Anda di halaman 1dari 11

126 ___ Pengaruh Edukasi Tentang Perawatan Metode....

Mery Sambo, Reskiany

PENGARUH EDUKASI TENTANG PERAWATAN METODE KANGURU (PMK) TERHADAP


SELF EFFICACY PERAWAT DAN BIDAN DI PUSKESMAS SUNGAI BALI

Oleh:
Mery Sambo, Reskiany
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

ABSTRAK:
Efikasi diri adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau
buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak bisa mengerjakan sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang
perawatan metode kanguru terhadap self efficacy perawat dan bidan di Puskesmas Sungai
Bali Kecamatan Pulau Sebuku Kabupaten Kotabaru. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif menggunakan pre-eksperiment design dengan pendekatan one group pre test -
post test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat dan bidan yang bekerja di
Puskesmas Sungai Bali Kecamatan Pulau Sebuku Kabupaten Kotabaru dan teknik
pengambilan sampel berupa tehnik total sampling, dengan jumlah sampel penelitian 20
responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner self efficacy dengan skala likert yang
sudah dimodifikasi. Uji statistic yang digunakan adalah uji non parametrik dengan
menggunakan uji Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan 5% (α = 0,05) atau tingkat
kepercayaannya 95%. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p<0,001, hal ini menunjukkan nilai
p<α. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang perawatan
metode kanguru terhadap self efficacy perawat dan bidan di Puskesmas Sungai Bali.

Kata kunci : Edukasi, perawatan metode kanguru, self perawat dan bidan.

ABSTRACT
Self efficacy is self-assessment, whether it can do good or bad, right or wrong, can or
can not do as required. The purpose of this study is to determine the influence of health
education about kangaroo mother care on self efficacy of nurses and midwives at the
Puskesmas Sungai Bali Sebuku Island Districts, Kotabaru Regency. This research is
quantitative research using pre-experiment design with one group pre-test - post test
approach. The population in this research is all nurses and midwives who work at Puskesmas
Sungai Bali Sebuku Island Districts, Kotabaru Regency and sampling technique is total
sampling technique, with 20 respondents. Data collection using self efficacy questionnaire with
modified likert scale. The statistic test used was non parametric test using wilcoxon test with
5% significance level (α = 0,05) or 95% confidence level. From the statistical test result
obtained p<0,001, this shows the value of p<α. It can be concluded that there is the influence
of health education about kangaroo mother care on self efficacy of nurses and midwives in
Puskesmas Sungai Bali.

Keywords : Education, kangaroo mother care, self efficacy of nurses and midwives.

PENDAHULUAN kematian neonatal (AKN), angka kematian


Upaya kesehatan anak antara lain bayi (AKB) dan angka kematian balita
diharapkan mampu menurunkan angka (AKABA). Perhatian terhadap upaya
kematian anak. Indikator angka kematian penurunan angka kematian neonatal (0-28
yang berhubungan dengan anak yakni angka hari) menjadi penting karena kematian
127

neonatal memberi kontribusi terhadap 59% Perawatan Metode Kanguru (PMK)


kematian bayi. Hal ini sejalan dengan tujuan merupakan salah satu teknologi tepat guna
pembangunan berlanjutan 2030/Sustainable yang sederhana, murah dan sangat
Development Goals (SDGs) yang salah satu dianjurkan untuk perawatan BBLR sangat
targetnya pada goals ke-3 adalah penurunan terbatas. Perawatan metode kanguru
angka kematian neonatal setidaknya hingga merupakan cara yang efektif untuk
12 per 1.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, memenuhi kebutuhan bayi yang paling
2015). mendasar yaitu kehangatan, air susu ibu,
Berat badan lahir rendah (BBLR) perlindungan dari infeksi, stimulasi,
adalah bayi yang dilahirkan dengan berat keselamatan dan kasih sayang. Metode
lahir kurang dari 2500 gram tanpa kanguru tidak hanya sekedar menggantikan
memandang usia gestasi (Depkes RI, 2008 peran inkubator, namun juga memberikan
dalam Silvia, Putri, dan Gusnila, 2015). berbagai keuntungan yang tidak dapat
Menurut riset kesehatan dasar (Riskesdas) diberikan inkubator (Maryunani, 2013).
tahun 2013, salah satu indikator status Sejauh ini sudah banyak penelitian
kesehatan bayi yaitu prevalensi berat badan yang dilakukan di Indonesia terkait
lahir rendah. Persentase BBLR tahun 2013 perawatan metode kanguru yang membawa
(10,2%) lebih rendah dari tahun 2010 begitu banyak manfaat bagi perawatan bayi
(11,1%). Menurut WHO (2007) dalam berat badan lahir rendah (BBLR). Penelitian
Maryunani (2013) menyatakan bahwa yang dilakukan oleh Kameliawati (2016),
prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperoleh hasil analisis fungsi fisiologis (suhu
diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di tubuh dan frekuensi denyut jantung) BBLR
dunia dengan batasan 3,3% - 38% dan lebih dan kepercayaan diri ibu terdapat perbedaan
sering terjadi di negara-negara berkembang yang signifikan pada kelompok intervensi.
atau sosio-ekonomi rendah. Secara statistik Rasa hangat bayi yang selama perjalanan
menunjukkan 90% kejadian BBLR dalam dekapan ibunya akan stabil suhu
didapatkan di negara berkembang dan angka tubuhnya sampai tujuan. Selain bermanfaat
kematiannya 35 kali lebih tinggi dibandingkan pada bayi metode ini juga berpengaruh pada
pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2.500 ibu yaitu dapat menurunkan derajat
gram. kecemasan ibu sesuai dengan hasil
Perawatan BBLR yang berkualitas penelitian yang dilakukan Daswati (2016).
baik, dapat menurunkan kematian neonatal, Seseorang dapat menerapkan atau
seperti inkubator dan perlengkapan pada melakukan perawatan metode kanguru
Neonatal Intensif Care Unit. Di negara- (PMK) karena mempunyai pengetahuan
negara berkembang, termasuk Indonesia yang baik dan merasa yakin dapat
dihadapkan pada masalah kekurangan melakukan hal tersebut. Hal ini sejalan
tenaga terampil, biaya pemeliharaan alat, dengan penelitian yang dilakukan
serta logistik. Selain itu, penggunaan Ramadhaniyati (2015) yang menjelaskan
inkubator dinilai menghambat kontak dini ibu bahwa perawat yang memiliki pengetahuan
dengan bayi serta bersifat kurang praktis dan baik dapat membantu dan mengajarkan ibu
kurang ekonomis. Sehingga para pakar dalam melakukan perawatan metode
khususnya dibidang perinatology melakukan kanguru pada bayinya. Selain itu, penelitian
penelitian dan didapatkannya asuhan yang dilakukan Novitasari (2016)
metode kanguru atau metode lekat, yang menjelaskan pengaruh pendidikan kesehatan
banyak memberikan manfaat dalam yang sudah dilakukan bukan hanya sebatas
menangani BBLR (Setyowati, 2009 dalam penambahan pengetahuan tetapi juga pada
Ramadhaniyati, 2015). peningkatan self efficacy, dimana ibu yang
sudah mendapatkan pendidikan kesehatan

Jurnal Mitrasehat, Volume VIII Nomor 1, Mei 2018 ISSN 2089-2551


128 ___ Pengaruh Edukasi Tentang Perawatan Metode.... Mery Sambo, Reskiany

merasa lebih yakin dalam melaksanakan adanya pelatihan khusus terkait perawatan
tindakan. metode kanguru (PMK).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan Orang yang memiliki self efficacy
peneliti pada bulan Juni 2017 di peroleh data rendah selalu menganggap dirinya kurang
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru mampu menangani situasi-situasi apapun
bahwa persentase BBLR tahun 2015 (1,99%) sedangkan yang mempunyai self efficacy
dan meningkat pada tahun 2016 (2,5%). tinggi cenderung menunjukkan usaha yang
Sedangkan di Puskesmas Sungai Bali sendiri lebih keras daripada orang dengan self
kasus BBLR pada tahun 2015 (2,42%) dan efficacy rendah (Baron & Byrne, 2003 dalam
meningkat pada tahun 2016 (5,07%). Novitasari, 2016). Seseorang yang memiliki
Secara geografis, Puskesmas self efficacy sangat rendah tidak akan
Sungai Bali terletak di Kecamatan Pulau melakukan upaya apapun untuk mengatasi
Sebuku Kabupaten Kotabaru Provinsi hambatan yang ada, karena mereka percaya
Kalimantan Selatan. Puskesmas ini terletak bahwa tindakan yang mereka lakukan tidak
di daerah yang tergolong sangat terpencil akan membawa pengaruh apapun (Schultz
dengan sarana prasarana yang sangat dan Schultz, 2005 dalam Seri, 2016).
terbatas. Jumlah tenaga perawat 7 orang Berdasarkan uraian tersebut, masih
dan 11 orang bidan yang tersebar di 8 desa perlu dilakukan pendidikan kesehatan
binaan Puskesmas Sungai Bali. Sebagian tentang perawatan metode kanguru kepada
besar masyarakat di wilayah kerja perawat dan bidan. Kalau perawat dan bidan
puskesmas adalah sosial ekonomi rendah sudah memiliki self efficacy yang baik
dan sumber mata pencarian sebagian besar tentang pelaksanaan perawatan metode
adalah nelayan. Kondisi ini sangat kanguru maka dengan mudah mengajarkan
mendukung kelahiran bayi berat badan lahir dan memberikan contoh kepada orang tua
rendah (BBLR), yang hampir setiap tahunnya tentang prosedur pelaksanaan metode
terjadi di wilayah kerja Puskesmas Sungai tersebut.
Bali. Akan tetapi, perawatan metode kanguru Selain penelitian yang dilakukan
yang dapat dijadikan alternatif karena tidak Kamtono (2015), penelitian terkait pengaruh
adanya inkubator di Puskesmas Sungai Bali pendidikan kesehatan terhadap self efficacy
ini tidak dilaksanakan. Hal tersebut membuat juga dilakukan oleh Novitasari (2016).
perawatan terhadap bayi berat badan lahir Keduanya memiliki kesamaan dalam sasaran
rendah (BBLR) menjadi tidak maksimal dan yaitu pada ibu dan metode yang sama yaitu
bahkan dapat menyebabkan kematian quasy experiment. Pada kesempatan kali ini
neonatus. peneliti akan melakukan penelitian serupa
Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan sasaran dan metode penelitian yang
diperoleh pengetahuan perawat dan bidan berbeda. Penelitian yang akan dilakukan
terkait perawatan metode kanguru di berjudul pengaruh pendidikan kesehatan
Puskesmas Sungai Bali yaitu kategori baik tentang perawatan metode kanguru terhadap
(64,29%) dan cukup (35,71%). Meskipun self efficacy perawat dan bidan di
perawat dan bidan sudah pernah terpapar Puskesmas Sungai Bali Kecamatan Pulau
mengenai perawatan metode kanguru, tetapi Sebuku Kabupaten Kotabaru.
penerapannya pada perawatan bayi berat A. Rumusan Masalah
badan lahir rendah (BBLR) sama sekali Berdasarkan latar belakang tersebut,
belum efektif dilakukan. Hal ini kemungkinan maka pertanyaan penelitian dalam penelitian
dipengaruhi oleh faktor internal kurang yakin ini adalah apakah ada pengaruh pendidikan
dapat menerapkan metode tersebut. Selain kesehatan tentang perawatan metode
itu, dapat juga dipengaruhi oleh faktor kanguru (PMK) terhadap self efficacy
eksternal yang salah satunya karena tidak perawat dan bidan di Puskesmas Sungai Bali
129

Kecamatan Pulau Sebuku Kabupaten Pemberian pendidikan kesehatan di


Kotabaru? lakukan di ruang aula puskesmas sungai
bali. Kuesioner pre test diberikan sebelum
METODE PENELITIAN pendidikan kesehatan dilaksanakan,
A. Jenis Penelitian sedangkan kuesioner post test diberikan dua
Penelitian ini merupakan penelitian minggu setelah pendidikan kesehatan
kuantitatif, menggunakan Pre Experiment dilaksanakan. Pengambilan data dilakukan
Design dengan pendekatan rancangan one pada tanggal 18 Januari s/d 03 Februari
group pre-test - post-test design. Penelitian 2018.
ini bertujuan untuk mengetahui adanya C. Populasi dan Sampel
pengaruh pendidikan kesehatan tentang 1. Populasi Penelitian
perawatan metode kanguru terhadap self Populasi dalam penelitian ini adalah
efficacy perawat dan bidan. seluruh perawat dan bidan yang bekerja di
Sebelum perlakuan dilakukan Pre Puskesmas Sungai Bali Kecamatan Pulau
test pada responden untuk mengetahui self Sebuku Kabupaten Kotabaru yang berjumlah
efficacy. Perlakuan pada responden dengan 20 orang.
memberikan pendidikan kesehatan tentang 2. Sampel Penelitian
perawatan metode kanguru, selanjutnya Tehnik pengambilan sampel dalam
dilakukan post test. Kemudian nilai pre test penelitian ini menggunakan nonprobability
dan post test dibandingkan untuk sampling. Sampel berjumlah 20 orang.
menentukan pengaruh intervensi yang Tehnik pengambilan sampel berupa tehnik
diberikan. Rancangan penelitian secara Total Sampling.
ringkas dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Kriteria inklusi dalam penelitian ini:
a) Berprofesi sebagai perawat atau bidan.
b) Bekerja di Puskesmas Sungai Bali atau
jejaringnya.

D. Instrumen Penelitian
Keterangan: Penelitian ini menggunakan
T1 : Test awal (pre test) kuesioner sebagai instrumen penelitian.
dilakukansebelum diberikan Menurut Mantra (2004) dalam Machfoedz
perlakuan. (2008), kuesioner adalah daftar pertanyaan
X : Perlakuan diberikan kepada perawat atau pernyataan yang terstruktur yang
dan bidan berupa pendidikan diperlakukan kepada responden, dengan
kesehatan tentang PMK maksud untuk mengumpulkan data-data
menggunakan media belajar berupa tertentu.
slide, leaflet dan alat peraga. Lembar kuesioner yang digunakan
T2 : Test akhir (post test) dilakukan yaitu tentang karakteristik responden dan
setelah diberikan perlakuan. tentang self efficacy berdasarkan skala likert
B. Tempat dan Waktu Penelitian yang sudah dimodifikasi. Kuesioner ini dibuat
Penelitian ini dilakukan di berisi item-item instrumen yang berupa
Puskesmas Sungai Bali Kecamatan Pulau pernyataan. Penskoran menggunakan empat
Sebuku Kabupaten Kotabaru. Pemilihan alternatif jawaban untuk setiap pernyataan
lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan dan penilaian kriteria self efficacy dibagi
tempat tersebut sama sekali belum pernah menjadi 3 (tiga) kategori. Kuesioner
menerapkan perawatan metode kanguru diujicobakan kepada 17 responden yang
pada bayi dengan berat badan lahir rendah bekerja di Puskesmas Pantai Kabupaten
(BBLR). Kotabaru. Uji validitas menggunakan formula

Jurnal Mitrasehat, Volume VIII Nomor 1, Mei 2018 ISSN 2089-2551


130 ___ Pengaruh Edukasi Tentang Perawatan Metode.... Mery Sambo, Reskiany

korelasi Pearson Product Moment, b. Berdasarkan jenis kelamin


sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan Tabel menunjukkan bahwa sebagian
menggunakan formula Cronbach Alpha. besar responden berjenis kelamin
Kuesioner self efficacy awalnya terdiri dari 18 perempuan yaitu 15 responden (75%),
butir pernyataan terkait perawatan metode sedangkan yang berjenis laki-laki yaitu 5
kanguru, didapatkan 16 pernyataan valid responden (25%).
dengan r hitung lebih besar dari nilai r tabel (r c. Berdasarkan pendidikan
tabel = 0,482) dan 2 pernyataan tidak valid Tabel menunjukkan bahwa sebagian
yaitu pernyataan 5 dengan r hitung = 0,252 besar pendidikan responden berada pada
dan pernyataan 8 dengan r hitung = 0,108. jenjang D3 yaitu 16 responden (80%) dan
Pernyataan yang tidak valid, tidak sebagian kecil berada pada jenjang SMK/
diikutsertakan dalam pengambilan data SPK yaitu 1 responden (5%). Sedangkan
penelitian. Sedangkan dari hasil uji yang berada pada jenjang S1 yaitu 3
reliabilitas diperoleh nilai r = 0,955 sehingga responden (15%).
dinyatakan reliabel untuk digunakan. d. Berdasarkan profesi
E. Analisis Data Tabel menunjukkan bahwa sebagian
Jenis data yang digunakan dalam besar responden berprofesi sebagai bidan
penelitian ini adalah kuantitatif yang yaitu 12 responden (60%). Sedangkan yang
dinyatakan dalam angka dan dianalisis berprofesi sebagai perawat yaitu 8
dengan teknik statistik. responden (40%).
a. Analisis Univariat 2) Self efficacy perawat dan bidan
Dilakukan pada kelompok pre dan sebelum diberikan pendidikan
kelompok post, analisis ini digunakan untuk kesehatan tentang perawatan
melihat distribusi frekuensi dan persentase metode kanguru.
dari kelompok pre dan post yang diteliti Tabel menunjukkan bahwa sebelum
menggunakan komputer . diberikan pendidikan kesehatan, perawat dan
b. Analisis Bivariat bidan yang memiliki self efficacy kurang yaitu
Analisis menggunakan uji statistik 11 responden (55%) dan yang memiliki self
non parametrik yaitu uji Wilcoxon yaitu uji efficacy cukup yaitu 9 responden (45%).
beda dua kelompok berpasangan dengan Sedangkan nilai mean sebelum diberikan
skala pengaturan kategorik dengan tingkat pendidikan kesehatan yaitu 1,45.
kemaknaan 5% (α = 0,05) 3) Self efficacy setelah diberikan
pendidikan kesehatan tentang perawatan
HASIL PENELITIAN metode kanguru
1. Karakteristik responden Tabel menunjukkan bahwa sesudah
Adapun karakteristik dari 20 diberikan pendidikan kesehatan, perawat dan
responden yang dijadikan sampel dalam bidan yang memiliki self efficacy cukup yaitu
penelitian, adalah sebagai berikut: 11 reponden (55%) dan yang memiliki self
a. Berdasarkan usia efficacy tinggi yaitu 9 responden (45%).
Tabel menunjukkan bahwa sebagian Sedangkan nilai mean sesudah diberikan
besar responden berada pada kelompok usia pendidikan kesehatan yaitu 2,45.
26-35 tahun yaitu 11 responden (55%) dan 1. Pengaruh pendidikan kesehatan
sebagian kecil pada kelompok usia 46-55 tentang perawatan metode kanguru
tahun yaitu 1 responden (5%). Sedangkan terhadap self efficacy perawat dan
yang berada pada kelompok usia 17-25 bidan.
tahun yaitu 4 responden (20%), dan Berdasarkan tabel, hasil uji statistik
kelompok usia 36-45 tahun yaitu 4 wilcoxon menunjukkan bahwa nilai p<0,001
responden (20%) dengan tingkat kemaknaan 5% (α=0,05). Hal
131

ini menunjukkan bahwa nilai p<α, maka Ha memperoleh pengetahuan dan informasi. Hal
diterima dan Ho ditolak artinya ada pengaruh ini dapat dijelaskan berdasarkan konsep
yang signifikan antara pendidikan kesehatan yang disampaikan oleh Notoatmodjo (2007)
tentang perawatan metode kanguru terhadap bahwa seseorang akan semakin mudah
self efficacy perawat dan bidan. mendapatkan informasi dan semakin luas
pengetahuannya seiring dengan tingginya
PEMBAHASAN tingkat pendidikan orang tersebut.
Hasil distribusi karakteristik Menurut asumsi peneliti berdasarkan
responden menunjukkan bahwa sebagian uraian di atas, maka responden yang berada
besar responden berada pada kelompok usia pada kategori usia masa dewasa awal dan
26-35 tahun yaitu 11 responden (55%). berada pada jenjang pendidikan perguruan
Kategori usia berada pada kategori masa tinggi (D3 dan S1) akan lebih mudah
dewasa awal, yang artinya cukup matang mempunyai self efficacy yang tinggi karena
dalam berfikir (Depkes, 2009). kemampuannya dalam menerima dan
Usia seseorang mempengaruhi mengolah informasi, serta membentuk dan
kemampuan seseorang untuk menerima mengembangkan self efficacy melalui proses
informasi dan pola pikir seseorang terhadap kognitif.
informasi yang diberikan. Semakin Menurut Bandura dalam Herawati
bertambahnya usia maka kemampuan (2016), proses terbentuknya self efficacy
menerima informasi dan pola pikir seseorang salah satunya dari kognitif atau
semakin berkembang. Kemampuan pengetahuan. Dalam hal ini tindakan yang
seseorang untuk menerima informasi yang dilakukan seseorang yang berasal dari
diberikan kepadanya berhubungan dengan pikirannya. Kemudian pemikiran tersebut
maturitas dari fungsi tubuh baik indera memberi arahan bagi tindakan yang
maupun otak dan kesehatan seseorang dilakukan. Jika semakin tinggi pengetahuan
(Notoatmodjo, 2007). dan tingkat pendidikan yang dimiliki akan
Individu pada masa dewasa awal memberikan kontribusi terhadap
sangat mampu untuk menerima ataupun terbentuknya self efficacy yang tinggi.
mempelajari hal baru. Individu dewasa awal Hasil analisis univariat menunjukkan
diidentikkan sebagai masa puncak bahwa sebelum diberikan pendidikan
kesehatan, kekuatan, energi dan daya tahan, kesehatan, perawat dan bidan memiliki self
juga fungsi sensorik dan motorik. Pada tahap efficacy kurang yaitu 11 responden (55%)
ini fungsi tubuh sudah berkembang dan yang mempunyai self efficacy cukup
sepenuhnya dan kemampuan kognitif yaitu 9 responden (45%). Sedangkan
terbentuk dengan lebih kompleks (Papalia sesudah diberikan pendidikan kesehatan,
Sterns Feldman & Camp, 2007 dalam perawat dan bidan memiliki self efficacy
Kamtono, 2015). cukup yaitu 11 reponden (55%) dan yang
Hasil distribusi karakteristik mempunyai self efficacy tinggi yaitu 9
responden juga menunjukkan sebagian responden (45%).
besar pendidikan responden berada pada Hasil tersebut menunjukkan bahwa
jenjang D3 yaitu 16 responden (80%). intervensi yang diberikan peneliti efektif,
Tingkat pendidikan yang tinggi dibuktikan dari 11 responden yang sebelum
mempengaruhi persepsi seseorang untuk pendidikan kesehatan memiliki self efficacy
mengambil keputusan dan bertindak kurang, setelah pendidikan kesehatan self
(Notoatmodjo, 2007). efficacy menjadi cukup, dan dari 9 responden
Pendidikan memiliki peranan yang yang sebelum pendidikan kesehatan self
sangat penting dalam menentukan kualitas efficacy cukup, setelah pendidikan kesehatan
manusia, dengan pendidikan manusia self efficacy menjadi tinggi. Menurut Isa

Jurnal Mitrasehat, Volume VIII Nomor 1, Mei 2018 ISSN 2089-2551


132 ___ Pengaruh Edukasi Tentang Perawatan Metode.... Mery Sambo, Reskiany

(2013) dalam Rochman, T., dkk (2016), benda asing pada balita terhadap self
seseorang yang self efficacy telah mencapai efficacy ibu didapatkan nilai P=0,000 (p<α).
titik sedang sudah dianggap mampu untuk Penelitian Kamtono (2014), pendidikan
melaksanakan tugas. kesehatan tentang penanganan kejang
Notoatmodjo (2014) dalam demam pada balita terhadap self efficacy ibu
Novitasari (2016) menyatakan bahwa didapatkan nilali p=0,000 (p<α).
metode pendidikan kesehatan efektif
berpengaruh dalam meningkatkan self SIMPULAN DAN SARAN
efficacy. Metode dan media penyampaian A. Simpulan
informasi dapat memberikan efek yang 1. Self efficacy perawat dan bidan sebelum
signifikan terhadap self efficacy. pendidikan kesehatan masuk pada
Adapun media yang digunakan kategori kurang dan cukup, sedangkan
peneliti dalam memberikan pendidikan self efficacy perawat dan bidan setelah
kesehatan yaitu berupa slide power point pendidikan kesehatan masuk pada
dimana media tersebut memperjelas pesan kategori cukup dan tinggi.
yang ingin disampaikan oleh peneliti. Setelah 2. Dari hasil analisis uji statistik wilcoxon
melalukan pendidikan kesehatan kemudian diperoleh bahwa ada perbedaan self
peneliti memberikan demonstrasi dimana itu efficacy perawat dan bidan sebelum dan
merupakan salah satu cara yang digunakan sesudah diberikan pendidikan
untuk menambah pengetahuan dan kesehatan. Hal ini menunjukkan ada
kemampuan seseorang melalui teknik belajar pengaruh pendidikan kesehatan tentang
atau instruksi dengan tujuan dapat perawatan metode kanguru terhadap self
mempraktekkan apa yang telah diberikan efficacy perawat dan bidan di
oleh peneliti, dan setelah selesai peneliti Puskesmas Sungai Bali Kecamatan
memberikan leaflet untuk rencana tindak Pulau Sebuku Kabupaten Kotabaru.
lanjut agar responden dapat mengingat B. Saran
kembali apa yang diberikan oleh peneliti. 1. Bagi Puskesmas Sungai Bali
Dengan demikian, perawat dan bidan Diharapkan bagi perawat dan bidan
mampu mengerti dan memahami tentang di Puskesmas Sungai Bali dapat memberikan
perawatan metode kanguru dengan lebih pendidikan kesehatan perawatan metode
baik lagi. kanguru kepada para ibu hamil khususnya di
Berdasarkan tabel analisis pengaruh kelas ibu hamil. Serta dapat menggunakan
pendidikan kesehatan tentang perawatan SOP yang telah dibuat sebagai inovasi
metode kanguru terhadap self efficacy program KIA dalam rangka akreditasi
perawat dan bidan, hasil uji statistik wilcoxon puskesmas tahun 2018. .
menunjukkan bahwa nilai p<0,001 dengan 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
tingkat kemaknaan 5% (α=0,05). Hal ini Diharapkan dapat melanjutkan
menunjukkan bahwa nilai p<α, maka Ha penelitian ini dengan meneliti faktor-faktor
diterima dan Ho ditolak artinya ada pengaruh yang mempengaruhi self efficacy perawat
yang signifikan antara pendidikan kesehatan dan bidan, serta melakukan penelitian
tentang perawatan metode kanguru terhadap terhadap perbedaan self efficacy perawat
self efficacy perawat dan bidan. dan bidan dalam melakukan perawatan
Hasil penelitian ini didukung oleh metode kanguru.
beberapa penelitian sebelumnya terkait
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap DAFTAR PUSTAKA
self efficacy, antara lain penelitian yang Dahlan, M.S. (2014). Statistik Untuk
dilakukan oleh Novitasari (2016), pendidikan Kedokteran Dan Kesehatan:
kesehatan tentang penanganan tersedak Deskriptif, Bivariat, Dan Multivariat,
133

Dilengkapi Dengan Menggunakan Kemenkes RI (2013). Riset Kesehatan Dasar


SPSS Edisi 6. Jakarta: Epidemiologi (Riskesdas) 2013, p 182. Diunduh
Indonesia. dari http://www.depkes.go.id, tanggal
Daswati (2016). Pengaruh Pelaksanaan 10 September 2017.
Perawatan Bayi Dengan Metode Kemenkes RI (2015). Profil Kesehatan
Kanguru Terhadap Penurunan Indonesia, pp 124-125. Diunduh dari
Derajat Kecemasan Ibu Nifas Yang http://www.depkes.go.id, tanggal 10
Memiliki Bayi Berat Lahir Rendah. September 2017.
Rakernas AIPKEMA “Temu Ilmiah Kemenkes RI. Kesehatan Dalam Kerangka
Hasil Penelitian dan Pengabdian Sustainable Development Goals
Masyarakat, pp 47 – 57. (SDGs), p 15. Diunduh dari
Depkes RI, (2009). Pedoman Pelayanan http://www.sdgsindonesia.or.id,
Kesehatan Bayi Berat Lahir Rendah tanggal 22 September 2017.
(BBLR) Dengan Perawatan Metode Machfoedz, I. (2008). Kuesioner & Panduan
Kanguru Di Rumah Sakit Dan Wawancara (Alat Ukur Penelitian)
Jejaringnya. Jakarta. Bidang Kesehatan, Kedokteran,
Ferianto, K., Ahsan, Rini, I., S. (2016). Keperawatan, dan Kebidanan.
Analisis Faktor-Faktor Yang Yogyakarta: Fitramaya.
Mempengaruhi Self Efficacy Perawat Maryunani, A. (2013). Buku Saku: Asuhan
Dalam Melaksanakan Resusitasi Bayi Deangan Berat Badan Lahir
Pada Pasien Henti Jantung. J. K. Rendah. Jakarta: TIM.
Mesencephalon Vol. 2 No. 4, pp 267 Nursalam (2016). Metodologi Penelitian Ilmu
– 275. Keperawatan: Pendekatan Praktis.
Herawati, E (2016). Hubungan Antara Jakarta: Salemba Medika.
Pengetahuan Dengan Efikasi Diri Nursalam, Efendi, F. (2008). Pendidikan
Penderita Tuberkulosis Paru Di Balai Dalam Keperawatan. Jakarta:
Besar Kesehatan Paru Masyarakat Salemba Medika.
Surakarta. Diunduh dari Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan
http://eprints.ums.ac.id, tanggal 2 Masyarakat: Ilmu Dan Seni. Jakarta:
Oktober 2017. Rineka Cipta.
Kameliawati, F. (2016). Transportasi Dengan Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan
Perawatan Metode Kanguru Untuk dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Menstabilkan Fungsi Fisiologis Bayi Rineka Cipta.
Berat Lahir Rendah. Jurnal Ilmu Novitasari, V. (2016). Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Aisyah Volume 1, No. 2, Kesehatan Tentang Penanganan
pp 35 – 39. Tersedak Benda Asing Pada Balita
Kamtono, S. (2015). Pengaruh Pendidikan Terhadap Self Efficacy Ibu Di
Kesehatan Tentang Penanganan Posyandu Desa Pelem Karangrejo
Kejang Demam Pada Balita Magetan. Artikel Ilmiah diunduh dari
Terhadap Self Efficacy Ibu Di Desa http://digilib.stikeskusumahusada.ac.
Tempur Sari Tambak Boyo id, tanggal 2 Oktober 2017.
Mantingan Ngawi. Diunduh dari Priyoto (2014). Teori Sikap Dan Perilaku
http://www.stikeskusumahusada.ac.i Dalam Kesehatan Dilengkapi
d, tanggal 2 Oktober 2017. Dengan Contoh Kuesioner.
Kusumawati, N.N. (2011). Gambaran Tingkat Yogyakarta: Nuha Medika.
Pengetahuan Perawat Tentang Proverawati, A., Sulistyorini, C.I. (2010).
Perawatan Metode Kanguru Di Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
RSAB Harapan Kita [Skripsi]. Yogyakarta: Nuha medika.

Jurnal Mitrasehat, Volume VIII Nomor 1, Mei 2018 ISSN 2089-2551


134 ___ Pengaruh Edukasi Tentang Perawatan Metode.... Mery Sambo, Reskiany

Rahmayanti (2011). Pelaksanaan Perawatan Suyami (2013). Pengaruh Edukasi Dalam


Metode Kanguru Pada Ibu Yang Perencanaan Pulang Terhadap
Memiliki BBLR Di Rumah Sakit Budi Tingkat Kecemasan dan Tingkat
Kemuliaan Jakarta Tahun 2011 Efikasi Diri Ibu Dalam Merawat Bayi
[Skripsi]. Berat Badan Lahir Rendah [Thesis].
Rachmat, M. (2012). Buku Ajar Biostatistika: Widiyanto, A. (2013). Pengaruh Self Efficacy
Aplikasi Pada Penelitian Kesehatan. Dan Motivasi Berprestasi Siswa
Jakarta: EGC. Terhadap Kemandirian Belajar Mata
Ramadhaniyati (2015). Gambaran Pelajaran K3 (Keselamatan &
Pengetahuan Perawat Dalam Kesehatan Kerja) Di SMKN 2 Depok
Pelaksanaan Perawatan Metode [Skripsi].
Kanguru (PMK) Pada Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR) Di Ruang
Perinatologi RSUD Sultan Syarif M.
Al Qadrie Kota Pontianak. Jurnal
Keperawatan dan Kesehatan,
Volume VI, No.3, pp 1 – 7.
Rochman, T., Sudiana, I. K., Qur’aniati, N.
(2015). Health Coaching
Meningkatkan Self Efficacy Keluarga
Dalam Melaksanakan Pencegahan
Demam Berdarah Dengue. Diunduh
dari http://journal.unair.ac.id, tanggal
2 Oktober 2017.
Sambo, M. (2015). Correlation Of Nurse’s
Social Support And Parents Self
Efficacy In Caring Children With
Cancer [Thesis].
Septiana (2014). Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Terhadap Tingkat
Pengetahuan Remaja Tentang
Kesehatan Reproduksi Di SMP Islam
Ruhama Ciputat [Skripsi].
Seri, U. (2016). Self Efficacy Terhadap
Kecemasan Dalam Prektek
Penyuluhan Kesehatan Di Lahan
Prektek Mahasiswa. Jurnal Vokasi
Kesehatan, Volume II Nomor 1, pp
277 – 281.
Silvia, Putri, Y.R., Gusnila, E. (2015).
Pengaruh Perawatan Metode
Kanguru Terhadap Perubahan Berat
Badan Bayi Lahir Rendah. Research
of Applied Science and Education
v9, pp 11 – 19.
Sugiyono (2014). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
135

Lampiran :

Tabel 1 Distribusi karakteristik responden berdasarkan usia di Puskesmas Sungai Bali


Januari 2018
Frekuensi Persen (%)
17-25 4 20,0
Usia 26-35 11 55,0
(tahun) 36-45 4 20,0
46-55 1 5,0
Total 20 100,0
Sumber: Data primer (2018)
Tabel 2 Distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di Puskesmas
Sungai Bali Januari 2018
Frekuensi Persen (%)
Laki-laki 5 25,0
Jenis kelamin
Perempuan 15 75,0
Total 20 100,0
Sumber: Data primer (2018)

Tabel 3 Distribusi karakteristik responden berdasarkan pendidikan di Puskesmas


Sungai Bali Januari 2018
Frekuensi Persen (%)
SMK/SPK 1 5,0
Pendidikan D3 16 80,0
S1 3 15,0
Total 20 100,0
Sumber: Data primer (2018)

Tabel 4 Distribusi karakteristik responden berdasarkan profesi di Puskesmas Sungai


Bali Januari 2018
Frekuensi Persen (%)
Perawat 8 40,0
Profesi
Bidan 12 60,0
Total 20 100,0
Sumber: Data primer (2018)

Tabel 5 Self efficacy perawat dan bidan sebelum diberikan pendidikan kesehatan
Variabel Frekuensi Persen (%) Mean
Self efficacy Kurang 11 55,0
perawat dan Cukup 9 45,0 1,45
bidan Tinggi 0 0,0
Total 20 100,0
Sumber: Data primer (2018)

Jurnal Mitrasehat, Volume VIII Nomor 1, Mei 2018 ISSN 2089-2551


136 ___ Pengaruh Edukasi Tentang Perawatan Metode.... Mery Sambo, Reskiany

Tabel 6 Self efficacy perawat dan bidan sesudah diberikan pendidikan kesehatan
Variabel Frekuensi Persen (%) Mean
Self efficacy Kurang 0 0,0
perawat dan Cukup 11 55,0 2,45
bidan Tinggi 9 45,0
Total 20 100,0
Sumber: Data primer (2018)

Tabel 7 Analisis pengaruh pendidikan kesehatan tentang perawatan metode kanguru


terhadap self efficacy perawat dan bidan
Self Efficacy Total Nilai p
Kurang Cukup Tinggi
Sebelum 11 9 0 20
Penkes (55,0) (45,0) (0,0) (100,0)
<0,001
Sesudah 0 11 9 20
Penkes (0,0) (55,0) (45,0) (100,0)
Uji Statistik: Wilcoxon

Anda mungkin juga menyukai