BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pratikum ini ialah :
TINJAUAN PUSTAKA
Kata mikroskop berasal dari bahasa Yunani yaitu Micron yang artinya kecil dan sropos yang
artinya melihat atau tujuan.Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk melihat
objek yang terlalu kecil untuk dilihat denghan mata telanjang.Alat utama dalam mikroskop yang
digunakan untuk mengamati adalah lensa Objektif dan lensa Okuler.Dalam mikroskop baik lensa
objektif maupun lensa ukuler keduanya merupakan lensa cembung.
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium yang
memungkinkan kita dapat mengamati objek yang mikroskopis.(Oxlade,chris.1989).
Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke-16 menggunakan lensa sederhana untuk
mengatur cahaya biasa.Pertama kali perbesaran terbatas kira – kira 10 kali dari ukuran objek
sebenarnya.Setelah mengakami perbaikan,akhirnya perbesaran bisa mencapai 270 sampai 400
kali.Penemu sel dalam susunan mikroorganisme adalah bersamaan dengan munculnya
pemakaian mikroskop,yaitu mikroskop cahaya okuler baik berlensa tunggal atau disebut
Mikroskop monokuler ataupun yang ganda atau mikroskop Binokuler.Dapat disimpulkan bahwa
penemuan alat – alat optik yang pertama adalah sudah merupakan pangkal penemuan dari
mikroskop.Penggunaan sifat – sifat optik permukaan yang melengkung sudah dilakukan oleh
Euclid (3.000sm) , Ptolemy (127-151),dan oleh Alhazan pada awal abad ke-11,tetapi pemakaian
praktis alat pembesaran optik belum dilakukan.Baru pada abad ke-16 Leonardo da Vinci dan
Maurolyco mempergunakan lensa untuk melihat benda – benda yang
kecil.(Nuryadi,Ratna.2008).
Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang bernama Zachry dan Francis Jansen
pada tahun 1590 menemukan pemakaian dua buah lensa cembung dalam sebuah
tabung,penemuan ini dianggap sebagai prototip dari mikroskop.Tahun 1610 Galiteo dengan
kombinasi beberapa lensa yang di pasang dalam sebuah tabung timah untuk pertama kalinya
berhasil digunakan sebagai sebuah mikroskop sederhana.Tahun 1632 – 1723,Antloni Van Lau
wentoek dapat membuat lensa – lensa dengan perbesaran yang memuaskan untuk melihat benda
– benda yang kecil.Walaupun demikian terdapat keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop
dalam daya urainya.Hal tersebut terlihat jelas dalam sebuah rumus yang ditemukan oleh Abbe
pada abad yang lalu.Dari keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop,apabila di analisis dengan
menggunakan rumus Abbe,ternyata tidak dipengaruhi oleh lesamikroskop,melainkan
dipengaruhi oleh panjang gelombang cahaya yang dipakai.Padanawal abad ke-17 telah
ditemukan mikroskop dengan lensa tunggal.(Levin,Shar.1997).
Ada beberapa jenis mikroskop dimana mikroskop ini mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing – masing yaitu :
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda
yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda
yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop
stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif.
Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah:
1. Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandinhkan denan mikroskop
cahaya ssehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati
2. Sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa
okuler biasannya 3 kali, sehingga prbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah
mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lenda objektif terdapat lampu yang
dihubungkan dengan transformator. Pengaturan focus objek terletak disamping tangkai
mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran terletak diatas pengatur fokos.
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur
dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan
struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.Lensa okuler, merupakan lensa
likrskop yang terdpat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini
berfugsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesran bayangan
yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali.Lensa kondensor berfungsi untukk mendukung
terciptanya pencahayaan padda objek yang akan difokus, sehinga pengaturrnnya tepat akan
diperoleh daya pisah maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfatjika
daya pisah mikroskop kurang baik.
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang
dipantulkan oleh suatu cermin dataar ataupun cukung yang terdapat dibawah kondensor
Cermin in akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern
sudah dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari.
BAB III
METODOLOGI
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu,09 Desember,Pada pukul 15.00 – 17.00 wita,
Bertempat di Laboratorium Ilmu Kelauatan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas
Udayana.
3.2.1 Alat
Binokuler
3.2.2 Bahan
1.
Sampel(plakton) Sebagai objek yang akan diteliti.
3.3 Cara Kerja
4.1 Hasil
Saat praktikum pertama dilaksanakan test awal dengan saat sebanyak 3,setelah
selesainya test para asdos menjelaskan tentang mikroskop mulai dari bagian,fungsi,cara
pemakaian jenis mikroskop,selajutnya setiap kelompok menuju masing – masing tempat
praktikum yang sudah di tempati oleh asdos masing – masing kelompok.Kemudian disini di
ajarkan cara menggunakan mikroskop mulai dari pembersihan kaca preparat ,cover glass,lalu
lapisi dengan cover glass dan di taruh pada meja preparat kemudian diamati objeknya,setiap
anggota kelompok mendapat kesempatan untuk mengamatinya.Setelah itu,dokumentasikan
kegiatan praktikum tersebut.Setelah selesai mengamati selanjutnya mikroskop di gambar pada
buku gambar ukuran A3 lengkap dengan bagian – bagian dari mikroskop,setelah itu di ACC
pada asdos.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
America Inc.
Kusnadi,dkk.2003.Mikrobiologi.Bandung
Levisi,star.1997.The Microscope.sterling
R.Halim.2000.Alat Praktikum.EGC.Jakarta