Anda di halaman 1dari 6

Penataan Lingkungan Kawasan Pasar Ketapian Kesiman

PROPOSAL SEMINAR

Diajukan sebagai salah satu syarat penyusunan Seminar Tugas Akhir pada Jurusan
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana

Disusun oleh:

Dewa Ayu Candradiani

1519251034

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA
BAB I

PENDAHULUAN

Pada BAB pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan
masalah, tujuan serta metode penelitian.

1.1 Latar Belakang


Aktivitas perdagangan merupakan salah satu aktivitas yang tidak dapat terlepas
dari kegiatan manusia sehari-sehari. Kegiatan perdagangan ditandai dengan adanya
proses jual beli atau transaksi yang dapat dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung. Transaksi secara langsung biasanya dilakukan dengan cara bertatap muka
dengan adanya suatu wadah fisik yang menaunginya sedangkan transaksi tidak
langsung dapat dilakukan dengan menggunakan media perantara. Aktivitas jual beli
secara langsung yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari terjadi disuatu
wadah fisik yang disebut dengan pasar baik tradisional maupun modern.
Sebelum masuknya pasar modern di Indonesia, masyarakat Indonesia secara
garis besar pergi ke pasar tradisional untuk melakukan aktivitas jual beli. Masuknya
invasi pasar modern ke Indonesia membuat sedikit perubahan terhadap daya tarik dan
minat masyarakat Indonesia untuk pergi berbelanja ke pasar tradisional. Beberapa
faktor yang menjadi alasan berpindahnya minat masyarakat Indonesia beralih ke
pasar modern adalah fasilitas pelayanan serta tempat yang lebih nyaman dari pasar
tradisional. Hal ini membuat adanya penurunan omset pedagang dan pasar tradisional
tidak lagi menjadi pusat perekonomian rakyat. Di Denpasar sendiri, jumlah pasar
tradisional yang ada menurut PD Pasar Kota Denpasar sebanyak 17 pasar dengan
jumlah pedagang sebanyak 7.519.
Adanya ancaman dengan masuknya pasar modern membuat pemerintah berbenah
dengan melakukan revitalisai untuk pasar tradisional di berbagai daerah salah satunya
di Denpasar. Revitalisasi ini dilakukan untuk meningkatkan minat masyarakat agar
kembali ke pasar tradisional dan merubah citra pasar tradisional yang dianggap kotor
dan kumuh menjadi pasar tradisional yang bersih, aman, dan nyaman serta ramah
bagi pengunjung. Revitalisasi pasar sendiri merupakan proyek pemerintah guna
memberdayakan para pelaku usaha mikro. Revitalisai ini memberikan dampak yang
cukup signifikan dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan ke pasar tradisional
di Denpasar sebanyak 46.50% kunjungan dalam 7 hari dengan sebelumnya hanya
28.57 % kunjungan dalam kurun waktu yang sama.
Salah satu pasar tradisional yang telah mengalami revitalisasi di Kota Denpasar
yaitu pasar Ketapian yang terletak di Kesiman, kecamatan Denpasar Timur. Pasar
dengan luas 957 m2 yang terbangun di atas lahan 2.200 m2 ini telah terbangun sejak
tahun 1978. Pasar ketapian sendiri merupakan salah satu pasar yang menjadi pusat
perdagangan di daerah Kesiman. Revitalisasi pasar Ketapian dimulai dari Desember
2010 dan sudah rampung. Pasar Ketapian kini sudah berubah menjadi pasar yang
nyaman untuk dikunjungi, namun ditengah revitalisasi yang telah dilakukan ternyata
masih terdapat beberapa permasalahan yang terjadi didalamnya.
Permasalahan yang terdapat di pasar Ketapian salah satunya yaitu masalah parkir,
dimana pada saat jam-jam padat maka akan macet dikarenakan parkir yang sangat
tidak tertata, baik bagi kendaraan pengunjung maupun pedagang. Selain
permasalahan parkir, terdapat beberapa keluhan dari pedagang di pasar yang memiliki
kios dibagian dalam gedung yang merasa bahwa pengunjung sangat sedikit yang
berkunjung ke dalam diakibatkan banyak pedagang yang membuka lapak dagang
mereka diluar yaitu dibagian depan gedung, di areal trotoar serta dengan mobil yang
diparkir diluar. Hal ini sangat dianggap merugikan bagi pedagang yang berjualan
dibagian dalam karena tidak hanya mereka membayar sewa tetapi juga selama
revitalisasi mereka juga telah membayar iuran. Selain hal tersebut, penataan pasar
dibagian dalam juga masih dianggap kurang dan sedikit tidak sesuai aturan
dikarenakan masih bercampurnya kawasan pedagang yang satu dan yang lain, dimana
seharusnya beberapa pedagang dikelompokkan menjadi beberapa blok sesuai dengan
barang yang mereka jual.
Revitalisai pasar yang dilakukan dipasar Ketapian ternyata masih belum berjalan
maksimal dalam hal penataan lingkungan pasar. Kelemahan pasar tradisional yang
mendasar ternyata masih dapat dirasakan setelah revitalisai seperti tata ruang, tata
letak serta kesemerawutan parkir. Dari permalahan yang ada oleh karena itu perlu
dilakukan penataan lingkungan pasar agar revitalisasi yang telah dilakukan bisa
berjalan lebih maksimal dan sama-sama menguntungkan bagi semua pihak. Selain
melakukan pembenahan lingkungan pasar, diperlukan juga perbaikan manajemen
dalam penertiban pedagang agar terjadi simbiosis mutualisme antara pedagang dan
juga pengelola yang akan menciptakan suasana pasar tradisional yang lebih nyaman
aman dan sejahtera.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya maka dapat
diuraikan beberapa rumusan masalah berikut:
1. Apa saja penataan yang harus dilakukan di lingkungan pasar Ketapian?
2. Bagaimana menata fasilitas pasar agar dapat sesuai digunakan untuk
mewadahi kegiatan yang dilakukan dipasar?
3. Bagaimana perencanaan penataan kawasan ketapian agar menjadi pasar yang
lebih aman dan nyaman?
1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian rumusan masalah yang telah dijabarkan maka tujuan yang
ingin dicapai yaitu:
1. Untuk mengetahui penataan apa saja yang harus dilakukan di lingkungan
pasar Ketapian
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menata fasilitas yang telah ada agardapat
digunakan bersama secara maksimal
3. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan penataan pasar Ketapian
1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan melalui tahap-tahap berikut:
1.4.1 Teknik Pengumpulan Data
A. Jenis Data
a. Data Kuantitatif
Yaitu data yang bersifat objektif dan berupa angka-angka yang bersifat
pasti dan terukur, data ini dapat diperoleh dengan cara perhitungan-
perhitungan di lapangan secara langsung atau melalui beberapa literatur-
literatur.
b. Data Kualitatif
Yaitu data yang bersifat subjektif dan tidak dapat diukur, data ini
didapat melalui komparasi (perbandingan) dan analisis (penguraian).
B. Teknik Observasi
Merupakan teknik yang dilakukan dengan cara mencari data langsung ke
lokasi dengan fungsi serupa atau melakukan pengamatan langsung ke objek-
objek yang memiliki fungsi yang hampir sama dengan fungsi museum ukir.
a. Obeservasi Langsung
Yaitu melakukan pengumpulan data dengan cara ikut langsung dalam
kegiatan-kegiatan yang diamati sebagai sumber data.
b. Observasi Tidak Langsung
Yaitu melakukan pengumpulan data dengan cara hanya mengamati
tanpa ikut langsung dalam kegiatan-kegiatan yang diamati sebagai sumber
data.
c. Teknik Wawancara
Merupakan teknik yang dilakukan dengan cara mewawancara pihak-
pihak atau tokoh-tokoh terkait yang memahami tentang bahan daur ulang
serta upaya untuk pengelolaanya.
1.4.2 Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data dilakukan dengan mengumpulkan informasi-
informasi yang didapat dari teknik pengumpulan data. Teknik pengolahan data terdiri
dari kompilasi data, analisis data dan sintetis.
A. Kompilasi Data
Kompilasi data yaitu mengumpulkan informasi-informasi berdasarkan jenis,
kriteria dan hubungan dari data satu dengan data lainnya.
B. Analisis Data
Analisis data merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pengolahan
data. Analisis data dapat berdasarkan analisis statistik atau analisis nonstatistik.
a. Analisis Statistik yaitu data yang hasilnya berupa bentuk bilangan.

b. Analisis Nonstatistik yaitu data yang hasilnya berupa deskriptif.

c. Sintetis

Sintetis merupakan teknik pengolahan data yang dilakukan dengan cara


mengumpulkan hasil-hasil data yang kemudian menghasilkan solusi berupa
alternatif-alternatif dari permasalahan-permasalahan yang didapatkan saat
pengolahan data.

1.4.3 Teknik Penyimpulan Data


Teknik pengumpulan data dilakukan setelah dalam tahap pengolahan data
yang nantinya akan menghasilkan sebuah kesimpulan, teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam laporan ini adalah dedukasi dan induksi.
A. Dedukasi
Tahap penarikan kesimpulan yang dilakukan dengan cara menyimpulkan
data dari yang bersifat umum menjadi bersifat khusus.
B. Induksi
Tahap penarikan kesimpulan yang dilakukan dengan cara menyimpulkan
data dari yang bersifat khusus menjadi bersifat umum.

Anda mungkin juga menyukai