Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Pada dasarnya, kalau
dilihat dari unsur-unsurnya, kalimat-kalimat yang panjang dalam bahasa Indonesia
bisa dikembalikan kepada kalimat-kalimat yang sederhana.
Kalimat tunggal yang sederhana adalah kalimat yang terdiri dari satu subjek dan
satu predikat. Sehubungan dengan hal itu, kalimat-kalimat yang panjang dapat pula
ditelusuri pola-pola pembentukannya. Pola-pola inilah yang dimaksud dengan pola
kalimat dasar.
1. Pola Kalimat Dasar
Kalimat dasar merupakan kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktur inti dan hanya
mempunyai satu pola kalimat. Sedangkan perkembangannya tidak membentuk kalimat baru.
Dengan kata lain, kalimat dasar atau kalimat tunggal terdiri dari dua unsur inti, yaitu subjek
dan predikat. Bila kedua unsur ini tidak membentuk sebuah pola baru. Berdasarkan
penelitian, pola kalimat dasar dalam bahasa Indonesia seperti tertera pada tabel dibawah ini :
dengan berbagai penjelasan atau keterangan. Pola-pola dasar tersebut dapat digabung-
gabungkan sehingga kalimat tersebut menjadi luas dan kompleks.
2. Perluasan Unsur Kalimat Dasar
Unsur kalimat dasar seperti subjek, objek, predikat, pelengkap, atau keterangan dapat
diperluas dan dikembangkan sehingga informasi tentang unsut-unsur yang berkaitan dengan
kalimat menjadi lebih lengkap.
Setiap kalimat tunggal diatas bisa diperluas dengan menambahkan kata-kata pada unsur-
unsurnya. Dengan menambahkan kata-kata pada unsur tersebut, kalimat akan menjadi lebih
panjang dari pada kalimat yang sebelumnya.
Walaupun seperti itu, unsur utamanya masih dapat dikenali.
Perluasan Kata Benda
Kata benda, baik yang berfungsi sebagai subjek, predikat, maupun objek dapat diperluas
dengan menambahkan kata atau frase pada unsur kalimat atau bahkan pada anak kalimat.
Penambahan ini dapat dilakukan dengan keterangan yang mempunyai konjungtor yang atau
tanpa konjungtor.
Sponsored Content
Contoh :
Perluasan unsur kalimat dengan frase atau kata tanpa konjungtor yang :
Kalimat Mahasiswa berdiskusi dapat diperluas menjadi kalimat Mahasiswa semester III
berdiskusi.
Perluasan kalimat tersebut merupakan hasil perluasan unsur subjek Mahasiswa dengan
semester III.
Perluasan kata benda dengan konjungtor yang terdapat pada kalimat-kalimat dibawah ini :
Mahasiswa yang pandai mendapat penghargaan.
Perusahaan yang lemah akan mendapat subsidi.
Anak yang berbakat menggambar mendapat bantuan berupa alat gambar.
Perluasan dengan yang tersebut menunjukkan keterangan yang menjelaskan kata benda yang
menjadi subjek. Terkadang konjungtor yang itu dapat ditiadakan.
Kata benda subjek atau objek dapat diperluas dengan keterangan penjelas tetapi tidak
menggunakan konjungtor yang. Penambahan keterangan ini bisa dilakukan dengan
mengjajarkan unsur keterangan dibelakang subjek atau objek itu sendiri.
Contoh :
Karya tulis ilmiah remaja diperlombakan setiap bulan.
Buku petunjuk penulisan karangan ilmiah telah beredar dikalangan masyarakat.
Perluasan Kata Kerja
Kata kerja pengisi predikat pada kalimat dapat diperluas dengan penambahan frase atau kata.
Kata atau frase memberikan keterangan pada predikat. Contohnya keterangan aspek atau
modalitas.
Keterangan aspek dapat ditandai dengan kata telah, sedang, akan, sudah, masih, belum yang
menerangkan perbuatan yang terjadi pada kata predikat.
Contoh :
Pertandingan itu telah usah beberapa menit yang lalu.
Bintang bulu tangkis masih belum berpindah dari Indonesia
Keterangan modalitas menyatakan sikap pembicara, antara lain menyatakan kemungkinan,
kenyataan, atau keharusan. Keterangan ini ditandai oleh kata hendak, ingin, mau, harus,
barangkali, dan pasti.
Contoh :
Saya ingin belajar bahasa Inggris dengan baik dan benar.
Saya harus benar-benar belajar.
B. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk merupakan kalimat yang didalamnya terdapat dua kalimat dasar atau lebih.
Berdasarkan hubungan antara kalimat dasar tersebut, kalimat majemuk dapat dikelompokkan
menjadi kalimat majemuk setara, kalimat majemuk campuran, dan kalimat majemuk
bertingkat.
Contoh :
Kami membaca dan mereka menulis
Tanda koma bisa digunakan jika kalimat yang digabungkan itu lebih dari dua kalimat
tunggal.
Contoh :
Direktur tenang, karyawan duduk tenang, dan para nasabah antre.
Kalimat berikut terdiri atas dua kalimat tunggal :
Saya datang, dia pergi.
Kalimat tersebut terdiri dari dua kalimat dasar yaitu saya datang dan dia pergi. Jika kalimat
tunggal pertama ditiadakan, unsur dia pergi masih dapat berdiri sendiri sebagai kalimat baru.
Demikian pula sebaliknya, jika keduanya mempunyai kedudukan yang setara. Itulah
sebabnya kalimat tersebut disebut sebagai kalimat majemuk setara.
b. Kedua kalimat yang berbentuk kalimat setara yang dapat dihubungkan oleh frase atau kata
tetapi jika kalimat tersebut menunjukkan pertentangan, dan hasilnya disebut sebagai kalimat
majemuk setara pertentangan.
Contoh :
Jerman dan Jepang tergolong negara maju, tetapi Indonesia tergolong negara
berkembang.
Kata-kata lain yang dapat digunakan sebagai konjungsi dua kalimat tunggal dalam kalimat
majemuk setara pertentangan adalah kata sedangkan dan melainkan.
Contoh :
Puspitek terletak di Serpong, sedangkan Industri Pesawat Terbang Nusantara terletak di
Bandung.
Dia bukan pelatih, melainkan pedagang.
c. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian jika
kejadian atau peristiwa yang dikemukakannya berurutan.
Contoh :
Upacara serah terima jabatan pengurus OSIS telah selesai, lalu Kepala Sekolah
menyampaikan pidato singkatnya.
Sebuah tulisan akan jauh lebih efektif jika di samping kalimat yang disusunnya benar.
Apalagi jika penyajiannya retorikanya menarik perhatian pembaca. Walaupun kalimat yang
disusunnya sudah gramatikal, sesuai dengan kaidah, belum tentu tulisan tersebut dapat
memuaskan pembacanya.
Menurut gaya penyampaiannya, kalimat majemuk dapat digolongkan menjadi tiga macam,
yaitu kalimat yang melepas, kalimat yang klimaks, dan kalimat yang berimbang.
1. Kalimat yang Melepas
Jika sebuah kalimat diawali dengan indu kalimat. gaya penyajian kalimat tersebut disebut
melepas. Unsur anak kalimat seakan-akan dilepaskan saja oleh penulisnya dan walaupun
unsur ini tidak dilepaskan, kalimat tersebut sudah mengandung makna.
Contoh :
Saya akan dibelikan motor oleh ayah jika saya lulus ujian nasional dengan nilai tertinggi.
2. Kalimat yang Klimaks
Jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh anak kalimat. maka gaya bahasa kalimat
tersebut disebut berklimaks. Pembaca belum dapat memahami kalimat tersebut jika baru
membaca anak kalimatnya. Sebelum kalimat itu selesai, terasa bahwa ada sesuatu yang
kurang, yaitu induk kalimat.
Oleh karena itu, penyajian kalimat yang konstruksinya anak kalimat dengan induk kalimat
terasa berklimaks dan terasa membentuk ketegangan.
Contoh :
Karena motornya mogok dijalan, ia datang terlambat ke kampusnya.
3. Kalimat yang Berimbang
Jika kalimat disusun dalam bentuk majemuk setara atau bahkan majemuk campuran, maka
gaya penyajian kalimat tersebut disebut berikbang. Karena strukturnya memperlihatkan
kesejajaran yang sejalan dan dituangkan ke dalam kalimat yang bersimetri.
Contoh :
Bursa saham tampaknya semakin bergairah, investor domestik dan asing saling berlomba
melakukan transaksi, dan IHSG naik tajam.
pixabay.com
Berikut adalah penjelasan mengenai kalimat langsung dan kalimat tidak langsung :
1. Kalimat Langsung
Kalimat langsung merupakan kalimat yang menirukan sesuatu yang di ucapkan orang lain.
Bagian kutipan dalam kalimat langsung ada berupa kalimat tanya, kalimat berita, ataupun
kalimat perintah.
Contoh :
“Apakah orang tuamu sehat ?” tanya Arya.
“Jangan mendekat,” bentak penjahat itu.
Baca juga artikel : Pembahasan Kalimat Langsung dan Tidak Langsung Terlengkap
2. Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang memberitahukan sesuatu yang di ucapkan
oleh orang lain. Bagian kutipan dalam kalimat tidak langsung semuanya berbentuk berita.
Contoh :
Ali menanyakan kabar orang tua saya.
Orang tua zaman dulu berkata bahwa malu bertanya sesat dijalan.
Pencuri itu membentak aku untuk tidak mendekatinya.
Itulah pembahasan singkat mengenai macam macam kalimat dan jenis jenis kalimat. Semoga
dapat menambah wawasan kamu.