiroksin. Hormon ini mengontrol kecepatan metabolisme tubuh untuk menghasilkan
energi. Meningkatnya jumlah hormon tiroksin di dalam darah meningkatkan kecepatan
reaksi kimia dalam tubuh. Fungsi penting hormon tiroksin lainnya adalah berperan
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta menjadi faktor penting dalam
proses perkembangan otak pada anak. Hormon tiroksin akan aktif jika mendapat
perintah dari TSH yang berada di hipofisis. Kerja hormon tiroksin banyak dipengaruhi
oleh kadar iodin di dalam darah.
2) Kalsitonin. Kalsitonin berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalsium di dalam darah
sehingga mencegah kalsium keluar dari tulang.

2.5 Hormon yang Mengatur Metabolisme Kalsium


Hormon dan Metabolisme Kalsium
Metabolisme kalsium diatur oleh tiga hormone utama yaitu dua hormone
polipeptidayaitu paratiroid dan kalsitonin dan satu hormone sterol yaitu 1,25
dihidrokolekalsiferol.
 Hormon Paratiroid
Kelenjar menghasilkan hormon paratiroid dan merupakan hormon utama yang
mengatur metabolism kalsium untuk mempertahankan kadar kalsium plasma dalam
batas normal. Padakeadaan hipokalsemi sekresi hormon paratiroid berl angsung 3
tahap. Tahap dini berlangsungdalam beberapa menit, merupakan respon cepat
dari sel- sel paratiroid melepaskan hormone p a r a t i r o i d ya n g s u d a h t e r s e d i a
d a l a m s e l d a l a m k e a d a a n h i p o k a l s e m i . T a h a p k e d u a t e r j a d i beberapa jam
kemudian merupakan aktivitas sel kelenjar paratiroid menghasilkan
hormone paratiroid lebih banyak. Tahap ketiga apabila hipokalsemi masih masih
berlangsung maka dalam beberapa hari akan terjadi replica sel untuk memperbanyak masa sel
kelenjar paratiroid.
Hormon Paratiroid dan Metabolisme Kalsium
Pada keadaan normal hormone paratiroid mempertahankan kadar kalsium plasma
agar t i d a k t e r j a d i h i p o k a l s e m i . D a l a m m e t a b o l i s m e k a l s i u m h o r m o n e
p a r a t i r o i d b e k e r j a s e c a r a langsung dengan 2 alat yaitu tulang dan ginjal. Dan
tidak langsung dengan usus halus melaluimetabolism vitamin D.
 Kalsitonin. Kalsitonin berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalsium di dalam darah
sehingga mencegah kalsium keluar dari tulang.

2.6 Hormon Korteks Adrenal


Korteks adrenal memiliki 3 zona:
 Zona glomerulosa, memproduksi mineralokortikoid
 Zona fasikulata
 Zona retikularis, bersama zona fasikulata memproduksi kelompok hormonglukokortikoid
dan hormon androgen.
Jenis homon korteks adrenal merupakan hormon steroid, yang dapat digolongkan
menjadi 3 kelompok hormon:
a. Mineralokotikoid
Kerja utama hormon ini adalah untuk meningkatkan retensi Na+ dan ekskresi K+
serta H+ khususnya dalam ginjal.
Contoh hormon kelompok ini adalah Aldosteron, dibuat di zona glomerulosa.
b. Glukokortikoid
Salah satu kerja tepenting adalah meningkatkan proses glukoneogenesis.
Misalnya hormon Kortisol pada manusia, dibuat di zona fasikulata. Kortikosteon
dihasilkan pada zona fasikulata dan glomrulosa namun lebih banyak ditemukan
pada hewan pengerat dari pada manusia
c. Androgen
Prekursor androgen berupa dehidroepiandosteon, diproduksi oleh zona fasikulata
dan retikularis.

2.7 Hormon Pankreas dan Traktus Gastrointestinal


a. Hormone Pankreas
Hormon yang paling penting yang pankreas produksi adalah insulin. Insulin
dilepaskan oleh ‘sel beta dalam pulau Langerhans dalam respons terhadap makanan.
Perannya adalah untuk menurunkan kadar glukosa darah dalam aliran darah dan
meningkatkan penyimpanan glukosa dalam lemak, otot, hati dan jaringan tubuh lainnya. ‘Sel
Alpha’ di pulau Langerhans menghasilkan hormon penting lain, glukagon. Ini memiliki efek
sebaliknya terhadap insulin, dengan membantu melepaskan energi ke dalam aliran darah
dari mana disimpan, sehingga meningkatkan kadar gula darah. Oleh karena itu, glukagon
dan insulin bekerja bersamaan untuk mengontrol keseimbangan glukosa dalam aliran darah.
Hormon lain yang diproduksi oleh pankreas termasuk pankreas polipeptida dan
somatostatin. Mereka diyakini berperan dalam mengatur dan fine-tuning sel insulin dan
penghasil glukagon.
b. Hormone Gastrointestinal
Pengaturan hormon
Karakteristik dari sel yang menghasilkan hormon di GI:
- Sel tunggal
- Tersebar (lambung dan usus halus)
- Satu sisi distimulasi oleh lumen, sisi lainnya ahadap ke basal
- Dapat distimulasi oleh kimus
Hormon yang dihasilkan seperti biasa akan dikeluarkan ke darah. Hormon-hormon GI:
1. gastrin
- secretin
- cholecystokinin
- somatostatin
- lain-lain
2. insulin - glucagon
Fungsi CCK untuk menyebabkan kontraksi kantung empedu dan relaksasi dari
spinkter hepatopankreas sehingga garam empedu masuk ke usus halus. Pengeluaran CCK ini
karena stimulasi dari kimus bersifat asam yang masuk ke usus halus. Perjalanan aliran darah:
darah bersih dari jantung akan tersebar ke seluruh tubuh termasuk ke sistem GI. Darah bersih
masuk ke organ-organ GI dengan tiga jalan bagian liver, limpa, lambung dengan a.seliaka;
pankreas, usus halus dan kolon bagian atas dengan a.mesenterika superior; kolon bagian
bawah dengan a.mesenterika inferior. Btw, nama arterinya ini sama kayak nama ganglion
simpatik yang mempersarafi organ2 yg persis sama seperti yg dialiri arterinya.
Setelah absorpsi makanan masuk ke dalam darah maka darah akan jadi kaya nutrisi
miskin oksigen (soalnya oksigen sudah kepake buat mencerna makanan). Darah ini akan
dikirim ke hati lewat vena porta hepatika untuk detoksifikasi sekalian memberi makan hati.
Setelah darah bebas racun maka darah dikembalikan ke jantung agar jadi darah yang kaya
oksigen lagi lewta vena cava. Darah kaya O2 akan dikirim ke seluruh tubuh lagi dan
begitulah siklus ini kembali berulang.

Anda mungkin juga menyukai