Anda di halaman 1dari 25

SISTEM INFORMASI TAARUF FAKULTAS

TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA


BERBASIS WEB

MUHAMMAD DWI
ARIANSYAH

03041281722077

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah merupakan satu kata yang pantas diucapkan kepada


Allah swt. karena atas Rahmat dan Hidayah-Nyalah sehingga kami bisa
menyelesaikan penyusunan karya ilmiah ini yang berjudul “Sistem Informasi
Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Sriwijaya”. Salawat beriring salam tak
lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. beserta para
keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman. Dengan bantuan,
dukungan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, akhirnya karya tulis ilmiah
ini dapat terselesaikan dengan baik, maka pada kesempatan ini, penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Semua pihak-
pihak yang tidak mungkin tersebutkan namanya satu persatu, terima kasih atas
kerjasamanya sehingga karya tulis ilmiah ini dapat berjalan dengan sebagaimana
mestinya dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada
karya tulis ini.
Tak lupa juga semua pihak memiliki hubungan ilmiah ini selama penulis
melakukan penelitian dan pembuatan karya ilmiah ini mohon maafkan segala
kesalahan yang telah dilakukan penulis.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai
keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat
diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ini yang
telah kami selesaikan. Tidak semua hal yang yang kami deskripsikan dengan
sempurna dalam karya tulis ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan
kemampuan yang kami miliki.. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan. Semoga penelitian mengenai bisa bermanfaat bagi para
pembaca.

Indralaya, 4 mei 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman

Halaman Judul...........................................................................................................i
Kata Pengantar ........................................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................................... iii
Daftar Gambar .......................................................................................................... v
Daftar Tabel ............................................................................................................vi
Ringkasan .............................................................................................................. vii
Resume ................................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................................... 1
Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
Tujuan ............................................................................................................... 3
Manfaat ............................................................................................................. 3
BAB II TELAAH PUSTAKA
Pembangkit Termoelektrik ................................................................................. 4
Efek Seebeck ...................................................................................................... 4
Conductive Paint ................................................................................................ 5
Lem PVAC ......................................................................................................... 5
Grafit sebagai konduktor ................................................................................. 5
BAB III METODELOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian ................................................................................................... 7
Variabel Penelitian ............................................................................................. 7
Alat dan Bahan ................................................................................................... 7
Prosedur Kerja .................................................................................................... 8
Diagram Alur Penelitian .................................................................................... 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Estimasi Biaya Pembuatan Alat .......................................................................10
Analisis Prinsip Kerja Alat...............................................................................10
Pengaruh Penggunaan Material Terhadap Kerja Alat ......................................11

iii
Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.....................................12
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ......................................................................................................14
Saran .................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................15
LAMPIRAN ..........................................................................................................16

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Susunan semikonduktor pada termoelektrik ........................................ 4
Gambar 2.2 Prinsip kerja generator termoelektrik ................................................... 5
Gambar 3.1 Diagram alur penelitian ........................................................................ 9

v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Variabel bebas masing-masing panel ....................................................... 9
Tabel 4.1 Tabel estimasi biaya pembuatan alat ..................................................... 11

vi
SISTEM INFORMASI PENERIMAAN MAHASISWA BARU
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Muhammad Dwi Ariansyah
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Email: Dwiariansyah87@gmail.com

Ringkasan:
Penerimaan Mahasiswa baru Aktivitas yang dilakukan oleh penduduk di
kota-kota besar dan di perindustrian menghasilkan energi panas yang jumlahnya
sangat melimpah. Energi panas yang hanya terbuang saja sebenarnya dapat
dimanfaatkan secara optimal menggunakan panel panas. Di sisi lain, panel panas
memiliki harga yang mahal di pasaran sehingga tidak terjangkau untuk
masyarakat di daerah terpencil. Termoelektrik adalah sebuah teknologi yang bisa
menggantikan fungsi panel panas untuk mengubah energi panas menjadi energi
listrik. Untuk melakukannya, termoelektrik menggunakan efek Seebeck yang
merupakan terjadinya beda potensial listrik hasil perubahan dari perbedaan suhu.
Material termoelektrik bisa dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti dengan
menggunakan gabungan kepingan aluminium dan conductive paint yang bisa
menyerap energi panas secara optimal dari matahari maupun sumber panas
lainnya dan mengubahnya langsung menjadi energi listrik menggunakan modul
peltier. Kemudian energi listrik yang dihasilkan tersebut disalurkan melalui kabel
tembaga yang dihubungkan langsung dengan dengan multimeter untuk menguji
seberapa besar tegangan yang bisa dihasilkan oleh masing-masing model panel
panas yang didesain sedemikian rupa. Dengan menggunakan alat dan bahan
sederhana, semua masyarakat akan dapat membeli generator termoelektrik dengan
biaya yang terjangkau. Peneliti berharap dengan adanya pembangkit daya
termoelektrik dengan harga yang terjangkau ini, masyarakat di daerah terpencil
juga mampu mendapatkan pasokan listrik secara mandiri, meskipun dengan
jumlah energi listrik yang masih minim.
Kata kunci: conductive paint, daerah terpencil, termoelektrik

vii
BUILT DESIGN OF SIMPLE THERMOELECTRIC
GENERATOR WITH GRAPHITE BASED AS A STEP TO
SUPPORT PROVIDING ELECTRIC ENERGY
INDEPEDENTLY IN A RURAL AREAS
Muhammad Dwi Ariansyah
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Email: Dwiariansyah87@gmail.com

Resume:
Many people in urban areas and industries do activities that lead to resulting
heat energy in a big amount. Heat energy which is only being wasted can actually
be utilized optimally using heat panel. On the other side, heat panel has a high price
so that it is not affordable for people living in rural areas. Thermoelectric is a
technology that can replace the function of heat panel to convert heat energy to
electrical energy. To do this, thermoelectric uses Seebeck effect which is a
phenomenon of voltages resulted by the differences of temperature. Thermoelectric
materials can be created by simple materials such like using the combination of
aluminium plates and conductive paint that can absorb heat optimally either from
the sun or the other resources and convert it directly to electrical energy using peltier
module. Then, the electrical energy resulted will be transferred by the copper wire
linked immediately to multimeter to eximine how much voltages can be produced
by each heat panel model designed. By using simple tools and materials, all people
can afford thermoelectric generator with a lower price comparing the commercial
heat panel. Scientist do hope by the existance of the affordable thermoelectric
generator, all people in rural area are able to get the electrical energy indepedently,
even though with the small amount of electrical energy only can be transferred
there.
Keywords: conductive paint, rural areas, thermoelectric

viii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Penerimaan mahasiswa baru merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh
seluruh perguruan Kebutuhan listrik di Indonesia semakin meningkat seiring
dengan semakin banyaknya aktivitas penduduk yang menggunakan listrik, namun
pasokan listrik yang diberikan masih belum mencukupi. Berdasarkan data yang
diperoleh dari PLN (RUPTL PLN 2015 – 2024, 2014: 29), rasio elektrifikasi rumah
tangga di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Sejak tahun 2009, rasio
elektrifikasi rumah tangga di Indonesia meningkat dari 63,5% menjadi 93,08%
pada tahun 2017 (Anonim, 2017). Namun demikian, pasokan listrik yang
diberikan masih belum mencukupi. Sebagai contoh, beban puncak kelistrikan
wilayah Sumatera sampai bulan September 2014 mencapai 5017 MW, dan masih
mengalami kekurangan sebesar 2000 MW. Pasokan listrik yang kurang tersebut
dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti terjadinya pemadaman listrik
bergilir.
Untuk mengatasi permasalahan pasokan listrik yang kurang ini, berbagai
solusi telah diupayakan oleh pemerintah untuk mengatasinya. Sumber energi listrik
alternatif seperti PLTA, PLTG, PLTU dan pembangkit listrik lainnya telah
dibangun di Indonesia. Namun, biaya pembuatan dan pengoperasiannya masih
relatif mahal dan membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah. Penggunaan
panel surya sebagai sumber energi alternatif juga masih memiliki beberapa kendala
antara lainnya adalah biaya investasinya yang sangat tinggi. Menurut perhitungan
kasarnya, harga sel surya dan BOS saja bisa mencapai US$ 8-10 setiap Wattnya.
Sedangkan, jika seseorang ingin membeli panel surya untuk keperluan penerangan
rumah tangga dengan daya sebesar 900 Watt, maka biaya yang dijadikan sebagai
investasi sebesar US$ 7.200 sampai US$ 9.000 atau Rp. 93.600.000 sampai Rp.
117.000.000 dengan daya tahan dan masa pakai lebih kurang 20 tahun dengan biaya
tambahan untuk penggantian baterai setiap empat sampai lima tahun sekali
(Anonim, 2011). Dengan biaya yang setinggi itu, seluruh lapisan masyarakat akan
tidak mampu untuk memanfaatkan energi matahari untuk mengubahnya menjadi
energi listrik untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Hanya perusahaan besar
9
dan orang yang mampu yang bisa menggunakan panel surya sehingga energi panas

10
dari matahari memang belum terlalu optimal digunakan oleh masyarakat. Sebuah
alat yang bisa mengatasi masalah tersebut sangat diperlukan dengan guna untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam memanfaatkan energi panas tersebut
yaitu dengan membuat alat yang fungsi dasarnya menggunakan termoelektrik.
Termoelektrik adalah sebuah alat yang bisa mengubah energi panas dari
matahari menjadi energi listrik yang bisa dimanfaatkan. Untuk menghasilkan
listrik, material termoelektrik cukup diletakkan sedemikian rupa dalam rangkaian
yang menghubungkan sumber panas dan dingin. Dari rangkaian itu akan dihasilkan
sejumlah listrik sesuai dengan jenis bahan yang dipakai. Termoelektrik yang bisa
mengubah energi panas dari matahari menjadi energi listrik memang sangat cocok
untuk dijadikan alternatif panel surya yang memiliki harga mahal. Sehingga peneliti
ingin mengembangkan sebuah panel panas dengan memakai konsep termoelektrik,
yaitu membuat panel panas dengan menggabungkan kepingan aluminium dan
conductive paint sebagai penyerap panas matahari yang bisa langsung diubah
menjadi energi listrik yang akan dihantarkan langsung oleh kabel tembaga yang
telah dihubungkan dengan multimeter untuk dites seberapa banyak energi listrik
yang dihasilkan melalui energi panas dari matahari yang dihasilkan saat itu.
Penggunaan heatsink yang telah dimodifikasi menggunakan tanah juga mendukung
perbedaan suhu pada sisi panas dan dingin sehingga beda potensial yang dihasilkan
juga akan lebih optimal. Maka dari itu, peneliti mengangkat penelitian ini dengan
judul ”Rancang Bangun Pembangkit Daya Termoelektrik Sederhana Berbasis
Grafit Dalam Langkah Mendukung Penyediaan Listrik Mandiri Di Daerah
Terpencil”.

Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara membuat rancang bangun panel panas yang dapat
menghasilkan energi listrik?
b. Bagaimana cara memaksimalkan perbedaan suhu yang tinggi di kedua sisi
peltier yang digunakan pada rancangan?

11
Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui cara membuat rancang bangun panel panas yang dapat
menghasilkan energi listrik.
b. Untuk mengetahui cara memaksimalkan perbedaan suhu yang tinggi di
kedua sisi peltier yang digunakan pada rancangan.

Manfaat Penelitian
a. Memberikan alternatif pembangkit listrik selain panel surya bagi
masyarakat.
b. Membantu masyarakat di daerah terpencil dalam pasokan energi listrik.
c. Menjadi salah satu alternatif dan referensi bahan informasi untuk
penelitian-penelitian selanjutnya.

12
BAB II
TELAAH PUSTAKA

Pembangkit Termoelektrik
Pembangkit termoelektrik atau Thermoelectric Generator (TEG)
merupakan salah satu pembangkit listrik yang didasari oleh efek Seebeck
yang diteliti pertama kali oleh Thomas Johan Seebeck pada tahun 1821.
Dengan memanfaatkan teori efek Seebeck, kalor yang dimiliki oleh sinar
matahari dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan arus listrik.
Prinsip kerja yang dimiliki oleh pembangkit termoelektrik berdasarkan
efek Seebeck adalah apabila dua buah material logam (biasanya semi
konduktor) yang tersambung berada di lingkungan dengan dua temperatur
yang berbeda, maka di material tersebut akan mengalir arus atau gaya gerak
listrik. Namun demikian, generator termoelektrik masih memiliki beberapa
kekurangan, seperti nilai efisiensinya yang masih rendah yaitu 10%. Nilai
efisiensi dapat berkurang disebabkan karena panas yang dikonveksikan pada
generator termoelektrik tidak terserap secara sempurna (Zheng, 2014).

Gambar 2.1 Susunan semikonduktor pada termoelektrik


(Sumber: Puspita, 2017)

Efek Seebeck
Efek Seebeck adalah perubahan dari perbedaan temperatur menjadi
beda potensial listrik. Efek Seebeck yaitu “Jika 2 buah logam yang berbeda
disambungkan salah satu ujungnya, kemudian diberikan suhu yang berbeda
pada sambungan, maka terjadi perbedaan tegangan pada ujung yang satu
dengan ujung yang lain” (Muhaimin, 1993). Setiap material termoelektrik

13
mempunyai fungsinya masing-masing untuk mengalirkan energi panas
sehingga mampu menghasilkan beda potensial. Berdasarkan prinsip kerjanya,
panas pada salah satu sisi dialirkan dan dibuang ke bagian sisi lainnya,
sehingga dapat terjadi aliran arus. Ketika dapat terjadinya arus, maka
terciptalah beda potensial yang memunculkan nilai tegangan listrik. Pada
termoelektrik, besarnya nilai beda potensial adalah sebanding dengan
perubahan suhu (gradient temperature), sehingga semakin besar perubahan
suhu yang terjadi, semakin besar juga beda potensial yang dihasilkan.

Gambar 2.2 Prinsip kerja generator termoelektrik


(Sumber: Puspita, 2017)

Conductive paint
Conductive paint atau thermal pasta digunakan sebagai media kolektor
energi panas yang dipancarkan matahari. Merujuk pada penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya oleh Aprianus et al. (2011), aspal digunakan sebagai
kolektor energi panas matahari, peneliti menggunakan conductive paint
sebagai media penyerap energi panas. Conductive paint dibuat dengan bahan-
bahan yang dapat menyerap energi panas matahari dan menghantarkan listrik,
seperti bahan utama berupa grafit.

Lem PVAC
Lem PVAC atau lem kayu yang mempunyai warna putih ini termasuk
lem yang paling ringan dan biasanya digunakan untuk keperluan yang
sederhana seperti produksi kerajinan yang menggunakan kertas dengan
ukuran ketebalan kecil, kerajinan untuk anak sekolah, keperluan kantor dan
berbagai keperluan lain. Lem PVAC memiliki beberapa kelemahan yaitu
hanya bisa digunakan untuk media yang tidak terkena air karena sifat lem
yang memang tidak tahan terhadap air. Dengan kelemahan tersebut,

14
penggunaan conductive paint harus dilapisi dengan sebuah penutup agar tidak
dapat terkena air.

Grafit sebagai konduktor


Grafit merupakan satu inti karbon yang merupakan konduktor listrik
yang bisa digunakan sebagai material elektroda pada sebuah lampu listrik.
(Willis, 1989). Bahan grafit memiliki beberapa keistimewaan, seperti sifat
mekanis seperti logam, ringan, dan mempunyai sifat yang baik serta dari segi
ekonomi bahan dasar grafit buatan tersedia melimpah dan murah. Grafit
memiliki karakteristik lunak, ringan, dan mampu menghantarkan listrik.
Secara komersial, grafit digunakan sebagai pelumas dan elektroda pada batu
baterai. Grafit memiliki struktur kristal heksagonal dimana ikatan antara
atom-atom karbonnya membentuk orbital atom trigonal yang saling berikatan
membentuk ikatan kovalen dengan hibridisasi sp2. Hal ini terjadi karena
hanya ada tiga orbital ikatan yang terlibat secara efektif terlokalisasi maka
orbital keempat memungkinkan elektron bergerak bebas pada lapisan atom
karbon, sehingga menyebabkan grafit bersifat konduktor (Artadi et al, 2007).

15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian studi
kepustakaan mengenai pembuatan alat yang mengubah energi panas menjadi
energi listrik.

Variabel Penelitian
Penelitian ini mempunyai 3 variabel, yaitu:
1. Variabel bebas.
Variabel bebasnya berupa desain model panel yang berbeda.
2. Variabel terikat
Tegangan yang dihasilkan pada alat sederhana ini merupakan
variabel terikat
3. Variabel kontrol
Ukuran berupa volume yang dimiliki oleh alat sederhana ini
merupakan variabel kontrol.

Prosedur Penelitian
a. Alat-alat yang digunakan adalah :
1. Cutter
2. Solder
3. Multimeter
4. Heater
5. Batang pengaduk
6. Gelas kimia
7. Spatula
8. Kuas
b. Bahan-bahan yang digunakan adalah :
1. Modul peltier SP1848-27145
2. Lempeng aluminium

16
3. Kawat tembaga
4. Tanah
5. Grafit
6. Lem PVAC
7. Aquades
8. Heatsink plaster
9. Pipa paralon ukuran kecil
10. Styrofoam

Prosedur Kerja
a. Pembuatan conductive paint.
1. Siapkan serbuk grafit, lem PVAC, dan aquades.
2. Masukkan lem PVAC bersama aquades ke dalam gelas kimia.
3. Panaskan menggunakan heater sampai kedua bahan tersebut sampai
tercampur rata pada suhu yang telah disesuaikan.
4. Masukkan serbuk grafit dalam gelas kimia.
5. Aduk sampai warna semua bahan tercampur rata.
b. Perancangan panel panas.
1. Masukkan tanah ke dalam wadah plastik sehingga mencapai
ketinggian tertentu.
2. Letakkan lempeng aluminium di atas tanah sehingga menutupi
seluruh permukaan tanah tersebut.
3. Letakkan isolasi termal yang telah dibuat menggunakan styrofoam
kemudian susun generator termoelektrik (TEG) secara seri di atas
lempeng aluminium tersebut.
4. Solder bagian kawat tembaga pada masing-masing kabel berwarna
merah dan hitam sehingga tersambung satu sama lain.
5. Rekatkan generator termoelektrik (TEG) dengan menggunakan
heatsink plaster sehingga dapat merekat di atas lempeng aluminium
tersebut.

17
6. Letakkan kembali lempengan aluminium di atas TEG tersebut,
kemudian letakkan conductive paint di atasnya sampai menyentuh
ke seluruh permukaannya secara merata.
7. Sambungkan kedua kabel tersebut ke multimeter.
8. Buat lubang di bagian samping wadah plastik sebesar diameter pipa
paralon kecil yang digunakan agar dapat masuk ke dalam alat.
9. Paparkan panel panas ke sumber panas, seperti di bawah teriknya
sinar matahari dan tungku panas untuk memasak, dan juga masukkan
air sebanyak sampel yang digunakan ke dalam alat melalui pipa
paralon yang ada.
10. Amati pergerakan angka yang tertera pada multimeter.
No. Nama Variabel Bebas

1 Panel A Tanah liat (lempung), tanpa pemberian air

2 Panel B Tanah liat (lempung), diberi air 50 cm3 setiap 1 jam sekali

3 Panel C Tanah humus, tanpa pemberian air

4 Panel D Tanah humus, diberi air 50 cm3 setiap 1 jam sekali

5 Panel E Tanah aluvial, tanpa pemberian air

6 Panel F Tanah aluvial, diberi air 50 cm3 setiap 1 jam sekali

Tabel 3.1 Variabel bebas masing-masing panel

Diagram Alur Penelitian

Gambar 3.1 Diagram alur penelitian

18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Estimasi Biaya Pembuatan Alat


No. Nama barang Jumlah Satuan Harga per satuan Total

1 Kaca 0,09 m2 Rp. 70.000 Rp. 6.300

2 Wadah plastik 1 Buah Rp. 10.000 Rp. 10.000

3 Peltier SP1848- 3 Buah Rp. 37.500 Rp. 112.500


27145

4 Bubuk grafit 0,05 Kilogram Rp. 40.000 Rp. 2.000

5 Lem PVAC 1 Botol Rp. 10.000 Rp. 10.000

6 Heatsink plaster 1 Buah Rp. 20.000 Rp. 20.000

7 Lempeng aluminium 0,09 m2 Rp. 60.000 Rp. 5.400

8. Styrofoam 0,5 buah Rp. 10.000 Rp. 5.000

Total Biaya Rp. 171.200

Tabel 4.1 Tabel Estimasi Biaya Pembuatan Alat

Biaya satu buah alat merupakan jumlah biaya yang digunakan untuk membeli
material dalam jumlah yang telah ditentukan pada satu alat, bukan jumlah biaya
yang digunakan untuk membeli material di toko yang ada. Biaya yang dibutuhkan
untuk membuat satu alat sederhana ini adalah sebesar Rp. 171.200,00.

Analisis Prinsip Kerja Alat


Pembangkit daya termoelektrik yang dibuat menggunakan prinsip efek
Seebeck dimana jika ada dua buah logam yang berbeda disambungkan salah satu
ujungnya, kemudian diberikan suhu yang berbeda pada sambungan, maka terjadi
perbedaan tegangan pada ujung yang satu dengan ujung yang lain (Muhaimin,
1993). Alat ini memiliki dua sisi yang masing-masing mendukung agar terjadinya

19
efek Seebeck. Satu sisi yang berada di bagian atas alat menggunakan conductive
paint dan lempeng aluminium yang berguna untuk menyerap energi panas yang
dihasilkan oleh sumber panas, seperti panas matahari, panas tungku masakan,
ataupun sumber panas lainnya. Penyerapan energi panas ini juga dioptimalkan
dengan adanya penambahan kaca di atasnya. Selain itu penambahan kaca juga
berfungsi untuk melindungi bagian alat yang diselimuti oleh conductive paint.
Conductive paint yang memiliki bahan dasar berupa lem PVAC akan mudah rusak
jika bagian tersebut terkena air sehingga bagian tersebut harus dilindungi oleh
bahan lain. Lempeng aluminium digunakan agar mengoptimalkan penyerapan
panas yang diserap oleh bahan-bahan konduktor pada conductive paint. Lempeng
aluminium juga berfungsi sebagai media tepat conductive paint diletakkan pada alat
ini. Selain itu, lempeng aluminium mentransfer energi panas yang diserap oleh
conductive paint ke bagian sisi panas modul peltier pada alat ini. Agar panas yang
diserap oleh modul peltier dapat lebih efisien, modul peltier diletakkan ke dalam
isolasi termal sehingga kalor yang terbuang ke lingkungan jumlahnya tidak besar.
Penggunaan isolasi termal ini diadaptasi dari penelitian yang telah dilakukan
Nurulianthy (2012).
Sisi bagian bawah alat ini menggunakan tanah sebagai media yang dapat
mempertahankan suhu dingin yang dimilikinya melalui adanya air yang
dimasukkan melalui pipa dan akan diserap oleh tanah yang menjadikannya dalam
kondisi lembab dan dingin. Terdapat juga lubang pada bagian bawah alat, sehingga
sirkulasi udara dan air yang membawa energi panas cepat dilepaskan ke
lingkungan. Kondisi dingin inilah yang akan dimanfaatkan pada sisi lain modul
peltier tersebut. Alat ini juga menggunakan wadah plastik di bagian terluarnya yang
dapat melindungi kontak temperatur pada lingkungan sekitar, sehingga energi
panas yang diserap dapat lebih optimal. Berdasarkan efek Seebeck, apabila semakin
besar perbedaan temperatur antara sisi panas dan dingin maka besar pula tegangan
yang dihasilkan pada modul peltier tersebut. Sehingga, peneliti harus mendesain
agar kedua sisi alat ini harus memiliki perbedaan temperatur yang sangat kontras,
sehingga tegangan yang dihasilkan juga akan besar. Tegangan yang dihasilkan
akan dibaca oleh multimeter untuk mengetahui seberapa besar tegangan yang alat
ini mampu hasilkan.

20
Pengaruh Penggunaan Material Terhadap Kerja Alat
a. Bahan Conductive paint
Penggunaan komposisi bahan-bahan seperti grafit, aquades dan lem PVAC
dalam pembuatan conductive paint memiliki beberapa alasan tertentu sehingga
peneliti menggunakannya. Grafit digunakan sebagai bahan konduktor yang dapat
menyerap dan menyimpan energi panas secara efektif. Bahan konduktor ini juga
memiliki kemampuan untuk menghantarkan listrik. Aquades digunakan untuk
mencampurkan bahan konduktor (grafit) agar menyatu dengan sempurna. Selain
itu, lem PVAC digunakan karena sifat lem ini yang mudah menyatu dengan bahan
tambahan seperti bahan kondukor tersebut. Namun demikian, lem PVAC ini tidak
tahan terkena air, sehingga harus dilindungi dengan bahan pelindung seperti kaca.

b. Pengaruh susunan modul peltier


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Putra et al. (2009),
karakteristik termoelektrik yang telah diteliti dengan menggunakan masing-masing
jenis susunan yang berbeda akan mempengaruhi besar daya yang dihasilkan oleh
alat ini. Susunan modul peltier ini memiliki peran dalam menentukan hasil tegangan
atau kuat arus tertentu. Untuk menghasilkan tegangan yang tinggi, modul peltier
harus disusun secara seri. Namun, jika modul peltier disusun secara seri, maka kita
akan mendapatkan kuat arus yang tinggi. Di sisi lain, jika ditinjau perbandingan
daya yang dihasilkan, termoelektrik harus disusun secara seri agar dapat
menghasilkan daya yang lebih besar dibandingkan dengan cara penyusunan secara
paralel. Pada penelitian yang dilakukan oleh Nurulianthy (2012) juga telah
membuktikan bahwa rangkaian seri memberikan hasil yang tegangan dan daya
yang terbaik dari penyusunan modul termoelektrik. Sehingga, peneliti
menggunakan susunan seri dalam rancang bangun pembangkit daya termoelektrik
ini.

Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia


Pembuatan generator termoelektrik sederhana ini akan sangat membantu
masyarakat di daerah terpencil dengan harga jualnya yang terjangkau. Jika

21
dibandingkan dengan harga investasi solar cell yang harga pada kisaran jutaan,
tidak semua masyarakat yang berada di daerah terpencil tidak akan bisa
membelinya. Pemerintah pada dasarnya telah memiliki anggaran dalam pemenuhan
kebutuhan energi listrik sebesar 22 triliun di akhir tahun 2017 serta elektrifikasi
yang dilakukan oleh pemerintah hampir mendekati persentase sempurna, yaitu
sebesar 93,08 persen. Namun pada kenyataannya, pasokan listrik yang tersedia
masih saja tidak dapat memenuhi kebutuhan listrik di daerah terpencil. Bukti
nyatanya adalah masih sering terjadinya pemadaman listrik bergiliran di beberapa
daerah. Rancangan generator termoelektrik ini memiliki kemungkinan besar hanya
dapat menghasilkan daya yang rendah sehingga hanya dapat memenuhi kebutuhan
pencahayaan di rumah berupa lampu maupun pengisian baterai telepon seluler saja.
Meskipun hanya dapat menghasilkan daya yang minim, penggunaan alat ini telah
membantu kebutuhan listrik masyarakat di daerah terpencil secara mandiri. Dengan
adanya pasokan listrik secara merata ini, Sustainable Development Goals (SDGs)
akan secara perlahan tercapai di Indonesia dengan semakin majunya teknologi yang
berkembang di daerah terpencil tersebut.

22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Penggunaan conductive paint dan lempeng aluminium yang dapat
digunakan untuk menyerap energi panas, serta tanah yang dapat digunakan
sebagai media untuk mempertahankan suhu pada sisi dingin modul peltier,
mampu menjadi material-material pada rancang bangun panel panas yang
dapat menghasilkan energi listrik.
b. Pendinginan termoelektrik dimodifikasi menggunakan tanah yang telah
didesain memiliki saluran air pada konstruksinya sehingga dapat
mempertahankan suhu rendah dengan baik. Dengan suhu yang rendah
pada salah satu sisi modul peltier, maka perbedaan suhu di kedua sisi
modul peltier juga akan lebih maksimal.

Saran
Setelah melakukan penelitian, kami mengajukan beberapa saran sebagai
berikut:
a. Material yang digunakan pada conductive paint sebaiknya memiliki
kemampuan dapat mencegah kerusakan dari kontak fisik lingkungan luar
seperti air.
b. Penambahan komponen penyimpanan daya sangat disarankan agar alat
yang dibuat dapat menjadi lebih sempurna.
c. Diperlukan pengujian terhadap ketahanan alat dalam mengerjakan fungsi
optimalnya.

23
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. Rasio Elektrifikasi Capai 93 Persen.


mediaindonesia.com/news/read/134557/rasio-elektrifikasi-capai-93persen/
2017-11-30. Diakses pada tanggal 12 Februari 2018.

Anonim. 2011. Sel Surya (Photovoltaic). www.blogmechanical.com/2011/08/sel-


surya-photovoltaic.html?m=1. Diakses pada tanggal 14 Februari 2018.
Aprianus, Rivaldo M.B, Prisskila H.S, Wahyu K, dan Andreas S.. 2011. Panen
Energi Listrik Alternatif dengan Memanfaatkan Teknologi Termoelektrik
pada Aspal Jalan Raya. Universitas Kristen Satya Wacana. Salatiga.
Artadi, A., Sudaryo, dan Aryadi. 2007. Penggunaan Grafit Batu Baterai sebagai
Alternatif Elektroda Spektrografi Emisi. Jurnal Forum Nuklir. Vol.1 No.2.
Muhaimin. 1993. Bahan-Bahan Listrik Untuk Politeknik. PT Pradnya Paramita.
Jakarta.
Nurulianthy, Annisa. 2012. Pengembangan Hybrid Solar Cell dengan
Thermolectric Generator. Departemen Teknik Mesin. Universitas Indonesia.
Depok.
Puspita, Shanti Chandra. 2017. Generator Termoelektrik untuk Pengisian Aki.
Departmen Fisika-FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Surabaya.

Putra, N., R.A Koestoer, M. Adhitya, A. Roekettino, dan B. Trianto. 2009. Potensi
Pembangkit Daya Termoelektrik Untuk Kendaraan Hibrid. Fakultas Teknik
Universitas Indonesia. Depok.
RUPTL PLN 2015 – 2024. 2014 (www.pln.co.id/dataweb/RUPTL/RUPTL PLN
2015-2024.pdf).
Willis, R.. 1989. Kimia Inti. Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta.
Zheng, X.F., C.X. Liu, Y.Y. Yan, dan Q.Wang. A Review of Thermoelectrics
Research Recent Developments and Potentials for Sustainable and
Renewable Energy Applications (Nottingham NG7 2RD, UK, 2014).

24
LAMPIRAN
a. Model panel panas dengan saluran air:

b. Model panel panas tanpa saluran air:

c. Isolasi termal:

25

Anda mungkin juga menyukai